Otak ringsek

Otak diva buntu seketika,dia sama sekali tidak paham kenapa laki-laki itu melibatkan dirinya di urusan keluarga mereka,dan baginya ini sudah terlalu jauh.setelah makan malam laki-laki itu akhirnya diberi inisiatif oleh ayah nya untuk mengantar dirinya pulang.

mereka diam cukup lama selama diperjalanan,tidak ada yang mengeluarkan satu patah katapun disana

*gila,dia tidak punya niat menjelaskan apa yang terjadi tadi? bilang sorry melibatkan kamu? atau setidaknya maafkan saya? ah tidak-tidak maaf terlalu mahal,minimal kan menjelaskan saja sedikit kenapa melibatkan diriku dalam urusan asmara dan keluarganya!*

diva terus bicara dalam hatinya,dia benar-benar merasa tidak terima diperlakukan seperti tadi

pada akhirnya dia sendiri yang tidak tahan dengan keadaan ini

"he em Hem"

diva berdehem mencoba mencairkan keheningan,melirik ke arah laki-laki itu,berharap laki-laki itu sadar ada dia disampingnya

*Gila dia benar-benar tidak sadar diri*

diva menggeram kesal

"begini ya pak"

pada akhirnya dia buka suara juga

"sebenarnya pagi tadi kan yang salah bapak,oke saya sudah minta maaf sama bapak,saya berharap bapak tidak memecat saya karena persoalan pagi tadi,tapi kan pak melibatkan saya dalam urusan keluarga bapak rasanya.."

diva mulai mengoceh

"bapak tidak berfikir konsekuensi nya?"

tanya diva kemudian

laki-laki itu tampak diam,terus fokus menyetir sama sekali tidak mengeluarkan suaranya

dan bagi diva ini nih dia sama sekali tidak paham karakter bosnya itu, sebentar ke kanan sebentar kekiri, sebentar begitu sebentar begini.

"kan aku sudah bilang,cukup pura-pura jadi pacar ku,tersenyum, mengangguk kemudian selesai"

jawab laki-laki itu cepat

diva memutar bola matanya

*grrrrr semudah itu dia bicara,dia fikir dunia dan seisinya bisa dia atur seenak nya?*

diva tampak kesal

"lain kali pak,kalau mau melibatkan saya,coba tanyakan dulu pendapat saya,saya kan berhak menolak atau menerima nya"

protes diva kemudian

William tampak tidak menggubris,dia masih tetap fokus menatap ke depan.diva hanya bisa menghela nafasnya dalam.

"lalu kalau keluarga bapak menuntut kita menikah bagaimana? bapak yo tega sama ibu sama bapak nya bapak?"

diva memunyungkan bibirnya

"kalau begitu kita nikah saja"

gubrak

"hah?"

diva langsung kaget,menoleh cepat ke arah pak dirutnya

"bapak bilang apa?"

William menaikkan bahunya,bicara tanpa menoleh ke arah diva

"ya kita tinggal menikah saja"

dia mengulang kata-kata nya

*busyet bujur gile,dia fikir nikah semudah membalikkan telapak tangan apa*

"saya rasa ada yang salah di otak bapak"

omelnya kemudian

William menarik ujung bibirnya,menatap diva sejenak

"kamu tidak tertarik untuk menikah?"

"tentu saja tertarik pak,tapi kan dengan orang yang saya sukai"

diva bicara sambil mengerutkan dahinya

"kalau begitu kamu belajar suka dengan saya"

diva melotot

*Ya Allah*

dia fikir mimpi apa dia semalam,hingga harus mengalami nasib seperti ini

"saya benar-benar bingung sama bapak, sepertinya bapak masih dalam ambang mimpi,belum tersadar sepenuh nya"

setelah berkata begitu dia memijat-mijat kepalanya yang tidak sakit.dia fikir sebaiknya dia tidur saja didalam mobil hingga tiba didepan apartemen byby nanti

"besok sore kita akan pergi ke Bandung, untuk mengecek proyek disana,jadi bersiap-siaplah "

"hah?"

diva tampak terkejut,membuka matanya cepat kemudian menoleh ke arah dirutnya

"tapi pak..."

kalimatnya menggantung, otaknya kembali buntu

"bukankah biasa nya pak Riko yang pergi pak?"

*gila masa aku harus pergi sama pak bos sih?*

otaknya tiba-tiba berputar seketika, sekelabat ingatan soal duda yang dibicarakan Andra,Nia dan Liliana mulai menghantuinya

cepat-cepat dia menggeser tempat duduknya, memepet cepat ke arah pintu mobil

"apa kamu barusan berfikiran kotor?"

pak Dirut bertanya cepat sambil menaikkan alisnya,menatap diva sejenak kemudian kembali menatap kedepan

"hahahah"

diva mengibas-ngibaskan tangannya

"saya tidak bilang kita tinggal di satu kamar hotel kan?"

William bicara cepat

diva menelan ludah nya sejenak

"tentu saja kita tinggal di kamar yang berbeda saat di Bandung"

seketika wajah diva memerah karena malu

*otak ringsek ku*

dia mengumpat sambil menjitak kepalanya sendiri

"ahahahaha iya pak"

hari ini sejak pagi hingga malam terlewatkan dengan cara yang luar biasa dan dia merasa benar-benar akan gila

*akhhhhhhh*

Terpopuler

Comments

anisa

anisa

seru nih cerita ny

2022-11-07

0

mama kennand

mama kennand

semangat mak

2022-09-16

0

🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라

🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라

Semangat yaa William buat pdkt sama Diva 🤣🤣

2022-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!