Sebuah Kebenaran

Renne menahan emosinya, ia mengambil jarak dengan meja dengan memundurkan kursi yang sedang ia duduki. Lantas, gadis itu menyilangkan kaki dan mengambil secangkir teh yang sudah ia siapkan sebelumnya.

Karena perasaannya sangat tidak mendukung berkat dorongan yang diberikan oleh pria berambut hitam itu, Renne sulit untuk dapat meneguk minuman itu. Tetapi, saat ini air teh hambar itu sudah mengalir deras masuk ke dalam tenggorokan.

Renne dengan emosinya menaruh cangkir teh itu dengan barbar dengan setengah isi yang tersisa, kembali ke meja makan. Hal itu sontak membuat Dyon bertanya-tanya. Gadis yang sebelumnya terlihat santai ternyata juga memiliki sisi lain yang tersembunyi.

“Kau tahu, bahkan Kakek dan Kak Lagier sendiri yang mengatakan jika masakan yang aku buat itu enak.” Renne masih tak ingin kalah, meskipun ia belum mencicipi rasa masakan itu, ia sangat yakin jika rasanya sangatlah enak.

“Bagaimana jika kau mencobanya secara langsung?”

Renne mulai berpikir, apa yang dikatakan oleh Dyon memang ada benarnya. Ia harus mencoba masakan yang ia buat terlebih dahulu sebelum akhirnya kembali memojokkan Dyon yang sudah berbohong terhadapnya.

Detik berlalu dengan sangat lambat. Begitu pula kecepatan sebuah garpu yang di atasnya terdapat potongan kecil daging ayam, hasil masakannya. Detak jantung Renne meningkat, ia bertaruh penuh dengan kemungkinan yang menyatakan bahwa masakannya itu sangatlah enak, bahkan dari penampilannya saja sudah terlihat menggiurkan.

Hap! Makanan itu masuk ke dalam mulutnya. Wajah Renne yang bersinar penuh harapan kini meredup bagaikan sebuah lampu pijar yang kehabisan tenaga.

‘Aaa, ini hambar!’ teriak Renne dalam hati kecilnya.

“Bagaimana? Kau sudah mencicipi langsung, bukan?”

Tidak. Meskipun begitu, Renne masih belum kehilangan harapan. Masih ada dua kesempatan lagi untuk memojokkan pria berbadan proporsional di hadapannya itu menggunakan makanan yang tersisa.

Ia kini memotong salmon rebus yang ia sudah siapkan dengan sabar itu. Struktur empuk yang terasa saat ia memotongnya terasa sangat meyakinkan Renne bahwa masakan satu ini akan sesuai harapan.

Namun, lagi-lagi harapannya harus terpatahkan ketika mengunyah langsung makanan itu. Ia juga langsung mencoba es kepala muda yang hanya ada satu, tampilan yang menggugah selera itu kini juga mengkhianati harapannya dan sirna selama-lamanya ketika mengetahui kebenaran mutlak ini.

“Tidak, tidak. Mungkin lidahmu dan lidahku sedang dalam masalah. Kita harus menanyakan hal ini langsung kepada moderator.”

Dyon menghembus nafas, “Tidak usah. Lebih baik kau menjadi seorang perias dan membuka usaha telur ceplok. Tidak mungkin terjadi sebuah kesalahan pada indera pengecap ini.”

“Apa hubungannya dengan perias? Bukankah akan lebih baik jika aku menjadi tukang dekorasi saja?!”

Dengan tiba-tiba Lagier masuk ke dalam rumah dan tertawa, “Kalian benar-benar lucu..”

“Kak Lagier, bukankah kau sendiri yang mengatakan jika akan bertuga— lupakan itu. Tolong coba langsung masakan yang aku masak dan buat pria ini terbungkam!” Renne dengan segera menarik Lagier untuk segera duduk di kursi, ia juga lantas menyiapkan piring.

“Aku tadi datang karena mendengar jika para penjahat itu datang ke desa, jadi aku langsung ditugaskan untuk kembali ke sini. Aku juga mendengar jika kau adalah orang yang sudah menan—,” perkataan Lagier tiba-tiba terhenti karena gadis itu menyumbat mulutnya dengan makanan.

“Kau banyak bicara, cepat berikan pendapatmu!” kesal Renne.

Lagier mengunyah makanan yang disuap dengan paksa oleh Renne dan wajahnya berubah sama persis seperti ekspresi Dyon sebelumnya. Masam dan seakan-akan mengatakan bahwa masakannya itu memang tidak enak.

“Tidak enak, campah. Kau tidak memiliki bakat dalam bidang memasak.” komentar Lagier. Hal itu sontak membuat Dyon cengar-cengir.

“Kau bahkan mengatakan hal yang sama seperti apa yang dikatakan oleh pria brengsek ini?!” kesal Renne.

“Ya, setidaknya telur ceplok yang kau buat memang sangatlah nikmat. Ada baiknya jika kau membuka usaha,” saran Lagier dan tanpa sadar mengatakan hal yang sama dengan pria yang duduk di sampingnya itu.

Renne sudah naik pitam. Wajahnya memerah saking marah. Namun memilih untuk memendam amarah dan menenangkan diri dengan menghembuskan nafas berat. Setidaknya, seseorang sudah merasakan dan memberikan komentar terhadap makanannya sudah membuat ia sedikit senang meskipun jika dibandingkan dengan emosinya, dapat dipastikan rasa kesalnya yang akan menang tanpa mendapatkan perlawanan.

****

Hari sudah semakin malam, Lagier juga sudah pergi untuk kembali bekerja setelah temannya datang menjemput. Sedangkan Renne dan Dyon sedang duduk manis di meja makan yang kosong melompong itu.

Suasana menjadi canggung, setidaknya itu hanya berlaku bagi Renne. Berbeda dengannya, Dyon terlihat sibuk memperhatikan sebuah jendela melayang yang menyala di hadapannya.

Kepala Renne kembali berputar. Ia masih bingung cara paling tepat untuk membalaskan dendamnya terhadap Dyon karena selama yang ia perhatikan, pria itu memang terlihat baik secara alami. Dan tak satu pun gerak-gerik Dyon yang patut dicurigai.

Membunuh untuk membalaskan dendam juga sama halnya, itu hanya akan berakhir sia-sia karena ini hanyalah sebuah dunia virtual. Membalaskan dendam dengan cara membunuh adalah hal paling bodoh yang pernah terpikirkan dan terus menghantuinya selama ini.

Sampai pada akhirnya, Dyon memutuskan untuk beristirahat di kamar Lagier. Ia juga sudah mendapatkan izin secara langsung dari pemilik kamar sekaligus izin dari Renne yang merupakan tuan rumah itu sendiri.

Karena Renne belum terlalu mengantuk, ia memutuskan untuk berdiam diri terlebih dahulu di ruang makan. Setelah itu, Dyon perlahan berjalan meninggalkannya sendirian di ruangan yang hanya menggunakan satu batang lilin untuk penerangan itu.

Renne masih ingin mengecek salah satu julukan yang ia dapatkan sebelumnya.

「Village Pride.

Deskripsi: Kamu adalah kebanggaan desa ini. Kamu juga seorang pahlawan yang menyelamatkan mereka dari bahaya yang mengancam. Kamu berjalan dengan bangga dan orang lain akan membicarakan tentang dirimu.

Kelebihan: - Ketika berada di sebuah desa, NPC akan lebih sering memberikanmu misi karena melihat julukan yang dipakai.

- Menambah bonus poin pengalaman ketika mendapatkan pelatihan dari NPC.

- Tingkat kepercayaan penduduk meningkat hingga 10% (Hanya berlaku di desa yang kamu selamatkan).

Syarat pemakaian: - Tidak ada.」

Renne sudah merasa cukup untuk hari ini dan melanjutkan permainan di keesokan hari. Karena kamar kakek Zou berada bersebelahan dengan kamar Lagier, tentu saja Renne harus melewatinya.

Malam itu, suasana malam berubah dingin. Terasa merinding bahkan saat angin berembus masuk melalui sela-sela terkecil dari dinding kayu. Suara burung hantu juga terdengar nyaring sekaligus menakutkan dari kejauhan.

Renne berjalan secara perlahan, karena ia bermaksud untuk tidak terlalu menarik perhatian orang yang berada di dalam kamar itu dan tanpa sengaja mendengarkan pembicaraan Dyon dengan seseorang.

Dyon terlihat menekan suaranya, namun Renne dapat mendengarnya dengan jelas berkat keterampilan tersembunyi yang dimiliki oleh profesi Legendary Bard dan akan aktif secara otomatis ketika mendapati seseorang sedang berbisik. Hal ini memberikannya pendengaran yang lebih tajam, bahkan melampaui pendengaran seekor kelelawar.

Perkataan yang keluar dari mulut Dyon sontak membuat mata Renne terbuka lebar-lebar dan membuktikan kebenaran bahwa Dyon memanglah seorang pengkhianat.

Gadis itu memang bodoh. Aku tak tahu dari mana ia mengetahui namaku dan mendapatkan profesi Bard, tetapi aku akan terus mengikutinya dan mendekatinya untuk menjadi kuat. Setelah itu aku akan membuangnya ketika sudah tak berguna lagi

Seperti itulah kalimat yang terdengar di telinga Renne.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

jelas-jelas penghianat

2021-02-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!