"Aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
Night King: My Life Journey
Season 2 =
Night King: The God Of Death
Jangan lupa dukungannya ya...
IG= @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-10. Berkumpul lagi.
Setelah berhasil melarikan diri dari istana kerajaan dewa petir, mereka bertiga tidak kembali ke penginapan untuk menemui Lin Feng, karena hal itu mungkin saja akan membahayakan mereka bertiga, jadi mereka memutuskan untuk berkumpul di bagian barat kota kerajaan, lalu menghubungi Lin Feng dan bertemu di sana.
Namun karena Lin Feng juga tidak berada di kota kerajaan, mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk langsung menemui Lin Feng, lagipula semakin cepat mereka menyampaikan informasi yang mereka dapatkan kepada Lin Feng, maka akan semakin baik, terutama informasi mengenai keberadaan Luo Ning.
Di kedalaman hutan yang tidak terlalu jauh dari kota kerajaan.
"Apa kalian mendapatkan informasi yang bagus?" tanya Lin Feng.
"Bisa dikatakan begitu tuan, tapi sayangnya dewa petir berhasil mengetahui keberadaan kami, jadi tidak banyak informasi yang bisa kami dapatkan" jawab Huise.
"Tidak masalah, yang penting kalian sudah menjalankan tugas dengan baik, jadi apa saja informasi yang kalian dapatkan itu?" tanya Lin Feng.
"Menurut informasi yang aku dapatkan dari tangan kanan dewa petir, dua hari lagi dewa petir dan dewa-dewa lainnya akan bertemu dengan seseorang yang mereka sebut sebagai yang mulia" ucap Lang Diyu menyampaikan informasi yang ia dapatkan.
"Apa kau tahu siapa yang mereka sebut yang mulia itu?" tanya Lin Feng.
"Sayangnya tidak tuan, karena keberadaan kami sudah lebih dulu diketahui oleh dewa petir" jawab Lang Diyu.
"Bagaimana denganmu, Yin Ouyang?"
"Informasi yang aku dapatkan hampir semuanya tidak berguna, tapi aku menemukan keanehan di istana dewa petir" jawab Yin Ouyang.
"Keanehan apa maksudmu?" tanya Lin Feng.
"Aku menemukan adanya sumber energi kegelapan di sana" jawab Yin Ouyang.
"Apa kau yakin?!" tanya Lin Feng kaget.
"Benar tuan, aku juga merasakan hal yang sama" ujar Huise.
"Begitu juga denganku" sahut Lang Diyu.
Lin Feng awalnya sempat ragu dengan informasi yang dikatakan oleh Yin Ouyang, karena menurutnya tidak mungkin bagi seorang dewa menyimpan sumber energi kegelapan di istananya. Meskipun ia sendiri sangat membenci yang namanya dewa, tapi sangat sulit baginya untuk percaya bahwa seorang dewa menyimpan sumber energi kegelapan, namun setelah mendengar ketiga bawahannya mengatakan hal yang sama, Lin Feng akhirnya benar-benar percaya dengan informasi tersebut.
"Ini benar-benar aneh, kenapa seorang dewa bisa memiliki sumber energi kegelapan di istananya?" tanya Lin Feng dalam hatinya.
"Baiklah, kita pikirkan itu nanti, lalu bagaimana denganmu, Huise?" tanya Lin Feng.
"Sebelumnya aku minta maaf karena telah melanggar perintah tuan, seharusnya kami hanya mencari informasi dan menyelidiki istana kerajaan tapi aku malah melakukan hal yang lain" jawab Huise.
"Apa maksudmu, Huise?" tanya Lin Feng bingung.
"Sebenarnya aku berusaha mencari nona Luo dan berhasil mengetahui keberadaannya" jawab Huise.
"Apa?! Jadi dimana Luo Ning sekarang?!" tanya Lin Feng.
Huise kemudian mengatakan semua informasi yang ia dengarkan dari percakapan para prajurit sebelumnya, yang mengatakan jika Luo Ning berada di sebuah penjara khusus di bagian bawah istana, namun Huise juga mengatakan jika ia tidak berhasil mendapatkan informasi mengenai alasan Luo Ning di sana, karena para prajurit tersebut tidak mau membahasnya.
Suasana hati Lin Feng langsung berubah ketika mendengar cerita Huise, tatapan matanya yang semula tenang, langsung berubah tajam seperti ingin segera membunuh seseorang, bahkan aura kematian yang sangat besar langsung keluar dari tubuhnya. Selama ini, ia berpikir jika dewa petir memperlakukan calon istrinya dengan baik, tapi setelah mendengar penjelasan Huise, ia justru sangat yakin jika Luo Ning mendapatkan perlakuan yang buruk dari dewa petir.
"Tu-tuan, tolong tenangkan diri anda, jika seperti ini, dewa petir akan menyadari keberadaan kita" ucap Huise.
"Yang Huise katakan memang benar tuan, jika dewa petir mengetahui keberadaan kita, maka akan semakin sulit bagi kita untuk menemukan nona Luo" Yin Ouyang menambahkan.
"Tuan, pikirkanlah lagi, mungkin saja nona Luo sedang latihan atau melakukan kultivasi di sana" ujar Lang Diyu.
Lin Feng menghela nafas panjang, meskipun ia tahu bahwa ketiga bawahannya hanya mencoba untuk membuatnya tenang, tapi Lin Feng juga tahu bahwa yang dikatakan oleh ketiga bawahannya memang benar, karena akan sangat beresiko jika dewa petir mengetahui keberdaan mereka, jadi ia langsung menenangkan amarahnya dan menarik kembali aura dewa kematian yang ia lepaskan.
"Jika dua hari lagi dewa petir memang pergi, maka kita akan langsung ke istana untuk menyelamatkan Luo Ning" ucap Lin Feng.
"Baik tuan!" jawab ketiga bawahannya serempak.
Di istana kerajaan.
Dewa petir dan seluruh prajurit istana masih saja sibuk mencari penyusup yang masuk ke istana, namun mereka masih belum berhasil menemukan penyusup tersebut, padahal mereka sudah mencari ke setiap sudut istana, bahkan mereka tidak melewatkan satu ruangan pun. Dan anehnya lagi, mereka masih saja merasakan keberadaan aura asing di tempat yang sama, padahal jika dilihat dari situasinya, seharusnya aura tersebut sudah bergerak menjauh.
"Ini sangat aneh, kenapa tidak satupun dari prajurit yang menemukan penyusup itu, padahal tidak ada tempat lagi baginya untuk bersembunyi" gumam sang jendral.
"Bagaimana, apa kalian menemukan penyusup itu?!" tanya dewa petir.
"Maaf yang mulia, tapi kami masih belum menemukan penyusup itu" jawab sang jendral.
"Dasar bodoh! Menangkan tiga tikus saja kalian tidak becus!" ujar dewa petir kesal.
Sang jendral serta beberapa prajurit yang ada di sana hanya bisa terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa, karena memang tidak ada seorangpun dari mereka yang berhasil menemukan penyusup tersebut. Tidak lama kemudian, salah seorang prajurit datang menghampiri mereka dengan tergesa-gesa.
"Yang mulia, hamba menemukan sesuatu" ucap prajurit tersebut sambil menyerahkan sebuah kristal berwarna hitam.
Dewa petir meraih kristal hitam tersebut, lalu memeriksa kristal itu dengan energi spiritualnya, lalu setelah itu, ia akhirnya menyadari sesuatu. "Dimana kau menemukan ini?" tanya dewa petir.
"Di dekat patung yang ada di halaman belakang istana, yang mulia" jawab prajurit tersebut.
Beberapa saat kemudian, dua orang prajurit datang lagi menghampiri mereka dan membawa kristal yang sama seperti prajurit sebelumnya, hanya saja mereka menemukan kristal hitam tersebut ditempat-tempat yang berada, kristal hitam kedua ditemukan tidak jauh dari kamar dewa petir, sementara yang ketiga ditemukan di ruangan pertemuan.
"Cihh! Mereka benar-benar cerdik, tidak aku sangka aku bisa tertipu dengan trik murahan seperti ini!" gumam dewa petir, kemudian menghancurkan ketiga kristal hitam tersebut.
"Tingkatan kewaspadaan dan jangan lengah, jika ada sesuatu yang mencurigakan segera laporkan padaku!" ujar dewa petir.
"Baik yang mulia!" jawab sang jendral dan para prajurit serempak, lalu mereka kembali bersiaga di tempatnya masing-masing, sedangkan dewa petir, ia langsung kembali ke ruangan khusus miliknya.
Meskipun ia telah ditipu oleh para penyusup yang masuk ke istananya dan mereka telah melarikan diri, tapi dewa petir tentunya tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja, jadi dia bermaksud untuk menemukan para penyusup tersebut dengan kekuatan jiwanya, namun dewa petir tidak menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan, yaitu menghancurkan kristal hitam yang ditemukan oleh para prajurit.
Dengan hancurnya tiga kristal hitam yang ditemukan oleh para prajurit, maka seluruh jejak penyusup tersebut juga ikut menghilang dari istana kerajaan, karena saat kristal hitam itu dihancurkan, maka energi yang terkandung di dalam kristal hitam itu akan menutupi dan menghapus jejak aura para penyusup yang datang ke istana, sehingga dewa petir tidak akan pernah bisa menemukan mereka sampai kapanpun.
(Assalamu'alaikum, apa kabar semuanya...
Semoga kalian baik-baik saja dan selalu berada dalam lindungan yang maha kuasa.
Setelah cukup lama absen, akhirnya Lin Feng muncul lagi, jadi author mohon dukungan dan support dari kalian semua, agar Lin Feng senantiasa menemani hari-hari kalian.
Caranya, cukup dengan menekan tombol Like dan Vote jika kalian berkenan, ga maksa loh ya😁 dan kalau ada saran atau pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar...
akhir kata, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabaraokatuh, see you next chapter, Bai Bai.)