NovelToon NovelToon
Tangisan Emak

Tangisan Emak

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:24.7k
Nilai: 5
Nama Author: cuzythree

cerita ini mengisahkan tentang perjuangan orang tua yang perekonomiannya di bawah garis kemiskinan tetapi dengan semangat dan tekat yang kuat akhirnya ia bisa membesarkan anak anaknya akan tetapi setelah anak anak itu dewasa dan sudah bekerja justru mereka lupa akan perjuangan orang tua yang sudah membesarkan mereka..... mau tau ceritanya lanjutkan dengan baca cerita di bawah ini ya❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

Setelah menaruh barangnya yanto bergegas pergi ke sungai untuk mandi karena adik adiknya sudah menunggu

Selesai mandi yanto dan adik adiknya segera menyantap makan siang mereka dengan sangat sederhana hanya nasi dengan lauk ikan asin saja yang tadi di masak oleh adi dan daus tapi bagi mereka itu makanan sudah sangat nikmat

Setelah membereskan barang barang dan mengunci pintu pondok mereka segera berjalan menuju kampung mereka karena langit mulai terlihat mendung

"bang kita jalannya agak cepat ya mendungnya mulai gelap" kata daus

"iya us, kita percepat langkah dan tidak usah istirahat biar segera sampai"

Mereka bertiga berjalan tanpa ada yang membuka suara sama sekali karena mereka ingin segera sampai di kampung takut kehujanan di jalan

Karena sekarang mulai musim hujan jadi kalau hujan biasanya lama dan sangat deras mereka akan kesusahan pulang kalau tidak nekat menerobos hujan tersebut

Setelah menempuh perjalanan 45 menit karena berjalan dengan cepat mereka akhirnya sampai di pinggiran kampung mereka cukup lega karena sudah hampir sampai di rumah

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam" sahut mak ranti dan abah sodiq dari dalam rumah

"alhamdulillah kalian semua sudah sampai rumah, emak takut karena melihat mendung yang sangat gelap" ucap emak ranti yang mengkhawatirkan anak anaknya

"iya mak tadi kita jalan nya cepat cepat sampai tidak mengobrol sama sekali supaya bisa cepat sampai di gerbang desa" cerocos adi memberitahu emaknya

"ya sudah kalian masuk dulu ganti baju sana" perintah mak ranti kepada anak anaknya

"baik mak"

"abang abangku yang ganteng sudah pulang ya" celoteh lia yang baru keluar dari kamarnya

"iya adikku yang cantik" balas daus sambil menarik hidung adiknya dengan gemas

"ih abang jangan di tarik hidungku nanti jadi panjang kayak hidung gajah" sahut lia sambil bibirnya monyong karena di usilin abangnya

"hahahah.... Hahahha.... Hahaha" semua menertawakan kelakuan lia yang manyun karena di jahili

"sudah ..... Sudah kalian ini selalu saja usil sama adiknya" tegur mak ranti kepada semua anak laki lakinya

"hehehe .... Iya mak" sahut mereka kompak

"wleeee di marahin emak" ledek lia sambil menjulurkan lidahnya

"sudah sudah, lia segera bikinkan kopi untuk abah dan abang abangmu" perintah abah sodiq kepada anak gadisnya itu

"siap bah" sahut lia sambil memberikan hormat seperti tentara saja

Semuanya geleng geleng kepala melihat kelakuan adik cantiknya itu

"bah emak ke belakang dulu ya mau goreng singkong buat teman kopi" pamit emak ranti pada suaminya

"wah pas itu mak dengan cuacanya" balas abah sodiq sambil mengacungkan jempol kepada istrinya

Selesai membuat kopi dan teh manis untuk anggota keluarganya lia segera membawanya ke ruang keluarga karena angin bertiup kencang mau hujan jadi mereka akan berkumpul saja di ruang keluarga

Setelah berganti pakaian mereka semua segera keluar dari kamar menuju ruang keluarga hanya tertinggal yanto yang masih di kamar karena dia ingin menyimpan uangnya di celengan terlebih dahulu setelah adik adiknya keluar

"alhamdulillah aku bisa menabung lagi dan sekarang jauh lebih besar yaitu 5 juta rupiah semoga setelah musim hujan ini selesai aku bisa membangun rumah abah dan emak" batin yanto sambil tersenyum karena bisa mendapatkan rejeki yang banyak seperti saat ini

"bang minum dulu kopinya sama ini singkong gorengnya juga masih hangat" ucap yuda sambil menyodorkan kopi dan singkong goreng ke depan abangnya

"terima kasih dek" jawab yanto yang emang sedikit lapar karena tadi harus berjalan dengan cepat

Sambil minum kopi dan camilanya yanto mulai berbicara sama anggota keluarganya

"bah besok kita tidak ke kebun dulu ya, belum ada yang di kerjain juga selain menyadap biar kita istirahatkan sehari saja pohon karet itu supaya nanti menghasilkan lebih banyak lagi" kata yanto kepada abahnya

"tidak apa apa nak memang harus begitu tanaman pun juga butuh istirahat seperti manusia" nasehat abahnya kepada anak anaknya

"kalau kalian mau lebih banyak menghasilkan getahnya kalian menyadapnya pagi pagi sekali itu akan menghasilkan lebih banyak" imbuh abah lagi

"abah benar kemarin kita pagi pagi sekali menyadapnya sampai takut kalau ada hantu karena masih gelap tapi hasilnya sangat banyak" cerocos adi

"memang seperti itu nak jika kalian lebih pagi nyadapnya maka lebih banyak pula hasilnya"

"oh iya bah tadi aku sudah ijin sama wak jamal buat mengajak ilham dan abahnya ikut kerja bersamaku dan wak jamal bilang boleh boleh saja karena itu hak dari pengelola tanah kalau wak jamal bilang karena dia hanya menerima jatah hasil penennya saja karena dia tidak perlu ambil pusing soal siapa yang bekerja yang penting adalah kejujuran soal hasil panennya" kelakar yanto dengan panjang lebar

"memang seperti itu aturannya dari orang terdahulu secara turun temurun tapi ya tetap saja kita wajib ijin sama yang punya tanah"

"abah benar"

Setelah selesai ngopi yanto segera mengeluarkan tas usangnya sambil mengeluarkan uang yang sudah dia siapkan untuk anggota keluarganya

"ini 1 juta untuk emak belanja, ini masing masing 500ribu untuk adi dan daus karena sudah membantu abang bekerja, dan ini masing masing 300ribu untuk lia dan yuda" yanto berkata sambil meletakkan uang di depan nama yang dia sebutkan

"ya Allah nak ini banyak banget yang kemarin aja masih ada sisa belum buat belanja semua" kata emak sambil tangannya bergetar mengambil uang yang di letakkan di depan dia duduk

"kalau belum habis ya buat pegangan emak dan abah aja dan juga buat beli lauk yang lebih baik dari pada biasanya aja mak" timpal yanto

"sementara ke empat adiknya masih melongo karena masih bingung apakah benar benar uang ini mereka karena selama ini jangankan uang ratusan ribu mau pegang uang 5 ribu aja bisa di hitung jari"

"kalian kenapa malah diam saja" tanya yanto kepada adik adiknya

"bang beneran ini buat kita" tanya lia yang sudah bisa sadar terlebih dahulu dari pada abang abangnya

"iya itu emang buat kalian semua tapi bukan untuk jajan tapi uang itu abang minta kalian masuk kan ke dalam celengan kalian masing masing dan sekarang kalian ambil celengannya karena abang mau benar benar liat uang itu masuk celengan" perintah yanto kepada adik adiknya

mereka berempat segera berlari menuju kamar untuk mengambil celengan mereka masing masing yang terbuat dari kayu yang di bikinkan oleh abah mereka

setelah mendapatkan apa yang mereka cari segera mereka kembali lagi berlari menuju ruang keluarga

setelah adik adiknya kembali duduk di depannya yanto segera meminta adik adiknya untuk memasukkan uang tersebut ke dalam celengan masing masing,setelah itu mereka kembali menyimpan celengannya ke dalam kamarnya

"ini masing masing 50 ribu untuk adi dan daus kalau kalian mau jajan, dan ini masing masing 30 ribu untuk lia dan yuda buat uang saku kalian di sekolah" yanto kembali berbicara sambil menyodorkan uang masing masing ke tangan adiknya

"terima kasih bang" ucap mereka berempat sambil memeluk yanto secara bersamaan sampai tubuh yanto tidak terlihat karena di peluk rapat rapat oleh semua adiknya

"kamu bukanlah anak pertamaku tapi sikapmu adalah yang paling dewasa dari pada kakak kakakmu semoga Allah selalu melancarkan rejekimu nak dan semoga kamu selalu sehat dan mendapatkan jodoh yang baik" ucap abah sodiq dalam hati

"rejekimu banyak nak hari ini" kata abah sodiq karena menurutnya uang itu sangat banyak apalagi hanya dari 1 kali panen getah

lalu yanto menjelaskan kepada keluarganya tentang apa yang dapat hari ini sampai akan hak orang laen yang ada dalam rejekinya pun yanto beritahu kepada abahnya

"semoga rejeki abang selalu berlimpah dan abang bisa bangun rumah emak dan abah" cetus adi

"doain aja ya di semoga rejeki abang lancar dan musim kemarau nanti abang bisa membangun rumah emak dan abah" sahut yanto

"iya bang dan aku akan selalu semangat membantu abang di kebun" daus menimpali dengan semangatnya

"terima kasih dek sudah membantu abang berkebun"

"sama sama bang"

"to jangan lupa kasih sedikit buat adikmu dan keluarganya" titah abah lagi

"iya bah besok yanto akan ke rumah ana sambil memberitahu bahwa lusa mereka akan aku ajak bekerja di kebun" sahut yanto

1
Salma Suku
Masya Allah rezeki anak soleha
Salma Suku
Tetap semangat...
Salma Suku
Aku suka ceritanya...nda selalu orang kaya dan CEO...
Salma Suku
Semangat thor
Salma Suku
Mampir thor
Oliv Supriadi
Bagus
Phutrii Prisila
p
Nofi Ani
semoga update tiap hari klu bisa ksih tnggl biar thu kpn update lgi.
Usmi Usmi
kalok kayak gini modelan nya enak punya anak banyak 😀
Usmi Usmi
Yanto tetangga ku 😂
Wiwit
beslok2 sya mau datangi yanti minta sedekah, soalnya klo kasih sedekah ga kaleng2/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nofi Ani
semoga update tiap hari seru.
Usmi Usmi
semangat Thor
Usmi Usmi
novel Nya bagus Thor kayak nyata gitu
Seperi masa kecilku
Usmi Usmi
aku nangis terus Thor baca nya
Usmi Usmi
gak ada kamera ya Thor 🤣
Usmi Usmi
enak hidup berkah
Usmi Usmi
👍👍
Usmi Usmi
mantap Wak Jamal
Usmi Usmi
Alhamdulillah semangat Yanto
orng iri pasti ada dan hasil nya akan beda juga nanti kl sdh d garap sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!