Adu Tanding Guru Dan Murid

Di alam nyata

Anung Pramana dan Kasih Pertiwi dengan tenang menunggui kedua murid mereka yang sedang menjalankan meditasi ganda. Sudah lima tahun sejak Argadana dan Ningrum memulai meditasi ganda. Semenjak itulah Anung Pramana tak luput menjaga keduanya setiap hari dan hanya beristirahat ketika hendak makan saja, bahkan untuk beristirahat pun Sepasang Pendekar Naga itu melakukan nya secara bergantian agar penjagaan terhadap keduanya tetap berlanjut.

Tepat ketika matahari mencapai di atas kepala, mendung bergulung berbondong - bondong di langit. Salakan petir membahana di segala penjuru.

"Aurrrhgghh. . . "

Auman Jendral Thalaba terdengar berkali - kali. Harimau itu tampaknya sudah merasakan firasat bahwa tuannya akan segera kembali. Dia terus memperdengarkan suara aumannya beberapa kali sebelum ia kembali tenang.

Anung Pramana menatap ke langit diikuti Kasih Pertiwi, istrinya.

"Sepertinya sudah saatnya, dinda"

"Aku tidak menyangka kalau mereka akan menyelesaikan nya lebih cepat dari kita dulu" kata Kasih Pertiwi. Kebahagiaan jelas terpancar di wajah tuanya.

Anung Pramana dan Kasih Pertiwi lalu menyentuh tubuh kedua muridnya itu dan membangunkan mereka. Keduanya menunggu beberapa saat.

Setelah cuaca kembali terang kedua muda - mudi itu membuka mata mereka. Jantung Ningrum berdegub kencang menatap sosok pemuda tampan di depannya yang terlihat sangat jantan dengan gambar pedang merah berukuran kecil di tengah - tengah dahinya. Begitu pula dengan Argadana yang ternganga menatap wanita di hadapannya yang kecantikannya bagai dewi. Hidung bangirnya, rambut panjang ikalnya, semua penampilannya membuat debaran di hatinya semakin kencang.

"Ahemmm. . ."

"E, eh. . . Guru. Murid kembali menghadap guru"

Suara deheman Kasih Pertiwi menyadarkan keduanya dari khayalan indah mereka.

"Hehehe. . . Kalian sudah menyelesaikan ujian terakhir kalian, benar - benar pencapaian yang patut diacungi jempol" kata Anung Pramana sambil mengacungkan ibu jarinya.

"Jadi sudah berapa tahun yang kami habiskan untuk meditasi ganda itu, guru?" tanya Ningrum cepat.

"Hanya sekitar lima tahun. Dan itu adalah pencapaian terbaik sepanjang generasi dari maha guru terdahulu yang menciptakan ilmu yang kita kuasai saat ini" kata Kasih Pertiwi yang tidak dapat menyembunyikan kegembiraan di wajahnya.

"Kalian sudah berusaha keras selama beberapa tahun ini. Jadi kalian pergilah bersihkan tubuh kalian"

"Baik, guru"

***

Keesokan harinya keempat penghuni Lembah Neraka itu bertemu kembali dengan wajah - wajah cerah. Ningrum dan Argadana sebentar - sebentar saling pandang dan tersenyum. Sementara kedua guru mereka hanya menggelengkan kepala pelan melihat tingkah kedua remaja yang beranjak dewasa itu.

Argadana kini telah menjadi pemuda dua puluh tahun bertubuh tegap dengan kulit berwarna kuning langsat. Wajahnya lonjong menambah kesan gagahnya sebagai seorang Pendekar. Lambang pedang berwarna merah di dahinya membuat perbedaan tersendiri dalam pandangan Ningrum. Rambut emasnya bergoyang - goyang diterpa angin semilir yang membelai lembut tubuh mereka saat itu.

Ningrum juga telah tumbuh menjadi gadis berusia sembilan belas tahun. Kulitnya putih bersih bak dewi, bibir ranumnya yang senantiasa tersenyum bak manggis matang siap santap. Rambut ikalnya tergerai panjang hingga ke pinggang. Penampilannya akan membuat semua pria tidak dapat melepaskan pandangan padanya.

Jendral Thalaba hanya melompat kesana - kemari mengejar ular atau binatang apapun yang bisa dimakannya.

Hari ini adalah hari terakhir bagi Argadana dan Ningrum berada di Lembah Neraka. Setelah ini, mereka akan menempuh jalan kependekaran mereka.

"Semua apa yang kami miliki telah kami curahkan pada kalian berdua. Sekarang sudah saatnya kalian memperlihatkan hasil latihan kalian selama sepuluh tahun ini pada kami" Anung Pramana dan Kasih Pertiwi mengangguk berbarengan.

Sepasang pendekar sepuh itu mengarahkan kedua murid mereka untuk melakukan adu ketangkasan, dengan mengadakan pertarungan untuk melihat perkembangan siapa yang paling pesat antara kedua muridnya.

"Nah, sekarang kalian hiburlah kedua guru kalian ini. Kami ingin melihat apakah kemampuan kalian sudah mampu melampaui kami" seru Anung Pramana setengah berteriak penuh semangat

Argadana dan Ningrum hanya menurut saja apa kata guru mereka. Terlebih Ningrum sangat bersemangat karena ingin segera menjajal kemampuannya dengan melawan Argadana.

Keduanya lalu bersiap - siap memasang kuda - kuda siap tarung.

"Hiaatt.... " Ningrum lebih dulu memberikan serangan berupa cakaran ke arah tenggorokan Argadana.

Serangan tersebut jika mengenai sasaran tentu saja akan dapat membunuh Argadana. Tetapi Argadana tetap tenang, pemuda itu hanya memiringkan sedikit badannya dan serangan Ningrum mengenai udara kosong.

Ningrum juga tidak berhenti sampai di situ cakarannya ketika mengenai udara kosong karena lawan berhasil berkelit segera menggerakkan tangan menyamping yang di hindari dengan menundukkan badannya oleh Argadana.

Anung Pramana dan Kasih Pertiwi tersenyum senang melihat perkembangan muridnya yang telah meningkat sangat pesat selama sepuluh tahun terakhir.

"Mereka benar - benar bakat terbaik yang pernah kita temui, kakang"

"Benar, dinda. Kurasa mereka berdua bahkan sudah melampaui kekuatan kita sekarang"

Anung Pramana dan Kasih Pertiwi bercakap - cakap mengenai kedua murid mereka yang telah menyelesaikan meditasi ganda hanya dalam kurun waktu lima tahun saja yang mana hal itu merupakan sebuah hal yang mustahil menurut mereka karena sulitnya menghadapi Naga Guntur dan Raja Naga yang kulit tubuh mereka kebal pukulan.

Plak... Des...

Ningrum dan Argadana melompat mundur sejenak mengatur nafas yang mulai memburu. Dalam hal ini yang membuat nafas kedua muda - mudi yang sedang dimabuk asmara ini bukanlah karena kelelahan, melainkan karena getaran di hati mereka setiap kali bersentuhan tangan dalam beradu jurus - jurus tingkat tinggi tadi. Wajah keduanya sama memerah sehingga pertarungan mereka terhenti.

Keheningan itu tidak bertahan lama karena pendengaran Ningrum yang tajam menangkap kesiuran angin berhawa dingin mengarah padanya.

Ningrum segera berkelit menghindari serangan yang dilancarkan oleh Kasih Pertiwi secara tiba - tiba. Sedangkan di pihak Argadana sendiri telah menerima serangan - serangan beruntung dari Anung Pramana. Pertarungan satu lawan satu pun terjadilah.

Wajah kedua guru itu tampak sangat bersemangat. Ningrum menyerang Kasih Pertiwi dengan ganas mengerahkan semua jurus - jurus yang telah dikuasainya membuat istri Anung Pramana itu sedikit kerepotan untuk melayani serangan gencar Ningrum.

Kasih Pertiwi yang tidak menyadari dirinya dipaksa dalam posisi bertahan meninggalkan sedikit celah yang segera dimanfaatkan oleh Ningrum untuk melancarkan serangan tapak ke bagian perut.

Des...!!!

Kasih Pertiwi terjengkang ke belakang karena kuatnya serangan Ningrum. Dadanya sedikit terguncang karena menerima serangan bertenaga dalam tinggi. Wanita berjuluk Dewi Obat itu tersenyum kemudian membalas serangan Ningrum.

Tanpa terasa empat orang berbeda usia itu telah bertarung selama setengah hari. Melihat Anung Pramana yang tampak kelabakan melayani serangan - serangan kuat Argadana membuat Kasih Pertiwi menambah kekuatannya dan menyerang Ningrum dengan dahsyat. Hingga pada jurus ke seratus Ningrum mengaku kalah setelah beberapa kali dia tidak mampu menahan serangan gencar Kasih Pertiwi.

"Kau orang pertama yang mampu bertahan seratus jurus bertarung melawan ku, Ningrum. Kau tidak mengecewakan gurumu ini" kata Kasih Pertiwi tersenyum lalu melemparkan pil penyembuh yang seketika langsung ditelan oleh Ningrum.

Setelah memberikan pil penyembuh luka dalam ringan pada Ningrum, Kasih Pertiwi segera melesat menggunakan ilmu meringankan tubuh yang telah sempurna untuk membantu Anung Pramana yang beberapa kali menerima serangan telak dari Argadana. Sementara serangan Anung Pramana hanya berhasil merobek sebagian dari jubah putih yang dikenakannya.

Jendral Thalaba hanya mengaum - ngaum gembira melihat tuannya beberapa kali menyarangkan pukulan maupun tendangannya di tubuh sangat guru.

Terpopuler

Comments

Budi Efendi

Budi Efendi

mantap thorrr

2023-02-02

1

Harman LokeST

Harman LokeST

uji tanding melawan gurunya

2022-10-23

1

Abdus Salam Cotho

Abdus Salam Cotho

saatnya sepasang pendekar naga generasi lama undur diri dari dunia persilatan ☺️👍🏿

2022-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan
2 Lalu Argadana
3 Ilmu Serat Darah
4 Seluruh Rakyat Berkabung
5 Memulai Perjalanan
6 Ajian Lintah Maut
7 Menjadi Murid Sepasang Pendekar Naga
8 Ramuan Tubuh Kebal Racun
9 Ujian Dari Dewi Obat
10 Menyembuhkan Putri Kerajaan Bima
11 Keinginan Raja Bima
12 Rintangan Dalam Perjalanan Pulang
13 Peri Malam
14 Getaran Aneh
15 Teknik Meditasi Ganda
16 Bertemu Kakek
17 Misteri Pedang Siluman Darah
18 Kekuatan Penuh Raja Naga
19 Jurus Rahasia Terakhir Ilmu Muara Darah
20 Adu Tanding Guru Dan Murid
21 Uji Kepandaian
22 Di Kedai Pak Shomad
23 Si Tangan Seribu
24 Ilmu Naga Guntur: Tubuh Petir
25 Pendekar Sakti Tongkat Mustika
26 Kedahsyatan Pusaka Cambuk Raja Naga
27 Bertarung Bersama Si Tangan Seribu
28 Bertarung Bersama Si Tangan Seribu 2
29 Perjalanan Baru
30 Perguruan Belibis Putih
31 Perguruan Belibis Putih 2
32 Kematian Deboq Kao
33 Wisesa
34 Pengasuh Harimau
35 Pengasuh Harimau 2
36 Ketua Besar Perguruan Siluman
37 Sang Pewaris
38 Berkumpulnya Seluruh Anggota Anak Naga
39 Pusaka Jubah Setan
40 Geger Rimba Persilatan
41 Menemukan Harta Karun
42 Ajian Seribu Naga
43 Jelang Ulang Tahun Putri Ningrum
44 Saudara Angkat
45 Pendeta Sinting
46 Keributan
47 Keributan 2
48 Argadana vs Ningrum
49 Perguruan Bayangan Malam
50 Kejutan Dari Argadana
51 Macao
52 Pendatang Dari Tempat Yang Sangat Jauh
53 Senjata Bedil dan Bom
54 Bedil Dan Bom
55 Bedil Dan Bom 2
56 Pemuda Aneh Pembawa Sial
57 Ajian Dewa Linglung Pemikat Nasib
58 Mengorek Informasi
59 Pecahan Kelemahan
60 Pertemuan
61 Kuntum Cinta Yang Merekah
62 Pendekar Tangan Hitam
63 Pendekar Tangan Hitam 2
64 Masa Kelam Sembilan Naga
65 Pengumuman
66 Kekuatan Sisik Naga Iblis
67 Bumi Terbelah Bala' Menimpa
68 Jurus Rahasia Pembunuh Naga
69 Masa Lalu Pendekar Sejoli Pembunuh Naga
70 Sepasang Pendekar Suci dari Lembah Hitam
71 Pendekar Abadi
72 Pendekar Abadi 2
73 Kematian Yang Mengenaskan
74 Kemunculan Raja Naga
75 Datu Gumi vs Sakra
76 Datu Gumi vs Sakra II
77 Hamba Putra Dyah Ayu Pitaloka
78 Kedatangan Raja Sangkala
79 Berita Kematian Panglima Askar
80 Bantuan Dari Anak Naga
81 Panggilan Raja Naga
82 Si Naga Kembar
83 Ningrum Vs Iblis Tongkat Baja
84 Harga Diri Seorang Pendekar
85 Argadana Vs Sepuluh Pendekar Taring Maut
86 Terbunuhnya Sepuluh Pendekar Taring Maut
87 Kemunculan Sepasang Pendekar Naga Dari Lembah Neraka
88 Pendekar Cambuk Naga Vs Singa Maruta
89 Gugup
90 Naga Iblis
91 Argadana VS Naga Iblis
92 Terbunuhnya Naga Sejati
93 Mendapatkan Seluruh Kekuatan Naga Sejati
94 Raga Semesta
95 Tubuh Raja Iblis
96 La Huda Terbunuh
97 Pernikahan Panglima Besar
98 Kereta Hantu
99 Nona Beracun
100 Klan Tokugawa
101 Surat Pesan Dari Sepasang Pendekar Naga
102 Jurus Angin Teluk Neraka
103 Kusir Setan
104 Merasa Bersalah
105 Kemarahan Yalina
106 Terimalah Pedang ku...!!!
107 Melawan Klan Tokugawa
108 Badai Petir Akhirat
109 Kekuatan Kutukan Darah Jendral Thalaba
110 Hancurnya Klan Tokugawa
111 Serangan Sembilan Ninja
112 Raja Teluh
113 Mengajarkan Ilmu Pukulan Naga Murka
114 Keanehan Ningrum Dan Yalina
115 Tuan Muda Klan Sakamoto
116 Kusir Setan Mulai Berulah
117 Jurus Pedang Pemusnah
118 Ningrum Vs Choziro
119 Meminta Tangan Kiri Sebagai Tebusan
120 Klan Koga
121 Anak Muda Vs Anak Tua
122 Dekrit Raja Siluman Darah
123 Perompak Hulu Ka Ryu
124 Shiroto Yagami
125 Lalu Hambali
126 Serangan Ninja Klan Koga
127 Hidup Mulia Atau Mati Syahid?
128 Jurus Pedang Raja Angkuh
129 Kekuatan Perasaan
130 Akhir Dari Penyerangan
131 Istri Pilihan Yalina Dan Ningrum Untuk Argadana
132 Pengelana Pedang Darah
133 Acnologia
134 Pertarungan Persahabatan
135 Argadana VS Fujihira Fukiaezu
136 Jurus Pedang Akhirat
137 Rencana Klan Koga
138 Serangan Di Tengah Hari
139 Dewa Topan Pelahap Jiwa
140 Kedatangan Pangeran Kenshin Fukiaezu
141 Perpecahan Perserikatan Samurai
142 Murid Pertama
143 Strategi Penyerangan
144 Prajurit Abadi
145 Iblis Api
146 Perang Dimulai
147 Tombak Emas
148 Kekuatan Bayangan Seribu Naga
149 Jurus Gabungan Sepasang Pendekar Suci
150 Ling Yun
151 Bencana Tak Terduga
152 Murid Murtad
153 Kematian Sang Guru
154 Saatnya Membalas Dendam
155 Rahasia Wu Qin Feng
156 Pertarungan Dua Raksasa
157 Tombak Pemburu Arwah
158 Bagian Dari Rencana Guru
159 Batal Mati
160 Fang Zi Jing
161 Karya Terburuk Wu Qin Feng
162 Kematian Liu Tong
163 Argadana VS Duo Raksasa
164 Jentikan Serat Dewi
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Perpisahan
2
Lalu Argadana
3
Ilmu Serat Darah
4
Seluruh Rakyat Berkabung
5
Memulai Perjalanan
6
Ajian Lintah Maut
7
Menjadi Murid Sepasang Pendekar Naga
8
Ramuan Tubuh Kebal Racun
9
Ujian Dari Dewi Obat
10
Menyembuhkan Putri Kerajaan Bima
11
Keinginan Raja Bima
12
Rintangan Dalam Perjalanan Pulang
13
Peri Malam
14
Getaran Aneh
15
Teknik Meditasi Ganda
16
Bertemu Kakek
17
Misteri Pedang Siluman Darah
18
Kekuatan Penuh Raja Naga
19
Jurus Rahasia Terakhir Ilmu Muara Darah
20
Adu Tanding Guru Dan Murid
21
Uji Kepandaian
22
Di Kedai Pak Shomad
23
Si Tangan Seribu
24
Ilmu Naga Guntur: Tubuh Petir
25
Pendekar Sakti Tongkat Mustika
26
Kedahsyatan Pusaka Cambuk Raja Naga
27
Bertarung Bersama Si Tangan Seribu
28
Bertarung Bersama Si Tangan Seribu 2
29
Perjalanan Baru
30
Perguruan Belibis Putih
31
Perguruan Belibis Putih 2
32
Kematian Deboq Kao
33
Wisesa
34
Pengasuh Harimau
35
Pengasuh Harimau 2
36
Ketua Besar Perguruan Siluman
37
Sang Pewaris
38
Berkumpulnya Seluruh Anggota Anak Naga
39
Pusaka Jubah Setan
40
Geger Rimba Persilatan
41
Menemukan Harta Karun
42
Ajian Seribu Naga
43
Jelang Ulang Tahun Putri Ningrum
44
Saudara Angkat
45
Pendeta Sinting
46
Keributan
47
Keributan 2
48
Argadana vs Ningrum
49
Perguruan Bayangan Malam
50
Kejutan Dari Argadana
51
Macao
52
Pendatang Dari Tempat Yang Sangat Jauh
53
Senjata Bedil dan Bom
54
Bedil Dan Bom
55
Bedil Dan Bom 2
56
Pemuda Aneh Pembawa Sial
57
Ajian Dewa Linglung Pemikat Nasib
58
Mengorek Informasi
59
Pecahan Kelemahan
60
Pertemuan
61
Kuntum Cinta Yang Merekah
62
Pendekar Tangan Hitam
63
Pendekar Tangan Hitam 2
64
Masa Kelam Sembilan Naga
65
Pengumuman
66
Kekuatan Sisik Naga Iblis
67
Bumi Terbelah Bala' Menimpa
68
Jurus Rahasia Pembunuh Naga
69
Masa Lalu Pendekar Sejoli Pembunuh Naga
70
Sepasang Pendekar Suci dari Lembah Hitam
71
Pendekar Abadi
72
Pendekar Abadi 2
73
Kematian Yang Mengenaskan
74
Kemunculan Raja Naga
75
Datu Gumi vs Sakra
76
Datu Gumi vs Sakra II
77
Hamba Putra Dyah Ayu Pitaloka
78
Kedatangan Raja Sangkala
79
Berita Kematian Panglima Askar
80
Bantuan Dari Anak Naga
81
Panggilan Raja Naga
82
Si Naga Kembar
83
Ningrum Vs Iblis Tongkat Baja
84
Harga Diri Seorang Pendekar
85
Argadana Vs Sepuluh Pendekar Taring Maut
86
Terbunuhnya Sepuluh Pendekar Taring Maut
87
Kemunculan Sepasang Pendekar Naga Dari Lembah Neraka
88
Pendekar Cambuk Naga Vs Singa Maruta
89
Gugup
90
Naga Iblis
91
Argadana VS Naga Iblis
92
Terbunuhnya Naga Sejati
93
Mendapatkan Seluruh Kekuatan Naga Sejati
94
Raga Semesta
95
Tubuh Raja Iblis
96
La Huda Terbunuh
97
Pernikahan Panglima Besar
98
Kereta Hantu
99
Nona Beracun
100
Klan Tokugawa
101
Surat Pesan Dari Sepasang Pendekar Naga
102
Jurus Angin Teluk Neraka
103
Kusir Setan
104
Merasa Bersalah
105
Kemarahan Yalina
106
Terimalah Pedang ku...!!!
107
Melawan Klan Tokugawa
108
Badai Petir Akhirat
109
Kekuatan Kutukan Darah Jendral Thalaba
110
Hancurnya Klan Tokugawa
111
Serangan Sembilan Ninja
112
Raja Teluh
113
Mengajarkan Ilmu Pukulan Naga Murka
114
Keanehan Ningrum Dan Yalina
115
Tuan Muda Klan Sakamoto
116
Kusir Setan Mulai Berulah
117
Jurus Pedang Pemusnah
118
Ningrum Vs Choziro
119
Meminta Tangan Kiri Sebagai Tebusan
120
Klan Koga
121
Anak Muda Vs Anak Tua
122
Dekrit Raja Siluman Darah
123
Perompak Hulu Ka Ryu
124
Shiroto Yagami
125
Lalu Hambali
126
Serangan Ninja Klan Koga
127
Hidup Mulia Atau Mati Syahid?
128
Jurus Pedang Raja Angkuh
129
Kekuatan Perasaan
130
Akhir Dari Penyerangan
131
Istri Pilihan Yalina Dan Ningrum Untuk Argadana
132
Pengelana Pedang Darah
133
Acnologia
134
Pertarungan Persahabatan
135
Argadana VS Fujihira Fukiaezu
136
Jurus Pedang Akhirat
137
Rencana Klan Koga
138
Serangan Di Tengah Hari
139
Dewa Topan Pelahap Jiwa
140
Kedatangan Pangeran Kenshin Fukiaezu
141
Perpecahan Perserikatan Samurai
142
Murid Pertama
143
Strategi Penyerangan
144
Prajurit Abadi
145
Iblis Api
146
Perang Dimulai
147
Tombak Emas
148
Kekuatan Bayangan Seribu Naga
149
Jurus Gabungan Sepasang Pendekar Suci
150
Ling Yun
151
Bencana Tak Terduga
152
Murid Murtad
153
Kematian Sang Guru
154
Saatnya Membalas Dendam
155
Rahasia Wu Qin Feng
156
Pertarungan Dua Raksasa
157
Tombak Pemburu Arwah
158
Bagian Dari Rencana Guru
159
Batal Mati
160
Fang Zi Jing
161
Karya Terburuk Wu Qin Feng
162
Kematian Liu Tong
163
Argadana VS Duo Raksasa
164
Jentikan Serat Dewi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!