NovelToon NovelToon
I Became An Extra In My Own Story

I Became An Extra In My Own Story

Status: tamat
Genre:Action / Reinkarnasi / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Transmigrasi / Tamat
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: MagnumKapalApi

karya tamat, novel ini hanya pembentukan world-building, plot, dan lore kisah utama

kalian bisa membaca novel ini di novel dengan judul yang lain.

Karena penulisan novel ini berantakan, saya menulisnya di judul lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MagnumKapalApi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 - Menuju Bab 1 (6)

Saat aku dan Ryan tiba di tanah lapang, kami berempat duduk melingkar dibawah pohon rimbun.

Aku menjelaskan pada mereka permainan sepakbola, ala diriku di dunia ini.

Sepakbola dilakukan, dua lawan dua. Aku dengan Ryan, James dengan Natasya.

Tujuanku kali ini melatih ketangkasan, serta refleksi diri, kami membuat tiang gawang dari dahan kayu sebesar gawang futsal di bumi, juga lapangan permainan sebesar lapangan futsal pada aslinya.

Buah kelapa kami kosongkan airnya sebagai bola, untuk posisi, aku dan Natasya adalah penjaga gawang, sihir boleh dilakukan untuk memperdalam kontrol kami dalam mana.

Sedangkan seluruh lapangan adalah duel rivalitas James dan Ryan. Mereka akan beradu kecepatan, kecerdasan, juga ketangkasan mereka.

Dari wilayah lapangannya, tegas James bergema.

“...Baiklah mari kita mulai.”

Bola berada ditengah lapangan, untuk permulaan, Ryan dan James akan berlari ke arah bola untuk mendapatkan bola pertama.

Ryan melemparkan kerikil kearah langit.

Saat kerikil itu menyentuh tanah.

Whussshhhh!!

Langkah kaki mereka berlari secepat angin menuju bola.

Mataku membelalak, kecepatan itu bukanlah kecepatan anak-anak.

Melainkan kecepatan assassin pemula yang bergerak dalam bayangan.

Saat tubuh mereka mulai mendekati bola, seperkian detik, Ryan mendapatkannya terlebih dahulu.

“Maaf, aku lebih cepat darimu, James.”

Bola dihentakan Ryan pada sela diantara kedua kaki James, karena ketelatan James dalam meraih bola, posisi kaki James melebar.

Kaki kiri James berada didepan, dan kaki kanannya berada dibelakang, sebelum bola benar-benar melewati diantara kedua kakinya.

Reflek James bekerja, otaknya secara tak sadar menggerakan kakinya untuk meraih bola.

Brkk!!

Bola terhenti, James meraih bolanya.

“Tidak, aku juga cepat.”

James membawa bola kearah gawang kami, namun Ryan tak kenal menyerah dalam mengejar.

Ryan menggunakan mananya pada fisik, kakinya diperkuat sihir angin.

Kecepatan yang presisi, bola terebut kembali secara sunyi. Namun James kembali merebut seperkian detiknya.

Dimataku, ini seperti bukan lagi sepakbola, melainkan gladiator lapangan yang sedang beradu mental dan tenaga.

Ketika bola melayang di udara, keduanya melompat bersamaan, seolah waktu ikut menahan napas menyaksikan duel mereka.

James selalu unggul dalam fisiknya.

Tentu saja, dia adalah protagonis utama novel ini. Fisik James itu nomor satu.

Nafasnya terkendali.

Saat bola berada di udara James menendangnya dari jarak setengah lapangan.

Ryan diam membeku.

BAM!!

Suara hentakan keras bola dari kaki James membuat retak buah kelapa itu.

Aku merapalkan sihir.

“Flammeur.”

Dinding api tercipta tipis untuk menahan kecepatan bola yang datang ke arah gawang, tubuhku siap melompat untuk menangkap bola.

Namun kecepatan itu hanya melambat sedikit karena sihirku masih sangat lemah.

Telat dua detik, aku melompat namun bola tetap melewati tubuhku memasuki gawang.

“Wuhhhh itu goal, aku pencetak goal pertama pada permainan baru ini hahahaha.”

Dari kejauhan teriakan James terdengar, dengan wajah Ryan yang semakin kesal.

“Hey, jangan senang dulu.” sembur Ryan menatap James.

Kami membuat aturan untuk menentukan siapa pemenangnya, tim yang berhasil mencetak lima goal pertama kali.

Kekalahan satu banding nol. Bola dimulai dari kaki kami.

Bola dimulai dari kaki Ryan dekat gawangku. Bola itu dibawah, tubuhnya meliuk-liuk mengecoh James, dititik ini Ryan berhasil melewati James.

BAM!!

Hentakan keras dilakukan Ryan, melintasi udara memotong langit, namun sayangnya sihir angin milik Natasya menghentikannya tanpa usaha yang keras.

“Tidak semudah itu, Ferguso” ejek Natasya “Wahahahahaha” tawa Natasya menjengkelkan.

Setiap melihat bakat sihir Natasya aku selalu terkesima, juga bingung.

“Bagaimana membuatnya berkembang?” dalam batinku bingung untuk Natasya bertambah kuat.

Permainan terus dilanjutkan, aku dirugikan dengan James yang terlalu tangkas dan cermat, serta sihirku yang belum berkembang pesat.

Sedangkan Ryan dirugikan oleh penjaga gawang yang terlalu kuat dalam sihir.

“I-ini sepakbola kan?” keluhku dalam batin.

Sepakbola tak lagi seperti sepakbola.

Pertandingan selesai usai James mencetak goal kelima, James dan Natasya berhasil menang dengan keunggulan lima banding dua.

“SIUUUUU”.

Teriak James dengan selebrasi khas Cristiano Ronaldo yang kuperlihatkan saat menjelaskan aturan main.

“SIUUUUU”

Lanjut Natasya melakukan selebrasi yang sama.

Sedangkan Ryan tampak sedih.

“Maaf Lala...”

Aku hanya tersenyum padanya.

“Ya ga apa dong, inikan cuman permainan.”

Aku menghampiri Natasya, kemudian bergumam padanya.

“Kamu itu ga pernah habis buatku kagum Nasya...”

Natasya hanya tersipu malu dengan senyum polosnya, lengannya mengusap kepalanya sendiri.

“Ehehehehe, jadi malu...” merah pipinya terpancar seperti tomat matang siap dipetik.

Lalu kami berdua menoleh pada James dan Ryan.

“Rivalitas mereka juga gaada habisnya yaa...”

Suaraku pelan namun senyumanku hangat.

“Benar katamu...” saut Natasya.

James menggoda Ryan, dan Ryan membela diri.

“Ehh, ayo dong puji aku, aku itu hebat.”

“Kamu cuman beruntung menang... Jangan besar kepala.”

Sudah lama aku tidak berolahraga, bahkan saat di bumi, aku sudah tidak lagi bermain sepakbola. Hanya menontonnya saja pada layar kaca televisi atau siaran ulang dari ponselku.

Seperti terlahir kembali, fanatik sepakbola sepertiku sungguh membuatku merasa hidup.

“Namun ku tak boleh lengah...” tegasku kembali.

Aku harus bersiap untuk berkembang, akademi menanti, aku harus mencapainya.

Aku tidak tahu butterfly effect apa jika outline bab satu tidak berhasil ku lewati.

Semua sudah berubah dari rencana awalku setelah sistem muncul. Mengatakan Ryan dari masa depan.

Sepuluh tahun itu cukup untuk mengembangkan diri.

Hanya saja tubuh kami belum mampu menampung segala potensi yang ada.

Setelah pertandingan selesai, kami beristirahat dibawah pohon, keringat mengucur dari kepala. James membuka bajunya.

“James, dasar kamu...” ketus Ryan pada James dengan jidat mengkerut.

“Kamu ini selalu berisik seperti ibu-ibu.” timpal James dengan senyum bodohnya.

Ryan sudah mengumpulkan buah kelapa untuk diminum airnya.

Natasya tergelatak diatas rumput, keringatnya mengucur perlahan di dahinya.

“Aku haus banget...” keluh Natasya “Ryan, cepetan buka kelapanya.”

Aku hanya tersenyum, keseharianku tak lagi membosankan, seperti aku berharap waktu tak pernah membawa kami menjadi dewasa.

“Bagaimana setelah ini kita mandi di danau?” tanyaku pada mereka.

Mereka menoleh kepadaku dan serempak menyepakati.

“Setuju!.”

Kami menuju danau, setelah kami selesai meminum air kelapa.

James dan Ryan sudah bertelanjang dada, dengan celana pendek double mereka.

Natasya langsung melompat kesungai dengan pakaian yang masih dikenakan.

Whusshhh!!

Byur!!

Disusul dengan James dan Ryan.

Aku membuka bajuku bertelanjang dada juga.

“Ya lagipula kita masih anak-anak polos kok.” batinku, lalu menoleh pada mereka.

Ryan menatapku, wajahnya merah merona.

James berseru untuk cepat menyusul kedalam danau.

Sedangkan Natasya terkejut.

“Lala!” lekas keluar dari air menuju ke arahku

“Anak laki-laki tutup mata kalian” lanjutnya dengan seram.

“E-ehh?” ketusku dengan heran.

Kemudian Natasya menceramahiku dengan panjang.

“Perempuan gaboleh sembarangan nunjukin tubuhnya, Lala.” semburan terakhirnya, sebelum aku memasuki danau.

1
AI
kata "di" dipisahkan jika menunjukkan tempat, lokasi, atau waktu.
xiang ma'ling sheng: saya catat kak
total 1 replies
AI
Kalau dialog tag itu ditulis didahului tanda koma sebelum tanda petik dan ditulis dengan huruf kecil.

Contoh salah: "Aku lelah." keluhku.

Contoh benar: "Aku lelah," keluhku.
xiang ma'ling sheng: oalahhh, oke catat pak
total 1 replies
AI
tanyaku
AI
Anak berusia empat tahun itu jatuh dengan kepala membentur batu. Sudah jelas ia akan mati karena pendarahan di otak. Mungkin jiwanya pergi, dan aku yang menggantikannya.
AI
Lala, anak pemilik tubuh ini, terjatuh dari atas pohon saat bermain sendirian. Kepala bagian belakangnya terbentur batu besar sehingga membuatnya tak sadarkan diri selama empat hari.
AI
Dave dan Liria memang tidak pernah memberitahuku apa yang terjadi sebelum aku terbangun. Namun, aku sempat mendengar mereka berbicara diam-diam di balik pintu kamarku.
AI
Tulisan di chapter ini sedikit lebih baik dari prolognya yang kek cacing kepanasan. Meski begitu, penggunaan tanda bacamu buruk, huruf kapital masih salah, dan kata-kata yang harusnya dipisah malah disambung.
xiang ma'ling sheng: catat pak, saya akan tulis ulang.
total 2 replies
xiang ma'ling sheng
Terimakasih untuk semua yang membimbing saya dalam menulis, saya akan terus berkembang.

Terimakasih sebesar-besarnya, tanpa kalian saya tidak akan pernah menyelesaikan rangka awal kisah ini.

Terimakasih untuk para reader yang sudah membaca kisah ini hingga volume 1 selesai.

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini.

Novel ini tamat dalam bentuk naskah kasar. Saya berniat merapihkannya nanti dengan sudut pandang orang ketiga.

Sekali lagi saya ucapkan terimakasih.
xiang ma'ling sheng: Novel ini hanya awal pembentukan kisah utama.

Kisah utama sedang saya tulis dengan judul, Transmigration: Ki Hajar Dewantara Academy.

Untuk lebih lengkap silahkan cek di profil saya.
total 1 replies
AI
Layar laptopku bergetar pelan, garis tipis seperti retakan kaca merayap dari tengah, memecah warna menjadi semburan ungu pekat. Kilau cahaya menyelinap di celah-celah retakan, menyala seperti urat petir yang tertahan.

Aku menunduk lebih dekat. "Apa-apaan ini …." bisikku, tenggorokanku kering.

Celah itu melebar. Dari dalam, sesuatu merayap keluar, sebuah tangan legam, berasap seakan bara membakar udara di sekitarnya. Jari-jari panjangnya menancap di tepi layar, mencengkeram kuat, lalu menarik celah itu lebih lebar, seperti seseorang membuka pintu ke dunia lain.

Tangan itu terhenti. Perlahan, satu jari terangkat … lalu berdiri tegak. Jari tengah.

Narasi ini jauh lebih baik dan lebih enak dibaca.
AI: note, kata "masa-masa" w typo bjir, harusnya "sama-sama"
total 4 replies
Riska Mustopa
terus nulis sampe lu jadi bisa profesional
xiang ma'ling sheng: lah ada teteh /Facepalm/
bakal terus nulis sampai punya buku cetak sendiri
total 1 replies
Arlen࿐
aku yg komen di tiktok dengan nickname Arlen tadi, novel nya menarik bang, walau aku belum baca semuanya, semangat nulisnya!
xiang ma'ling sheng: wahhh makasih bg udah berkunjung, abang yang pertama dari tiktok baca novel ini
total 1 replies
Arlen࿐
kisah nyata kah?
xiang ma'ling sheng: sebagian nyata dan sebagian fiksi/Scowl/
total 1 replies
aurel
hai Thor aku sudah mampir yuk mampir juga di karya aku " istriku adalah kakak ipar ku
Nisa
elep sunda wkwkwk
Orang Aring
konsepnya menarik
Pramono
world buildingnya bagus, cuman bingung aja di pemetaan
xiang ma'ling sheng: kurang ahli soal pemetaan
total 1 replies
Sarah
lumayan
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Maaf… bukannya aku tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan kalian…" napasku terasa berat di dada. "Tapi aku juga bukan anak kalian." Pandanganku mengabur sejenak. "Aku hanyalah anomali. Penulis naskah yang entah bagaimana terjebak di tubuh Lala anak kalian…" batinku, sambil melangkah perlahan menuju jendela, seolah setiap langkah menambah beban di pundakku.

Kesannya lebih menyesakkan dan ada tekanan batin. Karena si MC ini tau, kalau dia kabur dari rumah tersebut. Orang tua asli dari tubuh yang ditempati oleh MC, akan khawatir dan mencarinya.
xiang ma'ling sheng: shappp paman/Applaud/
total 2 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Lanjut baca ✌️
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dititip dulu likenya. Nanti lanjut baca lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!