NovelToon NovelToon
Hilang Perawan Di Malam Pesta

Hilang Perawan Di Malam Pesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Lari Saat Hamil / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Setelah pesta ulang tahunnya semalam, dia terbangun di atas ranjang kamar hotel tempatnya bekerja, dalam keadaan berantakan dan juga sendirian. Masih dalam keadaan bingung, dia menemukan bercak merah di bawah tubuhnya yang menempel di alas kasur. Menyadari bahwa dirinya telah ternoda tanpa tahu siapa pelakunya, diapun mulai menyelidiki diam-diam dan merahasiakan semuanya dari teman-temannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan

Namun, sejenak Ranti berhenti dan bertanya pada Widi, "Tapi, bukannya dari tadi Tuan Arion belum lewat di sini, ya?

Widi menjawab, "Oh, Tuan Arion masuk lewat pintu lain, Nona. Jadi di dalam sini ada pintu khusus untuk lift pribadi Tuan Arion."

Huh?

Sudah bekerja selama dua tahun di sana, kenapa Ranti baru mengetahuinya?

Tapi kalau di pikir-pikir memang wajar saja. Sebab lantai itu bukan area kerja Ranti, pun dirinya juga hanya pernah dua kali masuk ke ruangan CEO. Pertama ketika wawancara, kedua ketika dia sudah diterima dan mendapatkan pengarahan dari Anya.

Selama bekerja, Ranti selalu menunjukkan potensinya, gigih dalam menjalankan semua tugas yang diberikan hingga berhasil mencapai kariernya saat ini. Tentu saja atas kerja kerasnya itu kini Ranti sudah mampu meraup penghasilan dua digit setiap bulannya, belum termasuk bonus akhir tahun, dan juga uang tip dari Anya. Sebagai seorang gadis yang belum lama lulus kuliah, tentu pencapaiannya ini patut diacungi jempol.

Setelah satu tahun bekerja, usaha Ranti dalam bidang makanan hotel mendapat perhatian khusus dari Arion, ketika banyaknya tamu-tamu penting yang terus memuji pilihan menu Ranti. Bahkan banyak juga bos-bos yang minta bertemu langsung dengan dirinya. Selain untuk memuji, ada juga yang menawarinya menjadi kekasih, setelah melihat langsung betapa cantik Ranti dan juga muda.

Karena hal itu, sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya, Ranti resmi diangkat menjadi Manajer Food and Beverage.

Ranti mengangguk mengerti, kemudian mulai mengetuk pintu.

"Masuk."

Ranti tersentak untuk sesaat ketika mendengar suara tajam dari dalam. Mungkin itu karena keadaan dirinya yang sedang nekat ingin mencari sesuatu di dalam ruangan itu. Ibaratnya saat itu Ranti sedang mencoba untuk mencuri daging di kandang harimau. Detak jantungnya saja sampai terdengar di telinga sendiri.

"Kenapa belum masuk, Nona?"

"Apa?!" Ranti begitu kaget saat suara Widi terdengar. Gerak-geriknya itu pun memancing kerutan di dahi Widi.

Maka, buru-buru Ranti berkata, "Ah, maaf aku kaget tadi. Kamu tahu kan, siapa pun akan merasa gugup kalau mau ketemu sama Tuan Arion, hehe."

Beruntungnya Widi setuju dengan perkataan Ranti. "Memang iya," sahutnya, lalu kembali duduk tanpa memperhatikan Ranti lagi.

Akhirnya Ranti memutar kenop pintu itu, perlahan membukanya kemudian berjalan masuk ke dalamnya.

Kini rasa gugup saat di luar tadi semakin bertambah menjadi 1000 kali lipat ketika kedua matanya bertemu dengan mata tajam itu.

Kedua telapak tangan Ranti sudah sangat dingin, jika mengikuti hati, inginnya dia langsung kabur saja. Namun, otaknya menolak untuk mundur.

"Mau apa? Kalau tidak penting urus ke sekretaris saja." Arion langsung berkata pedas.

Ranti menelan ludahnya susah payah, melirik ke sekitar, tidak terlihat keberadaan Anya.

"Baiklah, kamu pasti bisa, Ranti!" ujarnya, menyemangati diri di dalam hati.

Satu hal yang dia tahu, jika sedang berbicara dengan Arion, maka dia tidak boleh terlihat lemah. Karena bagi Arion, orang lemah tidaklah berguna.

Untuk itu, Ranti mengangkat wajahnya dan berusaha menstabilkan nada bicaranya.

"Begini, Tuan. Ini harus aku tanyakan langsung pada Anda. Soal tamu dari Korea Selatan, aku punya beberapa menu, jadi aku nggak mau salah lagi. Tolong Tuan luangkan waktu buat cek daftarnya."

Ranti melangkah maju untuk menyerahkan selembar berkas daftar menu khusus ke meja Arion. Sesuai dengan pembahasan di briefing pagi tadi, bahwa ada kelompok boyband terkenal asal Korea Selatan yang akan menginap di hotel mereka dua minggu ke depan. Kebetulan sekali, daftar menu itu yang Ranti jadikan alasan untuk bisa menemui Arion dan sekaligus mencari flashdisk itu.

Namun karena terserang gelombang kegugupan, Ranti terlalu cepat Melangkah sehingga kakinya tersandung kaki yang lain, alhasil dia terjatuh. Beruntungnya dia tidak benar-benar terjatuh sebab kedua tangannya berhasil berpegangan pada tepi meja kerja Arion. Namun, sialnya semua berkas yang sebelumnya dia pegang, kini berhamburan di hadapan Arion.

Melihat semua itu, tentu saja raut wajah Arion semakin memburuk. Lelaki sempurna itu juga membenci hal sembrono.

Arion menghela napasnya, dia tak punya waktu untuk ini. "Keluar," ujarnya, lalu kemudian mengalihkan pandangan pada hal lain.

Ranti cepat-cepat berdiri tegak lalu memperbaiki rambutnya dengan cepat, meskipun dipaksa keluar, dia tidak akan pergi sebelum mendapatkan bukti itu. Ketika itu dia melihat tangan Arion mengambil sebuah benda kecil berwarna hitam dari atas meja, lalu memasukkannya ke dalam laci.

Ternyata sejak tadi flashdisk itu ada di situ, di dekat telepon kantor! Harusnya Ranti dapat melihatnya, karena meja Arion terbilang rapi dan tidak ada banyak benda di atasnya. Hanya saja warna meja kerjanya juga hitam, sehingga keberadaan flashdisk itu menjadi tersamarkan.

"Tunggu dulu, Tuan, sebentar saja!"

Arion mendongak lagi ketika mendengar suara keras Ranti, tapi dia diam saja.

Kedua tangan Ranti dengan cekatan menarik selembar kertas yang dia butuhkan untuk kemudian dia berikan pada Arion.

"Ini, ini daftar menunya, semuanya lengkap dari hari pertama sampai ke lima. Tolong diperiksa dulu, apakah budgetnya sesuai atau kemahalan?" ucap Ranti tanpa jeda.

Arion tampaknya mau bersabar kali ini, dia pun melirik kertas itu dan membaca deretan daftarnya. Hanya dalam hitungan detik saja, satu lembar penuh sudah tuntas ia baca, berikut dengan total nominal angka pengeluarannya, lebih dari 200 juta. Untuk suguhan sarapan sekelas Boyband Korea Selatan, tentu saja jumlah itu sudah sangat murah, tanpa sadar Arion menarik sudut bibirnya, sangat sedikit, orang lain tidak akan dapat melihatnya.

Hal ini sudah sering terjadi, tiap tahun ada saja artis luar negeri yang menyambangi hotel mereka, seberapa mahal pun biaya makanan yang disuguhkan secara gratis hanya untuk sarapan, masih jauh tak sebanding dengan harga menginap yang berkisar antara 100 juta rupiah hingga tembus di angka dua miliar rupiah per malam, untuk kamar super. Dan artis-artis itu telah mem-booking lima malam. Belum lagi setelah itu akan ada banyak penggemar berat yang juga mulai berbondong-bondong mencari kamar, meski hanya menginap di kamar seharga satu juta permalam, tetapi jumlah mereka bisa ribuan orang sehingga butuh banyak kamar, dan waktu menginap juga selalu lebih dari semalam. Dari kebanyakan orang-orang tersebut, kadang memang penggemar berat, tetapi tak sedikit juga yang hanya fomo saja.

Setelah cukup singkat membaca, Arion tidak langsung menanggapinya. Lelaki itu malah melirik arloji di tangan kirinya, kemudian bangkit dari duduknya.

Ranti kembali ketar ketir, apakah dia gagal lagi?

"Keluarlah, laporanmu tidak ada masalah. Aku ada rapat sekarang," ujar Arion, meraih jas yang tergantung di sandaran kursi kerjanya, kemudian mengenakannya dengan gerakan keren.

Ranti merasa terpesona sekaligus juga tegang. Di dalam hati dia berdoa keras, berharap ada keajaiban.

Ternyata, kali itu Tuhan sedang berpihak pada dirinya. Setelah Arion mengancing jasnya, dengan gagah dia melenggang pergi, menuju ke pintu yang berbeda, yang menurut kata Widi, pintu itu adalah lift pribadi Arion. Ternyata letaknya di antara lemari buku, pantas saja tidak mudah terlihat. Arion kini masuk ke dalam pintu itu, seperti tidak peduli pada keberadaan Ranti.

"Yes! Bagus! Ini kesempatanku!"

Ranti sampai meninju udara saking bersemangatnya, senyuman lebar juga tercetak di bibir mungilnya. Seperti sudah tak ada penghalang lagi, dia lantas bergerak mengitari meja dengan satu tujuan, laci meja.

Ketika sudah berdiri tepat di depan laci itu, jantung Ranti kembali bergemuruh. Seperti menjadi seorang pencuri saja, dia jadi maju mundur karena ada perasaan bersalah dan tidak benar. Padahal tinggal satu langkah saja lagi, hanya tinggal membuka laci saja, maka apa yang sejak beberapa hari ini dia cari, pelaku sebenarnya yang telah merenggut kesuciannya, akan dia ketahui.

Namun karena kebaikan hatinya, keluguan jiwanya, Ranti jadi gelisah. Berdiri mondar-mandir sambil menggigiti ujung kuku jarinya. “Apa baiknya aku nggak usah tahu aja, ya!” bisiknya dengan pikiran bimbang.

Jika nanti dia telah mengetahui siapa orangnya, dan ternyata orang itu tidak seperti yang dia sangka, maka apa selanjutnya? Atau jika orang itu benar-benar adalah Noah, maka Ranti akan menjadi canggung, dan semakin sulit menghadapi hidup ini ke depannya.

“Tapi, kalau dia memang Kak Noah, seenggaknya aku bisa minta dia tanggung jawab.”

“Tapi kalau dia ternyata nggak mau tanggung jawab, dan malah marah sama aku, gimana?”

Ranti benar-benar dilema, dia juga khawatir jika Noah sampai menyebarkan cerita itu ke semua orang, betapa malu dirinya. Namun, ketika melihat ke arah perut ratanya, Ranti merasa memang harus membuat keputusan saat itu.

“Gimana kalau sampai aku hamil, dan nggak tahu siapa ayahnya.”

Ranti menggelengkan kepalanya. “Nggak, itu nggak boleh terjadi. Aku harus tahu siapa dia, abis itu baru aku bilang ke Ibu. Ibu pasti kecewa dan marah, tapi aku harus berani!”

Akhirnya dengan keputusan bulat, dia berdiri lagi di depan laci meja kerja milik Arion. Mengulurkan satu tangannya, menutup matanya dan mulai menarik pegangan laci itu dengan gerakan sangat perlahan, tapi malah terasa sangat lama sekali.

Hingga laci itu sudah terbuka setengahnya, Ranti berhenti lalu mengintip dengan membuka sedikit matanya, tangannya juga mulai gemetar lagi. Dia memipihkan bibirnya, perlahan mengatur napas yang tidak karuan, barulah mulai membuka mata hingga benar-benar terbuka lebar.

Seperti sebuah senter yang menerangi kegelapan, kedua mata Ranti langsung bekerja memindai isi laci tersebut. Namun, semakin dilihat, semakin aneh rasanya.

“Mana flashdisk-nya?”

Awalnya dia hanya menggunakan kedua mata untuk melihat, tapi karena benda kecil itu tidak terlihat, kini kedua tangannya mulai meringsek ke dalam laci tersebut hingga isinya jadi berantakan.

Bingung, panik dan cemas. Ranti merasakan sesuatu yang buruk terjadi padanya, tekanan darahnya terasa melonjak tinggi dan dia nyaris berteriak kesal.

“Kenapa itu nggak ada di sini, sih?! Tadi jelas-jelas aku lihat Tuan Arion naroh itu ke dalam sini!”

“Eerrghh!” Ranti sungguh kesal sampai mengacak-acak rambutnya hingga berantakan.

“Sial, sial! Apa Tuan Arion sebenernya sudah tahu kalau aku mau ambil barang itu? padahal aku bukan mau curi, aku cuma mau lihat isinya!”

“Kenapa sekarang udah nggak ada!” Ranti nyaris menangis, setelah usaha yang dia lakukan dengan susah payah saat itu, apakah hanya seperti ini hasilnya?

Tiba-tiba suara bariton terdengar dari arah belakang Ranti.

“Apa kamu sedang cari benda ini?”

Seketika itu Ranti membeku, kedua mata Ranti membola, bulu kuduknya meremang dan kulitnya mendadak kedinginan. “Matilah aku!”

1
aleena
Ranti diem kataa Arion jangan bikin suasana jadi keru

huh emang plot twist
aleena
ya memang rumiit
jika sekeluarga demanding harta dan martabat
aleena
gugup rasanya mau menghilang saja
aleena
Susah menaklukan Ranti
sampai harus merekrut semua Teman
😃😃 semangaat bang Arion semoga ranti cepet jinak
nonoyy
cuma kekasih pura2 👍😁
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
aleena
begitu banyak prduga
aleena
Arion kamu masi saja mengelak
sampai kapan
aleena
/Curse//Curse//Curse/kamu kena jebak
/Determined/
semangat ranti
pasti ada Alasan dibalik semua itu,, hemm
mungkkn Arion Akan terus memintamu sebagai kekasih sungguhan
aleena
hemm
kenapa gak di iklanin aja di novel sebelah yg sudah banyak pengikutnya
Kan Makin seruu ni
Beby_Rexy: Hehe, makasih ya Kak, sarannya.. Aku masih belum sempat promosi /Grin/
total 1 replies
aleena
masih binging ya
sebentar lgi pasti tau siapa pelakunya
semangaat Ranti
aleena
seru seru
alur cerita yg bagus
aleena
semoga keluarga Ranti selamat dari kejaaran psicopat kaya sofia
aleena
keluarga kejam, bukan terbaik untk anak justru hanya mementingkan efonya sendiri
aleena
ahahaha jedag jedug tuh jantung
berarti pelakunya adalah Arion fix
aleena
klo Hamil gak ada bpk
berarti anak genderuwo/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
aleena
ahhaha
Jadi bener Arion yg bermalam sama Ranti, pasti manusia kutub itu tersinggung sebab dikatai Gay,
makanya dia langsung membuktikan pada ranti klo dia bukan Gay/Joyful//Joyful/
aleena
nah mau bilang ketemen temen malu karna itu aib,
gak bilang juga binging, semanga Ranti semoga segera hamil agar tau siapa pelakunya
aleena
nah siapa pelakunyaq
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!