"Beraninya kau memerintah diriku! Kau tidak tahu aku siapa ha?" pemuda yang berniat memukul Guan Ping menaikkan nada suaranya begitu Wang Peng menahan tangannya.
"Aku tidak peduli kau siapa, tetapi jika kau berani menyakiti orang ku maka aku tidak akan memaafkanmu!" Wang Peng menatap pemuda itu dengan tatapan dingin sebelum menghempaskan tangan pemuda itu menjauh darinya.
Tanpa memperdulikan semua pandangan mata yang mengarah kepadanya, Wang Peng menarik tangan Guan Ping dan menariknya masuk ke dalam aula kependudukan.
"Pfft, apakah kau melihat itu keluarga Xie benar benar dipermalukan oleh seorang pemuda karena ulah Xie Hongyun"
"Stt, jaga ucapanmu, jika sampai Xie Hongyun mendengarnya maka kau tidak akan bisa melihat hari esok"
"Hahaha, biarkan saja dia ingin melakukan apapun, hari ini adalah hari paling bersejarah karena bisa melihat pertunjukan yang sangat menarik"
Mendengar cemoohan beberapa warga membuat Xie Hongyun menjadi semakin geram, ia menatap ke arah Wang Peng kemudian mulai angkat suara dan menghentikannya.
"Dasar kau pengecut! Jika kau berani maka lawan aku secara jantan, memangnya kau siapa berani tidak sopan kepadaku" Xie Hongyun mengeluarkan pedang dan mengarahkan pedangnya ke arah Wang Peng.
"Aku sudah berusaha untuk menahan amarah ku selama ini, jangan salahkan aku jika aku bertindak kasar padamu!" Wang Peng menghentikan langkahnya sambil mengatakan hal itu.
"Heh, hanya orang tanpa tingkat pelatihan sepertimu berani memerintahku, asal kau tahu saja saat ini kultivasiku berada di tingkat Profond Life, kau sama saja seperti semut di hadapanku!" Ujar Xie Hongyun sambil tertawa terbahak bahak.
"Aku dengar beberapa bulan yang lalu Xie Hongyun telah mencapai tahap Peak Stage dari tingkat Profond Life, pemuda itu sudah tidak ada kesempatan hidup"
"Siapa suruh dia berani menyinggung Xie Hongyun, sekarang dia harus merasakan akibatnya"
Beberapa penonton tidak diundang mulai membicarakan mengenai Wang Peng yang salah menyinggung orang dan bagaimana nasibnya setelah ini.
Mereka tidak tahu saja bahwa Wang Peng selama ini menyembunyikan kultivasinya karena tidak ingin menarik terlalu banyak perhatian, hanya melawan Profond Life saja bukan masalah yang berat bagi seorang Wang Peng yang sudah memasuki tahap Beginning Eternity.
Bahkan dengan ujung jarinya Wang Peng mampu mengakhiri hidup dari Xie Hongyun dengan mudah.
"Hahahaha, apakah kau begitu ketakutan sampai tidak bisa melakukan apa apa? Aku sudah menyadari bahwa kau hanya seonggok sampah yang perlu dikasihani…"
"Begini saja, aku berikan dua pilihan padamu, serahkan tangan kananmu dan lepaskan semua pakaian yang melekat di tubuhmu atau kau bersedia menerima serangan dari ku" Xie Hongyun menunjukkan dua jarinya kepada Wang Peng.
"Bagaimana jika aku memilih yang ketika, aku akan menghajarmu hingga kau menginginkan kematian yang cepat" Ujar Wang Peng dingin.
"Hahaha, hanya sampah sepertimu apa yang bisa kau laku Ugh… " Kata kata Xie Hongyun berhenti begitu Wang Peng memukul udara dan membuat pemuda itu terlempar ke belakang sejauh puluhan meter.
Semua orang yang ada disana menatap ke arah Wang Peng dengan mulut yang terbuka lebar, mereka tidak menyangka bahwa Wang Peng mampu memukul mundur Xie Hongyun begitu jauh hanya dengan gerakan yang sederhana.
"Keparat kau, aku tidak akan…." Belum sempat Xie Hongyun menyelesaikan kalimatnya Wang Peng sudah menghilang dan muncul tepat di atas kepalanya.
Wang Peng menjambak rambut Xie Hongyun kemudian menghujamkan kepala pemuda itu ke tanah hingga menciptakan sebuah kawah yang cukup dalam.
Semua orang yang berada di sana hanya bisa melebarkan matanya tak percaya begitu melihat aksi yang ditunjukkan oleh Wang Peng. Tetapi di sisi lain semua orang turut prihatin atas apa yang dilakukan oleh Wang Peng.
Bagaimanapun Xie Hongyun merupakan anak walikota sehingga apa yang dilakukan oleh Wang Peng pasti akan menimbulkan masalah besar baginya.
Tak berhenti disana, Wang Peng mencengkram lengan kanan Xie Hongyun kemudian mengubahnya menjadi bongkahan es sebelum menarik bongkahan es itu membuat tangan kanan Xie Hongyun hancur berkeping keping.
"Argh" teriak Xie Hongyun dengan mata yang meneteskan air mata, nampak seluruh wajahnya berubah menjadi pucat begitu tangan kanannya terlepas dari tempat semestinya.
Tak berhenti disana, Wang Peng juga melakukan tindakan yang sama di kaki kiri Xie Hongyun membuat pemuda itu memekik semakin keras sambil meringis menahan sakitan.
Tidak pernah terbayangkan seumur hidupnya akan ada masa dimana dirinya akan mengalami penderitaan yang begitu besar dan menyakitkan.
Rasa penyesalan muncul didalam diri Xie Hongyun, jika saja ia tidak menyinggung Wang Peng, pasti saat ini ia tidak mengalami penderitaan yang begitu menyakitkan seperti yang dia derita saat ini.
Selagi Xie Hongyun menangis sejadi jadinya, Wang Peng memegangi dagunya memandangi tubuh Xie Hingyun yang menggeliat liat di atas tanah.
"Ah kenapa aku baru ingat" Ujar Wang Peng kemudian menendang perut Xie Hongyun membuat pemuda itu terlempar sangat jauh hingga jatuh tak sadarkan diri.
Semua orang yang ada disana hanya menatap ke arah Wang Peng dengan pandangan yang sulit untuk dijelaskan.
Mereka cukup puas dengan apa yang dialami oleh Xie Hongyun, tetapi di lain sisi mereka merasa iba kepada Wang Peng karena telah mengali kuburannya sendiri.
Setelah melakukan Hal itu, Wang Peng tidak memperdulikan pandangan semua orang yang ada disana dan memilih berjalan masuk kedalam aula kependudukan untuk membuat kartu identitas.
………..
Di Tempat lain, seorang pria yang nampak berusia lima puluhan tahun tengah memandang kolam buatan dengan air berwarna merah yang ada di hadapannya.
Ditemani secangkir teh, pria itu tampak menikmati suasana di tepi kolam buatan itu sambil menghirup udara segar.
"Maaf tuan Xie, saya ingin memberikan laporan penting kepada tuan" Seorang prajurit datang dan berlutut di depan pria itu dengan tubuh bergetar ketakutan.
"Apakah kau sudah bosan hidup? Aku sudah pernah mengatakan kepadamu bahwa jika aku berada di kolam darah, maka jangan pernah menggangguku!" Ujar pria itu dingin.
"Maaf tuan, ini menyangkut tuan muda Hongyun, kami mendapat laporan bahwa tuan muda telah kehilangan kultivasinya serta menjadi cacat permanen tuan" Ujar prajurit itu menjelaskan.
'Prang' seketika cangkir yang berada di tangan pria itu hancur berkeping keping begitu ia mendengar Xie Hongyun menjadi cacat.
Ia beranjak dari tempatnya dan menghampiri prajurit yang menghampirinya dengan aura kematian yang meluap luap dari dalam tubuhnya.
"Aku berterima kasih kepadamu karena telah menyampaikan kabar ini kepadaku, sebagai bayarannya kau akan mendapatkan kematian yang tidak menyakitkan"
"Tidak, tunggu tuan.. "
Belum sempat prajurit itu menyelesaikan kalimatnya, tubuhnya telah berubah menjadi kabut darah dan mengalir menuju ke arah kolam merah yang dipandang oleh walikota sebelumnya.
"Siapapun orang yang membuat anakku cacat, yang jelas ia sudah bosan hidup" Ujar pria itu kemudian berlalu meninggalkan tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
Kastini
wah iblis
2025-01-08
0
Putra_Andalas
klo ditulis DEWA BUMI atau DEWA SEMESTA... lebih ngeh bacanya 😵
2024-06-08
2
Putra_Andalas
gk akrab nih dgn bahasa ; Tingkat Kultivasi nya
2024-06-08
0