NovelToon NovelToon
TIGA AYAH SATU IBU

TIGA AYAH SATU IBU

Status: tamat
Genre:Mafia / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Tamat
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Jihan Hadid, seorang EO profesional, menjadi korban kesalahan identitas di rumah sakit yang membuatnya disuntik spermatozoa dari tiga pria berbeda—Adrian, David, dan Yusuf—CEO berkuasa sekaligus mafia. Tiga bulan kemudian, Jihan pingsan saat bekerja dan diketahui tengah mengandung kembar dari tiga ayah berbeda. David dan Yusuf siap bertanggung jawab, namun Adrian menolak mentah-mentah dan memaksa Jihan untuk menggugurkan kandungannya. Di tengah intrik, tekanan, dan ancaman, Jihan harus memperjuangkan hidupnya dan ketiga anak yang ia kandung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Selim menarik kursi dan duduk tepat di samping ranjang Jihan.

Tangannya masih menggenggam jemari Jihan, seolah takut wanita itu menghilang bila dilepas.

“Tenanglah, Jihan. Kamu masih lemah. Kalau terus memikirkan mereka, kondisimu bisa makin buruk.” suaranya lembut, namun terasa seperti perintah.

“Aku tidak bisa, Kak… aku butuh Adrian, David, Yusuf. Aku tidak bisa tanp....,”

“Cukup!” potong Selim dengan nada tegas, membuat Jihan terdiam.

Ekspresinya berubah, tidak lagi lembut melainkan penuh luka bercampur obsesi.

“Mereka sudah merebutmu dariku sejak awal. Aku selalu di sisimu, tapi kamu tidak pernah melihatku. Sekarang aku ingin kamu hanya melihatku. Hanya aku, Jihan.”

Jihan melepaskan selang oksigen nya dan akan bangkit dari tempat tidurnya.

“Ka-kak Selim, ini salah. Aku tidak mencintaimu dengan cara itu.” ucap Jihan.

Disaat sedang mengobrol tiba-tiba anak buah Selim memintanya keluar sebentar.

Selim keluar dari ruang perawatan sambil mengawasi gerak-gerik Jihan.

"Mereka sedang dalam perjalanan kemarin,"

Selim mengangguk kecil dan meminta agar mereka melakukan rencana B.

Setelah berbicara dengan anak buahnya, Selim kembali ke kamar.

Selim mengambil kain putih dari sakunya yang sudah ia siapkan.

"K-kak Selim mau apa? J-jangan lakukan itu, Kak!"

Tanpa aba-aba Selim langsung menutup mulut Jihan.

"MMMMPPPHHH!"

"Ssshhhh, kamu hanya akan selalu menjadi milikku, Jihan."

Dalam hitungan detik pandangan Jihan kabur dan ia tidak sadarkan diri.

Di depan rumah sakit, Made menghentikan mobilnya.

Mereka turun dari mobil dan bergegas menuju ke rumah sakit.

BOOM!

Ledakan keras mengguncang seluruh bangunan klinik.

"JIHAN!!"

David menahan tubuh Adrian yang memaksa masuk ke dalam.

"Lepaskan aku, David! Istriku ada didalam,"

Adrian meninju wajah David dan ia berlari masuk ke dalam.

Ia tidak memperdulikan kobaran api yang masih menyambar.

"Jihan! Jihan!"

Adrian hanya melihat banyak ruangan yang kosong.

Asap hitam memenuhi lorong-lorong klinik yang sebagian besar sudah porak-poranda.

Dinding bergetar, plafon runtuh di beberapa titik, dan suara orang-orang berteriak panik bercampur dengan sirine dari kejauhan.

Adrian berlari tanpa arah yang jelas, hanya dipandu oleh teriakannya sendiri.

“JIHAAAN!! DIMANA KAMU?!”

Namun yang ia temukan hanyalah ranjang-ranjang kosong, selang oksigen terlepas, dan lembaran kain putih yang berserakan di lantai.

David menyusul meski wajahnya masih memar akibat pukulan Adrian tadi.

Ia terbatuk-batuk karena asap, lalu menarik bahu Adrian.

“Tenang dulu! Kita harus cari petunjuk, jangan asal berlari!”

“AKU TIDAK PEDULI!” Adrian menepisnya dengan kasar.

“Kalau Selim sudah menyentuh Jihan. Aku akan membunuhnya!”

Yusuf akhirnya masuk juga, menutup hidung dan mulutnya dengan kain basah.

Ia menendang sebuah pintu kamar yang setengah hangus terbakar.

“Adrian, cepat kesini!"

Adrian dan David langsung menuju ke kamar yang penuh dengan asap.

Yusuf menunjukkan cincin Jihan yang ada di kamar itu.

Belum sempat mereka melihat isi kamar itu, tiba-tiba terjadi ledakan susulan.

Tubuh mereka bertiga terpental jauh dari dalam rumah sakit.

Made membelalakkan matanya saat melihat mereka bertiga terlempar dan langsung tidak sadarkan diri.

Debu dan asap menelan hampir seluruh area

depan rumah sakit yang kini tinggal puing-puing.

Made berlari tergesa ke arah Adrian, David, dan Yusuf yang tergeletak tak sadarkan diri di atas aspal yang retak karena getaran ledakan.

“Adrian! David! Yusuf!” teriak Made panik, lututnya gemetar saat berjongkok di samping mereka.

Ia meraba denyut nadi satu per satu dengan tangan yang bergetar.

"Syukurlah, mereka masih hidup." ucap Made.

Tak berselang lama ambulans dan pemadam kebakaran datang ke tempat kejadian.

Petugas medis segera berlarian membawa tandu ke arah mereka.

Api masih berkobar, memantulkan cahaya oranye yang menari-nari di wajah tegang para penyintas.

Sirine meraung memecah malam, bercampur dengan jeritan orang-orang yang mencari keluarganya masing-masing.

“Cepat! Yang ini butuh oksigen, dia sesak napas karena asap!” teriak seorang paramedis sambil menunjuk David.

Made ikut membantu mengangkat Adrian yang pingsan dengan wajah penuh jelaga.

Tangan Made gemetar, namun matanya tetap terarah ke puing-puing bangunan.

“Pak, mundur dulu! Ini berbahaya, bisa ada ledakan lagi!” ucap salah satu petugas pemadam kebakaran sambil menarik lengan Made.

“Tidak! Istri mereka ada di dalam! Kita harus pastikan!”

Seorang pemadam kebakaran menepuk bahu Made dan mengatakan kalau ada jasad seorang wanita di dalam ruangan itu

Made menggelengkan kepalanya sambil melihat mereka bertiga yang terbaring lemah.

"T-tidak mungkin, itu tidak mungkin!" ucap Made

Petugas mengatakan kalau mereka yakin kalau itu jasad Jihan dimana mereka sudah melakukan tes.

“Kami menemukan jasad seorang wanita di kamar yang sama dengan cincin ini,”

Ia menunjukkan sebuah plastik kecil berisi cincin pernikahan Jihan.

“Tes awal mengarah kuat bahwa itu milik istri mereka.”

Made terpaku, napasnya tercekat, tangannya bergetar menatap cincin itu.

Ia tahu cincin itu milik Jihan, bahkan Yusuf tadi sempat menemukannya sebelum ledakan susulan.

“Tidak Tuhan, jangan ambil dia dari mereka,” bisik Made, suaranya nyaris tak terdengar.

Sementara itu, paramedis sudah menutup tubuh Adrian, David, dan Yusuf dengan selimut darurat.

Mereka bertiga masih tidak sadarkan diri, wajah pucat dan tubuh penuh luka bakar ringan serta lebam.

“Pak, mereka harus segera dibawa. Kalau terlambat, bisa kritis,” ujar salah satu paramedis.

Dengan wajah penuh air mata, Made akhirnya mengangguk, meski hatinya hancur.

"Bawa mereka, tapi jangan katakan apapun tentang Jihan dulu.” ucap Made dengan nada suara yang berat.

Ambulans bergerak meninggalkan lokasi dengan raungan sirine, membawa tiga pria yang hatinya akan hancur saat sadar nanti.

Ambulans melaju kencang menembus jalanan malam, membelah suara sirine yang meraung nyaring.

Di dalamnya, tubuh Adrian, David, dan Yusuf terbaring lemah dengan oksigen menempel di wajah mereka.

Paramedis sibuk memeriksa tekanan darah, denyut nadi, serta menstabilkan luka-luka mereka.

Made duduk di kursi kecil di dalam ambulans, tangannya mencengkeram lutut dengan erat, wajahnya pucat dan penuh kebingungan.

Made melihat ke arah antara ketiga pria itu dan plastik kecil berisi cincin Jihan yang kini disimpan di sakunya.

Tak berselang lama ambulans berhenti di depan ruang UGD.

Para dokter dan perawat membawa mereka ke ruang UGD.

"Anda tunggu disini saja," ucap perawat kepada Made.

Made menganggukkan kepalanya dan ia duduk di ruang tunggu.

Sementara itu di tempat lain dimana mobil Selim masih melaju.

Selim meminta anak buahnya untuk berhenti di rest area.

"Aku ke kamar mandi dulu dan jaga dia baik-baik." ucap Selim.

Anak buah Selim mengangguk kecil sambil menatap Jihan yang masih belum sadarkan diri.

Jihan yang sudah sadar dari tadi, tapi ia pura-pura masih pingsan.

Ia mencari cara agar bisa keluar dari mobil Selim yang sedang di kamar mandi.

"Sepertinya dia masih pingsan, jadi aku bisa rokokan sebentar."

Anak buah Selim keluar dari mobil dan menuju ke Kafe yang ada di dekat sana.

Jihan membuka matanya dan lekas membuka pintu mobil.

Ia melihat mobil didepannya yang bagasi belakangnya tidak terkunci.

Jihan langsung masuk kedalam tanpa ada orang yang menyadarinya.

Sopir itu melajukan mobilnya tanpa menyadari jika Jihan ada di dalam bagasi mobilnya.

Tak lama kemudian Selim keluar dari kamar mandi dan melihat anak buahnya yang sedang merokok.

"S**l!!"

Selim membuka pintu dan ia terkejut ketika melihat Jihan yang sudah tidak ada disana.

Anak buah Selim yang baru saja selesai merokok dan menghampiri Selim.

"DIMANA JIHAN? BUKANKAH AKU SUDAH MEMINTA UNTUK MENJAGANYA?!"

Selim melihat semua orang yang menatap ke arahnya.

1
Bunda Miarmaret437
lanjut kak author ceritanya sangat bagus...tetap semangat dan teruslah berkarya n sukses selalu 🙏🙏🥰🥰💪💪🌹🌷🌹💝💝
Ahn Mo Ne
dari semua novel tentang mafia yng garang, jahat kekuatan besar bahkan ada yng bikin aku ngerasa gak kuat bacanya karena terlalu extreme.
tapi baru kali ini baca tentang 3 mafia besar tapi selalu kalah cepat/Awkward/
Ahn Mo Ne
jangan² selim jadi suka sama jihan /Proud/
ovi eliani
ya thor aku kecewa , aku berharap andrian yg menjadi yg pertama malah david .
ovi eliani: terima kasih thor
total 2 replies
ovi eliani
andrian berjuang demi jihan, hakan hatinya sama sepertih adrian yg mempunyai ikatan yg sangat kuat dengan jihan. harusnya memilih dr ke tiga suami jihan siapa yg benar 2 akan menua bersama mu. adrian orang pertama yg tidak tertarik dengan jihan tp seiring waktu hanya andrian yg yg benar benar tulus mencintai dan berkorban untuk jihan, berjuang lah adrian. semangat thor biar ceritanya semangkin menarik menentukan dr ketiga suami hanya satu orang yg akan terpilih untuk jihat
my name is pho: terima kasih ovi
total 1 replies
ovi eliani
cerata menarik tp perlu ada konflik yg di ceritakan , seiring waktu mungkin hanya andrian yg bisa menjadi kandidat seirang suami , tidak dgn yusuf dan david.
karena pengorbanan seorang andrian dan ikatan yg kuat dr seorang andrian dan jihan. hanya ide thir
my name is pho: terima kasih Ovi atas masukannya
total 1 replies
ovi eliani
cerita ini menarik buat saya tp thor apakah tidak terlalu dengan mempunyai 3 orang laki2 sebagai suami jihan di sini yg di pandang dr srasa kemanusiannya, apakah tidak lebih baik hanya andrian menjadi suami jihan waktu berikutnya karena hanya andrian yg benar2 mempunyai ikatan dgn jihan
kalea rizuky
selim egois
kalea rizuky
jangan ngaco deh dalam islam g boleh poliandri/Shame//Drowsy/
Safitri: ini luar negri dan ini novel
total 2 replies
kalea rizuky
kok bisa di perkosa
kalea rizuky
emang boleh dalam islam poliandri
kalea rizuky
jd inget novel sebelah yg nikah ma paman angkatnya yg kembar /Curse/ nganu aja gantian astaga
kalea rizuky
ngidam mu nyusain
kalea rizuky
berasa bersuami 3/Curse//Curse/
my name is pho: senangnya dalam hati
kalau bersuami tiga
total 1 replies
Rohana Omar
sedap2 baca cuma 1 bab yg di upnya.. buat aq tertanya2 apa kisah selanjutnya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!