Embun adalah seorang gadis manis yang sangat tegar,dia terlahir dari keluarga yang sederhana.Embun bekerja sebagai penjual bunga ditoko milik orang tuanya.
Pada suatu ketika dia bertemu dengan pemuda dingin yang kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya dan kehilangan cintanya.Dia sangat tampan dan kaya raya,namanya Arjuna Pramuja.Pewaris tunggal YP group,sebuah perusahaan otomotif terbesar diAsia.
Akankah Arjuna bisa merubah sifatnya yang dingin menjadi lebih hangat setelah bertemu embun?
Ayooo untuk mengetahui kisah cinta mereka ikutin terus ya kisah selanjutnya.
Cerita ini hanya fiktif dan terbit atas persetujuan pihak manga toon,dan cerita ini berkisah atas pandangan pribadi penulis.
penulis mengharapkan support dari pembaca.
Mohon untuk memberi Kritik dan Saran yang membangun.
Terima kasih
salam hangat
penulis
Siti Lestari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S & L, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10.Bersyukur
🌺Haiiii...readers terima kasih sudah mau mampir di Novel saya,maaf ya guys jika terdapat kesalahan kata kata atau typo.Mohon untuk para readers setelah membaca agar meninggalkan jejak seperti like atau komen.supaya penulis semangat.
Terima kasih atas perhatiannya.Salam hangat dari Author🌺.
Embun dengan sekuat tenaga berusaha menggendong Arsy dipunggungnya.Sudah lama dia menunggu bus dan tumpangan ternyata tidak kunjung mendapatkan.Embun ingin menelfon ayahnya tapi ia baru teringat kalau ayah dan ibunya pergi kerumah tantenya.
Embun panik harus bagaimana,dan ia berusaha untuk menenangkan diri,sesekali ia tampak menarik nafas dalam dan membuangkan berlahan.Embun khawatir kepada arsy jika terlalu lama akan semakin memburuk keadaanya.
Embun pun berlari sambil menggendong arsy dipunggungnya dengan peluh yang sudah membanjiri tubuhnya.Rasa sakit dibetisnya sudah tidak terasa lagi dibanding dengan kekhawatiran embun terhadap arsy.Embun membawa arsy ke rumahnya,karena hari sudah sore puskesmas di desanya pun sudah tutup.
Akhirnya Embun memutuskan untuk membawa Arsy kerumahnya.Embun sudah tidak lagi memperdulikan sepeda dan kantong belanjanya,yang berisi kebutuhan bulanannya.Dalam difikirannya saat itu hanyalah menyelamatkan arsy.
Sesampainya dirumah,Embun langsung membaringkan tubuh arsy ke tempat tidur miliknya.Embun pun menelfon Manteri untuk segera datang memeriksa Arsy.Didesa ini hanya ada Manteri, kalau dokter harus kekota terlebih dahulu dan itu tidak memungkinkan lagi.
Selagi arsy di periksa oleh manteri embun mencari cari baju ganti untuk arsy.Embun mencari baju bajunya saat dia masih duduk di Sekolah Dasar.Tapi Embun belum menemukannya.
"Dimana baju baju milikku,apa sudah dibuang ibu ya?"Gumam Embun sambil terus mencari didalam lemari kecilnya.
"Aaah akhirnya ketemu,semoga ini cocok untuk arsy."Gumamnya bahagia.
Baju itu seperti mini dress bewarna putih,itu mini dress saat dia masih SMP,karena itu baju kesayangan embun,ia tidak membuangnya atau memberikan kepada orang lain.
"Bagaimana keadaan dia pak manteri?"tanya embun.
"Dia demam dan sepertinya akibat kehujanan tadi,dia juga sepertinya sangat kelelahan,berikan obat punurun panas ini dan beri dia banyak minum air hangat." Kata pak manteri.Embun mengangguk tanda mengerti.Pak manteripun pamit untuk pulang.Embun segera mengganti baju arsy dengan baju miliknya,saat embun mau menyelimuti arsy,dia mengigau memanggil ibunya.
" Mama...mama...mama..arsy rindu ma,kenapa mama pergi,arsy rindu maaaa."Arsy juga mengeluarkan cairan bening dari matanya.Embun melihat itu tampak ibah.Embun pun membelai kepala arsy serta mengelus pipi cabby nya."Kasihan anak ini,pergi kemana ibunya?"Gumamnya.
Ditempat lain,Arjuna dan seluruh para punggawahnya masih sibuk untuk mencari Arsy.Arjuna tampak sesekali menatap layar ponselnya,sepertinya dia sedang menunggu kabar dari seseorang.Ridwan dan susi masih dalam introgasi Arjuna,mereka tampak sangat takut,mereka ibarat tikus yang disiram air panas,hanya menunggu ajalnya menjemput setelah bulunya sudah terkuliti.
"Kalian berdua pergi dari hadapanku,jangan perna kalian muncul dihadapanku,sebelum kalian berdua menemukan anak ku".Bentak arjuna dengan suara yang mengglegar bagai halilintar memenuhi seluruh ruangan kerjanya.
Ridwan dan susi hanya bisa tertunduk lemas,susi tampak gemetar dan air matanya terus mengalir,dia sangat merasa bersalah.Susi juga sangat menyayangi arsy karena sedari bayi hingga sekarang susi yang menjaga arsy.
Dia menangis bersimpuh dihadapan Arjuna sambil memohon."Tuan maafkan saya tuan,ini memang keteledoran saya,sampai nona arsy hilang.Jangan pecat saya tuan,saya sangat menyayangi nona arsy tua."kata susi sambil menangis terseduh seduh.
"Pergi kalian dari sini,cepaaaat pergii." Bentak Arjuna tanpa melihat wajah mereka.
Arjuna belum memberi tahu ibunya,dia takut kalau kabar buruk ini menggangu kesehatan ibunya.Arjuna masih terus mondar mandi cemas di ruang kerjanya sambil memantau para pegawainya untuk mencari anaknya.
Hari mulai gelap,Arsy tak kunjung ditemukan juga.Pun membuat Arjuna semakin khawatir dengan keadaan arsy,dia berfikir kalau diculik pasti sudah ada yang menelfon meminta tebusan,tapi sampai sekarang tidak ada yang menelfon minta tebusan.
Hati arjuna pun semakin panik dengan fikiran fikiran negatif yang tiba2 terbersit di otaknya.Bagaimana kalau diculik pedofil,mutilasi,atau apalah.Arjuna tampak stress dengan fikiran fikiran yang ada di benaknya.Arjuna tampak mengerang dan mengacak acak rambunya.
"Aaarrrrrrghh....!!!".
Hatinya terasa perih kalau mengingat arsy,karena ia terlalu sibuk dengan meratapi kesedihannya ia sampai lupa kalau arsy juga butuh perhatiannya.
Tapi syukur arsy anak yang penurut dan baik hati,serta pengertian sekali.Saat ia merasa rindu dengan Ayahnya ia akan menelfon dan mengunjungi apartemen ayahnya.Arjuna tidak bisa membendung kekesalannya akibat ke egoan hatinya yang mementingkan pekerjaan dari pada anaknya.
Arjuna pun mengutuki dirinya sendiri.
"Dasar kau tidak berguna,ayah tidak bertanggung jawab,Ayah yang lemah,".
Arjuna membentur benturkan kepalanya di meja kerjanya sambil berkata lirih.
Arjuna tidak sabar dengan kerja pegawainya yang menurutnya terlalu lamban.Akhirnya ia pun meraih kunci mobil diatas meja kerjanya,dan pergi untuk mencari anaknya dengan tangannya sendiri.
Mbak inah juga sudah mencari disetiap sudut jalan desanya bersama pelayan yang lain.Mbak Inah juga belum menemukan arsy.Mbak inah pun berniat mengirimi broadcast kepada teman tamannya yang menurutnya bisa dipercaya yang ada di kontak HPnya.
Mbak Inah tampak ragu menekan tombol kirim,sesekali ia memejamkan mata untuk meyakinkan hatinya dan akhirnya ia merasa yakin dan menekan tombol yes.Dikontak ponselnya ada nama Embun juga termasuk teman dekatnya.
Embun mendengar suara ponselnya berbunyi notifikasi pesan,diapun menjangkau ponsel tersebut dan memeriksanya.Betapa kagetnya Embun melihat isi pesan itu terdapat foto arsy.Embun sangat bersyukur dan sesekali ia memandang arsy sambil tersenyum legah.
Bawang di iris ini Mak Thor.....