My Possesive Husband

Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊

Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..

Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗

dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚

Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗

Happy Reading

***

Dara menangis tergugu di dalam kamar. Dara masih ingin merasakan sebuah kebebasan. Dara tidak ingin menikah di umur 20 tahun. Mau dikasih makan apa anaknya nanti? Masa' diberi makan cinta? Enggak mungkin kan? Tapi, rumah ini mewah. Jelas sekali jika dirinya akan menikahi pria kaya yang pasti akan memenuhi kehidupannya. Bahkan Dara bisa memprediksinya jika pria ini pasti benar-benar sangat kaya. Mau punya anak sepuluh pasti juga aman-aman saja.

Sebentar, tunggu dulu. Kenapa Dara malah membayangkan akan memiliki sepuluh anak dari pria seperti itu? Duh, kan pusing jadinya. Pria tersebut terlalu tampan untuknya. Dijamin Dara tidak akan berpaling jika mempunyai suami seperti itu. Udah kaya, tampan, berotot. Duh, Dara ngga kuat bang. Oke, udah dulu halunya.

Mungkin, dengan menikahi pria tersebut Dara bisa berlindung dari orang yang jahat padanya. Apalagi waktu malam itu, Dara jelas sekali melihat bahwa pria tersebut sangat handal dalam berkelahi. Sepuluh pria yang mengejarnya melawan satu pria. Dalam hitungan menit mereka semua tumbang seketika. Dara sempat ingin tepuk tangan saking kagumnya. Namun, saat itu ia urungkan untuk melakukannya karena kondisinya yang tidak tepat.

"Ayah, bunda, Dara harus bagaimana? Apa Dara harus menikah dengan pria yang baru Dara kenal? Apa Dara akan berumah tangga dengan pria yang baru beberapa jam aku kenal? Ayah, bunda, bantu Dara." ucapnya dalam hati.

Lamunannnya langsung buyar seketika, ketika mendengar suara ketukan pintu di pintu kamarnya. Dara langsung menoleh dan memgusap air matanya.

Tok.. Tok..

"Permisi nona, saya maid dari Tuan Sean. Saya diperintahkan untuk mengurusi kebutuhan nona."

"Iya silahkan masuk."

Maid tersebut langsung membuka pintu kamar dan masuk kedalam kamar. Berdiri tepat disamping ranjang yang di duduki oleh wanita majikannya. Maid tersebut langsung menunduk ketika melihat penampilan wanita majikannya. Terlihat seperti bukan wanita bayaran atau wanita malam. Namun, seperti gadis belia yang berumur 20 tahun. Ia akui jika wanita majikannya ini sangat cantik.

Dara yang merasa risih ketika melihat maid di hadapannya tengah menundukkan kepalanya. Dara merasa jika dirinya terlalu seram untuk dilihat. "Tidak perlu menunduk seperti itu. Aku Dara. Aku perempuan yang di culik oleh majikanmu." Ucap Dara berusaha ramah meskipun masih terasa canggung.

Maid tersebut langsung mendongak. "Apa? Tuan Sean menculikmu? Karena apa?" Jujur, baru kali ini ia mendengar jika majikannya menculik seorang gadis. Padahal, biasanya wanitalah yang melemparkan dirinya secara cuma-cuma pada majikannya itu.

"Iya dia menculikku karena aku berhutang budi padanya." Ujar Dara. "Oh iya, umur kamu berapa? Kamu terlihat masih muda. Apa sudah menikah?" Tanya Dara.

"Umurku sudah 25 tahun dan saya belum menikah nona."

Kedua bola matanya langsung membola. Merasa sedikit terkejut. "Benarkah? Namamu siapa? Keluargamu dimana?" tanya Dara secara beruntun. Dara harus bisa mengakrabkan diri dengan maid tersebut. Mungkin Dara bisa berteman baik dengan maid itu.

Maid tersebut langsung tersenyum menanggapi pertanyaan gadis di depannya. Tampak begitu semangat dan ceria padahal telah di culik oleh majikannya. "Namaku Liya, nona. Keluarga saya sudah tiada nona. Saya meneruskan pekerjaan kedua orang tua saya. Nama nona siapa?" tanya Liya dengan tersenyum sambil membereskan kamar majikannya yang sedikut berantakan.

"Namaku Andara Claire, panggil saja Dara. Umurku baru saja 20 tahun dan aku masih lajang sepertimu Liya." Jawab Dara dengan tersenyum. Menurutnya Liya terlihat seperti perempuan baik-baik.

Liya tersenyum mendengar jawaban dari Dara. "Benarkah? Apa nona belum pernah terikat dengan siapapun?"

Dara berdiri lalu duduk di sofa sudut ruangan. "Iya, aku masih single Liya. Aku belum pernah terikat dengan siapapun. Tapi, kalau menjalin hubungan dengan seorang pria, aku pernah melakukannya." Jelas Dara. Seketika pikirannya langsung menelisik jauh dengan masa lalunya bersama Arandy.

"Pasti laki-laki tersebut merasa beruntung karena telah memilikimu nona. Nona cantik dan juga ceria. Pasti laki-laki tersebut sangat sayang dengamu."

Dara lantas menggelengkan kepalanya. "Faktanya dia pergi meninggalkanku Liya. Dulu aku tidak seperti ini Liya. Aku dulu dekil sekali dan juga gendut. Sejak aku di putuskan olehnya jadi aku bertekad untuk merubah penampilanku. Maka jadilah seperti sekarang."

"Memang dasar laki-laki. Hanya melihat perempuan dari fisiknya. Aku jamin nona, pasti laki-laki itu menyesal telah memutuskan nona." Kata Liya dengan semangat.

"Iya benar sekali Liya. Tadi pagi dia mengajakku untuk berbaikan agar menjadi kekasihnya seperti dulu lagi. Tapi, aku menolaknya. Sudah cukup aku dibuang seperti itu. Aku tidak ingin merasskannya lagi. "

"Bagus nona. Aku sangat setuju dengan yang telah nona lakukan. Jika aku menjadi nona, aku pasti akan memaki habis laki-laki seperti itu."

Dara tersenyum mendengan penuturan dari Liya yang tampak kesal. "Liya apa kamu mau menjadi temanku?" Tanya Dara dengan serius.

Liya langsung tertegun. "Nona mengajakku untuk berteman?" tanya Liya mencoba untuk memastikannya lagi.

"Iya Liya. Apa kamu mau menjadi temanku?" tanya Dara lagi.

Liya langsung mengangguk sambil tersenyum. "Tentu saja nona. Aku mau menjadi teman nona." Jawab Liya.

Dara langsung berdiri dan menghampiri Liya. Dipeluknya dengan erat tubuh Liya. "Terimakasih Liya. Terimakasih. " Air matanya langsung membasahi ke dua pelupuk matanya.

Sedangkan Liya langsung membalas pelukan Dara. "Sama-sama nona." Kata Liya.

Malam itu, Dara menumpahkan segala kesedihannya melalui pelukannya dengan Liya, teman barunya. Tanpa mengetahui ada Sean yang mendengarkan obrolan mereka.

"Arandy." Ujarnya dingin. Tangannya langsung mengepal hingga menonjolkan urat-urat nadinya. "Akan aku balas karna kau telah membuat gadisku menangis."

***

Yang mau ngobrol dengan Visual My Possesive Husband atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Sean, Dara, Nick, dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊

Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊

instagram: @fullandari

Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain My Possesive Husband dan menambah teman disana 😊

Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman.. ❤