Xiao Mei Ling, gadis muda berbakat dialam Surgawi, terlempar kedunia bawah saat tanpa sengaja terperosok kedalam lubang pusara dihutan kematian ketika mencari tanaman herbal.
Dunia bawah yang hampir sama dengan alam Surgawi, namun tak ia ketahui seluk-beluknnya. Jelas membuat Xioa Mei Ling kebingungan.
Namun ditengah keputus-asaan itu, tanpa sengaja ia menemukan kerangka manusia ditempatnya terlempar. Saat ia akan menguburkan kerangka itu dengan layak, kilasan ingatan milik kerangka itu memasuki fikiran, ketika ia menyentuh bagian tengkorak.
"Hah, namanya sama denganku dan wajahnya..?"
"Baik, aku akan menggantikanmu menjaga keluargamu. Terimakasih Xiao Mei Ling, maaf aku memanfaatkanmu untuk bisa hidup didunia ini."
Bagaimana perjalanan hidup Xiao Mei Ling didunia bawah ini bersama dengan ruang dimensi Long yang ia miliki.
Apa ia akan hidup seperti dialam Surgawi.?
Atau malah menjadi seseorang yang jauh lebih berkuasa...?
Mari ikuti kisahnya dalam cerita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengisi Paviliun
Paviliun Hei'hu memiliki luas delapan ribu meter, berlantai empat dan terdapat tiga pintu masuk.
Pintu pertama untuk toko herbal, pintu kedua untuk beraneka jenis barang langka yang berharga mahal tapi tidak bisa dilelang.
Kedua toko itu hanya memakai lantai satu dan dua saja.
Sedangkan pintu ketiga menjadi akses keluar masuk acara pelelangan. Lantai tiga dan empat, dijadikan khusus acara tawar menawar.
Sedangkan lantai dua untuk kantor dan gudang penyimpanan, lantai satu jelas untuk resepsionis, akses pemeriksaan serta area tunggu.
Xiao Mei Ling memasuki toko barang antik, begitu sampai dipaviliun Hei'hu.
Bermacam jenis senjata tingkat rendah Mei Ling keluarkan, bersama dengan zirah, kitab beladiri tingkat rendah, lukisan yang memiliki histori sejarah.
Kristal dan guci antik pajangan dengan bermacam bentuk juga ukuran, berjajar rapi memenuhi etalase yang juga Mei Ling keluarkan dari ruang dimensi jiwa.
Kristal, etalase, guci dan barang-barang yang kelak akan dipajang ditoko, perpaduan antara zaman moderen dan masa sekarang.
Cincin penyimpanan tingkat rendah dan sedang juga turut Mei Ling gelontorkan, yang nantinya akan dijual bebas.
Sedangkan cincin tingkat tinggi dan puncak, akan masuk kepelelangan.
Dupa aroma terapi Mei Ling letakan disetiap sudut ruangan hingga lantai 2.
"Kalau habis bakar lagi, caranya begini." titah Mei Ling memberi ajaran cara menyalakan dupa dengan cangkang tembaga, pada para karyawan, ayah, kakak dan paman.
Lampion warna dengan bermacam bentuk dilengkapi lilin, menggantung rapi dilangit-langit ruangan.
Bagian luar paviliun juga dipasang, agar ketika malam hari jalanan lebih terang dan paviliun bisa tetap beroperasi.
Bangunan usaha yang ada diIbukota, biasanya akan ditutup kala petang datang. Semua dikarenakan minimnya penerangan.
Walau ada lampion tapi cahaya yang dihasilkan lampu minyak tidak seterang lilin milik Xiao Mei Ling.
Untuk obor tidak dipakai untuk penerangan ruangan. Karena asapnya yang berlebihan akan merusak dan membuat bangunan menjadi hitam, serta tak baik untuk pernafasan.
Diluar ruangan pun jarang, karena pasti akan mati tertiup angin. Jadi cuma dipakai untuk patroli para prajurit keamanan.
"Jika besok ada yang bertanya soal lilin, katakan saja lusa mereka bisa membelinya disini." kata Mei Ling pada pemuda karyawan.
"Baik nona muda."
Setelahnya Mei Ling dan yang lain menuju gerai herbal.
Buku resep ramuan, tonik, serta makanan obat ia berikan untuk dipelajari oleh paman, dan kakak lelaki serta para karyawan.
Untuk pil dan kapsul obat penyakit yang lazim diderita manusia, akan dibuat sendiri oleh Xiao Mei Ling.
Kalau penyakit kronis juga langka, ada pil penyembuh jika ingin sehat secara cepat. Jika tak mampu membeli, ada yang memberi kesembuhan dengan mengkonsumsinya secara bertahap.
Ratusan jenis aneka macam bahan herbal kualitas unggulan, baik segar dan kering. Mei Ling ambil dari ruang dimensi jiwa, disusun rapi pada rak serbaguna dan botol-botol porselen.
Bubuk dan salep serba guna serta cairan anestesi, juga Mei Ling keluarkan.
Kain kasa, kapas steril, peralatan medis baik kuno, setengah moderen dan moderen, juga tak luput Mei Ling keluarkan berikut dengan buku panduan penggunaan.
"Ling'er, ini....!" tunjuk bergetar ketua Xiao membaca nama-nama bahan herbal yang tertempel pada guci. Rak serbaguna, karung kain, dan pintu lemari bersusun.
Begitu juga dengan kelima putra Xiao, para kakak lelaki dan karyawan toko.
Bahan herbal langka itu jelas tak ada dialam bawah ini.
Apa lagi ginseng ulat perak, ginseng hati, ginseng matahari, buah legenda persik awan, apel salju dan jeruk jari Dewa.
Belum lagi bermacam jenis bunga yang bagian akar, batang, daun, kelopak, serbuk sari dan mahkota, sangat amat bermanfaat serta memiliki khasiat berbeda.
Dan semakin membuat tercengang, ada lebih dari lima belas biji-bijian dan jamur yang harganya bisa mencapai lima puluh koin emas per gramnya.
Kejayaan klan Xiao dimasa depan, jelas bukan cuma sekedar angan dan bayangan saja.
Mei Ling tersenyum "aku punya banyak kakek dan tak akan habis sampai seribu tahun."
Netra tua ketua Xiao memanas, menatap penuh syukur cucu kesayangannya.
Mei Ling memberi gelang giok pada pekerja.
Gelang giok itu bukan sembarang gelang biasa.
Cukup meneteskan darah pada permukaan gelang, maka pemakainya tak akan bisa berbuat curang. Karena kalau sampai nekat melakukannya, maka akan ketahuan dengan berubahnya warna gelang giok tersebut.
Itu semua berlaku untuk para pekerja diseluruh rumah usaha milik klan Xiao tanpa terkecuali.
"Aku akan penginapan bersama kakak sekarang." intruksi Mei Ling setelah urusan paviliun selesai.
"Iya, ayah dan paman Yan juga akan pergi." jawab Xiao Chen mengusap pucuk kepala putrinya dengan sayang.
"Paman juga berangkat sekarang."
Xiao Chen dan adiknya Xiao Yan, bertugas mengurus pembelian tanah dan bangunan dilima Ibukota kekaisaran Qin, yang nanti akan digunakan untuk beberapa usaha baru yang akan didirikan klan Xiao.
Salah satunya adalah restoran khusus menu olahan daging binatang spiritual yang jelas cuma ada dialam surgawi, alam lapis sembilan dan dunia ilusi.
Kebetulan diruang dimensi jiwa Mei Ling, peternakan binatang spiritual tingkat satu dan dua sudah mencapai ribuan ekor.
Rusa bertanduk perak, babi bermata biru, ayam, bebek dan angsa berbulu emas, serta kelinci salju. Berkembang biak dengan baik juga sehat.
Semua binatang spiritual itu bermanfaat bagi peningkatan stamina, serta bagus untuk memperkokoh tulang, otot dan tubuh.
Selain itu bisa meningkatkan kekuatan tenaga dalam dan Qi, serta aman dikonsumsi bagi pendekar yang tidak memiliki tingkat kultivasi juga yang tak menguasai tehnik beladiri apa pun.
Berbeda dengan hewan iblis dan spiritual tingkat tinggi dan puncak. Jelas itu cuma khusus untuk para praktisi kultivasi.
Untuk para penderita penyakit kronis juga sangat baik mengkonsumsi hewan spiritual.
Sementara Xiao Bai dan Heng, mendistribusikan semua produk baru pemberian Mei Ling ketoko herbal Xiao diempat Ibukota lain menggunakan jimat teleportasi.
Xiao Mei Ling dan Xiao Fang Lee tiba dipenginapan tepat setelah pengunjung terakhir restoran dna penginapan pergi.
Bangunan tiga lantai dengan luas enam ribu meter itu langsung ditutup. Semua karyawan dan koki dikumpulkan, gelang giok dibagikan berikut lima stel seragam baru.
"Ini buku resep yang tidak ada dimana pun. Selama paman dan kakak mengikuti panduannya, pasti semua olahan yang dibuat akan menjadi enak."
Mei Ling menyodorkan tiga buku resep dengan ketebalan seratus lembar. Ia juga mengganti semua buku menu yang ada.
"Buatkan aku-----
Tujuh olahan daging, sayuran, ikan, tahu, tiga macam kue dan tiga jenis minuman. Dipesan oleh Mei Ling, sebagai traning bagi para koki dan asistennya.
"Baik nona muda...!"
Sembari menunggu makanan matang, Mei Ling mendekorasi restoran dan kamar penginapan, dengan dibantu Xiao Fang Lee serta para bibi dan karyawan lainnya.
JANGAN LUPA UNTUK SELALU 👇
👍 Like disetiap bab.
❤️ Subscribe.
👑 Vote disetiap hari senin.
⭐️ Rate bintang lima.
🌹 Jika ada poin, boleh setangkai mawarnya.
🔔 Tinggalkan jejak komentar penyemangat.
Terimakasih...!!!
.masih banyak typo..