NovelToon NovelToon
Shin Yu

Shin Yu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:542.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: XERA

Dengan tatapan dingin dan hati yang kosong, Shin Yu mulai menapaki jalan Kultivator. Bukan demi balas dendam atas kematian orang tuanya, tetapi penasaran dengan arti dari sebuah kehidupan.

Dengan memegang pedang, Shin Yu menghadapi dunia tanpa rasa takut, menjadi bayangan yang tak terkalahkan. Dia menebas musuh-musuhnya tanpa perasaan, tanpa belas kasihan, dan tanpa beban di hatinya.

Shin Yu berjuang di bawah langit yang gelap, melawan siapa saja yang berani menghadangnya. Tidak ada alasan mulia dibaliknya, hanya karena itu yang dia tahu.

Namaku adalah Shin Yu, seorang jenius tak terkalahkan yang akan menjadi puncak dunia.

Baca terus novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mempelajari Bela Diri Dasar

Keesokan harinya, Shin Yu bersama semua teman sekamarnya berkumpul di lapangan rumput yang letaknya tidak jauh dari pusat bangunan. Di sana tidak hanya ada murid laki-laki saja, tetapi murid perempuan juga ada meskipun jumlah mereka lebih sedikit daripada murid laki-laki.

Pandangan Shin Yu teralih ke arah salah satu murid perempuan yang dilihatnya kemarin, dia adalah anak yang sebelumnya menangis terisak-isak dengan posisi duduk meringkuk.

Anak perempuan itu tidak menyadari tatapan Shin Yu, dia hanya memperhatikan Guru Gu yang sedang berdiri di hadapan semua murid.

Shin Yu tidak begitu lama menatap anak perempuan itu, ia kembali memperhatikan Guru Gu yang sedang memberitahukan jadwal latihan mereka hari ini.

Guru Gu mengumumkan kalau mereka akan fokus melakukan latihan fisik selama tiga bulan lamanya, tentu saja berita tersebut cukup mengejutkan sebagian besar murid yang ada karena selama dua bulan terakhir mereka telah melakukan latihan fisik tanpa henti.

Beberapa murid mulai melontarkan beberapa pertanyaan seperti kapan mereka mempelajari teknik bela diri dan juga berkultivasi. Guru Gu yang mendengar semua pertanyaan tersebut langsung menjawab alasannya pada mereka.

Setelah semua murid selesai mendengar penjelasan dari guru Gu, situasi langsung menjadi tenang karena raut wajah kakek tua itu berubah menjadi tegas. Dengan suara yang lantang, dia mulai memberikan perintah pada semua murid untuk melakukan latihan fisik.

Dalam latihan ini, tidak ada yang namanya perbedaan. Mau itu laki-laki ataupun perempuan, porsi latihan mereka tetap disetarakan tanpa adanya pengurangan sedikitpun.

Mereka melakukan latihan fisik dari jam 7 pagi sampai 1 siang, lalu istirahat selama setengah jam lamanya dan kemudian kembali latihan sampai jam 6 sore.

Selama tiga bulan penuh, Shin Yu dan puluhan murid lainnya selalu melakukan rutinitas latihan secara teratur. Dalam jangka waktu tersebut, Shin Yu tidak hanya fokus pada latihan fisik, tetapi juga memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk membuka meridian kecilnya dan berkeliling ke perpustakaan untuk menambah wawasan serta pengetahuannya tentang Dunia.

Dalam waktu tiga bulan saja, tubuh Shin Yu sudah mengalami perubahan yang signifikan, meskipun otot-ototnya masih belum terlihat jelas. Tubuhnya kini berisi, dan terlihat berbeda dari sebelum ia mulai melakukan latihan fisik.

Saat ini, Shin Yu sedang berada di perpustakaan dan membaca beberapa buku yang ada di sana. Sekarang waktu malam, jadi suasana cukup sepi dan hanya ada beberapa orang saja termasuk dirinya.

Ketika masih fokus membaca buku di tangannya, seorang anak laki-laki mendatanginya. Dia memiliki rambut berwarna merah mencolok dan kulit kuning langsat. Namanya Tao Liu, dan dia telah menjadi teman Shin Yu selama tiga bulan terakhir bersama dengan satu teman lainnya.

"Sudah kuduga kau ada di sini, Shin Yu." Tao Liu menepuk pundak teman sebayanya tersebut, "Ayo kembali, sudah waktunya jam tidur. Senior Quan akan menghukummu jika terlambat lagi..."

Shin Yu terdiam sejenak sebelum menutup bukunya, ia kembali meletakkannya di rak lalu pergi ke kamar asramanya bersama Tao Liu.

"Apa kau tidak lelah jika setiap malam terus membaca seperti itu?" Tao Liu bertanya, suaranya pelan karena tidak ingin membuat kebisingan.

"Tidak juga, aku hanya lelah secara fisik saja. Otakku masih segar." jawab Shin Yu seadanya.

"Haisss... Jawabanmu persis seperti Li Huifang." Tao Liu menggelengkan kepalanya pelan.

Li Huifang adalah anak perempuan yang pertama kali Shin Yu temukan dalam kondisi menangis, dia adalah murid perempuan yang paling berbakat di antara murid perempuan lainnya. Dia sangat berusaha keras karena telah diasingkan oleh keluarganya, bakatnya yang rendah membuat keluarganya malu sehingga membuat dia dititipkan pada orang lain yang bekerja sebagai pedagang di kota ini.

"Omong-omong, sudah berapa banyak meridian kecil yang telah berhasil kau buka?" tanya Tao Liu penasaran, ia sudah mengetahui kalau Shin Yu sangat berbakat dalam membuka meridian kecil.

"Aku sudah membuka 17 titik." jawab Shin Yu cepat.

"Woah, itu gila... Kau benar-benar luar biasa!" Tao Liu langsung merasa takjub, meskipun tampak bersemangat tetapi dia tidak lupa untuk mengendalikan suaranya, "Seandainya dantianmu bukan berwarna oren, aku yakin kau mempunyai masa depan yang cerah."

Shin Yu hanya mengangguk kecil sebagai menanggapi itu. Mereka berdua akhirnya sampai di kamar asrama yang sudah gelap, lalu beranjak tidur di kasur masing-masing.

***

Sudah tepat tiga bulan Shin Yu tinggal di kota ini, dan hari ini juga menjadi hari di mana semua murid akan belajar bela diri. Karena hal itu, semua murid menjadi bersemangat dan mereka sudah berada di lapangan lebih awal dari biasanya.

Shin Yu bersama Tao Liu dan juga teman besarnya, Ju Shan, kini berbaris rapih di bagian kiri paling depan. Di sana, Guru Gu, Nam Quan dan beberapa wajah pemuda baru lainnya sedang berdiri di hadapan barisan para murid.

Mereka tidak mengucapkan sepatah katapun selama lima belas menit lamanya, sampai akhirnya Guru Gu mengeluarkan suara yang lantang.

"Hari ini adalah hari di mana kalian semua akan mempelajari seni bela diri! Apa kalian semua sudah siap?!" Guru Gu bertanya, suaranya terdengar sampai ke seluruh sisi lapangan.

"Kami siap!"

Semua murid langsung menjawab secara serempak, tak terkecuali Shin Yu.

"Kalau begitu pilih senjata kalian." Guru Gu langsung menyingkir ke samping, begitupula dengan Nam Quan dan beberapa pemuda lainnya.

Di belakang mereka terdapat sebuah meja kayu panjang yang di atasnya tersusun berbagai jenis senjata. Semua senjata tersebut adalah senjata replika yang tidak berbahaya, meskipun begitu senjata-senjata itu mempunyai ketahanan yang jauh lebih baik daripada senjata kayu.

Puluhan murid yang berbaris langsung mengerumuni meja kayu tersebut layaknya kerumunan lebah melihat madu, mereka dengan antusias memilih senjata masing-masing.

Sementara itu, Shin Yu memilih sebuah pedang panjang yang paling umum digunakan oleh Kultivator. Ia memilih pedang karena senjata itu adalah senjata yang paling mudah serta fleksibel untuk dipakai, selain itu pedang adalah senjata yang paling cocok untuk pemula sepertinya mempelajari bela diri.

Setelah semua murid memilih senjata mereka, Guru Gu langsung memperkenalkan lima pemuda yang mendampinginya. Nam Quan adalah salah satu di antaranya, sementara empat lainnya adalah prajurit senior yang ahli dalam senjata-senjata tertentu.

Setelah murid-murid memilih senjata, Guru Gu menjelaskan bahwa kelima pemuda yang mendampinginya akan menjadi instruktur mereka. Setiap instruktur akan mengajarkan teknik-teknik bela diri untuk senjata yang dipilih oleh murid. Sebagai contoh, Shin Yu yang memilih pedang akan diajari oleh Nam Quan, seorang prajurit senior yang sangat berpengalaman dalam menggunakan pedang.

Tugas Guru Gu di sini adalah mengawasi dari kejauhan, ia masih terlibat dalam pelatihan mereka meskipun tidak seaktif saat pelatihan fisik berlangsung.

Puluhan murid yang ada di sana langsung berbaris rapih di hadapan instruktur masing-masing, mereka terlihat sangat antusias meskipun ada beberapa yang biasa saja.

Shin Yu berbaris di barisan kedua, ada satu orang di depannya dan dia adalah Li Huifang, anak perempuan yang disinggung oleh Tao Liu kemarin malam.

Di sisi lain, senior Nam Quan melihat belasan murid yang berbaris di hadapannya. Ia kemudian berbalik dan menyuruh mereka untuk mengikutinya dari belakang.

Senior Nam Quan kemudian menghentikan langkahnya ketika sudah cukup jauh dari instruktur dan murid lainnya, "Mulai sekarang aku adalah Instruktur, dan bukan lagi senior kalian! Jadi, jangan ada lagi yang memanggilku senior, mengerti?"

"Kami mengerti, Instruktur!" semua murid termasuk Shin Yu menjawab secara serempak.

"Bagus, kalau begitu aku akan mengajari kalian dasar-dasarnya terlebih dahulu." Instruktur Nam Quan mengeluarkan pedang yang tersarung di pinggangnya, "Perhatikan ini baik-baik."

Instruktur Nam Quan mulai memperagakan teknik dasar pedang miliknya, sementara semua murid yang berada di bawah bimbingannya langsung memperhatikannya dengan seksama.

1
RisOne Harahap
1
Wildan Hamdani
1. lanjut
Sony Setiawan
1
sam
1111122
🌼🆚🐝
1
qwenqen
1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
rian widayat
1
rian widayat
mantap
Ipung Umam
1
Ipung Umam
lanjutkan terus
Dirman Ha
JCC Fu jb Hoo
Dirman Ha
JCC Fu jb bbk on no
Dirman Ha
if Fu uv Ch JCC Ch kn no
Dirman Ha
ig fi kbo indk
Dirman Ha
ig Fu ivo saat
Dirman Ha
JCC ddu jb bbk kbo p
Dirman Ha
JCC Fu jb bbk ck
Dirman Ha
JCC Fu jb bbk ih bo
Dirman Ha
ig Fu ih bbk
Dirman Ha
I'd sj ig ck bbk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!