Di tuduh melakukan kejahatan yang tidak dia lakukan. Adnan bintan pratama terjatuh ke lubang hitam dan mendarat sendirian di dunia asing, yang di penuhi hewan mutan berbahaya.
Ia harus memecahkan teka-teki ruang dan waktu
untuk menemukan pesan tersembunyi di dalam lubang hitam itu sendiri, Satu-satunya harapan bertahan hidup, membersikan namanya,
dan mengungkapkan misteri dunia baru ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyuadnan Saputra 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab10
Adnan mulai bergerak. Dengan pandangan Tembus Pandang yang aktif, ia dapat memetakan jalur akar yang kokoh dan cabang yang lapuk. Ia memilih untuk tidak melompat karena risiko cedera di kegelapan sangat tinggi.
Adnan turun dengan cara bergelantungan di akar-akar pepohonan raksasa yang telah menyelamatkannya dari kejaran serigala beberapa waktu yang lalu. Setiap gerakan dilakukan dengan perhitungan, menghindari sentuhan langsung dengan tanah yang mungkin diselimuti bahaya. Akhirnya, ia mencapai ketinggian sekitar dua meter di atas tanah, tepat di atas gundukan mayat-mayat mutan.
Di bawahnya, pemandangan itu mengerikan. Dua bangkai besar—satu Serigala Ganas Rank F dan satu Babi Hutan Rank F—tergeletak dalam genangan darah gelap. Adnan mencondongkan tubuhnya ke bawah. Black Hole kecil di telapak tangannya berputar lebih cepat, memancarkan aura hisapan yang samar.
"Sekarang, Vili. Bagaimana cara menyerapnya?" bisik Adnan, menahan napas.
“Ting! Sistem Vili. Arahkan Black Hole Tuan ke mayat Mutan Serigala Ganas terlebih dahulu, Tuan. Fokuskan energi Tuan pada tindakan penghisapan.”
Adnan mengarahkan telapak tangannya yang diselimuti pusaran hitam ke bangkai serigala. Begitu pusaran itu berada tepat di atasnya, energi aneh mulai bekerja. Benang-benang energi ungu gelap, seperti asap yang ditarik secara paksa, mulai keluar dari tubuh Serigala Ganas yang mati itu, mengalir langsung ke dalam Black Hole di tangan Adnan.
Tubuh serigala itu menyusut dengan cepat, menjadi kering dan mengerikan, hampir seperti mumi dalam hitungan detik. Bersamaan dengan itu, Adnan merasakan gelombang energi hangat yang kuat membanjiri tubuhnya.
“Ting! Esensi Serigala Ganas (Rank F) berhasil diserap! +10 Energi Mana. +1 Koin Kenaikan.”
“Ting! Esensi Serigala Ganas (Rank F) telah memperkuat Sistem Vili!”
Rasa kekuatan yang tiba-tiba ini membuat mata Adnan bersinar. Ia segera mengarahkan Black Hole ke mayat Babi Hutan Mutan. Prosesnya terulang, dan tubuh babi hutan itu pun mengering secepat kilat.
“Ting! Esensi Babi Hutan Mutan (Rank F) berhasil diserap! +10 Energi Mana. +1 Koin Sistem.”
“Ting! Esensi Babi Hutan Mutan (Rank F) telah memperkuat Sistem Vili!”
Dalam waktu kurang dari satu menit, dua bangkai mutan besar telah diubah menjadi energi murni. Adnan merasakan tubuhnya segar bugar, dan cadangan Mana-nya terisi. Ia segera menarik pandangannya dari mayat yang tersisa, sorot matanya kini tertuju pada LOKASI 2 (300 meter Timur Laut), tempat dua Mutan Rank D berkeliaran.
Aku harus naik. Dan aku butuh Bunga Malam itu.Adnan bergegas melepaskan pegangannya dari akar pohon tersebut, lalu melompat dengan hati-hati ke dahan yang lebih kokoh, bersiap untuk naik kembali.
“Ting! Sistem Vili memberikan saran. Lebih baik Tuan mengaktifkan satu mode Mata Bintang Persepsi Kronos saja dulu, supaya bisa menghemat Mana Tuan,” ujar Vili dengan nada mengingatkan.
"Vili," kata Adnan, suaranya terdengar penuh rasa ingin tahu yang mendesak. "Aku penasaran dengan jejak darah manusia Rank E yang kau deteksi di bawah tadi. Apakah mayat manusia itu juga bisa diserap?"
“Ting! Sistem Vili. Tidak, Tuan. Tuan harus mencapai dan meningkatkan level Sistem ke Level 3 dulu. Baru Tuan bisa menyerap esensi dari mayat manusia,” jelas Vili.
Adnan mengangguk, menyimpan informasi penting itu dalam benaknya. Level 3. Itu artinya ia harus lebih giat mencari dan menyerap esensi mutan.
"Baiklah Vili. Fokus. Aku harus mencapai tempat Bunga Malam itu sebelum fajar. Arahkan aku ke sana!
eh btw sedikit koreksi, ada typo di awal thor 😌