NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri Yang Disakiti

Pesona Mantan Istri Yang Disakiti

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Patahhati / Penyesalan Suami
Popularitas:34.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Anggi Saraswati adalah seorang ibu muda dari 3 anak. Awal mula pernikahan mereka bahagia, memiliki suami yang baik,mapan,dan tampan merupakan sebuah karunia terbesar baginya di tengah kesedihannya sebagai yatim piatu penghuni panti.

Tapi sayang, kebahagiaan itu tak bertahan lama,perlahan sikap suami tercintanya berubah terlebih saat ia telah naik jabatan menjadi manajer di pusat perbelanjaan ternama di kotanya . Caci maki dan bentakan seakan jadi makanannya sehari-hari. Pengabaian bukan hanya ia yang dapatkan, tapi juga anak-anaknya,membuatnya makin terluka.


Akankah ia terus bertahan ?
Atau ia akan memilih melepaskan?

S2 menceritakan kisah cinta saudara kembar Anggi beserta beberapa cast di dalamnya dengan beragam konflik yang dijamin menarik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.9 Kamu Jahat, mas!

Anggi kini tengah bersantai di ruang tamu sembari menyesap tehnya. Damar dan si kembar sedang tidur siang sehingga ia bisa bersantai sejenak melepas lelah baik lelah jiwa maupun raga.

Sejenak ia teringat tadi ia memungut lembaran kertas yang ia tahu itu milik pria yang sebentar lagi akan berganti status menjadi mantan suaminya tersebut. Ia buka kertas itu dan matanya membelalak melihat apa yang tertulis di kertas itu. Ternyata itu adalah slip gaji dari Adam Prayoga. Yang membuatnya membelalakkan mata adalah nominal yang tertera di dalamnya. Maklumlah sudah beberapa tahun ini Adam tak pernah lagi menunjukkan slip gajinya jadi ia tak pernah tau berapa gaji sang suami sekarang.

Ternyata gaji Adam sekarang sangat fantastis. Ia ingat kurang lebih 5 tahun yang lalu, nominal gaji Adam hanya 6 digit, tepatnya Rp 6.000.000,- dan sekarang gaji Adam sudah naik drastis menjadi Rp 15.000.000,- belum termasuk bonus. Dan di lembaran tadi juga ada slip bonus Adam bulan itu yang mencapai Rp 10.000.000,-. Sangat fantastis,bukan!

"Gajimu ternyata sebesar ini, mas. Tapi kau hanya menjatahi kami Rp 3.000.000,- ! Pasti gajimu kamu pakai buat bersenang-senang dengan jal*ng itu." Anggi tersenyum miris mendapati kenyataan itu

Tak mau ambil pusing ia segera membuka aplikasi jual-beli. Ia sedang berburu barang-barang yang dapat ia promosikan demi meraup pundi-pundi rupiah. Ia sudah memilih beberapa model baju, skincare, tas, dan sepatu . Di unggahnya foto-foto barang yang akan dijualnya dengan ditambah caption yang semenarik mungkin demi meraih pelanggan.

Anggi berjualan dengan sistem dropship untuk luar daerah. Sedangkan untuk satu daerah ,bisa ia antar langsung tapi tetap harus bayar di muka. Ia tak punya modal bila harus merestock barang di rumah. Apalagi barang yang ia jual terkhusus skincare, harganya lumayan mahal. Tapi untuk barang yang lain harganya masih ada yang cukup terjangkau.

Selesai memposting produk jualannya ,tak lama kemudian banyak pesan yang masuk baik hanya sekedar untuk bertanya-tanya, maupun yang langsung fix bayar setelah merasa cocok atau minat.

"Alhamdulillah, kayaknya rejeki hari ini lancar banget. Banyak banget yang order sampai ponselku hampir habis batrenya karena nggak sempat charge ." gumam Anggi sambil tersenyum membalas satu per satu pesan pelanggannya

Setelah selesai dengan urusan jualannya, Anggi kembali menyesapi tehnya yang sudah hampir dingin. Matanya menerawang, apa yang akan dia lakukan selepas bercerai nanti. Karena yang mesti ia tanggung bukan raganya sendiri saja ,tapi juga ada ketiga anaknya. Mereka harus mendapatkan tempat tinggal yang layak Anggi juga berencana memindahkan sekolah Damar dan pindah cukup jauh. Ia tak mau lagi dibayang-bayangi masa lalu. Sekali lepas, harus totalitas toh Adam juga tak mempedulikan lagi anak-anaknya. Ia justru sibuk memperhatikan calon anaknya yang lain.

Setelah terpikirkan langkah selanjutnya, Anggi segera mengambil ponsel dan mengetik sesuatu di story' WhatsAppnya. Ia ingin mencari ruko yang tidak terlalu besar. Ruko yang bisa ia manfaatkan bukan hanya sebagai tempat tinggal ,tapi juga sebagai tempatnya mengais rejeki. Ia akan berjualan pakaian. Dari mana modalnya? Tentu ia sudah memikirkannya. Anggi menyeringai karena pasti apa yang akan ia lakukan nanti sungguh di luar dugaan. Terserah nanti Adam akan marah atau bagaimana, toh saat Adam tau ,ia nanti sudah tak ada lagi di rumah ini pikirnya.

.

.

.

Siang telah berganti malam. Malam ini rupanya Adam pulang tidak terlalu larut walau masih dikategorikan pulang malam, bukan sore hari seperti dulu.

Anggi tampak tak peduli. Ia masih bersantai di ruang tamu sambil menyaksikan tayangan televisi. Sebenarnya tak ada yang menarik, tapi ia merasa malas kembali ke kamar. Pasti Adam belum tidur pikirnya padahal sekarang sudah hampir pukul 10. Sedangkan anak-anak mereka sudah tidur pulas sejak jam 9 tadi.

Tap tap tap...

Adam keluar kamar dengan rahang yang mengeras. Tampak emosi yang membuncah dan siap meledak. Namun Anggi tetap bersikap santai dan acuh.

"Kau sudah berani main-main rupanya,hah!" hardik Adam sambil berkacak pinggang di depan Anggi. Menghalangi Anggi yang menonton tv

Anggi mengernyit, pura-pura bingung." Main-main apa, mas?"

"Tak usah pura-pura tak tahu brengs*k. Pakaianku sengaja tak kau cuci. Makan malam tak ada. Bahkan pagi tadi kau tak membangunkanku, tak menyiapkan air hangat untuk mandi, tak membuat sarapan,dan membuat kopi." bentak Adam emosi

Anggi terkekeh mendengar bentakan sang suami. "Baru segitu aja kamu mau marah-marah,mas. Lalu bagaimana dengan sikapmu pada kami selama ini? Kaubtak mempedulikan kami. Ntah kami makan atau tidak kau tak peduli. Kami sakit ,kau tak peduli. Susu anak-anakmu habis kamu tak peduli, lalu hanya karena tak ku bangunkan tidur, tak kucucikan baju, tak ku siapkan air hangat untuk mandi, tak kubuatkan sarapan dan kopi kau mau marah-marah? Situ sehat? Aku bukan babu mas yang harus urus semua keperluanmu." jawabku sinis

"Kurang ajar."

Plakkkk....

Sebuah tamparan mendarat sempurna di pipi Anggi yang mulus meninggalkan rona merah bercampur biru. Bahkan di sudut bibir Anggi pun tampak mengalir darah segar.

Anggi kembali terkekeh. "Hanya segitu mas kemampuan kamu? Aku mau tanya sama kamu mas, sebenarnya apa salah aku selama ini? Mengapa kau sekarang membenciku dan anak-anak? Mereka darah dagingmu ,mas. Bukan anak orang lain ,tapi kau mengacuhkan mereka. Sebenarnya salah kami apa, hah?" bentak Anggi yang sudah tersulut emosinya.

Tiada lagi Anggi yang lemah lembut dan hormat pada suami. Menghormati suami itu memang wajib, tapi suami yang bagaimana dulu? Kalau suaminya model Adam kayak gitu, mending buang aja ke laut, pikir Anggi.

"Kau mau tau kenapa?" tanyanya sinis

"Di kamar ada kaca , bukan? Kau ngaca sana, kita udah beda. Kita bagaikan majikan dan pembantu, apa kamu tak sadar itu?" Adam melirik penampilan Anggi dari atas ke bawah sinis. "Wajah kusam, badan kurus, dan penampilan ck ..." Adam berdecak. "Norak ,lusuh, udik, kampungan. Kau lihat aku, penampilanku, bagai langit dan bumi. " ucapnya mengejek

"Ternyata harta dan jabatan benar-benar membutakan mu, mas. Aku benar-benar nggak menyangka kamu bisa berubah sedrastis ini. Kau menghinaku udik, lusuh, kampungan, tapi kau tak mau keluar uang untuk membiayaiku. Cantik itu butuh modal. Kalau modalin aja pelit nggak usah menghina. Ingat dari rahim si kusam,kurus,lusuh, dan kampungan inilah anak-anakmu dilahirkan. Dari tangan si kusam, kurus, lusuh, dan kampungan ini juga anak-anak kamu dibesarkan. Jadi jangan sepelekan itu. Soal baju, apa kamu ingat kapan terakhir kamu belikan? Sudah 5 tahun ini kamu hanya membelikan ku 1 stel pakaian pertahun itupun pas lebaran. Baju tidur ini juga selalu ku pakai dari sebelum hamil hingga Karin dan Kevin sebesar itu ,wajar kalau bajuku lusuh dan melar sana-sini . Kau takkan mengerti mas. Ah bukan tak mengerti, memang tak peduli. Hanya tau menuntut, tanpa memikirkan alasannya. Sudahlah, bosan aku bertengkar denganmu." Anggi beranjak dari tempat duduknya hendak masuk ke kamar si kembar,ingin tidur di sana.

"Dasar wanita tak tahu terima kasih, sudah untung ditampung dan diberi makan malah protes."

bughh...

Adam mendorong tubuh Anggi dari belakang hingga dahinya membentur dinding dan berdarah. Setelah melakukan itu, Adam mengambil kunci mobil dan meninggalkan Anggi yang terkapar di lantai.

"Kamu jahat,mas. Tuhan itu tidak tidur. Apa yang kau tanam, itu yang kau tuai " gumam Anggi lirih lalu perlahan pandangannya meredup dan benar-benar menggelap.

1
Selvy Anton
Luar biasa
Soraya
hadiah buat Anggie
Soraya
kok pas banget ya ini kn juga tgl satu Juli HBD buat Anggie smga kebahagiaan sllu menyertaimu 🤲
Soraya
Adam baru mau memulai panen
Soraya
Luar biasa
Soraya
tinggal nunggu panen aja ya Dam
Soraya
apa yang menolong Anggie Angga ya waktu digangguin sama preman waktu itu Anggi masih SMA
Soraya
bagus Anggi kmu cerdas
Soraya
mampir thor
Mbak Pur
definisi semakin tersakiti semakin mempercantik diri👍
Mbak Pur
mampir kk semoga ceritanya bagus
asya yussi
Luar biasa
Liiee
lea anak Carlos😡
Liiee
degdegan
Liiee
ost full house😂
Vien Habib
Luar biasa
Bunda Aish
🤦😀 ya salaaam....Roby .... Roby
Imam Syafi'i
Lumayan
InDri
Luar biasa
Sumiati 32
bang Robi otw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!