NovelToon NovelToon
King Of The Ocean

King Of The Ocean

Status: sedang berlangsung
Genre:Evolusi dan Mutasi / Misteri / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Reinkarnasi
Popularitas:579
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Bara, seorang polisi yang mati karena dikhianati oleh temannya, bereinkarnasi menjadi ikan teri lalu mendapatkan Sistem Predator.

Dengan sistem yang ia miliki, Bara bertekad untuk menjadi yang terkuat. Ini adalah perjalanan penuh tantangan dari seekor ikan teri kecil dengan jiwa manusia yang berusaha menentang hierarki di dalam lautan dan berubah menjadi Raja Lautan.

Bagaimana kisah Bara selanjutnya?
Ikuti petualangan serunya hanya di King of the Ocean.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Dendam Yang Menyala.

Bab 9. Dendam Yang Menyala.

Detak jantung Bara berpacu, otaknya dipaksa untuk berpikir cepat agar menemukan solusi supaya terbebas dari penindasan Marcus. Semua stat miliknya sangat gila. Jika memaksa melawan, dia hanya akan mati konyol.

Untung saja dia memiliki sistem yang bisa menganalisis semua status lawannya. Jika tidak, itu akan menjadi akhir yang sangat buruk.

Tiba-tiba suara yang sangat dalam, dingin, dan dipenuhi oleh amarah yang tertahan terdengar.

"Jadi itu kau, bajingan kecil yang berhasil membunuh anak-anakku!" kata Marcus sambil memicingkan matanya dengan tajam.

Bara hanya terdiam. Tapi pikirannya langsung teringat pada beberapa belut listrik yang sebelumnya dia bantai saat menolong Sera.

"Sial! Aku benar-benar tidak bisa bergerak sedikit pun," umpatnya dalam hati.

Di bawah tekanan kekuatan absolut, dirinya benar-benar tak berdaya. Niat membunuh itu seperti rantai yang menjeratnya. Seperti seekor serangga kecil yang terjebak di dalam jaring laba-laba besar yang siap untuk dimangsa.

"Cih! Menjadi sosok lemah dan tertindas benar-benar tidak nyaman," gerutunya penuh dengan ketidakpuasan.

Dia mulai berpikir.

Apakah dalam kehidupan ini aku juga akan mati?

Apakah perjalananku akan terhenti di sini?

Ini bukan salah dirinya, juga bukan salah sistemnya.

Yang bisa dia salahkan hanyalah situasi dan kondisi yang tidak tepat. Meskipun memiliki sistem yang hebat, bukan berarti dia maha kuasa. Sistem itu hanya mempercepat pertumbuhannya. Dan tetap saja, di levelnya yang masih rendah, melawan kekuatan yang lebih tinggi jelas saja dirinya tidak berdaya.

Tetapi apakah dirinya akan pasrah dan menunggu kematian?

Tidak! Tentu saja tidak!

Pada saat itu, tiba-tiba tatapan matanya menjadi sangat tajam dan tegas. Mau melawan atau tidak, dirinya akan tetap mati. Jadi jika pada akhirnya semua sama-sama mati, maka dirinya akan melawan sekuat tenaga dan mati dengan cara terhormat. Setidaknya dengan begitu, dia tidak memiliki penyesalan akan akhir hidupnya.

Niat membunuh yang begitu dahsyat langsung meledak di kedalaman matanya. Bara berseru dalam hati. Amarah dan kegilaan sudah menguasai dirinya.

"Huh! Karena kau sangat merindukan anak-anakmu, maka aku akan menunjukkan wujudku yang menyerupai mereka!"

Transformation Form dalam wujud belut listrik diaktifkan.

Tubuhnya mulai menggeliat, tulang-tulangnya bergerak. Di bawah keterkejutan Marcus, Bara dalam wujud ikan teri kecil mulai diselimuti oleh sinar listrik berwarna biru cerah. Ukuran badannya mulai memanjang, tidak lama kemudian bentuknya mulai berubah menjadi belut.

Dalam wujud ini dia siap untuk mengerahkan segalanya. Kekuatan terkuatnya adalah Shock Explosion.

(Lv.1): Jarak 2 m, Damage 300 listrik + 150 air (AoE), Stun 25% (2 detik), DoT 50 dmg/s (3 detik), MP 120.

Tidak tanggung-tanggung, ia akan meningkatkannya menjadi dua kali lipat. Setidaknya dengan begitu, damage-nya akan meningkat menjadi 600 poin dengan pemangkasan MP sebesar 240. Itu bisa sedikit menekan niat membunuh Marcus dalam beberapa detik.

Dirinya ingin menunjukkan bahwa bahkan makhluk lemah pun, jika disinggung, juga akan menggigit sekuat tenaga.

Saat dia bersiap-siap untuk mengerahkan seluruh kekuatannya, tiba-tiba dari arah belakang Bara tekanan luar biasa dahsyat segera membeludak seperti banjir bandang yang menyelimuti dirinya.

"BOOM!"

Auranya menyebar luas, bukan bermaksud untuk melukainya, tetapi untuk melindunginya dari niat membunuh milik Marcus.

Tidak lama kemudian, sesosok ikan cupang dengan panjang 40 cm berenang dengan tenang dan berhenti di samping Bara. Seketika tekanan dahsyat yang menghimpitnya langsung surut seperti air pasang. Napasnya yang sebelumnya sesak kini menjadi lebih ringan.

Di sisi lain, Marcus mulai menyempitkan matanya. Niat membunuh yang sebelumnya ia tahan langsung ia ledakkan sepenuhnya. Melihat hal itu, ikan cupang yang baru saja datang itu hanya mencibir. Tanpa ragu, dirinya juga melepaskan niat membunuh yang tidak kalah ganasnya.

Dua benturan aura dari makhluk level 70 bertabrakan dengan hebat. Air laut bergejolak, menimbulkan riak-riak yang menyebar ke segala arah.

makhluk yang lebih lemah segera menjauh atau bahkan terhempas akibat kekuatan merek.

Marcus menjadi semakin murka.

"Carol! Apa maksudnya ini? Apakah ini pernyataan perang?" ucapnya dengan suara menggelegar.

Melihat belut listrik besar yang ada di depannya menggila, Carol hanya terkekeh.

"Pernyataan perang? Haha! Sungguh lucu. Belut tolol! Apakah otakmu kemasukan air sehingga kau menjadi bodoh?

Kau tentu tahu seperti apa diriku. Aku tidak akan bergerak jika tidak ada yang mengusikku," ucapnya dengan datar.

Kemudian matanya mulai menatap dengan tajam. Wajah datar itu menunjukkan niat membunuh yang begitu mengerikan. Bara yang melihatnya hanya membelalakkan mata. Sungguh perubahan ekspresi yang sangat kontras.

Carol melanjutkan. Suaranya memang lebih tenang, namun kata demi kata dikatakan dengan tajam, penuh ancaman dan kemarahan yang siap meledak kapan saja.

"Akan tetapi, anak-anakmu, para bajingan yang sama idiotnya dengan dirimu, berniat untuk memburu anak-anakku bahkan hampir melukai istriku sampai hampir mati (Sera). Jika bukan karena teman kecil ini, mungkin mereka semua benar-benar akan mati."

Tatapan matanya beralih ke arah Bara. Itu sedikit melembut dan dipenuhi oleh rasa terima kasih. Tidak lama kemudian dia kembali mengalihkan pandangannya, menatap lurus ke arah Marcus.

"Setelah semua itu, apakah menurutmu aku hanya akan diam? Jika kita bertarung, mungkin kau yang akan dirugikan. Kau sudah tahu siapa aku, bukan?" katanya sambil tersenyum menyeringai.

Mendengar itu Marcus terdiam. Mau tidak mau, dia harus memperjuangkan segala situasinya dengan baik. Carol adalah jenis bajingan gila, maniak pertarungan yang akan bertarung tanpa memperdulikan nyawanya. Bisa dibilang, dia adalah si gila yang nekat.

Meskipun level mereka sama, tapi jika benar-benar bertarung, maka Marcus lah yang harus menarik diri. Jika dibandingkan dengan Carol, dalam hal nyali dirinya harus mengakui masih kalah jauh.

Dan faktanya memang itulah yang terjadi.

Tubuhnya berwarna biru tua dengan corak keperakan di bagian bawah perutnya. Yang paling mencolok adalah pola urat air yang menjalar di sekujur tubuhnya.

Sirip-siripnya lebar dan panjang, menyerupai lembaran air transparan yang terus bergetar meski tidak ada arus. Namun ketika sirip itu mulai bergerak cepat, itu berubah menjadi bilah yang menghasilkan tekanan air, menjadi sangat tajam, padat, dan berdesing seperti cambuk.

Yang paling mengerikan darinya adalah dia memiliki konstitusi tubuh langka yang membuat ketahanan fisiknya meningkat berkali-kali lipat.

Semacam kekebalan tubuh yang bisa menyerap kekuatan besar, dan itu disebut Hydro Vortex. Sebuah konstitusi langka yang tercipta selama bertahun-tahun setelah dia menempa tubuhnya di bawah tekanan pusaran zona badai air laut yang deras.

Dan satu lagi yang tidak kalah unik adalah matanya. Dalam wujud normal, itu berwarna biru perak dengan pupil tipis vertikal. Namun dalam mode bertarung, saat konstitusi tubuh langkanya aktif, pupilnya melebar membentuk pola spiral air.

Kembali Ke Cerita.

Melihat Marcus hanya terdiam, Carol mencibir.

"Kenapa diam? Apakah kau takut mati? Karena suasana hatiku sedang baik, aku tidak akan melanjutkannya. Maka enyahlah dari sini. Dan untuk teman kecilku ini, jangan harap kau bisa menyentuhnya. Jika tidak, mari kita bertarung habis-habisan. Aku sangat penasaran, siapa di antara kita yang mati lebih dulu," katanya dengan niat bertarung yang mulai bangkit.

Pupil matanya berkontraksi dan mulai membentuk pola spiral air.

Melihat itu, Marcus benar-benar marah di dalam hatinya. Tapi dia juga tidak bisa melakukan apa pun. Akhirnya, dengan perasaan dongkol yang luar biasa, dia berbalik dan pergi tanpa memedulikan apa pun.

Carol yang melihat kepergian Marcus hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tsk! Dasar pecundang menyedihkan!" ucapnya ringan.

Sementara itu, Bara yang merasa kondisinya sudah aman menonaktifkan wujud belutnya dan kembali menjadi ikan terkecil. Di saat yang sama, dia memberikan perintah kepada sistemnya.

"Sistem, analisis panel statusnya."

Ding...

[Perintah diterima. Proses analisis sudah berlangsung.]

Ding...

[Proses analisis selesai.]

Panel status:

Carol (Ikan Cupang Petarung)

Lv. 70 | Ras: Ikan Cupang

HP: 3.840 / 3.840 | MP: 1.320 / 1.320

EXP Drop: 1.480 | SP Drop: 145

Stat:

STR: 185 | END: 160 | AGI: 180 | INT: 140 | LCK: 95

Elemen:

Air, Darah (Blood Current)

Skill Aktif:

1. Aqua Slash → 520–560 dmg (jarak dekat, tebasan air bertekanan tinggi) | MP 15

2. Blood Surge → +25% ATK, -5% HP tiap 10 detik, durasi 20 detik | MP 40

3. Torrent Fang → 680–740 dmg (3 serangan cepat berturut-turut) | MP 35

4. Crimson Wave → 900 dmg (AoE kecil, darah meledak di sekitar tubuh) | MP 60, -50 HP

5. Flowing Mirage → Menghindari 1 serangan besar, kecepatan +40% selama 5 detik | MP 45

6. Leviathan Break → 1.300–1.400 dmg (serangan pamungkas air darah) | MP 80, -100 HP

7. Hydro Vortex Mode → Mode transformasi otomatis saat HP < 40% atau tekanan tinggi; meningkatkan STR, AGI, dan DEF secara besar, memberi resistansi air dan fisik tinggi, serta mengubah semua serangan menjadi Vortex Damage.

Skill Pasif:

Blood Regeneration → Memulihkan 2% HP tiap 10 detik saat HP < 50%.

Battle Instinct → +10% AGI dan +5% STR saat bertarung dengan HP rendah.

Predator Sense → +15% peluang critical hit terhadap musuh berdarah.

...◦~●❃●~◦...

Setelah melihat itu semua, mata Bara langsung melebar tak percaya.

"Gila! Kekuatannya sangat dahsyat. Bahkan semua ledakan damage-nya juga melebihi kekuatan milik Marcus," ucapnya penuh dengan kekaguman.

Semangat juangnya untuk menjadi lebih kuat benar-benar menggelegak. Dirinya juga ingin cepat-cepat mencapai level 70 dan memiliki serangan damage melebihi angka 500 bahkan 1000.

Setelah menutup statusnya, Bara pun segera membungkukkan badan.

"Terima kasih karena telah menolongku, senior," ucapnya dengan hormat.

Mendengar makhluk kecil yang ada di depannya begitu sopan, Carol tak kuasa menahan tawanya.

"Hahaha! Teman kecil, kau tidak perlu sopan. Panggil saja aku Paman Carol."

Sebagai tanggapan, Bara tersenyum. Setelah menegakkan tubuhnya, dia berkata,

"Baik, Paman Carol. Sekali lagi aku berterima kasih atas bantuannya. Aku berjanji, jika suatu saat aku menjadi lebih kuat, maka akulah yang akan gantian melindungimu, Paman, Bibi Sera, Liam, dan yang lainnya," ucapnya tegas penuh dengan tekad yang luar biasa.

Seketika mata Carol langsung bersinar terang. Entah kenapa dirinya bisa merasakan tekad yang luar biasa dari ikan terkecil yang ada di depannya.

"Ho... Lihatlah mata itu, benar-benar penuh dengan ketegasan tanpa rasa takut sedikit pun. Sungguh ikan kecil yang menarik," pikirnya.

Tertawa terbahak-bahak, Carol pun menanggapi.

"Haha! Baiklah, nak. Tumbuhlah semakin kuat. Saat itu lindungilah Paman, Bibi, dan semua keponakanmu. Kami akan menantikannya."

Setelah berhenti sejenak, dia melanjutkan,

"Ayo ikuti aku. Sera dan anak-anak pasti sangat senang melihatmu."

Singkat cerita, akhirnya keduanya pun meninggalkan tempat itu dan berenang beriringan.

Saat di perjalanan, Bara juga bertanya bagaimana Carol bisa ada di tempat itu. Apakah hanya sebuah kebetulan, atau dia memang sudah mengawasi sejak lama?

Dan jawabannya adalah...

"Huh... Awalnya aku tidak mengetahui keberadaanmu. Aku hanya marah dan ingin menuntut penjelasan dari bajingan itu. Bahkan aku bertekad untuk bertarung sengit dengannya! Tidak disangka, aku justru menemukan dirimu dengan ciri-ciri yang sama persis disebutkan oleh Sera... Oh iya, Nak... kemampuanmu untuk berubah wujud itu sangat menarik!" kata Carol.

Sedangkan Bara yang mendengarnya hanya menanggapinya dengan senyum kecil. Kali ini, pertemuan tak terduganya dengan Carol membuatnya selamat dari situasi krisis yang mengancam nyawa. Tapi mungkin, pada kesempatan kedua hal seperti ini tidak akan terjadi.

Bagaimanapun, yang paling penting adalah kekuatan diri sendiri.

Terlepas dari itu semua, satu hal yang pasti. Dia telah mengukir wajah Marcus di dalam ingatannya. Kini, Dendam sudah menyala di dalam hatinya.

"Lihat saja, ketika aku menjadi lebih kuat, maka akulah yang akan membunuhmu dengan tanganku sendiri."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!