flash back

6 tahun sebelumnya

Terdengar suara tapak sepatu yang berjalan berlahan mendekati sebuah kamar hotel Ritz Carlton Jakarta, suasana sedikit suram dan mencekam,Riko hanya mengikuti langkah atasannya itu secara berlahan dari belakang.Dia belum tahu hal buruk apa yang terjadi, laki-laki didepannya itu mungkin bersiap untuk menghabisi seseorang atau tidak sama sekali.2 pengawal berjalan di samping nya seakan-akan sudah mempersiapkan diri atas segala kemungkinan, seorang pelayan hotel tampak memegang room card berjalan di samping Riko sambil sesekali menarik nafasnya berat.

seketika Riko mengangguk kan kepalanya, membiarkan pelayan itu membuka paksa pintu kamar hotel di hadapan mereka itu hanya dalam hitungan detik.kemudian mereka menyeruak masuk ke dalam tanpa basa-basi.sepasang manusia tampak tengah bergulat dalam kemesraan bercampur lumpur dosa, mereka secara spontan menghentikan aksi pergulatan panas yang terjadi entah sejak kapan,dan sang gadis tampak tercekat, membulatkan matanya sambil bicara dengan bibir bergetar

"saa...sayang"

William menatap tajam bola mata gadis itu,semburat kecewa mendalam serta rasa jijik dan benci bercampur menjadi satu di dalam bola matanya

"Ternyata semua gadis sama saja"

William bicara dengan suara dingin,menatap gadis itu dengan pandangan seolah ingin membunuh

"tuan"

laki-laki yang bersama gadis itu menundukkan kepalanya,beranjak turun dari kasur kemudian menggunakan pakaian nya dengan santai

"kau menjalankan tugas mu dengan baik,Reza"

William bicara kemudian menaikkan sudut bibirnya

"Dia bukan seorang perawan,tuan.Bermain dengan beberapa laki-laki telah menjadi kebiasaan nya"

laki-laki yang dipanggil Reza bicara kemudian mendekati William

gadis itu tampak tercekat,dia melotot tidak percaya

"apa?kau...kalian menjebak ku?"

gadis itu berteriak marah

"Ada apa dengan baju mu hah? bukan kah kau laki-laki miskin?apa kau sedang bercanda dengan ku Ian? kamu fikir aku akan bertahan lama disamping laki-laki yang tidak punya apa-apa? aku tidak hanya butuh cinta,aku butuh uang Ian,uang"

gadis itu berteriak kesal,turun dari kasurnya sambil menggunakan selimut di tubuhnya, mendekati William dengan perasaan marah

"Kalau begitu,cara ku tepat tidak memilih mu dengan tergesa-gesa untuk menikah dengan ku kemarin,Winda"

William bicara dingin ke arah gadis itu

"apa?"

"Kau tidak lagi masuk dalam kwalifikasi keluarga Hertanto,aku benar-benar kecewa pada mu"

gadis yang di panggil Winda tampak gemetaran

"her...Hertanto?"

"Tuan,sebentar lagi rapatnya dimulai,kita harus pergi sekarang"

Riko bicara cepat sambil menundukkan kepalanya

"kau...jadi kau selama ini berpura-pura miskin? kau...kau... menipu ku?"

gadis itu tampak kebingungan

William membalikkan cepat tubuhnya,tidak mempedulikan ocehan gadis itu sama sekali

"Ian,Ian...maafkan aku,sayang...maafkan aku"

gadis itu berteriak histeris mencoba mengejarnya langkah william,tapi 2 body guard William mencoba menahannya

gadis itu baru sadar,dia telah kehilangan umpan besar,dia benar-benar kehilangan kesempatan besar atas ketidak sabaran nya.dia sama sekali tidak tahu, laki-laki yang mencintai nya itu adalah seorang milyarder, konglomerat ternama yang memiliki aset hingga triliunan dalor bukan dalam nilai rupiah,itu adalah keluarga Hartanto,dia hampir menjadi gila saat memikirkan nya.

Bagi William,1tahun berpura-pura menjadi orang miskin dan tidak punya apa-apa cukup membuat William jengah,menguji 2 orang gadis yang seorang nya yang katanya mencintai dirinya dan sangat dia cintai,sedang kan seorangnya lagi adalah pilihan kakek dan ayahnya.dia rela mempertahankan gadis yang dia cintai itu tapi rupanya yang dia pertahanan kan malah mengkhianati dirinya.

mungkin di usia 23 tahun, laki-laki seperti dirinya masih memegang prinsip aku cinta dia atau kamu cinta aku adalah hal yang luar biasa,dia selalu menyakini gadis itu memang benar-benar mengharapkan nya.tapi terkadang ujian materi menyilaukan mata seseorang bukan? ditengah tingkat taraf kehidupan yang semakin rumit juga mengikuti trend hidup yang semakin tinggi, seorang perempuan yang tinggal di kota metropolitan tidak akan membutuhkan sesuatu yang hanya sekedar cinta,mereka butuh uang untuk menunjang banyak hal.

******

"Bagaimana kondisi gadis itu?"

William bertanya pada Seorang perempuan dan laki-laki yang berpakaian dokter di hadapannya

mereka menghadap sebuah ruang kaca besar yang didalamnya terdapat seorang gadis dengan banyak selang ditubuhnya,tampak sebuah monitor pengatur organ vital terus bergerak disamping gadis itu.

"Kecelakaan itu masih belum menyadarkannya, proses surogasi masih tetap berjalan,bayi itu terus berkembang didalam rahimnya"

perempuan dengan name tag dokter Erika bicara cepat ke arah William

"untuk menghindari kemungkinan buruk,kita harus memindahkan gadis itu Jepang besok, disana alat-alat mereka lebih canggih dan memadai"

dokter yang laki-laki berkata cepat sambil memegang pundak William sejenak

"karena diva belum pernah melakukan hubungan seksual dengan seseorang sebelum nya, seandainya dia tersadar dari koma untuk kelahiran kemungkinan kita akan melakukan operasi sesar,itu akan lebih aman untuk tetap menjaga organ vitalnya agar tidak robek"

William menarik nafasnya pelan

"kapan perkiraan kelahiran nya?"

"musim semi di Jepang"

dokter Erika maju mendekati William

"Dia bahkan belum menyelesaikan bangku SMA nya"

dokter Erika berkata pelan,kemudian memegang pundak William pelan

"kau benar-benar tidak ingin memperbaiki kesalahan? dia tidak pernah tahu diri mu adalah William,dan dia melakukan ini pun karena dia membutuhkan uangnya untuk menyelamatkan perusahaan ayah nya dan juga Operasi ayah nya,Will"

William tampak diam,dia memejamkan matanya sejenak lantas memijat pelipisnya pelan,tidak berapa lama dia berbalik terus berjalan ke arah depan

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***