Zerra

Renne dan gadis budak itu masuk ke dalam sebuah penginapan menggunakan jubah lengkap dengan penutup kepala, sehingga ia dapat menghindari kerumunan NPC yang akan mendatanginya.

“Selamat datang!” sapa seorang gadis penjaga toko itu dengan sedikit senyuman ramah ketika seseorang membuka pintu penginapan.

Renne mendekati gadis itu yang kemudian di belakangnya dibuntuti oleh Lina dengan sedikit langkah buru-buru untuk mengimbangi kecepatan kaki Renne.

“Aku mau pesan kamar termurah dalam jangka waktu satu minggu.”

Renne berniat berbeda, setelah ia mendapat pelatihan dari Lany yang merupakan Bard terbaik di Kerajaan Vemore, ia ingin pergi bertualang ke kerajaan lain dan mencari seluruh anggota yang mengkhianatinya.

“Baiklah kalau begitu, kamar satu ranjang dengan batas waktu satu minggu dihargai 90 perak.”

‘Sudah aku duga!’ batin Renne, ia kemudian membuka inventory dan mengeluarkan 90 keping koin perak dan menaruhnya di atas meja kerja gadis tersebut.

“Ini kunci kamarmu, nomor kamar sudah ada di kunci, ya!”

“Apa kau mempunyai kamar mandi? Aku ingin membersihkan tubuh anak ini.” Renne sedikit menunjuk ke arah Lina yang berada sedikit lebih ke belakang dari posisi tubuhnya.

“Pakai saja kamar yang berada di belakang.” pelayan itu tersenyum cerah sembari menunjuk ke arah salah satu ruangan.

Renne lantas berbalik setelah mendapatkan izin langsung dari pemilik, ia lantas menarik dengan pelan gadis yang berada di sampingnya menuju kamar mandi.

“Huh, aku akan memandikan kau.”

Renne mencoba untuk melepas pakaian gadis itu tetapi terdapat sebuah perlawanan yang dilakukan. Merasa kesal, Renne lantas kembali memaksanya untuk membuka seluruh pakaian yang Lina kenakan.

“Lina, jika kau masih melawan, apa kau sanggup menahan konsekuensinya?”

Gadis itu menundukkan muka, ia memang tak ingin mendapatkan sebuah hukuman yang kembali melemahkan tubuh penyakitan itu dan lantas menuruti perkataan Renne.

Satu demi satu pakaian yang ia lepaskan sampai pada akhirnya, pakaian terakhir yang dilepaskan oleh Lina membuat mata Renne membelalang. Ia juga lantas melengos dengan cepat.

“A-aku tidak tahu kalau kau itu laki-laki!”

****

Sampai pada akhirnya, Renne malah meminta Lina untuk membersihkan dirinya sendiri. Ia juga merasa malu karena menganggap anak laki-laki itu sebagai seorang gadis. Alasan yang mendasar dari semua itu karena Lina memiliki suara yang mirip perempuan, memiliki tangan kecil dan memiliki bentuk tubuh layaknya seorang perempuan.

Seseorang membuka pintu kamar dengan perlahan, wajah anak itu terlihat sedikit ketakutan tetapi masih dapat dilihat dengan jelas mata yang ia tunjukan itu adalah sebuah mata kebencian yang ia tunjukkan kepada seseorang dan bukanlah Renne.

Saat ini, kondisi Lina terlihat semakin membaik setelah ia membersihkan tubuh yang sebelumnya kotor itu. Lina juga telah memakai pakaian yang sebelumnya Renne dapatkan dari seseorang dari desa Hillford. Meskipun kebesaran, setidaknya lebih baik untuk saat ini.

Renne sedikit melirik ke arah Lina, “Maaf, aku benar-benar tidak tahu kalau kau adalah seorang laki-laki.”

Lina lantas tercengang, tak pernah seseorang yang meminta maaf terhadap dirinya dan lantas berkata dengan lirih, “Ya.” singkatnya.

Renne sedikit merenung dan melirik ke arah Lina, “Bukankah aku harus mengganti namamu itu? Apa boleh?” tanya Renne dengan nada lembut.

“Ya.”

“Bagaimana dengan Zerra?” Renne memicingkan mata ke arah anak laki-laki itu.

“Ya.”

Renne merasa sedikit kesal dengan setiap jawaban yang keluar dari mulut Zerra, ia ingin memberinya pelajaran tetapi ketika mendengar perut anak laki-laki itu berbunyi, ia lantas tersenyum kecil.

****

Malam sudah menyungsang dengan siang. Keadaan cukup cerah untuk melakukan pemburuan. Dan saat ini, mereka sudah berada di bagian luar Kerajaan Vemore dan langsung disambut oleh banyaknya Froggie yang menunggu.

“Sleeping Lullaby!”

Dalam seketika, belasan ekor katak hijau imut dan menjijikkan itu tertidur dan sebentar lagi akan menemui ajal mereka.

Renne lantas membuka inventory dan mengambil rapier yang sudah ia beli sebelumnya. Gadis itu lantas memberikan pedang kecil itu kepada Zerra dan memintanya untuk membunuh katak-katak itu.

Kuda-kuda yang dipasang oleh Zerra terlihat buruk, bahkan di mata seorang amatir seperti Renne sekalipun. Ia ingin memberikan pelatihan, tetapi mengurungkan niat karena saat ini sedang dikejar waktu.

Zerra membunuh satu demi satu Froggie yang tertidur itu dengan beberapa kali serangan. Hal itu memang cukup wajah karena level Zerra masih berada pada awal angka.

Setelah cukup lama membunuh dan berusaha keras dengan tubuh lemahnya, Zerra kewalahan dan menjadi ngos-ngosan sendiri. Ia juga mengalami peningkatan level ke level 2 dan saat ini sedang beristirahat di belakang Renne.

‘Memang tidak banyak yang dapat budak itu lakukan, entah kenapa waktu itu aku menjadi tertarik dengannya...’ batin Renne, ia menatap Zerra sebentar lalu kembali mengalihkan pandangan.

Hari semakin sore, Renne sudah berhasil membunuh ratusan katak dengan sedikit bantuan dari Zerra setelah ia selesai beristirahat.

Gadis itu sendiri hanya mengalami satu peningkatan level sedangkan Zerra kini berada pada level 4, hal itu terjadi karena mereka berada pada party yang sama dan berbagi poin pengalaman secara merata.

Zerra membunuh Froggie terakhir dan sebuah notifikasi kembali muncul di hadapannya.

「Teman party mengalahkan Froggie

Hadiah: - 1 koin perunggu.

- Poin pengalaman bertambah 4.

- Froggie Tongue.」

「Kalahkan 239 Froggie lagi untuk menyelesaikan quest.」

Sistem memberikan Renne setengah dari apa yang seharusnya ia dapatkan, hal itu memanglah wajar karena ia bersama seseorang di dalam party, alasan lainnya juga karena temannya itu memberikan serangan yang bersifat sebagai serangan assist atau juga last hit sehingga hadiah yang diberikan dibagi menjadi dua.

“Zerra, hari ini kita sudah cukup sampai sini. Sekarang kau boleh istirahat.”

Zerra menyeka keringat menggunakan pakaian yang saat ini ia kenakan, rasa lelah setelah seharian penuh dipaksa— tidak. Dia tidak mendapat sedikit paksaan apa pun.

Anak laki-laki itu lantas berlari kecil untuk mendekati Renne yang sudah berbalik badan dan berjalan kembali ke Kerajaan Vemore. Meskipun kelelahan, ia masih mencoba untuk dapat menyamai kecepatan pemiliknya itu.

Renne berbalik badan dan berkata, “Kau tidak perlu berlari seperti itu, aku akan selalu menunggumu.” Ia juga menunjukkan sebuah senyuman kecil tulus yang kemudian sedikit mengubah ekspresi wajah Zerra.

“Zerra, ada yang ingin aku tanyakan padamu.” Renne kini menolehkan wajah ke belakang dan berhenti berjalan. Hal itu sontak membuat anak laki-laki itu juga berhenti, wajahnya juga terlihat bertanya-tanya tentang apa yang akan ditanyakan oleh tuannya.

“Y-ya?”

“Apa kau pernah dikhianati seseorang?”

Sebaris kalimat yang sudah lama Renne pendam untuk ditanyakan langsung akhirnya dapat terucapkan. Namun, tak satu pun kalimat yang keluar dari mulut Zerra. Dan sejak saat itu, Zerra tak lagi berkata, bahkan hanya untuk mengatakan ‘Ya’ saja.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

ganti nama menjadi zerra

2021-03-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!