NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Milik CEO

Gadis Kecil Milik CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Sudah Terbit / Patahhati / CEO / Mengubah Takdir
Popularitas:19.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: To Raja

Terlahir dari keluarga kaya raya dan memiliki bakat yang terlalu sempurna bukannya membuat hidup Loren berjalan mulus, justru karena kelebihannya dia membuat sepupunya menjadi iri hingga membuang Loren ke luar negeri.

Semua orang mengejek dan menghindarinya karena tubuhnya yang gemuk dan kotor sebab dia berakhir menjadi gelandangan di luar negeri.

Namun tak disangka, ketika dia mengalami kecelakaan dan berpikir akan mati, ternyata dia malah dipertemukan dengan CEO kejam yang malah membantunya merubah takdirnya.

Bagaimanakah perubahan takdir Loren? Yukkk baca..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#10. Memulai pekerjaan sebagai pelayan

Loren berada di lantai 5 bawah tanah melihat kearah alat-alat cambuk yang ada di ruangan luas itu.

'Astaga, jadi di sini Kak Marisa mendapat cambukan yang terjadi karena Kak Marissa sudah menyelamatkanku?' Loren merasa nyeri melihat alat cambuk yang bergerigi besi.

Dia tidak bisa membayangkan Bagaimana cambuk itu akan mengoyak kulit ketika diayunkan ke tubuh seseorang.

Loren menelan air liurnya dan memejamkan matanya, 'Sekarang giliranku untuk dicambuk dengan benda ini, Apakah aku masih bisa selamat dengan 1000 cambukan?'

Perempuan itu meneteskan air matanya dengan tangan gemetaran yang berusaha dikepal kuat namun kepalannya terlalu lemah karena ketakutannya yang berlebihan.

"Nona Loren silakan ikuti saya." Tiba-tiba sebuah suara menarik perhatian Loren lalu perempuan itu melihat ke sumber suara.

"Kemana?" Loren bertanya dengan bibir pucat yang gemetaran.

"Saya akan mengantar Nona kembali ke paviliun." Kata pria yang memiliki tubuh jangkung dibalut kaos berwarna hitam.

"Eh? Saya tidak jadi cambuk?" Suara Loren masih terdengar sangat ragu-ragu.

"Kalau masih mau dicambuk silakan tinggal di sini!" Kata pria itu yang mulai kesal dengan Loren.

Tidak bisakah perempuan itu mengikutinya saja dan tidak perlu bertanya banyak hal?

"Oh,," Loren akhirnya mengikuti pria yang sudah berjalan pergi lalu mereka segera tiba di paviliun milik Marissa.

Di sana sudah ada Ransi yang menunggu Loren.

"Tuan," Loren langsung menyapa Ransi.

"Mulai besok kau akan menjadi pelayan Tuan Christian Balthasar," kata pria itu tanpa menunggu jawaban Loren lalu segera meninggalkan Loren sendirian.

'Pelayan?' Loren mengerjapkan matanya.

Akhirnya, Loren memasuki paviliun dan terkejut mendapati perawat Regina berdiri menatapnya dengan tatapan tajam bagai seorang singa betina yang marah karena singa jantan telah lalai menjalankan kewajibannya.

"Siapa yang menyuruh keluar tanpa seizinku?!" Teriak Regina langsung memarahi Loren.

Dia Hampir mati berdiri ketika kembali ke pavilium dan tidak mendapati Loren di sana. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Loren, dialah yang akan menjadi sasaran amukan dokter Marissa.

"Aku tidak keluar tanpa seizin mu, seandainya kau tidak membiarkan pintu rumah terbuka maka aku juga tidak akan keluar. Sekarang aku harus istirahat karena besok pagi aku akan memulai pekerjaan baruku." Kata Loren segera berjalan meninggalkan Regina yang terlihat tidak puas dengan situasi yang ia hadapi.

'Dari mana gelandang itu mendapat keberanian untuk menyanggah ucapanku?' Regina merasa sangat kesal, tapi dia juga tidak mau membuang-buang waktunya berdebat dengan Loren jadi perempuan itu segera kembali melanjutkan pekerjaannya.

Sementara Loren yang sudah tiba di kamar, dia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dan memejamkan matanya.

Pikirannya kembali mengingat ruang cambuk yang tadi ditempatinya, sangat mengerikan dan sangat menakutkan!

"Kak Marisa rela disiksa di ruangan itu demi menyelamatkanku, jadi aku tidak boleh membantah keinginan Kak Marisa. Pokoknya aku akan berubah menjadi cantik dan merebut kembali karirku lalu meluluhkan hati baja milik Christian Balthasar!" Kata Loren memberi semangat pada dirinya sendiri lalu perempuan itu segera membungkus tubuhnya dengan selimut untuk memasuki dunia mimpi.

Pagi hari pada jam 5, Loren segera bangun dan melakukan rutinitasnya di pagi hari.

Dia masih berada di ruang gym ketika Ransi tiba-tiba saja menemuinya.

"Cepat bersihkan dirimu dan ikuti aku." Kata Ransi pada Loren lalu pria itu menunggu Loren di lantai bawah.

"Tuan, kita mau kemana?" Tanya Loren kala Dia mendekati Ransi setelah membersihkan dirinya dari keringat karena berolahraga di pagi hari.

"Memulai pekerjaan sebagai pelayan." Jawab Ransi lalu pria itu berjalan mendahului Loren dan mengarahkan Loren memasuki mansion.

1
Sweet Girl
Muntah muntah sana...
Sweet Girl
Klo kleyan yg julid cerdas... lo paham yeeeee
Sweet Girl
LorenChristian
Sweet Girl
Ya...ya ya ya...
Sweet Girl
Biarin aja di bangga dengan kedudukan nya.
Christian tidak akan tutup mata.
Sweet Girl
Bobok siang dia... kekenyangan habis makan, terus ngantuk.
Sweet Girl
bwahahaha pendarahan haid
Sweet Girl
bwahahaha kasihan Loren... kata Otor seperti anak Anjing saat dikasih susu.
Sweet Girl
bwahahaha belum diapa²in wes hamil ae Ren....
Sweet Girl
Turuooo ae....
Sweet Girl
Anggep aja layak...
Sweet Girl
bwahahaha Elu yg goyang ...
Sweet Girl
iya iya...
Sweet Girl
Hampir
Sweet Girl
ruwet koe Loren... main lari aja... Khan orang jadi mikir lain lain ya...
Sweet Girl
Baik banget Asisten Ransi....
Sweet Girl
Gak wani...
Sweet Girl
ya pasti bohong lah...
Sweet Girl
kamu sih... pakek lari ...
Sweet Girl
lha lhaaaa laopo koe mlayu Loren....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!