Wang Peng terbang dengan kecepatan yang tidak terlalu cepat tetapi dengan kecepatan itu Guan Ping berteriak histeris ketakutan, memang sejak awal Guan Ping bersikeras menolak keinginan Wang Peng untuk melalui jalur udara, tetapi apalah daya, didepan orang kuat seperti Wang Peng, Guan Ping bukanlah apa apa di matanya.
Teriakan Guan Ping memang cukup mengganggu bagi Wang Peng, tetapi hal itu tidak dipermasalahkan olehnya, cepat atau lambat anak itu harus berusaha menyesuaikan diri dengan Wang Peng karena Wang Peng berniat menjadikannya sebagai seorang bawahan.
Dilihat dari fisik dan usia Guan Ping yang masih muda, Wang Peng yakin bahwa kelak di masa depan anak itu akan menjelma menjadi sosok yang ditakuti di dunia Bingbag.
Hanya Waktu yang bisa menjawab apa yang diyakini oleh Wang Peng, tetapi dengan kekuatan yang dimiliki oleh Wang Peng saat ini, bukan mustahil ia akan melahirkan murid murid yang berbakat ribuan tahun mendatang.
Tak butuh waktu lama bagi Wang Peng dan Guan Ping untuk tiba di sebuah gubuk kecil dengan pekarangan rumah yang cukup sempit, atap gubuk kecil itu terbuat dari jerami jerami kering dengan dinding yang terbuat dari ranting kayu.
Bisa dibayangkan jika seorang anak kecil tidur di dalam gubuk itu pastinya anak itu akan kedinginan akibat angin yang tidak bisa dihalangi oleh dinding bangunan.
Beruntung ada beberapa bangunan yang didirikan disekitar gubuk itu sehingga jika ada angin kencang, udara dingin yang masuk masih bisa sedikit dikurangi.
Wang Peng hanya bisa mendengus dingin menatap gubuk itu, ia bisa melihat dengan jelas gubuk itu dibangun oleh orang yang benar benar miskin dan tidak memiliki pekerjaan sama sekali, Wang Peng dapat menduga bahwa yang membangun gubuk itu adalah Guan Ping sedangkan ayahnya hanya menikmati hasil dari anaknya.
"Maaf kakak, rumahku sedikit berantakan jadi mungkin kakak tidak merasa nyaman" Ujar Guan Ping sambil membersihkan botol botol minuman yang berserakan dimana mana.
Sedangkan di atas tumpukan jerami terdapat seorang pria dengan penampilan acak acakan tengah tertidur dengan bau alkohol menyengat dari tubuhnya.
"Itu adalah ayahku, memang kesehariannya seperti itu jadi kakak jangan tersinggung" Ujar Guan Ping menatap Wang Peng sejenak sebelum ia keluar untuk membuang botol botol minuman kosong yang berserakan.
Selepas kepergian Guan Ping, pria yang tidur diatas jerami mulai duduk tanpa membuka matanya sebelum pria itu angkat bicara.
"Ping'er Kau pergi kemana? Sudahlah tidak penting! tolong buatkan aku makanan yang enak, aku sudah lapar sejak tadi" Ujar pria itu sambil memegangi perutnya masih dalam keadaan mata tertutup.
"Kau punya kaki dan tangan sendiri, kenapa kau tidak pergi membuat makanan sendiri?" Tanya Wang Peng sambil melipat tangannya menatap ke arah ayah Guan Ping.
"Heh,kau berani melawan ayahmu apakah kau mau merasakan pukulanku!" Ujar pria itu sambil menunjukkan kepalan tangannya kepada Wang Peng.
"Buka dulu matamu lebar lebar, lihat siapa yang mengajakmu berbicara" Ujar Wang Peng acuh tak acuh menatap kearah pria itu.
Meskipun Wang Peng tahu bahwa pria itu merupakan seorang kultivator, tetapi tetap saja Wang Peng tak ambil pusing akan masalah itu.
Selain karena tingkatan kultivasi pria itu masih sangat lemah pria itu juga merupakan sebuah sampah masyarakat dimana seekor lalat pun enggan untuk hinggap di tubuhnya.
Pria itu kemudian membuka matanya sambil menatap ke arah Wang Peng dengan tatapan penasaran, pria itu menelusuri bagian atas sampai bawah tubuh Wang Peng dengan wajah yang kebingungan.
"Siapa kau? Kau bukan anakku kenapa bisa masuk ke dalam istana besarku?" Ujar pria itu menatap ke arah Wang Peng dengan tatapan curiga.
"Sepertinya orang ini sudah tidak waras, bukan hanya lubang di dalam hatinya yang menjadi masalah besar tetapi otaknya sepertinya juga sudah rusak" Batin Wang Peng menatap pria itu dengan penuh selidik.
"Aku adalah malaikat maut bagimu, jadi jangan melawan apa yang akan aku lakukan"
"Malaikat maut? Apakah kau berniat mencabut nyawaku? Kalau begitu cepat cabut nyawaku agar aku bisa bertemu dengan istriku!" Pria itu dengan girangnya merentangkan tangannya sambil menunjukkan senyuman yang lebar.
"Kau harus menahan rasa sakit ini" Ujar Wang Peng sambil menyentuh dahi pria itu kemudian mengalirkan qi untuk menenangkannya dari emosi yang diderita olehnya.
Wang Peng juga sesekali melakukan beberapa gerakan untuk memperbaiki struktur tubuh dari pria itu yang rusak akibat alkohol yang diminum setiap hari selama dua belas tahun terakhir.
Perasaan yang begitu menyakitkan menyerang tubuh pria itu membuatnya berteriak dengan lantang hingga teriakan itu terdengar sampai luar gubuk membuat tetangga tetangga sekitar berdatangan.
Bukan hanya para tetangga, Guan Ping juga berlari ke arah gubuk itu untuk melihat keadaan ayahnya yang tengah berteriak dengan lantang.
Setibanya mereka di sana, mereka menemukan tubuh ayah Guan Ping tergeletak lemas tak berdaya di atas tanah sebelum dipindahkan ke atas jerami oleh Wang Peng.
"Kakak apa yang kakak lakukan? Ini adalah ayahku jadi kakak jangan melakukan apapun kepadanya!" Guan Ping mendorong Wang Peng menjauh dari ayahnya sementara dirinya berdiri diantara ayahnya dan Wang Peng.
"Adik Ping, lebih baik kau menyingkir dari sana agar aku bisa melakukan tugasku!" Ujar Wang Peng berusaha meraih ayah Guan Ping tetapi ditepis oleh anak itu.
"Jangan sentuh ayahku, meskipun kakak memiliki kekuatan yang hebat, aku tidak akan membiarkan kakak menyentuh ayahku!" Guan Ping menaikkan nada suaranya menatap tajam ke arah Wang Peng.
Sementara itu, semua tetangga Guan Ping yang berada di depan pintu gubuk hanya bisa dibuat kebingungan begitu mereka melihat Wang Peng tengah berdebat dengan Guan Ping.
Mereka tidak tahu siapa yang salah dan benar disini karena bagi mereka, ayah Guan Ping adalah seonggok sampah yang tidak perlu dikasihani.
"Hais, kalau begitu maafkan aku" Ujar Wang Peng sesaat sebelum pandangan Guan Ping berubah menjadi buram dan jatuh ketanah.
Semua orang yang melihat Guan Ping jatuh ketanah dengan cepat berlari kearah anak itu dan membantunya sementara beberapa dari mereka mencoba menghentikan Wang Peng.
"Tenang saja, aku tidak sejahat apa yang kalian pikirkan! Aku hanya ingin membantu Adik Ping menyelesaikan masalahnya" Ujar Wang Peng dingin menatap ke arah semua orang yang ada disana.
Bersamaan dengan itu, aura Beginning Eternity merembes keluar dari tubuh Wang Peng membuat semua orang yang ada disana merasakan beban yang begitu berat di pundaknya.
Tentu aura yang dikeluarkan oleh Wang Peng telah ia kurangi sehingga aura itu tidak membunuh semua orang yang ada disana dan hanya memberikan tekanan yang begitu berat kepada mereka.
"Kalian memilih menjauh atau tetap diam ditempat ini" Ujar Wang Peng dingin.
Tak perlu peringatan dua kali, semua orang yang ada disana segera berhamburan keluar dari gubuk itu meninggalkan Ayah Guan Ping dan juga Wang Peng sendirian di dalamnya.
"Baiklah, sekarang aku bisa melakukan tugasku" Ujar Wang Peng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
Aswantio Wasito
mau ngobati aja omongannya berbelit-belit coba disusun makna kalimat yg benar jgn mengada-ada
2022-07-10
4
Harman LokeST
sip author
2022-04-30
2
Djoni Ayung
ayah guan ping menjadi heeeebaaaat
2022-03-27
2