NovelToon NovelToon
ISTERI CEO YANG TERLUPAKAN

ISTERI CEO YANG TERLUPAKAN

Status: tamat
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Poligami / Tamat
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei Sandra

Teman-teman ini novel keduaku setelah Mencari Cinta Sejati. Dukungan teman-teman akan menjadi cambuk bagiku untuk hasilkan karya bagus. Kritik dan saran membangun sangat kubutuhkan.

Dimulai dari kisah nasib apes seorang gadis muda bernama Citra Ayu. Gadis muda ini terpaksa menikah dengan seorang CEO kaya raya berwajah rupawan. Selain tampan dan kaya CEO itu memiliki banyak penggemar.
Citra harus menikah dengan CEO kaya itu karena keluarga Lingga berhutang budi pada keluarga Citra. Bapak Citra meninggal karena menyelamatkan kakek CEO yang nyaris terbakar di jalan tol. Bapak Citra supir keluarga Lingga. Demi menjamin masa depan anak yatim piatu itu kakek CEO nikahkan Citra dengan cucunya yang terkenal dingin dan tak bersahabat.
Bagaimana nasib Citra selanjutnya? Hidup bahagia bersama CEO atau tercampakkan karena statusnya yang tak setimpal dengan CEO dambaan puluhan wanita.

Mohon dukungan. Bila suka jangan lupa beri tanda like dan vote. Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei Sandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mundur Cari Kesempatan

Alvan merasa malu bila lanjutkan berdebat dengan anak kecil. Mulut Azzam sangat terlatih menyudutkan Alvan.

"Kami permisi..." Alvan bangkit dari kursi rotan melangkah keluar pagar rumah Citra. Mimpi apa dia semalam sampai dipermalukan anak kecil.

"Woi... assalamualaikum..." jerit Azzam puas berhasil kacaukan pikiran Alvan. Wajah anak itu berseri bak jenderal menang di Medan perang lawan musuh kuat. Azzam tak menyesal telah melanggar perintah mamanya yakni tak boleh kasar pada orang lain. Azzam bukan anak bodoh tak tahu siapa yang datang pagi ini.

Azzam pernah melihat foto Alvan di pigura foto mamanya. Foto buram tak tinggalkan kesan mendalam. Azzam tahu orang ini yang telah melukai hati mamanya. Azzam tak ingin pendosa hadir kembali dalam hidup mereka. Mereka sudah bahagia tanpa kehadiran sosok lelaki. Cukup Azzam lelaki pelindung keluarga.

Alvan mengatur nafas baik-baik setelah dalam mobil. Alvan merasa kerdil sekali setelah dihajar Azzam pakai kata-kata bernada sindiran. Anak itu ngerti sekali sampai hantam harga diri Alvan pakai kalimat menohok.

Daniel mengangguk-angguk angkat topi salut pada sikap jantan Azzam berani beri peringatan pada Alvan untuk tidak datang lagi. Daniel jadi balik berpikir apa iya umur Azzam delapan tahun? Anak sekecil itu biasanya cara berpikir masih kanak-kanak tapi yang ini bawaan dalam banget.

"Kau lihat Dan? Citra punya backing luar biasa. Aku dibuat seperti seekor semut bisa diinjak setiap saat." ngomel Alvan sambil majukan mobil tinggalkan rumah Citra.

"Anak itu mengenalimu sebagai orang masa lalu mamanya. Dia tahu kamu bapak biologisnya. Azzam persis kamu. Kejam tak punya perikemanusiaan. Van..selamat! Kamu telah dapat lawan tangguh."

"Dia ngancam..."

"Wajar...lhu sudah melukai hati induk mereka! Kalau kau bapak mereka ke mana selama ini?" ujar Daniel tak membela Alvan.

"Aku tak tahu Citra hamil. Kalau tahu aku takkan talak dia. Aku pernah cari dia tapi dia hilang gitu saja."

"Cari dia untuk urus surat cerai kan? Ayam loncatmu tuntut status resmi kan? Tuhan masih berpihak padamu tak beri kedudukan sah pada ayam sejuta umat. Bengek lhu kalau Karin sempat dapat posisi bini sah. Habis hartamu dikuras ayam itu."

"Aahhh...kenapa masalahku tambah ribet?" Alvan memukul stiur di depannya dengan jengkel.

"Kok ribet? Seharusnya senang masih punya keturunan walau tak diakui. Marga Lingga tak putus total. Cukup kau usahakan satu di antara mereka. Mungkin Citra tak pelit bagi satu buat lhu! Itu kalau Citra lagi mabuk. Kalau waras Kujamin kau dapat zonk."

"Kau ini teman atau musuh? Dari tadi jadi provokator. Aku ada bilang akan rebut mereka? Aku akan dekati mereka pelan-pelan untuk rebut hati mereka. Siapa tahu sekalian sama induknya?"

"Woi...Woi...jangan jauh dari skenario awal! Aku incar induknya lho!"

"Bodo..." sungut Alvan tak peduli perasaan Daniel. Alvan harus pandai perbaiki kesalahan masa lalu agar punya kesempatan jumpa Afifa selamanya. Gadis mungil itu telah memanah hati Alvan. Alvan ingin sekali merengkuh gadis kecil itu. Membawanya jalan-jalan pamer punya anak cantik mirip boneka hidup.

Daniel melirik wajah Alvan dengan hati dongkol. Dari mana ide ingin mencari perhatian Citra lagi. Dulu buang gadis itu tanpa perasaan iba. Kini Citra punya anak mirip dirinya keluarkan akal bulus mencoba meraih perhatian anak-anak Citra.

"Jangan sakiti Citra lagi! Dia itu anak baik. Jangan tarik dia masuk dalam kisah sinetron lhu! Punya bini baik kau campakkan lalu pungut bini dari tong sampah. Sudah lhu rasakan gimana jaga bini dari comberan?"

"Dan...bisa ngak dukung gue? Dari tadi sumpah gue apes melulu. Gue ngaku salah tapi demi Tuhan gue ngak berniat talak Citra apa lagi setelah gue sergap dia. Gue ini manusia normal punya hati. Cuma waktu itu kakek maksa gue. Gue tak punya pilihan lain karena demi Karin gue harus tega. Waktu gue menyesal tapi semua sudah terlanjur."

"Benar atau bohongan? Bukankah dari awal tak suka Citra."

"Kuakui itu tapi Citra beda dengan Karin. Citra adem, masakannya juga enak. Gue tak cinta tapi gue sayang padanya. Gue anggap dia adik waktu itu."

"Apa bukan kacung lhu dan Karin? Kalau lhu sayang kenapa lhu tega sabotase mahkotanya?"

"Gue juga tak tahu. Waktu pulang kerja gairahku seperti tak terkontrol. Butuh tempat pelampiasan. Gue telepon Karin tapi hpnya tak aktif. Pas waktu itu Citra pulang. Semua terjadi begitu saja. Lhu pikir gue tak nyesal? Gue merasa berdosa telah setubuhi Citra secara paksa. Tapi gue tak bisa merubah takdir."

"Yakin bukan karangan lhu?"

"Demi Tuhan bro! Gue tak sebejat yang lhu kira. Kalau gue mau bisa saja tuntut hak gue sebagai suami. Mengapa harus tunggu sampai bertahun. Ntah siapa kurang ajar beri obat perangsang padaku! Sembilan tahun berlalu tapi rasa itu masih terbayang. Gue benar menyesal." ujar Alvan keluar dari lubuk hati.

"Kau tak cari tahu?"

"Cari tahu? Rumah itu cuma ada aku, Karin dan Citra. Gue tak mungkin celakai diri sendiri. Kalau bukan Citra tentu Karin. Cuma mereka tersangka utama. Gue berusaha cari jawaban. Untuk apa Karin jebak gue dengan obat perangsang? Dia tahu kalau dia tak ada sasaran pasti Citra. Dan kalau Citra yang lakukan kenapa dia pilih pergi setelah kurenggut kehormatannya. Dari mereka tak kutemukan jawaban maka Kututup kasus ini."

Ternyata banyak yang ditutup Alvan dari dirinya. Daniel mengira kisah cinta Alvan hanya terfokus pada Karin si perempuan brengsek yang menipu Alvan. Dengan gaya sok baik telah tenggelamkan Alvan dalam lumpur. Untunglah Alvan cepat sadar telah nikahi wanita berwajah rupawan tapi buruk hati.

"Lhu gimana? Ikut ke kantor atau kudrop di satu tempat?"

"Ikut saja! Gue mau jumpa Citra. Jujur gue rindu pada suara lembutnya. Tawa halusnya."

"Ok...gue telepon Untung ambil berkas Citra dulu. Gue takut dia kabur makin jauh. Apa lhu tak dengar masih ada anak gue di Tiongkok? Kok bisa tinggalkan anak jauh di negeri orang? Gila apa dia?"

"Cie...yang jadi daddy...yakin lhu itu anak-anak lhu?" olok Daniel ikut senang Alvan akui anak Citra anaknya. Daniel bukan orang egois hendak memisahkan hubungan anak bapak walau incar induknya.

"Yakin sejuta persen. Dari Azzam saja gue yakin itu bocil anak gue. Gaya bossy Azzam tak bisa gue tahan. Seenak perut nasehati bokap sendiri." Alvan menggeram ingat gaya Azzam meremehkan dia. Tak ada hormat-hormatnya.

"Semoga lhu tak salah langkah lagi bro!"

"Tahu..." Alvan meraih ponsel yang yang terletak di dashboard mobil. Ponsel itu Alvan berikan pada Daniel untuk hubungi Untung. Main ponsel sedang berkendaraan sangat berbahaya. Andai jumpa aparat lagi patroli bisa kena denda. Sekarang sudah ada peraturan tak boleh angkat telepon bila sedang nyetir.

Daniel menerima ponsel Alvan dengan wajah bodoh. Terima tanpa tahu tujuan jelas Alvan. Mulut laki itu tak ucapkan kalimat berkaitan ponsel tersebut. Daniel ambil ponsel itu masukkan ke saku celana pikir Alvan minta dia simpan ponsel agar jangan diganggu Karin.

Alvan terbelalak lihat tingkah temannya itu. Bukannya bantu aktifkan ponsel malah menyimpannya.

"Gila lhu! Gue minta lhu telepon Untung!" seru Alvan gusar.

Daniel tertawa ngakak salah artikan maksud Alvan. Jauh dari perkiraan Daniel kalau Alvan minta tolong.

"Mulut lhu bungkam mana gue ngerti. Emang kita pakai telepati saling bicara pakai pikiran. Dasar sakit jiwa." Daniel merepet sambil tertawa geli.

"Pakai otak bukan otot! Dari tadi gue kan sudah bilang mau minta Untung ambil berkas Citra. Gitu aja ngak ngerti!"

"Ngerti...ngerti..." Tangan Daniel bergerak search nomor Untung. Tak pakai lama nomor itu cepat ketemu. Nomor itu memang paling dominan di panggilan Alvan. Sehari mungkin bisa puluhan kali.

Sekali klik langsung tersambung. Asisten siaga patut dihargai. Cepat tepat.

"Halo..."

"Ya pak..."

"Kau ke rumah sakit cari dokter Hans. Minta berkas dokter Citra. Harus lengkap. Tak boleh ada yang kurang. Bawa ke kantor. Aku sedang balik kantor."

"Siap pak! Meeting akan mulai pukul sepuluh. Kuharap bapak tepat waktu."

"Iya...kau laksanakan dulu tugas ini! Aku menunggumu di kantor."

"Siap pak! Tepat waktu..."

"Bagus.."

Cuma itu perintah Alvan. Kecekatan Untung tak usah diragukan. Semua tugas yang dilimpahkan selalu ada jawaban tepat. Tak ada yang meleset. Maka itu Alvan merasa cocok dengan anak itu. Digaji mahal tak ada rugi karena sesuai kinerja kerja Untung.

Daniel meletakkan ponsel pintar Alvan di samping jok mobil. Ponsel tak baik dijemur langsung panas matahari. Tarok di atas dashboard akan mengantar ponsel ke tukang reparasi ponsel. Kadang tewas dengan sukses.

"Van...kau belum makan dari semalam! Sebaiknya isi perut dengan roti atau mie. Gue takut lhu pingsan waktu rapat."

"Mana ada selera makan saat ini? Gue galau bro!" Alvan tak malu ungkap suasana hati yang buruk.

"Citra atau Karin?"

"Duanya...gue makin yakin anak-anak itu anak gue. Citra hendak bawa kabur anak gue. Dia tak mau gue tahu dia punya anak dengan gue."

"Kalau anak dalam perut Karin benar anak lhu mungkin lhu takkan open anak Citra! Gue yakin itu!"

"Sinting...lhu kira gue sejahat itu? Gue bingung mendadak punya anak sudah gede. Pintar-pintar pula."

"Permainan nasib! Semakin kita hindari semakin pula kita mendekat. Citra berusaha sembunyikan anak-anak dari kamu namun takdir membuat kalian jumpa. Coba kalau kau tak mandul. Kan tak jumpa Citra. Allah mencoba kesabaranmu dan bayar kontan berupa apa yang jadi kekurangan lhu! Tidak tanggung tiga sekaligus. Bersyukur dong! Di antara bencana masih ada seberkas sinar."

"Kau benar...selama ini hatiku buta tak bisa rasakan ketulusan Citra. Mataku juga buta tak melihat buruknya Karin."

"Aku tak memaksamu ceraikan Karin. Pikir sendiri! Namun gue dukung lhu ceraikan Citra! Gue siap jadi Daddy tiga anak lhu! Gue akan rawat mereka seperti anakku."

"Cis...mimpi! Citra bukan gadis gampang dirayu. Simpan niat jelek lhu!"

"Kok jelek? Gue tulus bro! Anak lhu sama aja anak gue. Sudah gede kelak boleh kok cari lhu!"

"Cerewet dipiara." rutuk Alvan malas bahas Citra dengan Daniel. Daniel pede banget mampu menggaet Citra masuk dalam cerita hidupnya. Belum coba sudah yakin menang.

Alvan merasa berada di persimpangan. Tak tahu jalan mana yang terbaik. Muka belakang kiri kanan belum ada dalam peta benak Alvan. Laki ini masih ragu harus tempuh jalan mana. Yang penting saat ini tahan Citra tak boleh tinggalkan tanah air. Alvan takut Citra bawa anak-anak melanglang buana ke luar negeri lagi. Kapan lagi Alvan bisa ketemu anak-anak cantiknya.

Selanjutnya keduanya tak banyak omong. Masing-masing punya rencana sendiri terhadap masa depan. Daniel tak bisa move on dari Citra. Laki ini menanti Citra hingga sembilan tahun. Begitu jumpa kondisi sudah berbeda. Citra memilki anak yang konon mirip Alvan. Anak Alvan atau bukan masih perlu pembuktian lebih lanjut.

Sekilas mata anak-anak Citra memang mewarisi profil Alvan terutama Azzam. Semuanya mirip Alvan. Di bawa ke manapun orang akan tebak keduanya memang anak bapak. Apapun keputusan tergantung Alvan dan Citra. Citra mau jujur tidak ungkap siapa bapak biologis anaknya.

Alvan tak punya waktu ingat kejadian kemarin dan pagi ini. Tugas negara sudah menanti Alvan untuk turun tangan. Masalah perusahaan dan masalah pribadi sama pentingnya. Alvan tak boleh abaikan perusahaan hanya karena urusan keluarga. Keduanya sama penting berdiri di tonggak masing-masing minta diperhatikan.

Asisten cekatan Untung telah persiapkan semua dokumen untuk rapat. Untung tak bisa dampingi Alvan karena ada tugas penting ke rumah sakit. Setiap perintah Alvan adalah tugas penting asal tak melanggar hukum. Untung pasti kerjakan sepenuh hati.

Daniel menunggu di kantor Alvan selama Alvan masuk ruang rapat. Tak ada yang bisa dilakukan Daniel selain main ponsel lihat medsos. Daniel cari posting Karin di FB dan IG. Siapa tahu Daniel menemukan sesuatu yang bisa bantu Alvan kucilkan Karin.

Tak ada posting berarti selain postingan seorang selebgram banyak follower. Karin hanya pamer kekayaan Alvan dan giveaway untuk cari followers. Sungguh wanita tak tahu malu. Berani main gila padahal apa kekurangan Alvan. Kaya, ganteng, setia walau sedikit keras kepala. Alvan hanya lembut pada orang tertentu terutama pada Karin. Pada wanita lain dingin tak pernah tertarik. Daniel angkat salut pada kesetiaan Alvan pada Karin.

Karin bodoh siakan laki sebaik Alvan. Karin akan nangis darah bila didepak Alvan bermil-mil jauh dari hidup Alvan. Bukan hanya kehilangan laki baik tapi kemewahan selama ini akan ikut pupus. Musim semi Karin akan segera berakhir. Musim kerontang akan segera hadir.

Daniel mau lihat Karin sanggup ngak hidup sengsara tanpa dukungan Alvan. Daniel tak sabar menanti hari itu tiba. Mau banjir air mata darah terserah deh! Toh dia yang gali lubang penuh mata air darah. Tenggelam dalam kubangan darah itu pilihan Karin sendiri. Tak ada yang memaksa Karin terjun bebas ke lubang nestapa. Itu pilihan sendiri.

1
Santy
Klau nulis minuman ksih tanda jgn jd satu fb jugak klau tulis ban/ci ataw dn satu lg tu' ksih tanda @ ataw _ biar ngk kena spam
Rohiat
buka hatimu citra buat alvan demi anak"
Rohiat
seru thor
Fera Bintang
Luar biasa
Suzana Diro
maaf ya Thor..
dah namanya di talak ya sah la sudah bercerai..talak jatuh selepas anak lahir...kalau namanya nak rujuk kena nikah semula...rujuk berlaku dalam masa edah sahaja...
kalau tak salah
maaf ya Thor hanya bagi tahu sahaja
Fera Bintang
Luar biasa
Fera Bintang
Lumayan
Serena Oficall
rada gjls
Tia Saputri
Boleh minta bantuan ya ka, tentang novel yg aku baca tp blm ada kelanjutannya karna saya lupa nama judul nya, kalo bisa saya akan sedikit cerita ya.., siapa tau ada yg bisa bantu. jdi.... "seorang wanita yg bernama kirana 25 thn(atau Klara apa Kinan ya gw lupa) si Kirana ini dia itu bekerja sebagai pel***r tp di kehidupan nya sekarang, tetapi dia ga bahagia kalo dia bekerja sebagai pla**r, dalam kehidupan dulu nya dia sudah menderita di keluarga nya atas kesalahannya dulu. dia terpaksa melakukan pekerjaan itu karna awalnya mau ngobatin ibunya sedang sakit keras. dan sejak ibu nya sudah meninggal dia tetap menjadi wanita kupu-kupu karna utk kebutuhan hidupnya yg sudah terlanjur itu. tp naas nya saat dia selesai melakukan pekerjaan itu dia kecelakaan(tabrak mobil), pas dia ingin pulang. dan disitulah dia hidup kembali lagi jdi anak SMA yg masih 16 THN. ingatan dia di kehidupan lalu dan masa depan dia masih ingat dengan kehidupan nya. saat SMA dia dulu nya soalnya anak yg nakal dengan temen² (genk sekolah) tp di kehidupan kedua ini dia akan berubah alurnya yg lebih baik. dan di situlah banyak perubahan yg Kirana jalani selama sekolah, banyak temannya mengikuti jejak Kirana yg lebih berpikir dewasa, sampai² Kirana tidak nyadar kalo ada laki2 yg suka sama dia meski orang nya dingin dan jarang berbicara juga". jdi.... apakah ada yg pernah membaca novel tersebut, tolong bantu ya. siapa tau. itu novel udh up lagi karna udh lama saya ga baca² karna nunggu up nya lama hehehehe🙏
yanti mansyur
ampunnnn deh beli kucing aja nawar pdhl horang kaya..apa kbr itu biayain gaya hidup hedon istri sirinya bertahun² 🤦🤦
yanti mansyur
Alhamdulillah...br kali ini aku bc novel yg isix nyindir kerja pemda.. makasih mba ...mmg bener itu 1000 persen..di daerahku jg gitu kok..pemda cm byk bacotnya doang..nyebelin.. astaghfirullah
yanti mansyur
astagaaaa itu Milyar loh...bukan cm puluh ribu selisihnya
Tuti Tyastuti
semoga semuanya baik"aj
Tuti Tyastuti
emang nasib mu alvan apess teruss😂😂😂
Tuti Tyastuti
kasihan afung
Tuti Tyastuti
heru koplak😂😂😂😂
Tuti Tyastuti
🤣🤣🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
wah citra hamil tuh
Tuti Tyastuti
whatt..heru syok😂😂😂
Tuti Tyastuti
koko keren👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!