NovelToon NovelToon
Pewaris Terhebat 3

Pewaris Terhebat 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Pertempuran sengit di akhir musim kedua mengubah segalanya. Xander berhasil menundukkan Edward dan sekutunya, namun harga yang harus dibayar sangat mahal: darah, pengkhianatan, dan tumbangnya Evan Krest—sekutu terkuat yang selama ini menjadi sandaran kekuatannya.

Kini, di season ketiga, badai yang lebih besar mulai berhembus. Cincin takluk yang melilit jari para musuh lama hanyalah janji rapuh—di balik tunduk mereka, dendam masih menyala. Sementara itu, kekuatan asing dari luar negeri mulai bergerak, menjadikan Xander bukan hanya pewaris, tapi juga pion dalam permainan kekuasaan global yang berbahaya.

Mampukah Xander mempertahankan warisannya, melindungi orang-orang yang ia cintai, dan menjaga sisa-sisa kepercayaan sekutu yang tersisa? Ataukah ia justru akan tenggelam dalam lautan intrik yang tak berujung?

Pewaris Terhebat 3 menghadirkan drama yang lebih kelam, pertarungan yang lebih sengit, dan rahasia yang semakin mengejutkan.

SAKSIKAN TERUS HANYA DI PEWARIS TERHEBAT 3

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Pertemuan keluarga Ashcroft akhirnya berakhir setelah Marcus mengucap salam perpisahan. Xander, Lizzy, dan Alexis keluar dengan penjagaan ketat. Alexis melambaikan tangan pada anak-anak yang lain, sedang para wanita masih tetap membicarakan Lizzy.

Xander melaju lebih dahulu bersama Govin, disusul oleh Lizzy dan Alexis di mobil berbeda. Rombongan mobil keluar dari gerbang tak lama setelahnya, disusul helikopter yang menjaga dari atas.

"Entah mengapa aku cukup kesal pada Lizzy," sinis Zara, "dia tidak banyak bicara seolah menganggap kita tidak selevel dengannya."

"Kau benar, Zara. Aku merasa dia memandang rendah kita. Tatapannya bahkan cenderung menghina kita." Mila berdecak.

Tessa menatap dingin kepergian Lizzy. Saat menatap Evelyn dan Alana, ia merasa kedua menantunya itu tidak sebanding dengan Lizzy meski Evelyn dan Alana selama ini sama-sama memberikan bantuan pada kemajuan perusahaan keluarganya.

"Tessa, apa kau sedang berpikir jika Lizzy adalah menantumu?" Zara tertawa.

"Sepertinya kau yang berharap hal itu terjadi padamu, Zara. Aku yakin kau tidak menolak jika Jasper menikah dengan Lizzy." Tessa meninggalkan ruangan acara, berjalan agak cepat. "Aku semakin penasaran dengan Lizzy."

"Ibu, bisakah aku, Alana, dan Dustin menginap di rumahmu malam ini?" tanya Dalton yang tengah memangku Dustin yang sudah tertidur.

Tessa tersenyum. "Tentu saja. Aku cukup kesepian akhir-akhir ini."

"Apa? Ruby tiba-tiba tidak sadarkan diri?" Mila tampak panik ketika mendengar kabar dari Ezra. "Bagaimana keadaan Ruby sekarang?"

Mila mendengarkan dengan saksama. Wajah terkejutnya seketika berubah menjadi senyum mengembang. "Astaga, kau membuatku sangat terkejut, Ezra. Jika kau tidak keberatan, aku akan menemui Ruby sekarang."

"Apa yang terjadi?" tanya Tessa ketika melihat Mila berjalan terburu-buru menuju mobil, “Aku mendengar jika Ruby pingsan, tapi kau tiba-tiba saja berubah ceria."

Mila tertawa. "Ruby tiba-tiba tidak sadarkan diri. Menurut dokter, Ruby kelelahan karena sedang mengandung cucuku yang kedua. Tentu saja aku sangat bahagia sekarang. Aku ingin segera melihat keadaannya."

"Ruby mengandung?"

Dalton dan Jasper yang baru tiba di teras seketika terkejut, menatap satu sama lain. Sampai saat ini, mereka masih merahasiakan perihal status Edgard yang merupakan putra Edward dari semua anggota keluarga Ashcroft. Rencana mereka di mana Ruby harus bercerai dari Ezra nyatanya gagal karena Ruby justru mencintai Ezra. Di saat yang sama, Edward tidak lagi berkomunikasi dengan mereka setelah lima tahun. Meski begitu, Dalton dan Jasper bersyukur karena dengan hal ini pernikahan Ruby dan Ezra akan semakin erat.

Mila segera pergi ke kediaman keluarga Blair. Satu per satu keluarga Ashcroft meninggalkan kediaman utama.

Dalton, Tessa, Alana, dan Dustin berada dalam satu mobil. Dustin sudah tertidur di pangkuan Alana yang juga sudah terlelap.

"Dalton, apa kau mengetahui sesuatu mengenai Lizzy?" tanya Tessa.

"Aku sepertinya pernah bertemu dengan Lizzy di suatu tempat." Dalton kembali mengingat pertemuan dan pertarungannya dengan Lizzy di sebuah gedung.

"Kau pernah bertemu dengan Lizzy? Kenapa kau tidak menceritakannya padaku dan ayahmu, Dalton?"

"Wanita bernama Lizzy itu sepertinya adalah pengawal Alexander."

"Apa?" Tessa sontak terkejut, menahan napas beberapa saat. "Seorang pengawal? Alexander menikahi pengawalnya sendiri? Apa kau yakin, Dalton?"

Dalton menggeleng pelan. "Aku tidak cukup yakin dengan hal ini. Saat itu, aku sedang bersama Ruby. Jika Ruby memang mengingatnya, maka kemungkinan Lizzy pengawal Alexander adalah benar."

Tessa memejamkan mata. "Ta–tapi Lizzy tidak tampak seperti seorang pengawal. Dia justru seperti wanita berkelas. Siapa pun akan setuju dengan perkataanku."

"Kalaupun Lizzy seorang pengawal, hal itu sama sekali tidak mendatangkan apa-apa untuk kita, Bu. Alexander sepertinya sengaja memilih Lizzy agar wanita itu bisa melindungi dirinya sendiri jika terjadi sesuatu. Selain itu, Alexander ingin pernikahannya tidak bisa terdeteksi oleh keluarga kita."

Tessa berdecak. "Kau benar, Dalton."

Xander, Lizzy, dan Alexis tiba di kediaman utama. Xander memangku Alexis yang sudah terbangun, menidurkannya di kamar.

"Apa mereka menyakitimu?" tanya Xander pada Lizzy.

"Mereka tidak menyakitiku. Mereka sepertinya sangat penasaran denganku sampai berbisik-bisik membicarakanku di belakangku."

"Mereka sama sekali tidak berubah jika soal berbicara di belakang." Xander mengelus rambut Alexis. "Alexis tampak bahagia bisa bertemu dan bermain dengan saudara-saudaranya. Aku harap kerukunan mereka bisa sampai dewasa dan tua.”

"Aku berharap hal yang sama."

Malam yang panjang beranjak pagi. Xander, Lizzy, dan Alexis tengah melihat pelatihan anak-anak di lapangan luas.

"Ayah, aku ingin mengikuti pelatihan secepatnya," ujar Alexis di pangkuan Xander. Ia melambaikan tangan pada Dragon dan beberapa anak-anak yang berbaris rapi di halaman.

"Kau juga akan mengikuti pelatihan, Alexis. Untuk sekarang, kau akan fokus untuk belajar terlebih dahulu. Setelah kau lulus, kau bisa mengikuti pelatihan.”

"Ibu akan mengajarimu." Lizzy mencubit pipi Alexis.

"Apa Ibu bisa melakukannya?" Alexis tampak terkejut.

"Tentu saja. Ibumu adalah salah satu pengawal terbaik. Dia berlatih sejak kecil dan berhasil melewati pelatihan yang sangat luar biasa berat."

"Benarkah?" Alexis terkejut, berpindah ke pangkuan Lizzy. "Pantas saja ibu sangat mengerikan ketika marah."

"Setelah belajar, Ibu akan mengajarimu beberapa gerakan."

"Aku akan belajar dengan sungguh-sungguh."

Govin mendekati Xander setelah Lizzy dan Alexis memasuki ruangan. "Aku mendapatkan kabar penting, Tuan."

"Katakan, Govin."

"Edward pergi ke negara Caldora untuk bertemu dengan Leonel yang baru saja selesai melakukan operasi mata. Selain itu, aku mendapatkan informasi jika terjadi keributan antara Ruby dan Ezra perihal status Edgard."

"Jadi, Ezra sudah mengetahui soal status Edgard?" Xander berjalan menuju rumah. "Ezra pasti sangat kecewa dengan fakta itu. Keluarga Blair juga tidak akan menerima hal ini dengan mudah. Apa Edward sudah mengetahui hal itu?"

"Edward sudah tidak berkomunikasi dengan Ruby sejak lima tahun lalu, Tuan."

"Kita tidak akan mencampuri urusan antara Ruby dan keluarga Blair, termasuk kegiatan Edward yang menemui Leonel di Caldora. Kita akan fokus pada rencana kita."

"Aku mengerti, Tuan."

Di tempat berbeda, Edward tengah bersama Leonel. "Bagaimana keadaanmu sekarang, Leonel? Apa kau sudah benar-benar bisa melihat?"

"Aku bisa melihat wajah jelekmu sekarang, Edward. Aku sepertinya harus membiasakan diri setelah sebelumnya melihat warna hitam di sekelilingku." Edward mengembus napas panjang. "Apa keadaan sudah berubah atau masih sama seperti dulu?"

"Aku dan yang lain masih berada dalam kekuasaan Alexander. Dia benar-benar menjadikanku dan yang lain sebagai bawahannya. Meski aku dan yang lain mendapatkan keuntungan besar dari tugas-tugas yang diberikan Alexander, tapi tetap saja kami masih tidak suka berada dalam jajahannya."

"Pertarungan lima tahun lalu berlalu dengan cepat. Sampai saat ini, aku belum tahu siapa orang yang sudah menculikku dan berniat mengeksekusi. Aku beruntung karena ayahku lebih dulu tiba dan menyelamatkanku."

"Bagaimana dengan keadaan ayahmu sekarang?"

"Dia hanya pria tua yang masih sibuk dengan pekerjaannya." Leonel mengirim pesan pada Edward melalui gerakan jari.

"Aku akan menemui lagi nanti." Edward keluar dari ruangan, bergegas pergi ke sebuah ruangan. "Aku ingin memesan sebuah kue kentang."

Edward mengetuk-ngetuk jari tiga kali di etalase. Seorang pria memberikannya sebuah kotak makanan.

Edward memasuki mobil, menempatkan tangan kanan di belakang punggung, membuka kotak makanan. Ia menemukan secarik surat di sana yang bertuliskan,

"Ayahku sudah mendapatkan dua sekutu untuk membalaskan dendam pada Alexander. Sekutu pertama adalah orang kepercayaan mantan jendral Hugo dari militer dan sekutu kedua sebuah kelompok yang berasal dari negara Solvenith.”

1
Suris
Good.. Lanjut thor... /Good/
Suris
Lanjutkan thor
Ablay Chablak
keren thor....sayangnya cm 2 bab sehari
MELBOURNE: insyaallah kalau ada waktu luang kita kasih bonuss
total 1 replies
Ablay Chablak
cm 1 bab doang thor....
Wulan Sari
ceritanya bener2 cip 👍 trimakasih salam sehat selalu ya Thor semangat 💪❤️🙂🙏
MELBOURNE: kakaknya jugaa sehat sehat jugaa
semangat juga bacanya😘😘
total 1 replies
Suyudana Arta
kau bukan orang jahat. karena berani mengaku kalah.
bahkan ada keluarga yg sudah kalah tapi gak mau mengakui kekalahan.
Suyudana Arta
belum juga perang, sudah kalah😂😂😂
Ashwarya
keren thor... 2 bab ini yg aq tunggu. pengen tau endingnya ketika akhirnya keluarga serravia bertemu😍
MELBOURNE: semangat terus bacanya KK😘😘
total 1 replies
Ablay Chablak
sempurna ini cerita... klw dibuat film kayanya bagus jg...
MELBOURNE: disupport terus ya kk
total 1 replies
cokky
up thor
cokky
seeuu
cokky
seruu
cokky
🔥🔥🔥🔥🔥
Rocky
Luar biasa alur cerita yang terangkai Thorr..
Sungguh di luar prediksi pembaca..
Tetap semangat & sehat selalu Thorr...
MELBOURNE: terimakasih support nya kk
total 1 replies
Akta Fernanda S
👍👍👍
Suyudana Arta
nah kan, sodaraan larvin x larvino.
livy sepupu larson
Ashwarya
keluarga serravia muncul. bagaimana nanti Larsson pas ketemu govin sama Lizzy? nantikan kelanjutannya pemirsa... hahahaaa
MELBOURNE: terimakasih kak
tetap saksikan teruss
total 1 replies
Rocky
awal dari permasalahan muncul dengan pertanyaan Ezra Blair 🤣🤣🤣
Rahmat BK
nah looooo...ruby jelasin
y@y@
🌟👍🏻👍🏾👍🏻🌟
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!