NovelToon NovelToon
Istri Yang Dicampakkan Bangkit Untuk Balas Dendam

Istri Yang Dicampakkan Bangkit Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Janda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Tiga tahun Arunika rela menjadi istri yang sempurna. Ia bekerja keras, mengorbankan harga diri, bahkan menahan hinaan dari ibu mertua demi menyelamatkan perusahaan suaminya. Namun di hari ulang tahun pernikahan mereka, ia justru dipaksa menyaksikan pengkhianatan paling kejam, suami yang ia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Diusir tanpa belas kasihan, Arunika hancur. Hingga sosok dari masa lalunya muncul, Rafael, pria yang dulu pernah dijodohkan dengannya seorang mafia yang berdarah dingin namun setia. Akankah, Rafael datang dengan hati yang sama, atau tersimpan dendam karena pernah ditinggalkan di masa lalu?

Arunika menyeka air mata yang mengalir sendu di pipinya sembari berkata, "Rafael, aku tahu kamu adalah pria yang kejam, pria tanpa belas kasihan, maka dari itu ajari aku untuk bisa seperti kamu!" tatapannya tajam penuh tekad dan dendam yang membara di dalam hatinya, Rafael tersenyum simpul dan penuh makna, sembari membelai pipi Arunika yang basah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07. Cemburu

Blam!

Pintu ruangan tertutup rapat, koridor gedung itu sepi, hanya suara langkah tergesa-gesa bergema. Rafael menarik pergelangan tangan Arunika begitu kuat hingga wanita itu hampir terhuyung.

“Lepas, Rafael!” seru Arunika, berusaha melepaskan genggamannya.

Tapi pria itu tak menghiraukan. Rahangnya mengeras, sorot matanya membara. Tanpa sepatah kata pun, ia mendorong pintu toilet eksekutif di lantai atas, menyeret Arunika masuk, lalu pintu langsung dikunci rapat.

Arunika bahkan belum sempat bernafas ketika tubuhnya dibenturkan ke dinding dingin, dan bibir Rafael langsung menubruk bibirnya. Ciuman itu brutal, panas, penuh amarah—seakan Rafael ingin menandai kepemilikannya.

Arunika terkejut, tubuhnya kaku sesaat. Tapi tekanan bibir Rafael yang mendesak tanpa ampun membuat napasnya tersengal, ia nyaris kehabisan udara. Tangannya sempat mendorong dada pria itu, namun kekuatan Rafael terlalu dominan.

Hingga akhirnya, setelah waktu yang terasa begitu panjang, Rafael melepas ciuman itu. Nafasnya memburu, dan ia mengusap bibir Arunika dengan ibu jarinya.

“Senang, hm?” bisiknya dengan suara berat, “senang menggoda mantan suamimu di depan mataku?”

Arunika menatapnya lama. Ada api yang berkobar di matanya, tapi bukan ketakutan. Bibirnya tersungging senyum tipis. Dia menarik dasi Rafael dengan tiba-tiba, membuat wajah pria itu kembali mendekat.

“Kalau aku memang menggoda, apa kau akan kalah oleh Adrian?” suaranya berbisik, penuh tantangan.

Rafael terdiam sepersekian detik, lalu murka itu berubah jadi gairah yang lebih liar. Matanya meredup, pupilnya melebar. Tubuhnya mendekap Arunika makin erat, seolah kehilangan kendali.

“Berani sekali kau, Arunika…” suaranya nyaris seperti geraman. Dengan tergesa, Rafael menarik Arunika keluar dari toilet, menyeretnya menuju ruang kerjanya yang megah. Pintu ditutup rapat, tirai ditarik hingga cahaya luar lenyap, menyisakan hanya dentum napas dua insan yang kini terjerat satu sama lain.

Di ruang itulah keduanya terjerat dalam pergulatan intim, bukan sekadar tubuh, melainkan pertarungan ego dan kendali. Rafael mendominasi, namun Arunika tak sekadar menerima, ia membalas, menggoda, bahkan menantang.

Di balik setiap sentuhan dan ciuman, Arunika menyimpan niat. Dalam hatinya ia berbisik, 'Jika ini caranya membuat Rafael sepenuhnya berpihak padaku … maka aku akan lakukan. Aku akan jadikan kekuatan pria ini sebagai senjataku untuk menghancurkan Adrian, Shila, dan semua yang pernah meremehkanku.'

"Ah, Rafael..." suara lembut itu membuat Rafael tersentak lalu menyeringai, melanjutkan permainan hingga tuntas.

Beberapa saat berlalu. Ruang kerja Rafael perlahan kembali tenang. Aroma parfum maskulin bercampur samar dengan jejak napas yang belum sepenuhnya stabil. Arunika duduk di kursi kulit hitam, merapikan dress-nya yang kusut. Rafael berdiri di depan jendela besar, menyalakan sebatang rokok, bahunya masih naik turun.

“Apa kau puas sudah membuatku kehilangan kendali?” tanya Rafael lirih, matanya menatap pantulan bayangan Arunika di kaca.

Arunika mengangkat alis, senyumnya tipis. “Bukankah itu yang kau mau, Rafael? Aku hanya … memastikan kau benar-benar di pihakku.”

Rafael menoleh, menatapnya dalam-dalam. Ada sinar puas di matanya, tapi juga ada peringatan.

“Kau pikir aku akan membiarkanmu bermain dengan api seenaknya? Kau salah, Arunika. Mulai sekarang, aku yang akan menyalakan apinya, dan dunia akan tahu kau milikku.”

Arunika hanya bisa tersenyum ragu mendengar ucapan pria itu. Bermain api maka harus siap terbakar, pikirnya lagi.

Sore itu, strategi Rafael mulai berjalan. Dia memerintahkan asistennya, Marco untuk menyiapkan konferensi pers kecil di ballroom hotel mewah miliknya. Tidak ada yang tahu secara pasti apa isi pengumuman itu, namun kabar cepat menyebar, Rafael Mahadewa, bos mafia Pentronas yang juga pebisnis kelas dunia, akan tampil bersama seorang wanita misterius.

Arunika berdiri di balik panggung, jantungnya berdetak tak karuan. Gaun merah anggun membalut tubuhnya, rambutnya disanggul rapi, wajahnya dirias sempurna. Ia menatap bayangannya di cermin, seakan tak percaya.

'Dulu aku hanya pedagang buah di pinggir jalan. Kini aku akan berdiri di hadapan dunia … sebagai istri Rafael.'

Ketika pintu terbuka, Rafael muncul dengan setelan jas hitam berkilau, wajahnya dingin dan penuh wibawa. Ia mengulurkan tangan.

“Waktunya kita melihat dunia,"

Arunika menatapnya sebentar, lalu menggenggam tangan itu. Mereka melangkah ke panggung.

Cahaya lampu blitz kamera menyilaukan mata. Para wartawan bersorak, mencoba mengambil sudut terbaik. Suara mikrofon berderak, dan Rafael berbicara dengan nada tegas.

“Hari ini,” katanya, “aku ingin memperkenalkan seseorang. Wanita yang bukan hanya istriku, tapi juga nyawa baru dalam hidupku. Inilah Arunika Arummuda Mahadewa.”

Tepuk tangan dan sorakan memenuhi ruangan. Arunika sedikit terkejut mendengar namanya disebut dengan nama belakang Rafael. Dia menoleh, melihat Rafael sudah menyiapkan buku nikah, dokumen asli yang tadi siang ia lihat di rumah besar. Dengan santai Rafael mengangkat buku itu, menunjukkan pada publik.

“Kami resmi menikah. Siapa pun yang berani menyentuhnya, sama dengan menyatakan perang padaku.”

Ruangan sontak gempar.

Di kursi tamu, beberapa anggota keluarga besar Arummuda terlihat kaku. Zhilo yang diam-diam hadir tampak pucat. Mereka tak pernah menduga Rafael akan secepat itu memperkuat posisi Arunika di hadapan publik.

Arunika tersenyum tipis, menatap kamera dengan penuh percaya diri. Dalam hatinya ia berbisik, ',Lihatlah, Adrian. Lihatlah, Shila. Kau buang aku seperti sampah, kini seluruh dunia melihatku sebagai ratu di samping pria paling ditakuti.'

Rafael, masih menggenggam tangannya, membisikkan kata-kata singkat di telinganya sebelum mereka turun panggung.

“Mulai sekarang, kau akan belajar duduk di atas singgasana. Aku akan pastikan semua orang tunduk padamu.”

Arunika menatapnya dari samping, dan untuk pertama kali ia tidak hanya melihat Rafael sebagai pria dingin yang berbahaya, tapi juga sebagai sekutu paling kuat yang pernah ia miliki. Namun, satu hal yang Arunika tak mengerti saat melihat pandangan Rafael yang sendu, ada getaran dalam hati Arunika yang dia bahkan tak mengerti.

"Sial! Kenapa semua jadi begini?" teriak Ardian di luar ruangan, lebih tepatnya di koridor yang kosong.

"Kenapa? Apa kau menyesal? Bisa saja dia menjual diri hanya demi popularitas bukan?" cibir Shila.

"Egh! Ardian ..."

"Jangan kau samakan dia denganmu," ucap Ardian menatap tajam ke arah mata Shila, tangannya kuat mencengkram leher Shila, saat itu.

"Ardian, lepas! Apa yang kau lakukan? Kau lupa ... saat ini Shila tengah hamil," ucap Ibu Ardian, pria itu segera melepaskan cengkeramannya dan menatap lekat ke arah Shila.

"Apa itu benar?" tanya Ardian dingin sembari menatap Shila yang tengah sibuk menghirup udara sebanyak mungkin.

"Oya, aku tengah hamil. Hamil anak kita Ardian...," Shila menggenggam erat tangan Ardian berharap pria itu masih berpihak padanya.

"Emm, maaf. Aku terlalu emosi," katanya sembari memeluk Shila, wanita itu menyeringai.

'Aku takkan membuat kamu menang Arunika. Dari kecil kau sudah hidup enak ... memiliki suami tampan, aku sudah merebutnya. Tapi, sekarang ... pria lain ... Tuan Rafael, malah ada di pihakmu!' kedua tangan Shila terkepal merasakan kobaran api permusuhan dalam dadanya kala mengingat wajah Arunika.

'Dibanding Ardian ... Tuan Rafael jauh lebih dari segalanya,' Shila menghela napas berat seakan menyesal memilih Ardian saat ini. Namun, Shila tahu Ardian adalah sebuah boneka yang bisa dimainkan sesuka hatinya demi semua keinginannya tercapai, Shila terpaksa berpura-pura saat ini.

1
Sukhana Ana lestari
Assalamu'alaikum..
Salam kenal Thor.. 🙏🏻
Aisyah Alfatih: waalaikumsalam, salam kenal kembali kak..
total 1 replies
Kar Genjreng
looo pada kabur 🏃🏃🏃🏃🏃🏃 Raeder duhhh mesakne podo minggat
ken darsihk
Semakin seruuu aq syukak 👍👍👍
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Kar Genjreng
jadi apa dong mungkin di awal iya,,ingin menikahi putri pembunuh keluarga nya tetapi begitu sudah menjadi pasangan nya rasanya balas dendam tidak penting lagi,,,tetapi ingin menjadi pasangannya,,,semoga langgeng
A.M.G
lanjut
Agunk Setyawan
sama dari awal cerita belum cukup ngerti alur ceritanya
ken darsihk
Aq masih ora mudeng thor , tapi tetap membaca penasaran 💪🏼💪🏼
Kar Genjreng
❤️❤️lope lope sekebon jengkol Bu wong diriku mencintai Arunika,,,,lah terus apa kalau orang tua nya pembunuh terah anaknya jadi pembunuh Yo tidak bu,,,mikir Bu saya tidak di akui jadi anakmu lagi Yo sudah,,,meneri,,, kebetulan 😄😄 ayo kabur sayang Arunika jangan takut ada Ayang Beb di sisi mu 🤣🤣
Aisyah Alfatih: 🤣🤣🤣 ucu na....
total 1 replies
A.M.G
akhirnya kebongkar semoga ini hanya salah paham.
ken darsihk
Sebenarnya perseteruan apa antara orang tua nya Rafael dan orang tua nya Arunika di masa lalu ??
Ma Em
Benarkah Rafael benar2 tulus mencintai Arunika atau hanya pura2 didepan Arunika agar Arunika percaya , semoga saja siapapun yg mau berbuat jahat dan ingin mencelakai Arunika , Arunika selalu ada yg melindunginya .
Sunaryati
Arunika kau akan tetep pemenangnya, walaupun Rafael mungkin pura-pura, pasti masih ada orang yang mau membantumu, karena bukan salahmu, dan mungkin ayah Rafael yang salah
Sunaryati
Saya kira Rafael hanya manfaatkan Arunika, ternyata benar mencintainya, semoga orang yang membekap Aurel, itu orang yang setia pada oran tuanya. Dan Arunika lebih kuat dan kokok serta kecerdikannya bertambah
Piet Mayong
kira kira ini bagian dr sandiwara atau beneran ya???
mikir nihh
Piet Mayong
aku sih masih nebak nebak dgn karakter Rafael ini
A.M.G
buat arunika jadi wanita kuat thor
A.M.G
wah siapa kah wanita itu dia ada di pihak siapa Kira Kira ❓❓❓
Kar Genjreng
ooohhh ternyata Rafael mencintai dengan tulus tidak perduli asal usulnya Prembun ayahnya,,,, terus yang di kurung. siapa di rumah siapa
ken darsihk
Itu ibu nya Rafael yng menculik Arunika
Berarti wanita yng di tahanan bawah tanah bisa jadi itu ibu nya Arunika ??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!