NovelToon NovelToon
Istri Kecil Pak Dokter

Istri Kecil Pak Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Dokter / Pernikahan rahasia
Popularitas:94.5k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Jodoh itu unik.

Yang selalu diimpikan, tak berujung pernikahan. Yang awalnya tak pernah dipikirkan, justru bersanding di pelaminan.

Lintang Jelita Sutedjo dan Alan Prawira menikah atas dasar perjodohan kedua orang tuanya. Selisih usia 10 tahun tak menghalangi niat dua keluarga untuk menyatukan anak-anak mereka.

Lintang berasal dari keluarga ningrat yang kaya dan terpandang. Sedangkan Alan berprofesi sebagai dokter spesialis anak, berasal dari keluarga biasa bukan ningrat atau konglomerat.

Pernikahan mereka dilakukan sekitar empat bulan sebelum Lintang lulus SMA. Pernikahan itu dilakukan secara tertutup dan hanya keluarga yang tau.

Alan adalah cinta pertama Lintang secara diam-diam. Namun tidak dengan Alan yang mencintai wanita lain.

"Kak Alan, mohon bimbing aku."

"Aku bukan kakakmu, apalagi guru bimbelmu yang harus membimbingmu!" ketus Alan.

"Kak Alan, aku cinta kakak."

"Cintaku bukan kamu!"

"Siapa ??"

Mampukah Lintang membuat Alan mencintainya? Simak kisahnya.💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 - Gara-Gara Doi

Pagi hari menyapa. Sulur cahaya matahari perlahan menyelinap masuk melalui celah-celah gorden kamar pengantin di mana tidak ada acara malam pemersatu bangsa.

Hanya ada pelukan hangat diantara kepeningan si pengantin pria yang akhirnya bisa terlelap juga, walau sudah sangat terlambat.

Bagaimana Alan tidak terlambat tidur ?

Gara-gara Si Doi terbangun di saat yang tidak tepat, Alan harus mampu memukul mundur has_ratnya sendiri.

Alan tak mau menyalurkannya ke media licin seperti sabun di kamar mandi. Bisa turun derajatnya sebagai pria tulen di hadapan tembok kamar mandi dan para penghuninya di dalam sana, pikir Alan.

"Heeem," gumam Alan lirih.

Kedua matanya masih asyik terpejam, namun bibirnya terus tersenyum. Mirip seperti orang yang sedang bahagia karena baru saja menang lo_tre.

"Kenyal, padat. Ini apa ya kok mirip squ_ishy?" gumamnya tanpa sadar.

"Wangi banget guling di hotel ini," Alan kembali bergumam bahkan semakin mengeratkan pelukannya sembari menghirup sesuatu.

"Ah..." de_sah Alan tanpa sadar.

Namun pada detik selanjutnya, kedua matanya perlahan terbuka karena hidungnya mendadak geli seakan hendak bersin terkena sesuatu yang ternyata rambut Lintang.

Deg...

Alan sontak terkejut. Pupil matanya melebar bahkan nyaris jatuh berserakan melihat posisi dirinya saat ini.

Tubuh Lintang yang mungil, ia dekap begitu posesif. Kaki Alan bahkan sudah naik ke atas kaki Lintang hingga membentang seakan mengung_kungnya.

Tentu saja dalam posisi seperti itu tubuh mereka berdua sudah leng_ket mirip amplop dan perangko. Walaupun baju keduanya masih melekat utuh di tubuh masing-masing.

Alan mengangkat kepalanya sedikit melihat kondisi yang lain yakni tangannya.

"Astaga, kenapa tanganku bisa nyasar ke sana? Itu kan area terlarang, Alan!" batinnya menyalahkan dirinya sendiri termasuk tangan nakalnya yang ternyata sudah menyelinap masuk ke dalam piyama tidur Lintang dan bermain-main dengan mahoni kembar serta pucuk ranumnya yang membu_sung berwarna merah jambu.

Terlebih Lintang punya kebiasaan jika tidur memang tidak pernah memakai br_a.

Dengan perlahan serta penuh kehati-hatian, Alan mengeluarkan tangannya yang nakal tadi dari sana.

Entah bagaimana ceritanya tangan itu bisa membuka tiga kancing teratas piyama tidur Lintang, lalu masuk ke dalamnya dan menja_mah semaunya barang-barang yang masih ori tersebut ?

Semua dilakukan oleh Alan di bawah alam sadarnya.

Setelah berhasil mengeluarkan tangannya dari sana, Alan kembali menutup kancing-kancing piyama tidur Lintang yang sempat terbuka karena ulahnya.

"Syukurlah dia enggak bangun. Takutnya teriak-teriak enggak jelas karena dija_mah suami tanpa izin," batin Alan seraya bernafas lega.

Ketika Alan masih melamun sekaligus merutuki dirinya sendiri karena telah nakal pada tubuh istri kecilnya itu, Lintang terbangun.

"Kakak udah bangun?" sapa Lintang seraya bibirnya menguap lembut khas orang bangun tidur.

"Eh, i_ya." Alan menjawabnya dengan suara terbata-bata karena terkejut mendengar suara Lintang yang ternyata sudah bangun. Otomatis lamunannya pun ikut buyar.

"Cantik," batin Alan yang lagi-lagi tanpa sadar mengangumi paras Lintang yang memang cantik natural.

Konon katanya, lihatlah wajah wanita setelah ia bangun tidur jika ingin mengetahui kecantikan wajahnya yang sebenarnya. Cantik alami karena tanpa polesan make up apapun.

Benar adanya.

Hal itu dirasakan oleh Alan saat ini. Namun bibirnya masih bungkam untuk memuji kecantikan istri kecilnya itu. Untuk urusan hati, nama Lintang masih jauh letaknya di dalam sana. Itu yang ada di benak Alan.

Namun perlu diingat bahwa Sang Pencipta adalah Maha yang mampu membolak-balikkan hati manusia.

☘️☘️

"Kakak udah mandi?" tanya Lintang.

"Belum,"

"Aku dulu yang mandi atau kakak?"

"Kamu dulu saja, setelah itu baru aku yang mandi."

"Makasih kakak,"

"Hem,"

Perlahan Lintang bangun dan menyibak selimut. Lintang bermaksud merapikan selimut dan tempat tidur mereka.

Untuk urusan menata tempat tidur setelah bangun, Lintang sudah terbiasa mandiri. Semua berkat didikan kedua orang tuanya.

Deg...

Tiba-tiba kedua mata Lintang terkejut menatap pandangan yang aneh tepatnya di celana tidur Alan bagian celah antara kedua pa_ha bagian atas. Kebetulan malam tadi Alan memakai setelan baju tidur warna abu-abu gelap.

"Kak," Lintang memanggil Alan seraya menolehkan kepalanya ke arah sang suami yang masih duduk bersandar di papan ranjang.

"Hem, ada apa?" tanya Alan yang terlihat santai.

"Kakak ng0m_pol kah?"

GUBRAK !!

Alan seketika terkejut bukan kepalang mendengar ucapan Lintang barusan. Beruntung keseimbangan tubuhnya masih terjaga dengan baik sehingga ia tak perlu jatuh dari ranjang. Hanya sedikit oleng.

Pandangan mata Alan langsung dengan cepat mengikuti arah mata Lintang yakni ke area celananya.

"Oh, sial!" umpat Alan seketika langsung turun dari ranjang dan lari terbirit-birit masuk ke dalam kamar mandi.

BRAKK !!

Pintu kamar mandi pun ditutup Alan begitu kencang tanpa sadar. Jujur saat ini Alan merasa malu pada Lintang.

"Dia pasti tau kalau semalam aku h0rr _ny. Aduh, malunya!" Alan terus ngedumel di dalam kamar mandi sembari membersihkan diri serta celana da_lamnya yang basah karena laharnya tumpah semalam tanpa disadarinya.

"Ya ampun, pantas saja semalam kayak mimpi basah. Ternyata memang beneran basah kuyup begini, bukan fatamorgana. Mana ketahuan pula sama si bocil! Mau ditaruh di mana mukaku nanti di depan dia! Huft !!" keluhnya.

Ya, Alan sempat merasakan mimpi aneh seakan asyik melakukan permainan orang dewasa yang melenakan. Mimpi basah.

Namun ia tak menyangka jika mimpi tersebut pada akhirnya menjadi kenyataan hingga membuatnya basah kuyup pagi-pagi di bawah sana.

Sedangkan di luar kamar, Lintang tertegun melihat Alan yang keperg0k meng0m_pol, lalu melarikan diri masuk ke dalam kamar mandi.

Seharusnya Lintang yang mandi terlebih dulu. Akan tetapi, mendadak berubah haluan yakni Alan yang harus mandi duluan. Bukan hanya sekadar mandi biasa, tapi mandi wajib.

"Kak Alan kan udah gede, kok masih ng0m_pol ya? Apa pam_pers Kak Alan penuh jadinya kelihatan ng0m_pol?" batin Lintang yang mendadak otaknya masih bingung membaca sekaligus menyimpulkan situasi yang saat ini sedang terjadi.

Alhasil Lintang menyimpulkan jika Alan meng0m_pol sungguhan karena buang air kecil seperti anak kecil, bukan karena mimpi basah pria dewasa.

Akan tetapi, Lintang masih meragukan jika Alan memakai po_pok seperti bayi. Akhirnya Lintang memutuskan untuk turun dari ranjang dan melihat isi koper Alan.

"Enggak ada po_pok di sini. Apa stok po_pok Kak Alan habis? Apa aku belikan saja di mini market yang ada di lobi hotel? Takutnya nanti terjadi banjir 0m_pol lagi. Aku beli merek yang mahal saja kayak punya Radit dan Rizal. Jadi, bisa tahan menampung sampai 12 jam yang sudah terjamin tanpa kebocoran," batin Lintang.

Bersambung...

🍁🍁🍁

*Doi ini cucunya megalodon dari kerabat eyang buyutnya.😄🤭

Jangan tanya Doi kapan buka puasanya. Dia masih asyik test drive di luar sirkuit.

1
kaylla salsabella
alan ada di kamar mandi lin🤭
Teh Euis Tea
hadeuhhh dasar bocil bknnya bikin si alan yg merasa bersalah, makin menjadi tyh si slan di hawatirin makin merasa di atas awan, besok2 pasti di ulang lg
gemes sm si lintang jdnya
Nurminah
kita yg emosi yg buat cerita bikin pelakunya klepek ama spagetti
Nurminah
hadeh
dyah EkaPratiwi
lintang ngambeknya kurang lama
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ish Lintang ngapain sih nangis nangis...biarin aja siAlan pergi
Nena Anwar
ya nggak lah Lintang SiAlan mana berani marah sama Gendhis, mau bilang nggak suka ponselnya dipegang aja dia takut dengan alasan Gendhis lagi hamil muda masa iya tibang bilang aku gk suka ponselku dipegang kamu Gendhis trus Gendhis keguguran gitu karena kepikiran SiAlan ngomong begitu
Tuti Tyastuti
nah jawab lan
Zuhril Witanto
enggak
Zuhril Witanto
mau ngajak makan malam
Zuhril Witanto
bagus lah gak di kasih
Zuhril Witanto
bagus
Zuhril Witanto
kok Alan jadi pengganti galih
Sri I
keren pokoknya
cecla9
syukurin loe Alam gaib
Maharani Rani
lanjuttt kak
Endang 💖
kapok si Alan bininya ngambek
kaylla salsabella
tidak marah🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
lintang sedang berusaha menyuarakan isi hatinya. gini aja Alan udah bingung. jujur gak ya?
Sugiharti Rusli
memang sih yang Alan belum tahu adalah, perasaannya yang mendalam terhadap si Ghendis hinggi kini, dia pun ga mendapat perhatian dari Alan karena dia belum move on dari sahabatnya itu,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!