NovelToon NovelToon
Dikutuk Jadi Tampan

Dikutuk Jadi Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Obsesi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Harem
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: HegunP

Hidup Edo menderita dan penuh hinaan setiap hari hanya gara-gara wajahnya tidak tampan. Bahkan ibu dan adiknya tidak mau mengakuinya sebagai bagian dari keluarga.

Dengan hati sedih, Edo memutuskan pergi merantau ke ibu kota untuk mencari kehidupan baru. Tapi siapa sangka, dia malah bertemu orang asing yang membuat wajahnya berubah menjadi sangat tampan dalam sekejap.

Kabar buruknya, wajah tampan itu membuat umur Edo hanya menjadi 7 tahun saja. Setelah itu, Edo akan mati menjadi debu.

Bagaimana cara Edo menghabiskan sisah hidupnya yang cuma 7 tahun saja dengan wajah baru yang mampu membuat banyak wanita jatuh cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HegunP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Rencana Masa Depan

Miya terus nampak seperti orang yang membeku dengan mulut makin terperanga. Terpaku dengan kesempurnaan bentuk tubuh Edo, terutama kepada benda panjang perkasa milik Edo yang terekspos jelas itu. Sampai-sampai, ia tidak sadar kalau Edo terus menerus menyuruhnya untuk cepat-cepat keluar kamar.

“Miya. Kamu ngapain balik lagi? Bisa keluar dulu, gak!?” tatih Edo yang kali ini berhasil masuk ke telinga Miya.

Edo juga sudah selesai mengambil handuknya yang merosot jatuh itu, lalu buru-buru dililit ke pinggangnya lagi.

“Maaf Kak Pangeran. Aku balik ke sini lagi soalnya mau ngasih cemilan kue.” Miya menunjuk jarinya ke arah satu toples berisi kue coklat kering di atas meja.

“Oh yaudah. Aku mau pakai baju sama celana. Keluar dulu, ya!”

“Aku boleh nonton gak?”

“Apa?”

“Eh, enggak, salah ngomong. Hehe.”

Miya pun berlari dengan langkah ceria. Tapi, berhenti sebentar saat tepat di samping Edo. Dia membisikkan sesuatu, “Punya kakak mantap.” Lalu ia lari keluar dengan girang.

Edo tidak mau berkomentar. Ia menutup wajah dengan tangannya lalu mengusap-ngusap kasar. Malu sekali karena pusaka miliknya dilihat orang lain. Dia pun berjanji ke diri sendiri akan lebih berhati-hati supaya kejadian konyol seperti tadi tidak terjadi lagi.

Di luar kamar, Miya buru-buru berlari masuk ke kamarnya yang juga ada di lantai dua. Dia melemparkan tubuh ke ranjangnya, rebahan dengan senyuman mengembang.

Tangannya meraba dada kirinya. Merasakan detak jantung yang seperti mau meledak karena pengalamannya tadi di kamar Edo.

Penampakan benda panjang milik Edo itu seperti membuatnya melayang ke langit ke-7.

“Padahal cuma lihat. Gimana kalau nyobain langsung? Pasti rasanya seperti melayang ke langit 10.”

Puas menghayal, Miya lalu bangkit dari rebahannya. Dia mengambil sebuah buku novel kesukaannya. Buku novel genre dewasa yang cukup tebal, bertuliskan judul ‘Pangeran Sempurna’

Cukup lama dia menatap cover depan bukunya itu, lalu dipeluknya dengan erat.

“Pangeranku!” ucapnya sambil terus memeluk sambil berguling-guling di tempat tidur.

Rupanya, Miya adalah seorang gadis SMA pecinta buku novel genre dewasa yang isi ceritanya banyak adegan ranjangnya. Cerita dalam buku novelnya memiliki tokoh utama pria bernama Pangeran. Penggambaran wajah dan fisik si Pangeran diceritakan sangat tampan dan sempurna. 

Miya jatuh cinta kepada tokoh Pangeran di dalam novelnya sendiri dan ingin sekali memiliki pacar yang tampan seperti itu.

Dan karena alasan itulah Miya tanpa ragu memberikan nama panggilan ‘Pangeran’ ke Edo karena ketampanan Edo di matanya setara dengan tokoh fiksi di dalam buku novelnya.

Miya tanpa ragu mengakui kalau selama ini ia tidak pernah bertemu dengan cowok setampan Edo. Saking tampannya, Miya sampai tercengang dan mengira Edo adalah sosok manusia yang keluar dari buku novelnya.

“Ternyata Pangeranku beneran ada di dunia nyata. Malah tinggal di rumahku sekarang,” girang Miya sambil tetap memeluk bukunya.

Dia pun mulai mencari ide bagaimana cara agar bisa mendapatkan Edo seutuhnya.

“Yakali Kak Pangeran gak suka sama aku. Aku kan cantik. Akan kubuat pangeranku bertekuk lutut.”

...****...

Selesai makan malam, Edo duduk di meja belajar di kamarnya. Tangannya memegang pulpen. Sebuah buku catatan juga terbuka lebar di meja. 

Dia sudah mantap dan akan memulai membuat sebuah rencana. Yakni membuat daftar pencapaian hidup yang harus ia raih agar usianya yang sekarang cuma 7 tahun tidak terbuang sia-sia.

Pertama, Edo mulai menimbang untung dan rugi dari kutukan tampan yang dimilikinya. Cukup lama otaknya berpikir keras. Sampai akhirnya, Dia mendapatkan kesimpulan yang membuatnya jadi kesal sendiri.

“Ternyata kutukan tampan ini lebih banyak ruginya ketimbang untungnya!” sesal Edo sambil mengacak-acak rambutnya.

Alasan Dia membuat kesimpulan seperti itu yaitu lagi-lagi masalahnya ada di usia yang hanya menjadi 7 tahun saja.

Merubah usia menjadi 7 tahun kepada si penerima kutukan dinilainya sebagai jebakan besar yang membuat wajah tampan jadi terasa sia-sia.

“Masa mau ganteng bayarannya pakai nyawa. Malah cuma diberi hidup 7 tahun pula. Singkat amat!” rutuknya lagi.

“Masih lebih untung operasi plastik. Wajah ganteng, umur pun gak dipotong-potong!” lanjutnya, makin merasa menyesal dengan hadiah ketampanannya sendiri.

Karena makin frustasi sendiri. Edo pun memilih untuk rebahan saja di tempat tidur untuk menenangkan diri.

“Apa aku meniru Bang Bayu saja ya? Menikmati ketampanan dengan cara meniduri banyak cewek biar gak rugi-rugi amat?”

Edo menggelengkan kepala cepat. Pikiran nakal yang terlintas itu pun cepat-cepat disingkirkan. Dia tidak mau hidup seperti Bayu karena ingin membuat usianya yang sedikit ini jadi lebih berarti.

“Aku gak boleh seperti dia. Aku juga gak boleh menyesal dapat kutukan tampan ini. Pasti ada keuntungan besar yang belum kuketahui. Tapi apa, ya?”

Edo memejamkan mata sesaat. Mencari-cari jawaban pasti apa manfaat dari kutukan tampan yang belum ia disadari.

Namun, bukannya mendapatkan jawaban, otaknya malah terlintas wajah cantik Putri. Sosok cewek yang masih ia cintai di kota kelahirannya.

“Ko malah yang keluar muka dia, sih?” Edo menghela napas.

“Oh iya, kalau Putri tahu aku sudah berubah tampan seperti ini, mau gak ya dia jadi pacarku?”

Sampai sekarang, Edo tidak bisa melupakan sosok cewek yang menjadi cinta pertamanya itu. Bahkan Edo sendiri tidak berani menjamin bisa melupakannya.

“Putri. Aku cinta berat sama kamu. Andai aku bisa jadi suamimu.” 

Edo kembali memejamkan mata. Dia malah menghayal menikahi Putri, memiliki anak, lalu meninggal dengan tenang.

Dan seketika itu juga, otaknya langsung mendapatkan solusi besar. Edo akhirnya mendapatkan jawaban. Sampai-sampai badannya tersentak bangun lalu tangannya menepuk dahinya sendiri dengan keras.

“Kutukan tampan ini ternyata punya keuntungan besar. Kenapa baru kepikiran sekarang, sih!”

Edo cepat beranjak, mencari tasnya dan membongkar isinya. Ia mencari secarik kertas berisi pesan yang pernah ditulis Bayu untuknya.

“Harus kupastikan dulu. Kalau ini benar, aku bisa meninggal sambil tersenyum nanti.” 

Setelah mengacak-acak isi tasnya, surat yang dicari ketemu. 

Dibacalah lagi surat itu. Bola matanya yang sibuk memindai pun terhenti di satu kalimat yang mengandung arti penting dan jawaban dari semuanya.

Edo bersorak riang.

“Jadi ini keuntungan kutukan tampan yang sebenarnya!”

Tanpa membuang waktu lagi. Edo kembali duduk di meja belajar dan mencatat semua rencana hidupnya tanpa hambatan.

Sebenarnya, petunjuk apa yang tiba-tiba didapatkan Edo itu? 

Jawabannya ada di surat yang ditinggalkan Bayu untuknya.

Dalam surat yang ditulis Bayu, ada potongan kalimat yang bertuliskan: [‘Bukan cuma wajah, tapi semua bagian tubuh luar-dalammu telah diubah menjadi indah dan gagah.’] (Bisa baca lagi surat Bayu di Bab 7)

Maksud kalimat itu menegaskan bahwa fisik Edo benar-benar sudah berubah menjadi layaknya tubuh baru. Tulang, otot, bahkan susunan genetik di tubuhnya sudah diperbaiki menjadi lebih indah.

Artinya:  jika Edo nanti menikah sebelum ajalnya datang, lalu anaknya lahir dan ditakdirkan mirip seperti wajah Edo, maka sang anak tidak akan berwajah jelek seperti Edo yang dulu, melainkan terlahir ganteng seperti Edo yang sekarang.

Kasus yang sama, apabila istrinya melahirkan anak perempuan yang ditakdirkan mirip wajah Edo, maka sang anak akan cantik mengikuti ketampanan Edo. 

Dan hebatnya, anaknya Edo tidak akan bisa tertular kutukan. Karena kutukan tampan akan terus menempel di tubuh Edo, kecuali jika sengaja ditransferkan seperti yang dilakukan Bayu ke Edo.

Inilah fungsi lain dari kutukan tampan, yakni untuk ‘memperbaiki paras keturunan.’

“Aku harus menikah dan punya anak sebelum meninggal!” ucap Edo penuh semangat sambil terus mencatat di buku catatannya.

Berikut adalah hasil catatan Edo:

[1. Langkah pertama: 

Fokus cari uang dulu sampai jadi kaya raya

Langkah kedua: 

Datangi dan nikahi Putri setelah berhasil jadi orang kaya 

Langkah ketiga: 

Buat Putri hamil dan melahirkan anak ganteng atau cantik

Langkah terakhir: 

Menunggu ajal dengan senyuman bangga.]

“Dengan begini, usia 7 tahunku jadi lebih bernilai dibandingkan hanya menjadi orang ganteng biasa!” seru Edo semangat, menutup buku catatannya, lalu bergegas pergi tidur.

Lalu pertanyaan lainnya, kenapa harus Putri yang ia pilih?

Jawabannya sederhana, karena hanya cewek itulah yang Edo inginkan.

1
Sharon Dorantes Vivanco
Gak akan kecewa deh kalau baca cerita ini, benar-benar favorite saya sekarang!👍
HegunP: makasih. ikutin terus ceritanya, ya. karena akan makin seru 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!