Evelyn yang tumbuh tanpa kasih sayang dari keluarga nya sejak kecil karena,di anggap pembunuh ibunya.
setiap hari ia berusaha membuat ayah dan kakak-kakaknya nya melihat dirinya.sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan di adopsi oleh keluarga margaux.
16 tahun ia di adopsi ia menjadi wanita yang tangguh bahkan memiliki perusahaan no 3 di dunia dan hidup dengan kasih sayang yang ia dambakan.namun,sampai suatu hari ia mengetahui bahwa ia di khianati oleh tunangannya dan adik angkatnya,saat itu juga kenyataan terungkap dimana keluarga angkatnya mengkhianati dirinya mengambil alih semua yang ia punyai,tunangannya,harta miliknya.
hal itu membuat Evelyn begitu kecewa dan ia memilih bunuh diri daripada mati di tangan keluarga itu.
namun, ajaibnya dia tidak pergi ke surga maupun ke neraka,ia malah kembali terlahir di waktu hari pertama ia di lahirkan.
saat tau ia di berikan kesempatan ke 2 ia akan memilih untuk tetap bersama keluarganya meski di benci.
JANGAN LUPA LIKE AND COMENT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 10
Orang itu mengeluarkan pisau dari balik bajunya dan mengangkat tinggi-tinggi tangan nya dan ingin menghujam Eve namun sebuah tangan menangkap pergelangan orang itu.
Grepp
"apa yang kau lakukan Al??"ucap Areksa berbisik kepada orang itu yang tak lain adalah Alvaska.
"tentu saja membunuhnya agar kamu lepas dari kutukan"ucap Alvaska.
Areksa turun dari kasur dan menyeret kembaran nya keluar dari kamar Eve.
Setelah keduanya kuat Eve membuka matanya dan menatap ke arah pintu kamar yang tertutup.
"huh, sepertinya tidak mudah.haaahh mommy bagaimana bisa aku berdamai dengan mereka sesuai mau mommy dikit-dikit nyawa kecil ku hampir melayang"gumam Eve sambil menatap langit-langit ruangan.
"sudahlah tak perlu di pikirkan,aku harus mencari cara untuk menghubungi Kane,agar mencari tau keberadaan wanita yang dulu ingin membunuh mommy"gumam Eve lalu kembali memejamkan matanya.
sesampainya di luar Areksa menekan kembaran nya ke dinding.
"jangan berani-berani menyentuh Eve,sadar Al kita udah salah jalan selama ini"ucap Areksa.
"yang salah jalan itu kamu Ar,aku tidak ingin kau terpikat oleh penyihir kecil itu.Ingat Ar dia yang buat mommy yang udah 4 tahun ini koma,ingat Ar!!"ucap Alvaska dengan wajah yang memerah kesal.
"memang benar akan hal itu Al,tapi jika Eve waktu itu bisa memilih dia pasti memilih tidak ingin di lahirkan kalau tau mommy akan kenapa-kenapa.Al jangan bodoh,Eve dia tidak bersalah"ucap Areksa.
Alvaska melepaskan cengkraman Areksa pada Krah bajunya dan ia mendorong Areksa menjauh darinya.
"aku tetap pada pendirian ku Ar,aku tidak mudah terkecoh oleh iblis kecil itu.tidak akan"ucap Alvaska lalu pergi dari sana.
Tak jauh dari mereka di balik tembok seseorang bersembunyi mendengar percakapan keduanya.
"nona kecil yang ajaib dia membuat perpecahan dalam hubungan saudara kembar,sungguh menarik permainan mu"ucapnya lirih lalu pergi dari sana.
**********
Di rumah sakit Damian dengan setia menjaga sang istri,bahkan 4 tahun ini ia habiskan di rumah sakit,rumah sakit itu bagaikan rumah bagi Damian.
Damian menggenggam lembut tangan sang istri.
"sayang,kapan kau bangun??apakah kamu menunggu ku membawanya pada mu??tapi aku takut sayang,kalau aku membawanya kemari dan kau tidak bangun,aku bisa saja membunuh nya saat itu juga"ucap Damian.
Tok
Tok
"permisi"
Cklek
Kane masuk dengan sebuah dokumen di tangannya.
"Tuan maafkan saya karena baru selesai mencari tahu tentang nona kecil,ini beberapa dokumen ringkas dan saya juga mengcopy beberapa rekaman cctv di sekitar paviliun dan juga hutan kematian dimana para serigala itu berkeliaran"ucap Kane sambil memberikan sebuah flashdisk kepada Damian.
"hum,pergi lah"ucap Damian setelah menerima semua itu.
"what?? benar-benar ni orang,kagak ada kata-kata manisan buat penyemangat.Mana aku sudah berkerja di luar jam kerja manusia pada umumnya, bisa-bisa besok aku jadi panda" batin Kane.
"kenapa??"ucap Damian saat melihat Kane belum pergi dari sana.
"ahh tidak tuan,saya permisi keluar kalau begitu"ucap Kane lalu pergi keluar.
Setelah Kane keluar Damian langsung bangkit dan mengambil laptopnya dan memeriksa isi flashdisk itu.
Damian terkejut saat melihat semua rekaman itu dia benar-benar tidak menyangka gadis kecil itu melakukan hal itu.
"pantas saja dia tidak menangis saat di jadikan objek bidikan oleh Areksa,ternyata dia memiliki keberanian yang luar biasa yang bahkan serigala yang biasanya tak pandang bulu bisa menjadi kasur bagi nya"ucap Damian.
"pantas saja Gileon jinak padanya"ucap Damian.
"anak ini, benar-benar membuat ku penasaran.Aku akan mengawasinya,melihat bagaimana dia melewati semuanya"gumam Damian.
********
saat dini hari Eve membuka matanya dan duduk di kasurnya,ia menatap ke samping dimana Areksa masih tertidur lelap.
Eve memilih untuk turun dari kasur dan keluar kamarnya,ia berjalan di koridor rumah yang megah itu dengan minim cahaya.
Sampai akhirnya ia sampai di suatu ruangan,ia mendorong pintu itu dan masuk ke dalam.
Tangga menyambut dirinya yang mengarahkan ke ruangan di bawah sana.
Eve berjalan menulusuri tangga itu dan sampai di ruangan dengan lobang yang besar di tengah-tengah nya.
Eve berusaha memanjat pagar penghalang itu.
"Heyy!!apakah kamu ada di sana singa besar??!"teriaknya.
GRAOOOMM
"ini aku!!aku mengunjungi mu"ucap Eve.
Eve melompat ke lobang remang-remang itu dan sebelum tubuhnya mencapai lantai seekor singa raksasa menggigit gaun tidurnya.
"singa besar"ucap Eve tersenyum.
Singa itu menurun kan Eve ke lantai perlahan-lahan dan setelah itu ia berlutut.
Eve tersenyum lalu memeluk wajah singa itu.
"apa kamu kesepian??"ucap Eve sambil mengelus wajah singa itu.
Gaaauumm
"lihat,aku membawa daging untuk mu,aku mencurinya dari dapur"ucap Eve sambil membuka sekotak daging merah.
"ini memang tidak mengenyangkan,tapi ini hadiah dari ku"ucap Eve.
Singa itu tampak senang dan langsung melahap habis daging itu.
setelah itu singa itu mendorong Eve ke arah punggung nya mengistirahatkan agar Eve naik ke atas punggungnya.
"baiklah aku akan tidur di punggung mu"ucap Eve lalu berusaha menaiki pinggir singa itu setelah berhasil Eve berbaring di sana.
"emmm sangat nyaman"gumam Eve.
"singa besar nanti saat aku sudah besar aku ingin mengeluarkan mu dari tempat gelap ini,kita akan bermain bersama di alam luar"gumam Eve sambil memejamkan matanya.
-
-
-
Keesokan harinya mansion gempar oleh Areksa yang menggila mencari keberadaan Eve.
"dimana Eve??cari Eve ku sampai ketemu,kalau tidak ketemu kepala kalian akan putus"ucap Areksa.
"apa yang membuat mu begitu berisik Areksa??"ucap Daren sambil menuruni tangga dari arah kamarnya.
"apa Abang Daren melihat Eve??"ucap Areksa.
"aku tidak melihat nya,sikap mu harus di perbaiki Areksa ini masih pagi,kau membuat kegaduhan yang membuat mansion begitu tidak tenang"ucap Daren sambil berjalan menuju ruang makan.
"cih aku tidak perduli,Eve ku lebih utama"gumam Areksa.
"sudahlah mungkin dia sudah mati"ucap Alvaska.
Grepp
"apa Eve menghilang gara-gara mu hah??!"ucap Areksa mencengkram erat Krah baju kembarannya.
"huh,wajar saja kau menuduh ku,mungkin saja penyihir itu sadar diri dan pergi"ucap Alvaska.
Areksa geram lalu ingin melayangkan tinjunya namun terhenti oleh seorang.
"ada apa ini??"suara bariton terdengar.
Areksa melepaskan cengkraman nya.
"selamat pagi Daddy"ucap keduanya.
"kenapa kalian sangat ribut di pagi ini??"ucap Damian.
"dia dulan mencari masalah dad"ucap Alvaska.
"Daddy,Eve menghilang"ucap Areksa yang tidak mau berbasa-basi.
"apa? menghilang??"ucap Damian sedikit terkejut.
TBC
Semangat updatenya thor.. /Rose//Rose//Heart//Heart/