Bab 4

Fariz masih tidak menyangka apa yang dia lihat tadi malam, gadis lugu dari desanya yang tidak memiliki siapa-siapa lagi, dia menjadi istri seorang laki-laki yang baginya itu bukan laki banget. Fariz perlahan menyesap gelas yang berisi kopi panas yang sedari tadi dia pegang.

“Mas ….” Sapaan itu membuyarkan lamunan Fariz.

Fariz menoleh kearah suara itu. Terlihat wanita yang dia cinta menggendong putrinya yang ber-umur 2,5 tahun. “Ketakutan kamu waktu dulu terjadi. Ibu Retna, Ara, dan melly menikahkan Ridwan dengan wanita yang lemah, yang tidak memiliki nyali untuk melawan mereka.

“Lah, tidak ada pemberitaan akan pernikahan mereka, aku selalu baca majalah yang sering memuat berita pernikahan pengusaha di kota ini.”

“Tadi malam aku menjemput mereka ke Bandara, sepertinya Ridwan menikah di tempat tinggal istrinya.” Fariz menarik napasnya begitu dalam, perlahan meletakkan gelas kopi yang dia pegang ke ayas meja. “Dan wanita yang sial itu, berasal dari desaku.” Terlihat kekecewaan tergurat di wajah Fariz.

“Dia keluarga kamu?”

“Bukan, tapi wanita itu cucu dari almarhum nek Salma, wanita yang sangat baik hati, yang memberiku pinjaman untuk merantau ke kota ini.”

“Kalau begitu, kita selamatkan gadis itu.”

“Aku nggak mau kamu kenapa-napa lagi, aku rela bekerja sebagai supir mereka, biar kamu nggak susah-susah buat memantau mereka, namun kamu tetap aman.”

“Dengan cara … aku akan titipkan Zilly pada mereka dengan alasan ada pekerjaan ke luar negri.”

“Aku tidak setuju El, walau Zill bukan anak kandungku, tapi aku sangat menyayangi dia. Bagaimana kalau keluarga Ridwan itu berbuat kejam pada Zill?”

“Ara dan Melly tante mereka, Ridwan ayah kandungnya, kalau mereka jahat sama darah mereka sendiri, berarti mereka semua lebih hina dari binatang.”

Dengan berat hati Fariz terpaksa menyetujui rencana Elvina, yaitu Zilly tinggal di rumah Ridwan. Fariz melakukan semua ini demi kebahagiaan Elvina, hati kecilnya masih ragu, apa benar tujuan Elvina mencari tau tentang keluarga mantan suaminya hanya untuk mencoba membantu wanita yang terperangkap dalam keluarga itu. Demi menjawab pertanyaanya, Fariz rela menyamar jadi supir agar selalu dekat dengan keluarga Ridwan.

Perlahan waktu menjawab pertanyaan Fariz, ternyata istrinya itu memang luar biasa, dia rela melakukan ini agar bisa menyelamatkan wanita lain. Elvina yakin, kalau wanita setelah dirinya bisa keluar dengan cara yang baik, maka wanita selanjutnya akan berpikir lebih jauh, kalau tidak berpikir karena tidak tau, setidaknya Elvina sudah menyelamatkan satu orang.

“Mas, boleh aku minta tolong?”

“Apa?”

“Kalau ada kesempatan, pertemukan aku dengan istri Ridwan yang sekarang, sebelum aku menitipkan Zill pada mereka.”

“Akan aku usahakan, tapi semua itu terancam gagal, kalau aku tidak berangkat sekarang.”

“Maafkan aku mas ….”

Fariz segera mengeluarkan motor butut yang terparkir diantara mobil-mobil mewah itu, Fariz juga keluar lewat pintu samping, di mana di dekat pintu itu ada gubuk, orang sekitar mengira Fariz adalah pemuda miskin.

Selama menikah dengan Elvina Fariz dan Elvina sengaja menyembunyikan status pernikahan mereka, atas kesepakatan bersama. Elvina masih di hujat karena konfliknya dengan keluarga mantan suaminya.

Elvina membelai rambut putri semata wayangnya. “Semoga tidak ada lagi wanita yang bernasib seperti mama sayang.” Elvina memejamkan kedua matanya, sambil mencium putri kecilnya.

Di kediaman Ridwan.

Fariz sudah sampai di sana, seperti biasa dia membersihkan mobil yang biasa dia setir untuk mengantar Nyonya besar atau mengantar para pelayan jika mereka di tugaskan berbelanja untuk keperluan rumah itu. Mata Fariz tertuju pada balkon rumah yang ada di lantai dua, di mana itu adalah kamar Ridwan, pastinya gadis manis kesayangan nek Salma juga menempati kamar itu. Tapi tidak ada tanda-tanda ada orang di balkon itu, Fariz kembali

melanjutkan tugasnya.

Di dalam rumah Ridwan.

Fidiya hanya duduk di sofa yang ada di ruang tamu, tidak melakukan apa-apa membuatnya bosan. Mengurung diri di kamar juga keliru. Sekilas Fidiya melirik kearah mertuanya. Wanita itu terlihat asyik melihat majalah yang dia pegang.

“Nyonya besar, perintah Nona Ara dan Nona Melly sudah kami selesaikan. Semua baju yang Nona Ara taruh di kamarnya tadi, sudah kami pindah ke kamar Tuan Ridwan.”

Retna meletakkan majalah keatas meja. “Fidiya, ganti bajumu, jangan pernah memakai pakaian yang kamu bawa dari kampung. Jangan kau coreng harga diri kami dengan pakaian lusuhmu, berpakaianlah yang rapi setiap hari, jangan kalah sama pelayan yang bekerja di rumah ini.” Titah Retna pada Fidiya.

Fidiya hanya mengikuti perintah mertuanya, dia sadar. Benar adanya pelayan di rumah ini jauh lebih rapi daripada dirinya. Fidiya mengikuti langkah kaki pelayan muda itu, hingga dirinya kembali ke kamar suaminya.

“Baju-baju buat Anda sudah kami susun dalam ruang pakaian Nona.”

“Iya, terima kasih, mbak.” Pelayan itu pergi, sedang Fidiya segera mengganti bajunya.

Tidak butuh waktu lama. Fidiya sudah selesai mengganti pakaiannya. Dia segera kembali menuju ruang tamu, namun mertuanya tidak ada lagi di sana. Fidiya melihat mbok Eni sedang berbicara dengan pelayan lain.

“Mbok ….” Fidiya berlari mendekati mbok Eni.

“Iya Nona.”

“Boleh saya berkeliling di luar rumah ini? Saya lelah mbok hanya di dalam ruangan ini.”

“Ya boleh lah, tapi Non tidak kabur ‘kan?”

“Lah enggak lah mbok. Mau kabur kemana juga, saya hanya sendiri di kota ini.”

“Bagus, kalau kabur pastinya tidak bisa, di depan sana security berjaga 24 jam.”

“Iya mbok.” Fidiya merasa lebih lega, bisa melihat keadaan alam di belahan lain dari bumi ini, yang sekarang menjadi tempat tinggalnya.

Fidiya melangkahkan kakinya menuju pintu, saat membuka daun pintu itu, angin berhenbus cukup deras, sehingga membuat rambut Fidiya terbang mengikuti arah angin. Saat yang sama. Fariz melihat itu semua. Benar itu Fidiya, 5 tahun yang lalu gadis itu masih kecil, saat ini usianya sudah18 tahun, terlihat lebih berisi dan lebih dewasa.

Fidiya memandangi keadaan di luar rumah ini. Bermacam tanaman yang tumbuh di pekarangan, terlihat beberapa tukang kebun bekerja merapikan tanaman-tanaman itu.

“Lah, Fariz, kamu di sini? Terus Nyonya besar pergi dengan siapa?” seorang kepala keamanan terkejut melihat Fariz masih ada di rumah ini.

“Nyonya besar pergi di jemput sama temannya,” jawab Fariz.

Percakapan dua orang itu berhasil menyita perhatian Fidiya, saat dirinya menoleh ke-arah dua orang itu, Fidiya merasa mengenali salah satunya, dengan senyuman kecil yang menghiasi wajahnya. Fidiya perlahan melangkah mendekati laki-laki yang tidak asing itu.

“Pak Jatmi lanjut tugas saja, sepertinya Nona baru kita, meminta bantuan saya untuk mengenali keadaan di luar rumah ini,” ucap Fariz. Kepala keamanan itupun segera melajutkan tugasnya.

Semakin mendekati laki-laki itu, senyum Fidiya semakin lebar. “Kak Fa—”

“Mari ikut saya Nona, Nona ingin mengenali keadaan di luar rumah ini ’kan?” Fariz sengaja mendahului Fidiya, sebelum wanita itunbertingkah sangat mengenalnya, walaupun benar Fidiya mengenalnya lama.

Fidiya bingung dengan reaksi Fariz yang seolah tidak mengenalnya. Fariz segera memberi kode dengan gerakkan kedua bola matanya, berharap wanita itu mengerti. Melihat gerak bola mata itu, Fidiya faham, dia pun segera mengikuti Fariz dari belakang.

*****

Terpopuler

Comments

Sikha Adhia

Sikha Adhia

like like like...

2021-08-19

1

༺💥αψᷤαᷧh sᷫɑᷧɪͫԁᷤঔৣ ⃟🌈 ⃟❦

༺💥αψᷤαᷧh sᷫɑᷧɪͫԁᷤঔৣ ⃟🌈 ⃟❦

keren banget

2021-08-05

1

Nrfhdilh

Nrfhdilh

Likenya sudah mendarat..🤗🤗 TERJERAT CINTA SATU MALAM menunggu kedatangan kk semuanya ayo mampir!.

#MariSalingMendukung❤

2021-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97 Tempat Khusus
98 Bab 98 Mimpi
99 Bab 99 Kadal Buntung
100 Bab 100 Tanda Lahir
101 Bab 101 Tower
102 Bab 102 Curiga
103 Bab 103 Rencana Elvina 1
104 Bab 104 Rencana Elvina dan Erla
105 Bab 105 Menyusun Rencana
106 Bab 106 Persis Fadlan
107 Bab 107 Rasa Itu Sama
108 Bab 108 Cinta Luar Biasa.
109 Bab 109 Anakmu
110 Bab 110 Hasil Test
111 Bab 111 Celebek
112 Bab 112 Mata-Mata
113 Bab 113 Termewek-Mewek
114 Bab 114 Termewek-Mewek Part 2
115 Bab 115
116 Bab 116 Panen Dimulai
117 Bab 117 Jera
118 Bab 118
119 Inspirasi Author
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97 Tempat Khusus
98
Bab 98 Mimpi
99
Bab 99 Kadal Buntung
100
Bab 100 Tanda Lahir
101
Bab 101 Tower
102
Bab 102 Curiga
103
Bab 103 Rencana Elvina 1
104
Bab 104 Rencana Elvina dan Erla
105
Bab 105 Menyusun Rencana
106
Bab 106 Persis Fadlan
107
Bab 107 Rasa Itu Sama
108
Bab 108 Cinta Luar Biasa.
109
Bab 109 Anakmu
110
Bab 110 Hasil Test
111
Bab 111 Celebek
112
Bab 112 Mata-Mata
113
Bab 113 Termewek-Mewek
114
Bab 114 Termewek-Mewek Part 2
115
Bab 115
116
Bab 116 Panen Dimulai
117
Bab 117 Jera
118
Bab 118
119
Inspirasi Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!