Wang Peng mulai melakukan gerakan gerakan tangan yang cukup rumit sambil mengalirkan qi ke kedua telapak tangannya.
Setelah melakukan hal itu, Wang Peng lantas membuka baju Ayah Guan Ping dan menotok beberapa titik yang ada di tubuh Ayah Guan Ping.
Bersamaan dengan itu, tubuh Ayah Guan Ping mulai diselimuti oleh cahaya berwarna emas dengan beberapa cahaya mengitari tubuh pria itu layaknya sebuah kunang kunang yang tengah berterbangan.
Qi yang dialirkan oleh Wang Peng ke tubuh pria itu mengalir deras di dalam pembuluh darahnya dan mengikat racun racun serta sisa sisa pil pelatihan yang telah lama mengendap dan menghalangi dirinya menerobos tahap yang lebih tinggi.
Bukan hanya itu, seluruh tubuh pria itu juga nampak sangat berbeda dibanding dengan sebelumnya dimana penampilan pria itu sudah nampak lebih bugar dan segar jika dibandingkan saat pertama kali bertemu dengan Wang Peng yang nampak sangat lesu.
Wang Peng menggeser jari telunjuk dan jari tengahnya dari pusar Ayah Guan Ping menuju ke arah kepalanya, bersamaan dengan itu, kulit Ayah Guan Ping menampakkan warna kebiruan yang terus naik mengikuti jari tangan Wang Peng yang juga terus naik.
Ketika warna kebiruan pada tubuh pria itu sudah sampai pada lehernya, Wang Peng kemudian meletakkan telapak tangannya diatas leher pria itu sambil mengalirkan qi yang begitu besar kedalamnya.
Setelahnya Wang Peng mengangkat tangannya, cairan hitam dengan bau yang menyengat keluar dari dalam mulut ayah Guan Ping dan berkumpul di tangan kiri Wang Peng.
Bersamaan dengan itu, warna biru yang terdapat di leher pria itu juga sudah mulai lenyap bersamaan dengan keluarnya cairan hitam itu.
Setelah melakukan hal itu Wang Peng hanya bisa bernafas dengan lega, ia membuang cairan hitam itu ketanah dan seketika tanah yang terkena cipratan air berubah warna menjadi hitam.
Wang Peng kemudian mengeluarkan pil kelas Heaven dan memasukkannya ke dalam mulut pria itu sambil berusaha membantunya untuk mencerna seluruh khasiat dari pil pemberiannya.
Tak butuh waktu lama bagi Wang Peng untuk memulihkan kondisi pria itu hingga ketika pria itu membuka matanya, reaksi yang ditunjukkannya saat bertemu dengan Wang Peng sedikit berbeda dari sebelumnya.
Pria itu tampak lebih hormat kepada Wang Peng ketimbang beberapa saat yang lalu.
"Siapa kau? Kenapa kau ada disini?" Tanya pria itu begitu melihat Wang Peng berdiri dihadapannya.
"Namaku adalah Wang Peng, bisa dibilang temannya Guan Ping, aku disini hanya berniat membantunya, ngomong ngomong aku melihat sebuah hal yang malah membuatku sangat kecewa setelah berkunjung ke rumahnya" Ujar Wang Peng sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
"Kau benar, aku adalah sampah yang sangat mengecewakan, selama ini aku hanya bisa bergantung pada anakku dan terus larut dalam kesedihan tiada akhir tanpa memperdulikan apapun yang ada di sekitarku, jika kau ingin mengambil nyawaku maka aku akan menyerahkannya dengan senang hati" Ujar ayah Guan Ping menangkupkan tangannya ke arah Wang Peng dengan mata berkaca kaca.
"Aku tidak membutuhkan nyawamu, tetapi sepertinya anakmu akan membutuhkannya" Ujar Wang Peng.
Tak berselang lama setelah Wang Peng mengatakan hal itu, seorang pria berbadan tegap masuk ke dalam gubuk dengan wajah yang sangat panik.
Ia menatap ke arah Wang Peng dan Ayah Guan Ping yang secara bergantian sebelum mulai angkat bicara.
"Guan Hai, gawat! Anakmu telah dibawa pergi oleh pengawal kota untuk menjalani pelatihan militer" Ujar Pria itu dengan nafas tersendal sendal.
Tampak pada lesung pipi pria itu terdapat luka memar yang menandakan bahwa sebelumnya pria itu berusaha melindungi Guan Ping agar tidak dibawa oleh para pengawal kota tetapi justru ia dipukul oleh mereka.
"Berani beraninya mereka mengambil putraku, apakah mereka sudah bosan hidup" Ujar Guan Hai dengan aura Profound Life yang merembes keluar dari tubuhnya.
Dengan aura yang dikeluarkan oleh Guan Hai, Wang Peng sangat yakin bahwa latar belakang dari pria itu tidaklah biasa karena tidak mungkin bagi seorang rakyat biasa yang miskin dapat mencapai tahap kultivasi Profound Life di usia yang terbilang masih sangat muda.
"Kau urus saja urusanmu, aku akan pergi melanjutkan urusanku" Ujar Wang Peng sambil berjalan menjauh sambil melambai lambaikan tangannya sebelum Wang Peng lenyap dari pandangan keduanya.
"Xie Jing Ma sialan, aku tidak akan memaafkannya" Ujar Guan Hai sebelum ia berlari menuju ke kediaman walikota dengan amarah yang meluap luap di dalam dirinya.
Sementara itu, meskipun mengatakan dirinya tidak memiliki urusan dengan Guan Ping maupun Guan Hai, nyatanya ia masih peduli akan keberadaan dua orang itu.
Ia hanya ingin mengetahui apakah Guan Hai masih menginginkan anaknya kembali atau tidak, meskipun Guan Hai tidak menginginkan Guan Ping maka Wang Peng akan menyelamatkan anak itu dan membawanya sejauh mungkin dari sampah itu tetapi sepertinya Wang Peng tidak perlu melakukannya.
"Apakah sebaiknya aku mengikutinya? Siapa tahu aku akan menemukan hiburan yang menarik disana" Ujar Wang Peng sebelum berjalan ke arah dimana pria itu berlari
Wang Peng tidak perlu khawatir kehilangan jejak karena dengan kesadaran spiritualnya, Wang Peng dapat dengan mudah mengikuti Guan Hai tanpa diketahui.
……
Sementara itu di beberapa wilayah kota Hokkien, tampak beberapa orang tua yang berusaha mempertahankan anak mereka agar tidak dibawa oleh pasukan walikota sementara beberapa yang lain menyerahkan anak mereka dengan sukarela.
Tentu saja para orang tua menjadi khawatir dengan anak anak mereka, di samping usia mereka yang masih sangat muda untuk memulai pelatihan, mereka juga masih terlalu muda untuk dipisahkan dengan kedua orang tuanya.
Bahkan beberapa orang tua terpaksa harus menerima kekerasan dari para pengawal jika mereka berani memberontak sehingga beberapa dari mereka hanya bisa menangis tanpa henti melepas kepergian anak mereka.
Para orang tua yang menyerahkan anak mereka tergiur dengan iming iming gaji yang akan diberikan kepada anak mereka jika berhasil menjadi pengawal kota.
Mereka mengatakan jika gaji yang diberikan kepada setiap anak yang telah menyelesaikan latihan dan berhasil menjadi pengawal kota dapat membeli rumah setelah tiga bulan menjadi pengawal.
Hal inilah yang membuat banyak orang tua menyerahkan anak anak mereka demi masa depan mereka kelak.
Mereka tidak tahu saja bahwa anak mereka akan menghadapi bahaya dimana mereka tidak akan pernah bertemu lagi dengan anak mereka masing masing.
Kemungkinan anak mereka tidak kembali adalah 95 persen sementara sisanya hanya keajaiban yang bisa membantu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
shadow life
uura
2022-05-08
3
Harman LokeST
bagus banget
2022-04-30
1
Djoni Ayung
xie jing ma walikota hokkien mampusssss
2022-03-27
1