Semangat

Renne sudah mulai mencoba untuk memasak makanan sederhana. Setidaknya itu cukup untuk mengenyangkan perut Kakek Zou. Bahan-bahan yang tersedia pun terlihat cukup sederhana yaitu telur dan seekor ikan. Ia sendiri berinisiatif untuk menggoreng telur sedangkan ikan yang satunya lagi ia putuskan untuk dibakar. Bumbu-bumbunya sendiri hanya bumbu seadanya karena Renne tak terlalu mengerti tentang bahan masakan.

「Berhasil membuat Fried Egg with Melted Cheese.」

「Berhasil membuat Grilled Fish and Lemon.」

「Masak 98 makanan lagi untuk mendapatkan keterampilan Beginners Cooking.」

Sebuah kemajuan yang memuaskan. Renne bangga akan usaha kerasnya sendiri walaupun yang dimasak hanyalah makanan sederhana dan tak memakan banyak tenaga. Ia lantas menghidangkan makanan itu ke atas meja makan setelah hampir lebih 30 menit menyiapkan masakan.

Kakek Zou memasukkan makanan ke dalam mulutnya, wajahnya berubah dan semakin membuat Renne khawatir sekaligus meneguk ludah jika saja makanan yang dibikin olehnya tak sesuai harapan dan tidak enak.

“Ini... Lumayan enak,” Kakek Zou melanjutkan makan dengan lahap.

Wajah Renne ikut berubah. Ia sangat senang karena seseorang sudah memberi pujian untuk masakan yang sudah susah payah ia masak. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi seorang wanita jika mendapatkan sebuah pujian memuaskan tentang masakan yang telah dibuat olehnya.

「Berhasil menyelesaikan misi.

Hadiah: - 1 koin perak.

- 80 poin pengalaman.

- Kepercayaan Kakek Zou meningkat.

- Mendapatkan Cooking Knife.

- Mendapatkan julukan Emergency Chef.」

“Apa kau cuma ingin berdiri di sana?” Kakek Zou mengangkat wajahnya dan berhenti menikmati makanan setelah menyadari Renne yang masih berdiam diri.

“Ya?”

“Nikmatilah makan bersama denganku.”

Renne mengangguk kemudian duduk di kursi yang berseberangan dengan Kakek Zou. Sebetulnya ia memang memasak porsi makanan yang cukup untuk dua orang dan akan menikmati makanan setelah Kakek itu selesai menikmati hidangannya.

****

Sudah beberapa saat sejak mereka selesai menikmati hidangan. Renne masih tak percaya jika rasa masakan yang baru saja ia masak tidaklah terlalu buruk untuk seorang pemula. Saat ini, gadis itu sedang berada di kamar kecil yang merupakan kamar dari cucu Kakek Zou.

Kamar itu terlihat sederhana namun jika dilihat dari sudut pandang berbeda, terdapat banyak sekali kenangan yang dilalui oleh mereka berdua, Kakek Zou dan cucunya. Saat ini, cucu dari kakek itu sedang berada di Kerajaan Vemore untuk mengikuti kompetisi yang diadakan setiap tahunnya.

Setelah cukup lama berdiam diri sembari melihat keluar jendela yang mempertontonkan kegelapan, Renne saat ini merasa cukup bosan dan tak tahu harus bagaimana. Oleh sebab itu, ia kini memulai untuk melihat-lihat lagi barang yang sudah didapatkan olehnya.

「Emergency Chef.

Deskripsi: Keadaan darurat. Masak sebuah makanan untuk dapat bertahan hidup (hanya bisa didapatkan saat menjalani sebuah misi yang diberikan oleh NPC).

Kelebihan: - Meningkatkan keterampilan memasak sebesar 10%.

- Menambah bonus poin pengalaman ketika berhasil membuat makanan sebesar 10%.

Syarat pemakaian: - Memakai Cooking Knife.」

“Hmm, bukankah ini sangat bagus, aku tak menyangka jika julukan seperti ini belum pernah aku temui!”

「Cooking Knife.

Kelangkaan: Rare

Deskripsi: Sebuah pisau yang dipakai oleh seorang koki handal dan juga merupakan pisau kesayangan yang ia miliki. Kini, koki itu sudah berhenti dari dunia masak-memasak dan mewariskan pisau ini kepadamu.

Kelebihan: - Meningkatkan keterampilan memasak sebesar 20%.

Ketahanan: 200/200

Status:

STR: 10

AGI: 0

VIT: 0

INT: 0

DEX: 2

LUK: 2

Syarat pemakaian: - Memiliki julukan Emergency Chef.」

Renne sudah terlalu lelah untuk melanjutkan permainan. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk logout. Apa lagi tubuhnya yang berada di dunia nyata pasti membutuhkan asupan dan hal lain sebagainya. Ia lantas memencet sebuah jendela pengaturan untuk keluar dari game.

「Apakah Anda akan melakukan logout?」

「Story Quest akan dianggap gagal jika Anda memaksa untuk logout.」

「Tidak.」

Renne menghembuskan nafas berat. Ia tak ingin gagal dalam menjalankan misi satu ini tetapi tubuhnya yang berada di dunia nyata pasti butuh istirahat. Apa lagi, Asphy yang dipakai akan terus memaksa otak untuk berpikir.

Setelah diingat-ingat, Renne juga bisa beristirahat di dunia virtual karena Asphy akan mendeteksi keadaannya saat ini. Dan lagi, satu hari di dunia virtual sama dengan 6 jam di dunia nyata. Renne tak perlu terlalu buru-buru dan akan melakukan logout setelah menyelesaikan misinya saat ini.

****

Pagi hari menjadi sangat menarik. Pohon-pohon, gunung, dan burung cantik dengan sebuah nyanyian merdu, semua terlihat begitu indah. Suara samar serangga berdengung untuk menarik pasangan dan kodok bernyanyi di bawah pohon yang terus menjatuhkan embun, mengumumkan jatuhnya malam dan naiknya matahari.

Sementara manusia masih tertidur di kamarnya masing-masing, hewan-hewan dari seluruh penjuru dunia sedang menyiapkan sambutan untuk kedatangan hari baru, sebuah petualangan baru dan menyenangkan, langsung dari Pencipta.

Sayangnya, sebagai hewan nokturnal, burung hantu terlihat bersiap untuk beristirahat dan tidur sepanjang hari — melewatkan dan kehilangan momen di pagi hari.

Waktu yang sempurna menyaksikan peristiwa ajaib yang terjadi, menikmati indah terbitnya matahari. Memberi mereka yang menyaksikan sebuah hiburan gratis.

Semua orang di desa, pohon, gunung yang tertutup salju dan makhluk hidup yang bekerja untuk bertahan hidup kini disapa oleh matahari dengan senyuman hangat. Mereka pasti beruntung jika menyaksikan ini sebelum kematian menjemput.

Renne terbangun sembari merentangkan tangannya dan kemudian menguap. Tidur panjangnya itu tak dapat terlalu dinikmati olehnya, semua itu karena kasur yang tidak nyaman lagi. Jika ia saja merasa begitu, bagaimana dengan keadaan cucu Kakek Zou yang tidur di sini setiap hari?

Renne kini berjalan ke pintu dan membukanya, sudah didapati olehnya pria tua yang sedang duduk di meja makan sembari membaca buku. Hal itu lantas membuat Renne mengingat masa lalu saat Kakek-neneknya masih hidup.

Tak ingin terlalu lama terlarut dalam sebuah kenangan yang tak dapat di ulang, Renne dengan segera menyiapkan sarapan untuk Kakek Zou. Namun ia dihentikan saat tangannya ditarik.

“Renne, kau tak perlu memasak untukku. Saat ini, tolong pergilah ke hutan untuk mencari tanaman obat.”

“Ah, iya.”

「 3rd , Story Quest.

Level kesulitan: C

Deskripsi: Kakek Zou yang sudah tua dan ringkih merasa tidak enak badan. Karena cucunya sedang berada di Kerajaan Vemore, kamu diminta untuk menggantikan tugasnya. Hukuman akan diberikan jika misi yang dilakukan dianggap gagal.

Tujuan: Mengambil beberapa tanaman obat.

Hadiah: - 3 koin perak.

- 180 poin pengalaman.

- Kepercayaan Kakek Zou meningkat.

- Mendapatkan Mysterious Box.

- Mendapatkan julukan Helper.」

Dengan segera Renne pergi dari rumah itu. Ia ingin segera menyelesaikan misi serta mendapatkan hadiah misterius yang dijanjikan oleh sistem. Ia juga mengingat jika sebuah kotak misterius akan memberikan sebuah hadiah yang sangat berharga dan bermanfaat bagi orang yang membukanya. Semua itu terjadi karena sistem sudah menyesuaikan dengan pekerjaan yang diambil oleh pemain tersebut.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

misi berikutnya...

2021-02-17

0

Orpmy

Orpmy

benar-benar beda nggak seperti novel game lain yang dapet quest nggak masuk akal gampangnya terus tiba-tiba jadi op 😂

2020-08-30

2

andiyansyah nasution

andiyansyah nasution

😁😁

2020-08-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!