NovelToon NovelToon
Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:140k
Nilai: 4.9
Nama Author: Fareed Feeza

**Tidak ada adegan vulgar cinta sesama jenis disini ya***

Tawaran Menjadi istri kontrak seorang gay (Galeo davin) dengan Bayaran 1 Milyar untuk 1 tahun, membuat Resha Alea (Eca) langsung menyetujuinya, karena kebutuhan yang mendesak akibat hutang judi yang di wariskan oleh mendiang orang tuanya.

Setelah pernikahan, Eca selalu menyaksikan kebersamaan Leo dan teman dekat laki lakinya, Stavi yang bernama asli (Gustav Alvaro).

Seiring berjalannya waktu, Perlahan Leo berubah sedikit demi sedikit karena afirmasi dan perlakuan yang Eca berikan di setiap harinya.

(Novel ini ringan ya, jangan berharap konflik yang berat seberat beban hidup ... jangan!)


Yang suka silahkan lanjut baca, yang gak suka gak usah menggiring kebencian lewat kolom komentar, lebih baik di skip, okey?! ✨


Btw ini novel ke 3 author ya, makasih yang udah setia nemenin dari novel pertama, I love you so bad my readers 💜✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengamuk

"Diem lo, berisik ... Gue masih ngantuk!" Ucap Leo yang lanjut memejamkan matanya dengan posisi memeluk dan membekap mulut Eca dengan tangannya.

Eca memukul-mukul dada Leo, wanita itu berontak minta di lepaskan.

Rasa aneh kembali muncul, ini lebih dari pada sebelumnya... Karena posisi mereka yang saling bersentuhan, rasanya Leo ingin Eca berada di dekatnya terus seperti ini.

jantung gue berdebar nggak karuan, tapi ada perasaan hangat dan nyaman saat gue meluk Resha kayak gini. Apa gue udah sembuh? Dari kecil gue ngelawan semuanya ... Baru kali ini gue ngerasa jadi pria normal. Apa yang menyebabkan semua ini? Apa karena pernikahan gue dengan Resha? Atau emang gue murni sembuh dengan sendirinya? Batin Leo sambil matanya terus terpejam merasakan semuanya.

"Aaaaaaaaawwwwww." Teriak Leo kesakitan sambil kedua tangannya memegang bagian sensitif tubuhnya.

Ternyata Eca kehabisan akal untuk berusaha lepas dari dekapan Leo, akhirnya dia menendang bagian inti Leo dan otomatis Eca langsung terlepas dan langsung melarikan diri keluar kamar.

Eca masuk kedalam kamarnya, dadanya naik turun bersamaan dengan nafasnya. Tak lupa ia mengunci pintu kamar rapat-rapat, khawatir Leo akan mengamuk karena ulahnya.

Beruntung sekali kelas Eca di mulai siang hari yaitu Puku 10.00.

Sarapan dan bekal untuk Leo sudah Eca siapkan sedari pagi, karena dia bangun lebih awal hari ini.

.

.

"Keterlaluan si gantungan kunci. Aset gue di tendang sampe ngilu banget." Ucap Leo yang mencoba bangun perlahan dari tempat tidurnya.

Leo tidak mengejar Eca kali ini, karena kakinya sangat nyeri jika di pakai berlari, untuk jalan ke kamar mandi saja masih perlahan lahan.

Pria itu memutuskan untuk menghubungi Oscar dan meminta dia datang untuk menjemputnya untuk berangkat ke kantor.

Setelah pria itu selesai bersiap, dia memandang pintu kamar Eca saat keluar dari kamarnya.

"Awas lo ya gantungan kunci, gue bakal bikin perhitungan sama lo!" Teriak Leo sambil berjalan perlahan dan meringis kesakitan.

Mendengar teriakan suaminya, Eca mengigit jari telunjuknya ketakutan. Kira kira apa yang akan Kak Leo lakukan padaku. Batinnya.

Leo melirik meja makan, ada menu sarapan yang sudah terjadi, Leo juga memeriksa tas bekal yang biasa dia bawa, rupanya makan untuk bekal juga sudah di siapkan.

"Kalo lo gak nyiapin makanan, amarah gue bakal lebih dari ini." Ucap Leo sambil mendudukan dirinya di kursi meja makan dan bersiap sarapan sendirian.

Tak berselang lama, Oscar pun datang.

"Oscar, lo udah sarapan belum? Nih si gantungan kunci bikin makanan. Abisin aja ... Dia gak usah di bagi." Ucap Leo dengan suara berteriak, sengaja agar Eca mendengar.

"Saya sudah sarapan pak." Tolak Oscar halus.

.

.

Pukul 08.00

Eca keluar dari kamarnya mengendap-endap sambil memantau situasi di sekitar.

"Fiuh ... Cogay udah berangkat. Lucu juga ya panggilan nya cogay, dia aja manggil aku gantungan kunci."

Eca melihat sisa sarapan di meja makan beserta piring bekas makan Leo yang masih berada di atas meja.

"Kebiasaan banget piring bekas makan nya ga di simpan di wastafel. Dia fikir aku pembantu atau istri sih." Omel Eca sambil tangannya merapihkan semua bekas makan Leo.

Eca masuk ke dalam kamar Leo, benar saja ... Baju tidurnya berserakan di lantai dan tempat tidur yang berantakan, padahal saat Eca bangun tadi, tempat tidurnya tidak seberantakan saat ini.

"Masih ad waktu satu jam, aku rapihin dulu nih kamar cogay."

Dengan telaten Eca merapikan tempat tidur Leo dan juga memunguti semua pakaian di lantai lalu memasukannya ke keranjang baju kotor.

"Aaah setidaknya bayaranku lebih dari pembantu pada umunya. Dan juga aku bisa kuliah gratis di kampus ternama." Eca terus berpositive thinking agar lebih bersyukur menjalani semuanya.

.

.

Eca berjalan keluar lobby apartemen. Bunyi klakson mobil terus berbunyi di belakangnya. rese banget, aku udah minggir masih aja di klakson. Batin Eca.

"Ecaa ... " Teriak Rafli yang ternyata mengemudikan mobil tersebut.

Eca pun berbalik saat namanya di panggil. "Rafli?"

"Ayo bareng ca," Titah Rafli.

"Engga Raf, aku naik bus aja. Masih banyak waktu kok."

Bunyi klakson di bunyikan pengemudi lain yang ada di belakang mobil Rafli, "Woy maju!!!!" teriak salah satu pengemudi yang ada di belakang mobil Rafli.

"Ca, ayo naik dulu, macet nih." Desak Rafli agar Eca mau naik.

Eca ikut panik, dan akhirnya dia naik ke mobil Rafli.

"Maksa banget sih Raf." Ocehnya.

"Kalo gak gitu, princessku nolak terus pasti."

Apa apaan sih Rafli! Batin Eca.

"Please deh Rafli, kita buka siapa-siapa lagi sekarang, jadi gak usah manggil aku kayak gitu."

"Aku masih sendiri ca, terakhir aku pacaran ya cuman sama kamu." Ucap Rafli.

"Terus aku harus salting gitu dengernya?" sahut Eca sambil menyunggingkan sebelah bibirnya.

Rafli tersenyum hambar, Eca sekarang berbeda dengan Eca yang dulu ... Dulu Eca adalah pacar yang manis dan penurut pada Rafli, dan selalu mendukung apapun yang Rafli lakukan.

Apakah semuanya udah terlambat ca? Tanya Rafli dalam hati.

"Yaudah, lupain ca." Rafli menyudahi pembahasan tentang masa lalu mereka, karena sepertinya Eca sangat tidak nyaman.

Eca memainkan ponselnya untuk mengisi kebosanan, di lihatnya story whatsapp Leo yang sedang memimpin rapat, mungkin Oscar yang memotretnya.Keren banget suami aku. foto itulah yang membuat eca senyum-senyum sendiri, dan Rafli memperhatikan itu.

Apa mungkin dia sudah punya pacar? Tanya Rafli dalam hati.

"Ca, kamu mau kemana? Aku sampe lupa nanya."

"Ke universitas mandiri. Aku turun di lampu merah aja ... Bisa sambung naik bus di depan."

"Deket dong sama tempat kerjaku, di rumah sakit sejahtera."

Tuh kan, udah jadi dokter beneran, pantes penampilannya juga berubah. Batin Eca saat mendengar perkataan Rafli.

"Oh gitu, selamat ya Raf ... Cita-cita, kamu untuk jadi dokter sudah terlaksana."

Rafli tersenyum bangga, "Support dan doa kamu waktu dulu juga ikut andil Ca, tapi aku masih mau lanjut sekolah untuk bisa jadi dokter spesialis, sekarang aku masih jadi dokter jaga di IGD."

"Syukurlah, setidaknya selangkah lebih maju daripada sebelumnya."

"Berarti kita bisa bareng terus dong?" Tanya Rafli yang berharap Eca menyetujuinya.

"Kayaknya enggak, jam kuliahku gak tentu."

"Boleh minta nomor ponsel kamu?"

Eca memberikan nomor ponselnya, toh peraturan dari Leo tidak ada tentang di larang bertemu, berhubungan maupun memberi nomor ponsel pada pria lain, yang terpenting Eca tidak berpacaran dengan pria lain saat statusnya masih menjadi istri Leo.

"Makasih ya Ca, udah mau temenan sama aku lagi."

"Ya Raf."

Rafli menurunkan Eca tepat di depan kampusnya, jarak rumah sakit dan kampus Eca ternyata hanya berjarak ± 1km saja.

.

.

Kelas Eca di mulai jam 10 dan berakhir di jam makan siang, dia makan siang di kantin kampus bersama temannya, Adelia.

"Ca, kamu free kan hari ini? Temenin aku ke mall yu." Ucap Adel sambil menyeruput es teh manis yang dipesannya.

1
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Ima Kristina
Yach udah tamat aja
Fareed Feeza: baca novel terbaruku kaka
total 1 replies
Ima Kristina
next
Ima Kristina
sudah hamil tua kok naik tangga kan bahaya Eva ....jalan2 biasa saja
Ima Kristina
Eca nurut dong sama Leo sudah tau suaminya cemburuan
Ima Kristina
Eca ngapain pedulikan papa Martin...yang penting Leo gak mempermasalahkan soal jenis kelamin....
Ima Kristina
Eca nurut dong sama suami takutnya kamu stres trus berpengaruh sama kehamilan kamu ....
Ima Kristina
Aku gak ngerti jalan pikiran papa Martin Leo kan anak satu-satunya tapi kok dimusuhin gak ada sayang sayangnya
Ima Kristina
lanjut kakaaa
Ima Kristina
kayaknya Martin hanya takut sama kakek
Ima Kristina
lanjut lanjut penasaran Kakaa
Ima Kristina
dasar Anna nenek sihir main ndusel suami orang saja
Ima Kristina
Anna adalah tipe ambisius harus mendapatkan apa yang dia mau
Ima Kristina
syukurlah akhirnya Leo dan Eca baikan
Ima Kristina
astaga Leo kenapa gak bilang aja kalau cemburu jadi Eca tahu kesalahannya dimana ....kayak ABG saja
Ima Kristina
salah paham lagi bikin gemess
lestari saja💕
bener kannnn
lestari saja💕
kolab deh entar
Ima Kristina
semuga masalah perusahaan segera teratasi dan ulet bulu harus dibasmi
Ima Kristina
ortunya Leo gak ada rasa bersalahnya begitu hadehhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!