Laras tidak pernah kekurangan uang sama sekali,bahkan hidupnya bergelimang harta dan sialnya dia tidak pernah berpacaran dengan lelaki manapun.
Namun kini dia merasa tertantang dengan pemuda tampan yang merasa kehidupannya sama seperti dirinya menurut prasangakanya,bahkan dia menjadikan lelaki tampan itu penghangat ranjangnya.
Sebut saja Laras gila,karena berani membawa seorang lelaki ke rumahnya dan bahkan Laras begitu tertarik dengan lelaki tampan ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
“Aku dimana?”tanya Laras ketika membuka kedua matanya.
“Di kamar kamu,kenapa kamu bisa pingsan?”tanya Arkana khawatir.
“Aku lupa sarapan”ucap Laras yang kini berusaha untuk duduk.
Namun dengan cepat,Arkana membantu Laras duduk dan dia langsung mengambil piring yang berisi makanan untuk di makan Laras.
“Aku suapin”ucap Arkana yang langsung menyendokkan nasi ke mulut Laras.
Laras menerima suapan Arkana,dia merasa di perhatikan oleh Arkana dan tersenyum dengan rasa khawatir yang jelas terlihat olehnya di pancaran wajah Arkana.
“Love you”ucap Laras yang langsung mencium pipi Arkana.
Arkana yang mendengarnya tersenyum,dia menyuapkan lagi makanan ke mulut Laras dengan telaten.
“Lain kali,kamu harus ingat dengan sarapan kamu dan aku tidak ingin kejadian ini terulang kembali”ucap Arkana menatap Laras serius.
“Tidak ada lain kali,aku hanya bangun kesiangan dan teringat akan laporan yang harus aku kumpulkan terhadap Dosen.”
“Aku mengerti,kau selalu bertindak ceroboh dalam tugas penting”kata Arkana menghela nafasnya kasar.
“Kau mau menemani aku malam ini?”tanya Laras penuh harap.
“Aku sih ingin saja menemani kamu,tapi aku di ajak sepupuku bertemu klien dan kamu tau sendiri kan ini sangat penting bagi masa depan kita”jelas Arkana menatap Laras tidak enak.
“Baiklah,karena ini demi masa depan kita dan aku tidak apa-apa.Kamu harus semangat dan jangan tergoda oleh wanita manapun,kau harus mencintai aku”kata Laras panjang lebar.
“Kamu selalu ada di hati ku sejak dulu dan wanita manapun tidak berhak menggantikan posisimu di sini”ucap Arkana menunjukkan hatinya.
“Sweet banget sih Arkananya Laras”ucap Laras puas dengan ucapan Arkana.
Ponsel Arkana berdering,dia bergegas mengangkat teleponnya.
“Ya,hallo.”
“Kamu masih di mana? Klien memajukan jadwal pertemuan,kita harus segera ke sana.”
“Ya udah,kebetulan aku baru selesai menyuapi Laras”jawab Arkana.
“Yaudah,aku tunggu di caffe.Ingat,jangan pake lama”ucapnya langsung mematikan sambungan telepon.
“Harus pergi?”tanya Laras menatap ke arah Arkana yang kini menatapnya.
“Iya sayang,aku pergi dulu yah”balas Arkana merasa berat meninggalkan Laras.
“Kita official nih sayang-sayangan”ucap Laras menggoda Arkana.
“Terserah,karena kamu sudah jadi milikku seutuhnya”ucap Arkana yang mencubit pipi Laras.
“Sakit tau”cemberut Laras manja.
“Maaf sayang,aku tinggal dulu yah”ucap Arkana mencium kening Laras lembut.
“Bye”balas Laras melambaikan tangan.
Kemudian Arkana meninggalkan kamar Laras,dia membiarkan Laras beristirahat dan semoga Laras baik-baik saja.
...****************...
“Jadi yang mencampur obat itu suruhan ibu tiriku”geramnya dengan kesal.
Padahal,dia sudah keluar dari rumah itu dan ibu tirinya belum puas menyingkirkannya.Dia merasa marah,pandangannya jauh menatap ke masa lalu di mana ibunya yang baik meninggalkan dirinya.
Puk...
“Jangan mengingat hal pedih lagi,lantas apa yang akan kamu lakukan,setelah mengetahui siapa pelakunya”ucap Smith.
“Aku akan bertemu dengan dia langsung”kata Kevin pasti.
“Kau sudah siap bertemu ibu tiri dan ayah mu?”tanya Smith memastikan.
“Karena bukti sudah di tangan,dia tidak bisa mengelak atas perbuatan yang telah dia lakukan”ucap Kevin mengepalkan kedua tangannya.
“Jika ayahmu tidak percaya?”tanya Smith was-was.
“Jika dia masih di butakan oleh cinta,aku ingin dia melihat balasan yang akan aku perbuat terhadap ibu tiri sialan itu”balas Kevin dengan emosi yang menggebu.
“Kalau boleh tau,sepertinya tempat mu kosong”ucap Smith mengorek informasi.
“Kenapa memangnya?”tanya Kevin melirik ke arah Smith.
“Tidak apa-apa,aku hanya penasaran di mana kau tinggal saat ini”ucap Smith kepo.
“Bentar dulu”ucap Kevin yang langsung menggeram marah.
“Kenapa?”tanya Smith penasaran.
“Sial,wanita ini terus mencari masalah dengan Laras”geramnya marah.
“Siapa?”tanya Smith makin penasaran.”Dia Rose,apa yang dia lakukan?”
“Kau mengenalnya?”tanya Kevin menatap ke arah Smith.
“Semua orang di kampus mengenalnya,dia ketua grup buat orang-orang yang menyukai kamu”jelas Smith panjang lebar.
“Grup apa-apaan kayak gtu,kok aku baru tau dan suruh siapa mereka membuat grup konyol seperti itu”kata Kevin tidak senang.
“Namanya juga suka,kau kan di gemari cewek kampus”ucap Smith.”Tapi,kenapa kau marah terhadap dia?”
“Laras pingsan gara-gara mencari laporan ini,penyebabnya malah si Rose ini”ujar Kevin geram.
“Bukankah,mereka juga berteman dan setauku mereka sering kemana-mana bareng loh”ucap Smith,jiwa keponya semakin tinggi.
“Teman mana yang melukai temannya sendiri,bahkan menurutku tingkah Rose terlalu norak”kata Kevin mengingat kejadian Laras dan Rose berantem saat itu.
“Apa yang akan kau lakukan pada dia?”tanya Smith penasaran.
“Belum tau,aku akan memikirkannya lagi”balas Kevin singkat.
“Jika melaporkannya pasa Dosen,menurutnya terlalu mudah dan dia ingin memberikan pelajaran terhadap Rose.Tapi,dia penasaran dengan nomor yang mengirim foto Rose terhadapnya dan dia mencoba menghubunginya.
“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.”
“Kenapa? Kenapa langsung di akhiri?”
“Kau terlalu kepo,aku cabut dulu”kata Kevin berdiri dari duduknya.
“Ok”ucap Smith,tidak menghalangi kepergian Kevin sama sekali.
Justru dia semakin penasaran dengan perkataan Kevin dan dia ingin mencari tau apa yang terjadi,tapi dia berpikir sejenak dan tersenyum menyeringai.
“Sepertinya,Kevin memiliki perasaan terhadap Laras”gumamnya mangut-mangut tidak jelas.
Ponselnya berdering,dia bergegas mengangkat teleponnya.
“Gimana? Kemana Kevin beberapa hari ini?”tanyanya khawatir.
“Maaf om,Kevin tidak memberitahuku soal itu.Tapi,dia baik-baik saja om”balasnya sopan.
“Syukurlah,kalau dia baik-baik saja.Apa dia memiliki masalah?”tanyanya.
“Tidak sama sekali om,tapi om maaf ya om,bukannya aku lancang terhadap keluarga om.Tapi menurutku,sebaiknya om hati-hati sama tante”ucapnya dengan ragu.
“Maksud kamu apa berbicara seperti itu!!”
“Kevin kemarin di jebak oleh tante,sepertinya tante tau soal om yang kini memperhatikan Kevin.Mungkin pikirku,tante tidak ingin Kevin menghalangi putranya jadi pewaris harta om dan bukankah sekarang Kevin sudah keluar dari rumah itu.Seharusnya,tante sudah tidak perlu repot-repot lagi mengurusi Kevin.”
“Di jebak seperti apa yang kamu maksud?”tanyanya penasaran.
“Kevin di kasih obat om,bahkan orang suruhan tante masih ada di tanganku dan aku menemukan transaksi sebagai bukti jebakan itu”ucap Smith tegas.
“Kirimkan terhadapku,aku akan membuatnya meminta maaf terhadap Kevin dan soal harta sudah jelas nama Kevin sudah aku catat sebagai pewaris hartaku”katanya dengan tegas.
“Baik om,nanti aku kirimkan.”
Namun sambungan telepon langsung terputus,Smith hanya menghela nafasnya kasar dan berharap kehidupan Kevin ke depannya baik-baik saja.