“Take a breath. Lo nggak harus jadi selalu sempurna. Lo bisa nangis kalau lo pengen.”
Pada akhirnya, kata-kata pemuda ini menghancurkan pertahanan Hanna selama ini. Menghancurkan benteng kokoh, kuat dan tegar yang selalu Hanna ciptakan.
Kenyataannya, Hanna hanyalah gadis biasa yang bisa merasa sedih. Hanya gadis biasa yang bisa menangis. Hanya gadis biasa yang membutuhkan sandaran yang bisa membuatnya aman dan nyaman untuk menumpahkan segala yang ia rasakan.
Pada akhirnya, pemuda tinggi kekar dengan mata elang itu membiarkan gadis berpita merah ini menumpahkan segala sesak di dadanya, selama yang ia mau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Musuhku Kekasihku Komentar