"Tu.. Tunggu dulu, kau memanggil anak kecil kesini agar pertarungan yang kita lakukan terhenti bukan?" Tanya Wanita Paruh baya menunjuk ke arah Wang Peng.
"Bukankah sudah jelas kalau aku yang menang dalam pertarungan ini?" Tanya Wang Peng memiringkan kepalanya menatap kearah Wanita paruh baya.
"Tetapi kan aku belum mengaku kalah darimu, begini kita ambil tengah tengah saja, bagaimana jika hasilnya imbang, tidak ada yang menang, tidak ada yang kalah" Ujar Wanita paruh baya memberikan penawaran kepada Wang Peng.
"Bibi ini kenapa? Bukankah sudah jelas bahwa guruku yang memenangkan pertarungan?" Tanya Guan Ping menatap kearah wanita paruh baya itu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Diam kau anak kecil, jangan ikut campur urusanku, dan satu hal lagi, jangan panggil aku bibi karena usiaku masih tiga ratus tahun, panggil aku kakak oke" Ujar Wanita paruh baya sambil menunjukkan jempolnya kepada Guan Ping.
Mendengar itu Guan Ping hanya bisa menolehkan kepalanya ke arah Wang Peng, bagi manusia biasa, usia tiga ratus tahun merupakan usia yang sangat tua, bahkan menurut Guan Ping tidak pantas ia memanggilnya bibi di usianya saat ini.
Akan lebih masuk akal jika Guan Ping memanggil Wanita Paruh baya itu dengan sebutan nenek buyut.
"Jika kau tanya guru, guru juga tidak tahu harus menyebut nenek tua ini dengan sebutan apa, kau tahu sendiri bukan usia guru masih belum genap tiga puluh tahun" Ujar Wang Peng.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Wang Peng, Wanita Paruh baya merasakan rasa sakit di dadanya karena selain dipanggil sebagai nenek tua, bakat yang ia bangga banggakan sejak lama ternyata bukan apa apa dihadapan kekuatan mutlak milik Wang Peng.
Apanya yang jenius kultivasi jika hanya mencapai tahap Beginning Eternity di usia tiga ratus tahun, memang diusia itu terbilang seorang yang cukup jenius di dunia Bingbag tetapi dihadapan Wang Peng ia hanya seekor kucing yang ingin melawan seekor singa.
Wanita paruh baya itu berusaha menenangkan pikirannya sambil menarik nafas dan membuangnya setahap demi setahap sebelum ia mulai angkat bicara.
"Maaf sebelumnya telah menyinggungmu, namaku adalah Ren Sui, jika kedepannya kau memiliki masalah, kau bisa mengatakan bahwa kau adalah kenalanku, dan untuk pertarungan kali ini kita anggap tidak pernah terjadi" Ujar Wanita Paruh baya itu sambil menundukkan kepalanya.
"Namaku adalah Ling Wang Peng, kau bisa memanggilku Wang Peng, kuharap kau bisa menjadi teman yang baik bagi muridku di masa depan" Ujar Wang Peng menangkupkan tangannya.
Wang Peng memang tidak berniat tinggal lebih lama di dunia Bingbag, tujuannya sejak awal adalah menelusuri seluruh alam semesta dan mencari keberuntungan keberuntungan langit yang mungkin saja akan menghampiri dirinya.
"Mungkin di masa depan anak ini akan memiliki masa depan yang secerah gurunya, aku tidak ingin mengganggu kebersamaan kalian, jika takdir mengijinkan mungkin kita akan bertemu lagi" Ujar Ren Sui sebelum ia lenyap bersamaan dengan angin.
"Lebih baik kita bergegas masuk ke tempat pembuatan poster untuk menyelesaikan tujuanku, setelah itu aku akan mengajarkanmu beberapa jurus dan beberapa teknik kultivasi" Ujar Wang Peng berjalan menuju ke arah tempat pembuatan Poster diikuti oleh Guan Ping di belakangnya.
Beberapa kultivator yang sebelumnya mengepung Wang Peng memilih menatap pemuda itu dari kejauhan, mereka sudah melihat dengan mata kepala mereka sendiri, Ren Sui yang menduduki peringkat 89 dari 100 Orang paling kuat di kerajaan awan bahkan seimbang ketika berhadapan dengannya.
Mereka tahu betul jika bertindak gegabah sedikit saja, maka nyawa mereka akan melayang dengan sendirinya ketika berhadapan dengan Wang Peng.
"Lima ribu Spirit Stone apanya? Yang ada kita hanya mengantar nyawa untuk walikota dengan menantang pemuda itu"
"Aku sudah tidak berniat melakukan hal ini lagi, lebih baik aku mencari pekerjaan yang lebih baik daripada membunuh orang"
"Sebenarnya apa yang dilakukan walikota sehingga ia mengundang seorang monster menuju ke kotanya? Apakah ini adalah akhir dari jabatan yang dimiliki oleh walikota?"
Ujar beberapa orang yang menatap Wang Peng dari kejauhan dengan tubuh bergetar merasakan kengerian ketika Wang Peng serius berhadapan dengan mereka semua.
………
Sementara itu di tempat lain, di dalam sebuah bar, nampak asisten walikota tengah duduk dengan wajah tertunduk menatap seorang pria yang tengah menyiapkan beberapa arak untuk tamu tamu yang lain.
Sekilas tidak ada yang spesial dari pria yang melayani para tamu itu, tetapi jika orang itu memiliki kekuatan yang besar maka aura kematian akan nampak merembes keluar dari tubuh pria bertubuh kekar dengan luka cakaran di matanya itu.
"Mau minum apa?" Tanya pria itu menatap ke arah asisten walikota dengan tatapan tajam.
"Berikan aku arak terbaik yang ada di bar ini dan katakan pada pemimpin kalian bahwa ada yang ingin membahas bisnis dengannya" Ujar asisten walikota menjelaskan.
"Tunggu sebentar, seseorang akan mengantarkanmu setelah ini" Ujar pria itu sambil menuangkan arak terbaik ke dalam gelas sebelum menyerahkannya kepada asisten walikota.
Beberapa saat kemudian, seorang wanita datang menghampiri asisten walikota dan mengajaknya menemui manajer bar untuk membahas bisnis yang dimaksud.
Asisten walikota meminum habis arak yang ada di gelasnya sebelum berjalan mengikuti wanita itu menuju ruangan manajer bar.
"Silahkan masuk tuan, manajer sudah menunggu di dalam" Ujar Wanita itu kemudian berlalu meninggalkan sang asisten walikota di depan ruangan manager bar.
"Jadi bisnis apa yang ingin tuan jalankan dengan kami?" Tanya seorang pria yang duduk membelakangi asisten walikota.
"Maaf sebelumnya tuan, saya adalah asisten dari walikota Hokkien dan ingin menawarkan sebuah pekerjaan khusus kepada Organisasi Bunga Darah" Ujar Asisten walikota, ia kemudian mulai menjabarkan masalah yang tengah dihadapi oleh walikota serta Wang Peng yang menjadi ancaman besar bagi mereka.
"Jadi kalian ingin kami menghabisi pemuda bernama Wang Peng ini" Tanya Manajer Bar kemudian ia kemutar kursinya menatap kearah asisten walikota.
"Kami bisa saja membantu kalian tetapi bayarannya tidak murah" Ujar Pria itu menatap ke arah asisten walikota.
"Berapapun biayanya, asal walikota mampu untuk membayarnya maka hal itu tidak menjadi masalah tuan" Ujar Asisten Walikota menjelaskan.
"Kalau begitu aku minta 500.000 Low Spirit Stone, tidak kurang tetapi boleh lebih, bagaimana? Apakah kau setuju?" Tanya Pria itu mencoba membuka harga.
"Bisakah dikurangi sedikit tuan? Jumlah itu terlalu besar untuk nyawa satu orang"
"Boleh lebih tetapi tidak boleh kurang, bukankah kalian menyuruh kami membereskan orang itu karena kalian tidak sanggup membereskannya" Ujar pria itu menjelaskan.
Dengan berat hati asisten walikota menghela nafas panjang kemudian ia mengulurkan tangannya ke arah Manajer bar.
"Sepakat" Ujar keduanya disertai senyuman di wajah manajer bar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
Asmul Yadi
amburadul
2024-11-19
1
Harman LokeST
👍👍👍👍👍👍
2022-04-30
2
Djoni Ayung
peminpin organisasi bunga darah hancur berkeping keping
2022-03-27
3