novel Reinkarnasi Reinkarnasi Menjadi Antagonis Di Novel sudah tamat belum

----

Melihatnya bangun, Nazeera segera senang dalam hatinya. Namun karena plot dia tidak bisa baik pada Theo.

Nazeera duduk dengan arogan dan menatap Theo merendahkan.

Nazeera Kalya Arkan

Merepotkan saja.

Nazeera Kalya Arkan

Mengapa kau jatuh dan membuat orang repot.

Theolian Atariz Xalyn

Maaf, saya kira saya bisa bertahan sampai akhir.

Theolian Atariz Xalyn

lagi pula, tadi sebentar lagi selesai.

Nazeera Kalya Arkan

Ini.

Nazeera Kalya Arkan

(Memberikan kotak makanan dan botol air)

Nazeera Kalya Arkan

Jangan merepotkan orang lagi.

Theolian Atariz Xalyn

Eh... (Bingung)

Theolian Atariz Xalyn

Terima kasih.

Nazeera Kalya Arkan

Kalau begitu aku akan pergi ke kelas.

Nazeera Kalya Arkan

Membuang-buang waktu saja.

Theolian Atariz Xalyn

Itu, apa tangan kamu terluka karena ku?

Theolian Atariz Xalyn

(Melihat tangan Nazeera dengan sedih)

Nazeera Kalya Arkan

Ya, memangnya kamu mau memberi kompensasi?

Theolian Atariz Xalyn

(Mengangguk cepat)

Theolian Atariz Xalyn

Apapun tidak apa-apa.

Nazeera Kalya Arkan

Tunggu, aku ingin bertanya.

Theolian Atariz Xalyn

(Melihat Nazeera dengan serius)

Nazeera Kalya Arkan

Mengapa kamu duduk di belakang, ujung samping jendela?

Setahu Nazeera tempat duduk itu adalah tempat duduk protagonis yang dingin dan tidak ingin diganggu.

Itu yang pasti tempat duduk ekslusif untuk Protagonis pria.

Jadi Nazeera ingin tau kenapa Theo ingin duduk disana.

Theolian Atariz Xalyn

Ah... (Menggaruk kepalanya yang tidak gatal)

Theolian Atariz Xalyn

Aku pikir, karena ini sekolah yang mementingkan prestasi dan orang di kelas kita pintar-pintar.

Theolian Atariz Xalyn

Mungkin mereka semua ingin duduk di depan kan.

Theolian Atariz Xalyn

Jadi saya pergi duduk di belakang saja.

Theolian Atariz Xalyn

lagi pula saya cukup tinggi.

Theolian Atariz Xalyn

(Tersenyum bodoh)

Nazeera Kalya Arkan

Oh, ya sudah.

Dalam hati Nazeera berteriak betapa imutnya Theo nya. {Bukankah dia (Nazeera) terlalu banyak memberikan Theo Filter?}

Theolian Atariz Xalyn

Apakah kamu ingin saya pindah?

Theolian Atariz Xalyn

(Gugup)

Nazeera Kalya Arkan

Tidak perlu. Merepotkan.

Theolian Atariz Xalyn

Baik kalau begitu.

Nazeera Kalya Arkan

(Pergi tanpa melihat belakang.)

Nazeera pergi dari ruang kesehatan dengan senang. Dia sudah tau bahwa Theo memang baik.

Dia selalu memikirkan orang lain.

Berjalan keluar dari ruang kesehatan, Nazeera bertemu dengan Rian.

Yang pasti dia akan pergi menuju Aylin itu.

Berjalan menuju kelas, dia menghela nafas karena lelah. Karena dibuku tidak menjelaskan selanjutnya, pasti tidak ada yang terjadi sampai pulang nanti.

----

Seperti yang dibayangkan, Aylin itu tidak lagi membuat masalah. Bel pulang berbunyi dan mereka pulang dengan tenang.

Nazeera berjalan keluar sekolah dan melihat Aylin tengah berdiri di depan sekolah dengan menundukkan kepalanya.

Didepannya, berdiri didepan mobil adalah Antagonis novel ini dan sahabatnya.

Aylin Molive

Kak, apa Aylin tidak bisa pulang saja bersama kakak?

Cassandra

Sudah aku bilang bahwa aku tidak akan pulang dan akan pergi keluar.

Cassandra

Jangan menganggu dan pulang saja dengan mobil online atau bus.

Cassandra

(Tersenyum mengejek)

Cassandra

Atau kau bisa menunggu untuk supir kembali.

Eylia

Ya, lagi pula tidak ada tempat untukmu duduk.

Eylia

Aku khawatir nanti kamu malah mengotori udara didalam mobil.

Eylia

Anak haram tetap saja anak haram, tidak ada pembenaran.

Aylin Molive

Kak, Hiks...

Aylin Molive

(Menangis)

Aylin Molive

Saya minta maaf.

Nazeera melihat dengan bosan. Aylin ini memang ratu drama.

Saat yang bersamaan, Motor berjalan disamping mereka.

Pemiliknya adalah tunangan Cassandra atau juga pria ketiga dalam buku ini.

Rangga

Jangan membuat keributan yang tidak perlu.

Rangga

Mengapa membuat ribut didepan sekolah.

Rangga

Aylin kan, naik saja dan aku yang akan mengantarmu.

Cassandra

Rangga, apa ini?

Cassandra

(Marah)

Aylin Molive

(Menundukkan kepalanya dan berlari ke arah Rangga)

Rangga

Mengapa kamu marah tiba-tiba.

Rangga

Bukankah kamu tidak ingin dia di mobilmu. biarkan aku yang mengantarnya kalau begitu.

Cassandra

(Mengepalkan tangannya kesal)

Rangga segera menjalankan motornya setelah Aylin naik.

Saat bayangan mereka semakin menjauh, Cassandra menggertak kan giginya. Kukunya yang panjang kini menembus daging di telapak tangannya, membuatnya berdarah.

Cassandra benci pada anak yang licik itu, dan sekarang Aylin malah menggoda tunangannya. Memang, Anak dan ibu sama saja.

Disisi lain, Nazeera pulang juga setelah melihat pertunjukan itu. Dia pulang bersama kakaknya Rivandra.