"Tebasan Pembelah Gunung" seorang pemuda menebaskan pedang besarnya ke arah Wang Peng, pedang besar itu bergerak dengan sangat cepat membuat udara yang ada di dekatnya bergetar dengan sangat hebat.
Tetapi ketika serangan itu hampir menyentuh Wang Peng, seketika Wang Peng lenyap dari tempatnya membuat pedang yang digunakan oleh pemuda itu membentur tanah dan menciptakan kawah yang sangat besar di atasnya.
Pedang yang digunakan oleh pemuda itu juga tidak bertahan lama, setelah mengeluarkan serangan itu, seketika pedang yang digunakan hancur menjadi serpihan besi dan terbang dibawa oleh angin ke segala arah.
"Jurus yang sangat hebat, tetapi sayang kau tidak bisa menyerang tepat sasaran" Ujar Wang Peng yang entah sejak kapan duduk disalah satu atap bangunan dengan wajah tertunduk.
"Sejak kapan kau berada disana? Bagaimana mungkin seranganku berhasil kau hindari dengan begitu mudah?" Tanya pemuda itu menatap ke arah Wang Peng.
"Seranganmu cukup hebat, tetapi sayangnya digunakan oleh seorang yang lemah dan tidak bisa apa apa" Ujar Wang Peng tersenyum sinis.
"Keparat kau, apakah kau tahu bahwa serangan yang kulakukan adalah serangan tingkat dewa, kau berani meremehkanku berarti kau tidak tahu betapa kuatnya seranganku barusan" Ujar pemuda itu menunjuk ke arah Wang Peng.
"Heh, ternyata jurusmu sangat hebat, kalau begitu jurusku sangat luar biasa" Ujar Wang Peng sebelum lenyap dari tempatnya.
Bersamaan dengan itu, sebuah cahaya terang turun dari atas langit dengan kecepatan yang sangat luar biasa.
Beberapa orang berusaha menghindar tetapi cahaya itu terlalu cepat sehingga membuat beberapa orang harus merasakan serangan mematikan yang dilakukan oleh Wang Peng.
Angin kencang berhembus begitu serangan Wang Peng menghantam tanah, debu debu berterbangan dan menutupi pandangan semua orang yang ada disana.
Beberapa saat setelahnya, mereka menemukan tiga orang yang terkena serangan dari Wang Peng telah kehilangan kesadaran dan jatuh tak sadarkan diri dihadapan mereka semua dengan asap yang keluar dari tubuh mereka.
Berpikir semua telah selesai, suara teriakan salah seorang yang mengepung Wang Peng membuat semua orang yang ada disana menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.
Mereka menemukan seorang pria paruh baya menjerit kesakitan diatas tanah dengan kaki yang bersimbah darah.
Meskipun tidak terpotong sepenuhnya, tetapi kaki pria paruh baya itu tidak dapat digerakkan karena syaraf syaraf yang ada disana telah disumbat Wang Peng dan akan terbuka setelah sepuluh hari.
"Kalian tidak ingin membuka tudungku lagi?" Tanya Wang Peng sambil bersandar di salah satu dinding bangunan di tempat itu.
Semua orang menatap ke arah Wang Peng, niat membunuh dari dalam diri semua orang segera terarah kepada Wang Peng membuat Wang Peng menunjukkan senyuman tipis diwajahnya.
"Sepertinya kalian sudah tidak peduli akan tudungku, kalau begitu aku tidak memerlukannya lagi" Ujar Wang Peng kemudian ia melepaskan tudung yang menutup kepalanya sehingga wajah Wang Peng dapat terlihat oleh semua orang yang ada disana.
"Ka… kau benar benar orang yang ada di dalam poster buronan ini, semuanya dapatkan kepalanya dan setelah itu kita pesta bersama sama"
"OHHHH"
Dengan cepat semua orang yang ada di sana melesat ke arah Wang Peng dengan senjata yang terhunus tepat ke arahnya, dengan cepat Wang Peng menggunakan kemampuan hukum ruangnya untuk berpindah tempat tetapi Wang Peng tidak berpindah tempat begitu saja.
Pemuda itu melemparkan bola hijau ke arah tempatnya berdiri sebelumnya dan beberapa saat kemudian.
"BOM" Ledakan besar terjadi ditempat itu, bersamaan dengan itu asap berwarna hijau menyebar ke segala arah membuat setiap orang yang ada disana berjatuhan ke tanah begitu menghirup sedikit dari asap yang dilemparkan oleh Wang Peng.
Wang Peng tidak membunuh orang orang itu, ia hanya memberikan racun pelumpuh kepada mereka agar mereka tidak menghalanginya atau mengusiknya dalam waktu dekat.
Sementara itu, Nona besar Wei yang sebelumnya menyinggung Wang Peng hanya bisa menatap pemuda itu dengan tubuh bergetar.
Ia ingin mengatakan sesuatu tetapi tertahan begitu Wang Peng berjalan mendekat ke arahnya, semakin lama Nona besar keluarga Wei itu berjalan mundur berusaha menjauh dari Wang Peng.
Keringat dingin mulai membasahi punggungnya, dalam situasi yang begitu menakutkan baginya, wanita itu mengeluarkan sebuah token giok dan mengalirkan qi dalam jumlah yang sangat besar ke dalam token giok itu.
"Nona, sepertinya kita memiliki masalah yang harus segera diselesaikan? Kau adalah wanita yang paling mengganggu seumur hidupku, maka dari itu kau harus menerima apa yang telah kau perbuat" Ujar Wang Peng sambil mengarahkan ujung jarinya ke arah wanita itu.
Dari ujung jari Wang Peng, muncul kobaran api berwarna biru dengan suhu yang begitu rendah, jika saja api itu dilemparkan ke sebuah kolam, maka kolam itu akan berubah menjadi balok es dengan suhu yang begitu rendah.
Wang Peng hanya menggerakkan ujung jarinya dan seketika itu api biru itu melesat dengan cepat ke arah wanita yang berdiri di hadapannya.
'Crash' Area seluas hampir sepuluh meter telah berubah menjadi bongkahan es raksasa dan suhu tempat itu berubah menjadi dingin dalam hitungan detik.
Tetapi yang membuat Wang Peng menyipitkan matanya adalah kemunculan seorang wanita paruh baya yang memiliki kekuatan hampir sama dengannya berdiri di hadapan Nona Wei menghalang serangan yang dilakukan olehnya menggunakan sebuah kipas kecil.
"Heh, aku tidak pernah bertemu dengan pengguna hukum angin yang sangat kuat seumur hidupku, aku juga tidak menyangka bahwa hukum angin dapat dilatih menjadi sekuat ini" Ujar Wang Peng.
"Aku juga sangat terkejut bisa bertemu dengan pengguna hukum es yang begitu kuat sepertimu" Ujar wanita paruh baya itu sebelum menghancurkan balok es yang berada di hadapannya.
Jika saja wanita itu mengetahui bahwa Wang Peng menguasai sembilan kemampuan hukum dan masih bisa bertambah, mungkin wanita yang ada di hadapannya itu akan terkejut hingga berubah menjadi gila.
Satu kemampuan hukum saja sudah mampu mengalahkan seorang kultivator yang kekuatannya setara dengannya, apalagi seseorang yang memiliki sembilan kekuatan hukum.
"Mau mencobanya?" Tanya Wang Peng sambil tersenyum tipis menatap wanita paruh baya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
Bikken ndil
mati saja Nona Wei, mau minta bantuan tapi di bikin susah
2023-06-29
3
shadow life
uura
2022-05-09
1
Harman LokeST
sip author
2022-04-30
1