NovelToon NovelToon
Janji Di Titik Surga

Janji Di Titik Surga

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Selingkuh / Pelakor / Dunia Lain / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:840
Nilai: 5
Nama Author: Ema Virda

Selama lima tahun pernikahan, Asha dan Fajar memiliki hubungan yang harmonis, saling mencintai dan saling mengerti satu sama lain.

Pernikahan mereka mulai retak, anaknya yang berumur satu tahun meninggal tanpa sebab.
Ujian dan cobaan rumah tangga Asha dan Fajar tidak hanya dari keluarga tapi juga gangguan gangguan makhluk halus. Di tambah saat Asha keguguran anak ke dua yang lagi lagi tanpa sebab.

Apakah mereka bisa menemukan jalan kembali ke titik surga untuk mempertahankan rumah tangga dan cinta mereka ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ema Virda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#9

Asha dan Fajar akhirnya tiba di halam rumah.

" Mas, tunggu. " celetuk Asha dengan merapikan kerudung dan melihat rias wajahnya di kaca spion motor. " Gimana, masih rapikan ?"

" Sudah. Malah kelihatan cantik. Yuk ! Masuk." Fajar menggandeng tangan Asha.

Asha terlihat sangat gugup saat Fajar memperkenalkan dirinya kepada Sriati yang dari tadi sudah duduk di kursi ruang tamu. Dengan daster panjang semata kaki berwarna hijau tua bermotif bunga besar yang menutupi seluruh kain.

" Bu, ini Asha. Perempuan yang ingin Fajar nikahi."

Sriati menyambut Asha dengan senyum yang agak kaku, dan Asha dapat merasakan bahwa Sriati tak terlalu menyukai kehadirannya.

Asha mendekat dan ingin mencium punggung telapak tangan calon mertuanya. Namun, saat memberi salam, tangan Sriati hanya menempel sedikit tak ingin tangannya menyentuh seluruh tangan Asha.

" Tangan ibu bau bawang. " pungkasnya, lalu mempersilakan Asha untuk duduk di kursi. " Duduk dulu, ibu mau ke dapur."

Asha merasa lega, mungkin hanya perasaan nya saja kalau calon mertuanya itu tak menyukainya.

Namun, selama satu setengah jam, Asha duduk di ruang tamu tanpa diajak ngobrol oleh Sriati. Sriati sibuk dengan kegiatannya di dapur, seolah-olah Asha tak ada di sana. Asha merasa sedikit tak nyaman dengan situasi ini, tapi dia mencoba untuk tetap tenang dan sopan.

" Mas, apa ibumu sibuk di dapur. Aku mungkin bisa bantu ?"

Fajar yang dari tadi mengupas apel di depan meja " Makan apel aja dulu. Setelah itu bisa bantu di dapur."

" Tapi kan itu bisa nanti, Mas. Kasihan ibumu di dapur sendirian."

" Ishh ... " desis Fajar. " Mas capek capek ngupas apel masa tidak dimakan," ketusnya.

Tiba-tiba, pintu rumah diketuk dan seorang wanita muda masuk dengan seorang anak kecil laki laki yang berumur empat tahun.

" Assalamualaikum," sapa Dewi dengan menggandeng anaknya

Lalu, anak kecil itu menghampiri Fajar, " Lek Fajarrr." Anak kecil itu begitu imut dan menggemaskan. Pipinya tembeb, netranya bulat, rambutnya tebal dan berponi, badannya gemoy. Netra Asha langsung berbinar ceria melihat anak kecil itu. " Ih, gemes. Endut ," gumamnya.

" Ibu mana ?" tanya wanita itu kepada Fajar.

Karena melihat wanita itu mendekat, Asha berdiri untuk memberi salam, dan wanita itu menerimanya dengan hangat yang sangat berbeda dengan Sriati.

" Ada tuch, di belakang." sahut Fajar dengan memasukkan potongan apel ke mulut anak kecil yang dia pangku di pahanya.

Dia terdiam sejenak, lalu " ini kak Dewi, kakakku dan anaknya ini namanya Rafi," ucapnya memperkenalkan keluarga.

Dewi tersenyum kepada Asha dengan ramah. Dewi terlihat sangat cantik dan bersemangat, meskipun dia sedang hamil berusia empat bulan. Menurut Asha, dia kakak ipar yang langsung menerimanya dengan baik.

Dewi langsung mengajak Asha mengobrol tentang berbagai hal, dia sangat cerewet bercerita tentang kehamilannya yang ke empat bulan dan masa kecil Rafi.

Walaupun begitu Asha merasa sedikit lebih nyaman dengan kehadiran Dewi, yang tampaknya sangat berbeda dengan Sriati. Sedangkan Rafi, netra Asha tak luput darinya. ' anak kecil yang menggemaskan.'

Lalu kemudian, Ketika Asha, Dewi dan Fajar sedang asyik mengobrol, tiba-tiba pintu rumah di ketuk dan seorang pria masuk. Asha langsung terkejut ketika melihat pria itu. Karena tak lain adalah Arya, seseorang selalu menggodanya saat pulang sekolah dan itu membuat Asha tak nyaman.

Setelah lulus SMA, Arya datang ke rumah untuk menyatakan cinta. Sebelum masuk ke dalam rumah dan masih di pelataran halaman, Asha masih ingat dengan jelas bagaimana dia menolak Arya dengan kata-kata yang menyinggung perasaannya.

"Kamu pikir, aku mau sama kamu. Wong kamu anak dukun ! Lebih baik aku sendiri saja daripada harus terima kamu !"

Kata-kata itu sangat tajam dan menyakitkan, dan membuat Arya merasa sangat terluka dan tersinggung. Sudah bertahun tahun Asha tak melihatnya lagi.

Arya pernah satu desa dengan Asha di desa Jatijajar, tapi setelah itu keluarga Arya di usir oleh penduduk untuk pindah karena membuat keributan dan tak nyaman. Banyak orang orang dari luar daerah yang berbondong bondong ke rumahnya. Kata orang orang desa, Bapaknya seorang dukun dengan ilmu hitam. Orang kota yang datang tadinya lumpuh, tiba tiba bisa jalan lagi.

Karena tuduhan tuduhan itu, keluarganya Arya pindah dengan terpaksa dan sudah hampir lima tahun mereka tak lagi berkunjung atau tinggal di desa itu.

Begitupun juga keluarga Asha yang sudah pindah setelah satu tahun kejadian itu. Karena keluarga Asha waktu itu hanya mengontrak dan sekarang di desa Tambak Rejo Mereka memiliki rumah sendiri, Umi dan Abinya berwirausaha membuka warung mie ayam.

Kejadian itu masih terlihat jelas di ingatan Asha.

Lamunan Asha buyar saat melihat Dewi yang langsung memeluk suaminya. " Ini Mas Arya. Umurnya sama dengan Fajar. Aku perawan tua yang di nikahin berondong, haha."

" Apa sih." Senggol Arya. " Kamu masih tetep cantik ko," ucap Arya yang mencubit lembut pipinya.

Arya terlihat seperti tidak mengenali Asha, dengan senyum yang biasa saja di wajahnya. Namun, Asha dapat merasakan bahwa Arya masih menyimpan dendam di dalam hatinya.

Arya langsung bergabung dalam percakapan, dengan kata-kata yang tajam dan menyindir yang tidak langsung ditujukan kepada Asha, tapi Asha dapat merasakan bahwa kata-kata itu sebenarnya ditujukan kepadanya.

" Dewi itu perempuan yang terima aku apa adanya. Aku tidak perlu perempuan yang sok jual mahal. Pura pura sok alim tapi sebenarnya enggak. " Arya melirik tajam ke arah Asha, sehingga membuat dia merasa resah.

" Apa sih, Ayang ini, " desah Dewi dengan mencubit pinggang Arya dan tersenyum malu malu.

Fajar dan Dewi tidak menyadari adanya ketegangan antara Asha dan Arya, dan mereka terus mengobrol dengan gembira.

Sriati sendiri terlihat sedikit waspada, tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya tak suka dengan wanita pilihan anak bujangnya itu. Lalu, menuju ke kamar.

Asha merasa tak nyaman dan mencoba untuk tetap tenang, tapi dia tak bisa karena merasa bahwa Arya masih menyimpan rasa tak suka kepadanya.

Arya terus berbicara dengan nada yang santai, tapi Asha dapat merasakan bahwa dia sedang mencoba untuk menyakiti Asha dengan kata-katanya. Asha merasa seperti sedang berada di dalam sebuah situasi yang tak nyaman, dan dia tak tahu bagaimana cara untuk menghadapi.

" Sepertinya, aku pamit ya Mas," bisik Asha ke telinga Fajar yang dduk di sampingnya.

" Iya. Aku bilang ibu sebentar." Fajar meninggalkan Asha dan menuju ke bilik Sriati.

Saat Dewi tak mengajak ngobrol suaminya. Sesekali netra Arya melirik Asha dengan berpura pura menggigit camilan risol yang di bawa Dewi tadi untuk suguhan tamu.

Lalu Fajar berada tepat di depan Asha. " Yuk ! Mas anter pulang. "

Asha tersenyum tipis. Akhirnya suasana yang tak nyaman karena kehadiran Arya membuat Asha sedikit lega. Namun, dia tak melihat Sriati, " Mas ibu mana ? Mau pamitan ? Apa ibu tiba tiba sakit ? "

" Enggak. Ibu capek. Mas tadi sudah pamitan. Yuk ! "

" Iya, mungkin ibu capek. Karena kemaren mengurus bawang merah yang lagi panen. Ini mas Arya datang mau bantuin karena lagi numpuk di gudang, " sanggah Dewi.

" Oh, kalau begitu saya pamit ya Mbak. Salam buat ibu. Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam."

1
Valentino (elle/eso)
Aku yakin ceritamu bisa membuat banyak pembaca terhibur, semangat terus author!
robleis_XD
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Victor
🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!