Maura Putri Wijaya, gadis cantik berusia 20 tahun. Putri tunggal dari pengusaha terkenal nan kaya raya, Elgar Wijaya dan Amira Talitha.
Namun, hidup Maura kesepian karena kedua orang tua nya sibuk dengan urusan masing-masing. Membuat Maura terbawa arus hingga memutuskan menjadi seorang sugar baby dari seorang pria tampan yang usia nya jauh di atasnya.
Daniash Anggara Kim, pria dewasa yang berhasil menjadikan Maura baby nya, bahkan mereka menghabiskan banyak malam bersama. Daniash pria beristrikan seorang artis bernama Herra Yuliana, mereka menikah karena perjodohan.
Apa yang terjadi ketika orang tua Daniash mengetahui kelakuan putra nya dengan gadis lain? Sedangkan mereka tau kalau hubungan rumah tangga keduanya baik-baik saja?
"Aku lelah dengan keadaan aku saat ini, bisakah aku menyerah, Dad?"
"Tidak, aku yang akan memberikan semua nya untukmu. Menjadikan mu gadis paling beruntung!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 - Maura Setuju
Aryo berbaring di samping Nayna, pria itu mengambil remot televisi dan menyalakan nya, dia ingat ada pertandingan sepak bola malam ini. Gadis itu langsung memeluk Daddy begitu pria itu ikut berbaring.
"Manja nya, ya ampun.."
"Daddy gak suka aku yang manja ya?" Tanya Nayna, membuat Aryo terkekeh.
"Bukan gitu, Bby. Cuma dari tadi kamu gak lepasin ini pelukan lho, Daddy belum mandi lho ini."
"Gapapa, Daddy gak mandi seminggu juga tetep wangi." Jawab Nayna, Aryo mengecup kilas bibir manis Nayna lalu mengacak rambut panjang gadis itu dengan gemas.
Aryo fokus dengan pertandingan bola nya, sedangkan Nayna juga sibuk mengukir pola abstrak di dada bidang nya. Meski merasa geli, tapi Aryo tetap membiarkan gadis nya melakukan apapun asal jangan rewel.
Namun tiba-tiba, suara yang terdengar nyaring berasal dari ponsel Nayna. Gadis itu bangkit dari rebahan nya, melepaskan pelukan nya pada Aryo dengan terpaksa.
"Hallo, kenapa Ra?" Tanya Nayna sambil menguap.
'Gue kesepian, bisa temenin gak?'
"Sorry, disini lagi ada Daddy. Dia nginep, maaf ya." Ucap Nayna, padahal sebenarnya dia juga merasa kasian pada sahabat nya itu. Dia terlalu sering sendirian.
'Ohh yaudah deh, sorry ganggu.'
"Gapapa, santai aja cuma lagi nonton televisi kok."
'Yaudah, gue tutup telpon nya.' Panggilan pun terputus, Aryo melirik ke arah Nayna yang hanya memakai piyama pendek yang mengekspos paha mulus nya.
"Siapa Bby?" Tanya Aryo, kembali melirik baby nya.
"Maura, minta di temenin di rumahnya."
"Emang orang tua nya masih belum pulang?" Tanya Aryo lagi, sedikit banyak dia mengetahui gadis itu dari Nayna. Kalau bertemu, tentu saja belum. Dia bahkan tak tau seperti apa wajah gadis bernama Maura itu.
"Kalo pulang juga Maura tetap ngerasa kesepian, Dad. Mama, papa nya selalu sibuk sama pekerjaan." Jelas Nayna.
"Makanya, aku sering keluar sama dia, hibur dia gitu biar dia lupa masalah nya sejenak."
"Apa dia gak ada minat jadi baby?" Tanya Aryo, membuat kedua mata Nayna membeliak.
"Astaga Dad, aku lupa. Aku kirim pesan aja deh, males kalo harus ngomong." Nayna kembali meraih ponsel nya yang dia letakan di atas nakas dan membuka room chat pribadi nya dengan Maura.
'Ra, Lo ada minat jadi Baby gak?' Isi pesan yang di kirim Nayna, langsung centang dua berwarna biru. Artinya, Maura sudah membaca nya.
"Kenapa? Apa Lo punya kandidat Daddy buat gue?" Balas Maura dengan menambahkan emoticon senyum yang menampilkan deretan gigi putih.
'Daddy gue lagi nyariin buat atasan nya, katanya dia mau baby juga.'
"Usia nya berapa?" Tanya Maura. Nayna mendongak lalu menatap wajah tampan Daddy nya.
"Daddy, usia atasan Daddy berapa? Maura nanyain nih." Aryo menatap gadisnya lalu tersenyum.
"31 tapi semingguan lagi berubah jadi 32, Bby." Jawab Aryo dengan senyum khas nya.
Nayna pun menuliskan angka itu dan mengirimkan nya pada Maura, dia pikir Maura akan ilfeel atau beranggapan kalau pria yang akan menjadikan nya seorang baby itu terlalu tua untuknya.
Tapi di luar perkiraan, Maura malah terlihat antusias, bisa di lihat dari balasan yang dia kirim.
'Wih, vibes nya kayak hot Daddy gitu kan ya? Oke sih, boleh-boleh aja.' Balas Maura membuat Nayna terkekeh, dia menunjukan pesan dari Maura pada Aryo.
"Dia mau? Apa dia masih virgiin?"
"Masih dong, dia gak pernah pacaran apalagi berhubungan. Kayaknya ciuman juga gak pernah." Jawab Nayna, gadis itu kembali fokus menatap layar ponsel nya. Aryo yang sedari tadi merasa gemas, dia mengangkat dagu gadisnya dan memaguut nya pelan.
"Gemes."
"Isshh Daddy, selalu aja cari kesempatan!" Gerutu Nayna, padahal dalam hati dia selalu menyukai apapun yang di lakukan Daddy nya.
"Jadi, kapan kiranya temen kamu bisa di ajak ketemuan sama atasan Daddy?" Tanya Aryo sambil mengusap-usap pipi Nayna dengan lembut.
"Nanti aku tanyain, aku ngantuk Dad. Tidur yuk?"
"Daddy males mandi, gapapa kan?" Tanya Aryo sambil terkekeh, begitu juga Nayna. Dia sama sekali tak keberatan, meskipun Aryo tak mandi seminggu pun.
"Kan tadi aku dah bilang, Daddy gak mandi satu minggu pun gapapa."
"Yaudah, ayo tidur." Aryo memeluk Nayna dan mengusap-usap kepala nya dengan lembut, hingga dalam hitungan detik saja gadis itu larut dalam mimpi indahnya.
Sedangkan di rumah Maura, gadis itu tengah membayangkan seperti apa rupa pria yang akan menjadi Daddy nya. Apakah seperti kebanyakan Daddy lain, yang berperut buncit, berbadan gempal, dengan kepala botak setengah? Isshh membayangkan nya saja, Maura merinding.
"Kira-kira seperti apa ya Daddy gue? Kalo dari umur sih masih cukup muda, tapi penampilan nya kek gimana? Jangan sampe kayak om-om genit gak tau diri kayak di mall waktu itu." Maura bergidik saat benak nya membayangkan pria gempal yang menggoda nya di mall.
"Aaihh, cukup-cukup. Lihat aja dulu, kalo sesuai kriteria lanjutin kalo enggak yaudah, simpel aja."
Maura menjatuhkan tubuhnya di ranjang empuk berukuran besar, dia memainkan ponsel nya, berselancar di media sosial, memasang foto nya yang baru saja dia ambil, istilah lain nya pap.
Maura langsung mendapat komen pujian yang berasal dari akun media sosial milik Mark, Maura mendengus tanpa berniat membalas apapun. Dia terlalu muak dengan pria itu, dia selalu saja mengejar nya. Tapi Maura tak suka, jadi dia lebih memilih menghindar. Lagipun Mark bukanlah tipe laki-laki ideal nya.
Pada dasarnya, Maura memang menyukai pria yang lebih tua darinya, dalam pikiran nya pasti pria itu lebih dewasa dan lebih pengertian. Itulah kenapa tadi dia sangat antusias saat Nayna mengatakan usia pria yang akan menjadi calon Daddy nya.
"Hufftt, sebaiknya aku tidur." Maura meletakan ponsel nya lalu menarik selimut dan memejamkan mata nya, dia mulai menyelami alam mimpi yang indah dan menenangkan.
.....
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
bikin karya bagus lainnya saja gak usah nambah.kl kepanjangen bikin males mengikuti.
ku kirim vote ya kak....
Ditunggu judul selanjutnya
rasanya gak rela cepat tamat...
terimakasih banyak Thor sdh menghibur kami pembaca 🙏🙏
semangat Thor dgn Karya selanjutnya 💪