"Argh, tanganku! Berani beraninya memotong tanganku, keluar kau atau aku akan memotongmu menjadi seratus bagian tanpa ampun" Ujar wanita yang menyandera Guan Ping ketika tangan kanannya terputus dari tempatnya.
"Maaf, sepertinya aku terlalu berlebihan menanggapi kalian berempat, aku kira kalian adalah orang yang patut diwaspadai ternyata hanya sekelompok kecoa yang numpang lewat" Ujar Wang Peng bersandar di sebuah bangunan yang tak jauh dari pertarungan mereka semua.
Sejak awal Wang Peng hanya ingin melihat seperti apa usaha Guan Hai ketika mengetahui anaknya dalam bahaya dan setelah melihatnya, Wang Peng mengetahui bahwa Guan Hai adalah sosok ayah yang bertanggung jawab.
Ia melakukan semua itu karena tekanan yang diberikan oleh pihak kerajaan kepada keluarganya hingga menimbulkan penderitaan yang mendalam di hatinya.
Guan Ping mantap kearah Wang Peng dengan mata yang dipenuhi oleh bulir bulir air mata, ia mengetahui seberapa kuat sosok Wang Peng yang berdiri dihadapannya saat ini.
Jika Wang Peng ada maka ayahnya tidak akan mengalami penderitaan sekaligus dipermalukan seperti ini oleh keempat prajurit yang mengatakan bahwa mereka berasal dari militer kerajaan.
"Emmm… emm.. Mmm" Guan Ping berusa memanggil manggil nama Wang Peng tetapi mulutnya masih disumpal dengan kain sehingga ia hanya bisa mengerang erang tidak jelas.
"Ternyata hanya sampah sepertimu, kau berani melawanku yang merupakan jenius dalam kultivasi maka kau akan menerima akibatnya, anak ini kenapa tidak mau diam, sialan" Ujar wanita yang menyandera Guan Ping kemudian mendorong anak itu menjauh darinya.
"Kau memang seorang jenius dalam kultivasi, aku akui itu" Ujar Wang Peng sebelum ia lenyap dari pandangan semua orang.
Beberapa saat kemudian Wanita yang sebelumnya menyandra Guan Ping memuntahkan darah segar dari mulutnya, Wanita itu menoleh ke arah perutnya dan menemukan sebilah pedang yang telah berhasil menembus perutnya tanpa ia sadari.
"Tetapi disisi lain kau adalah seorang jenius yang bodoh karena tidak bisa melihat bahaya yang ada di depanmu" Ujar Wang Peng dingin sebelum menarik keluar pedang yang menancap di dalam perut wanita itu membuatnya jatuh tersungkur ke tanah dengan darah yang mengalir begitu deras.
Semua mata yang ada disana menatap ke arah Wang Peng tak percaya, kecepatan yang ditunjukkan oleh Wang Peng bukanlah kecepatan yang dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Bahkan kecepatan yang ditunjukkan oleh Wang Peng tidak menimbulkan bekas dan tidak bisa diikuti oleh mata telanjang, semua orang yang ada disana dengan melihat hal itu saja mereka sudah tahu bahwa sosok pemuda yang ada di hadapannya memiliki kekuatan yang besar dan tidak bisa mereka singgung.
"Senior, senior memiliki kekuatan yang sangat besar bahkan kami bukan tandingan bagi senior, jika senior berminat maka senior bisa bergabung ke dalam militer kerajaan, kami menjamin bahwa senior akan menduduki posisi yang sangat penting didalam militer" Ujar salah satu dari ketiga pria itu mencoba bernegosiasi dengan Wang Peng.
"Paman Hai, jika paman mau aku bisa membantu paman membalas dendam kepada kerajaan awan dan membunuh semua anggota kerajaannya, bahkan jika paman mau aku bisa menghancurkan seluruh kerajaan awan dan meratakannya dengan tanah" Ujar Wang Peng menatap ke arah Guan Hai tanpa memperdulikan ketiga orang prajurit kerajaan awan yang melebarkan matanya begitu mendengar penuturan dari Wang Peng.
Kata kata yang keluar dari dalam mulut Wang Peng secara tidak langsung adalah sebuah pernyataan perang yang ditujukan oleh kerajaan awan.
"Senior, apa maksud senior? Apakah senior ingin melawan seluruh kerajaan hanya demi sampah murahan ini? Jika senior bergabung dengan kami di militer kami akan… ." Belum selesai pria bersenjata pedang berbicara, tubuhnya telah berubah menjadi kabut darah yang menyebar ke segala arah membuat semua orang terkejut.
"Aku melakukan apapun yang aku suka dan jika kalian tidak menyukainya, kalian bisa mengatakan padaku!" Ujar Wang Peng dingin menatap dua orang bersenjata cambuk dan cakram.
"Kau pikir kau sangat hebat? dengan apa yang kau katakan aku pastikan bahwa kau akan menjadi buronan di seluruh kerajaan..." Sebuah cahaya melesat menembus kepala pria bersenjata cakram membuat pria itu kehilangan nyawa dalam sekejap dan jatuh tersungkur ketahan dengan dahi yang mengeluarkan asap.
"Apakah ada yang ingin kau katakan?" Tanya Wang Peng menatap pria bersenjata cambuk dimana tubuh pria itu bergetar ketakutan.
Ia tahu betul bahwa Wang Peng belum mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk menghabisi ketiga rekannya, menghabisinya sama saja menghabisi seekor kecoa bagi Wang Peng sehingga pria itu memilih untuk tidak mengatakan apapun di depan Wang Peng.
"Kalau tidak ada yang ingin kau katakan sekarang giliranku untuk bertanya!" Ujar Wang Peng berjalan menghampiri Pria bersenjata cambuk dengan tubuh bergetar ketakutan.
Sementara itu Guan Hai tengah melepaskan ikatan yang melilit tangan Guan Ping dan melepaskan kain yang membekap mulutnya.
Setelah melakukan hal itu, Guan Hai lantas tersenyum sebelum memeluk erat tubuh Guan Ping, air mata mulai membasahi pipi Guan Hai jika ia mengingat apa yang dulu pernah ia lakukan sehingga mempersulit kehidupan anaknya.
Wang Peng melirik mereka sejenak sebelum kembali mengalihkan pandangannya ke arah pria bersenjata cambuk.
"Katakan padaku, apa tujuan sebenarnya walikota mengambil anak anak kecil di seluruh kota?" Tanya Wang Peng sambil memegang dagu pria itu.
"Aku tidak tahu senior, aku dan teman temanku hanya diperintahkan oleh kerajaan untuk mengambil sumber daya dan hadiah yang telah disediakan di kota ini, kami tidak mengetahui apapun senior" Ujar pria itu dengan tubuh bergetar ketakutan.
"Jika kalian tidak tahu apapun mengenai tujuan walikota, kenapa kalian membantunya menahan anak anak itu, bahkan menghadang paman Hai untuk menjemput anaknya?"
"Kami hanya menjalankan perintah senior, walikota meminta kami untuk membantu menahan orang tua dari anak anak yang ingin memasuki kediamannya, ia menjanjikan Spirit Stone dalam jumlah besar jika kami mau membantunya"
"Jadi intinya kalian tidak tahu apa apa mengenai masalah ini?" Tanya Wang Peng dingin.
"Benar senior, saya tidak tahu mengenai masalah…."
"Kalau begitu kau sudah tidak berguna lagi bagiku, sebagai hadiahnya aku akan memberimu kematian yang cepat" Ujar Wang Peng sambil mengibaskan tangannya ke arah pria itu.
Seketika bilah angin tercipta dari hukum angin Wang Peng dan bergerak sangat cepat ke arah pria bersenjata cambuk dan beberapa saat kemudian, kepala pria itu terlempar dari tubuhnya dan jatuh menggelinding di atas tanah.
"Sepertinya ada yang tidak beres mengenai masalah ini, aku akan menyelidikinya setelah ini tetapi sebelum itu" Ujar Wang Peng kemudian ia berjalan menghampiri Guan Ping dan Guan Hai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
Harman LokeST
next author
2022-04-30
3
Djoni Ayung
3 pengawal walikota hokkien mampusssss
2022-03-27
1
Rikko Nur Bakti
ch. yg gak harus dibaca.... bertele-tele...
2022-02-13
1