Seorang pemuda yang di tolak cintanya dengan kejam oleh seorang gadis cantik. Tiba tiba di datangi seorang gadis cantik dan merubah jalan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perubahan.
Perubahan otot, tulang dan kulit.
Bagian 16.
Amora tertawa, Wang Lee terpana. Ia terpesona melihat tawa gadis itu, gadis itu semakin menarik dan sangat menarik semakin ia mengenalnya.
"Kamu bisa tertawa juga?" Tanya Wang Lee.
"Tentu saja aku bisa tertawa, menangis, bersedih, gembira! Sama seperti kalian!" Jelasnya.
"Berarti kamu manusia juga?"
"Bisa di bilang begitu dengan versi yang lebih sempurna" Mata Amora mengering kearah Wang Lee. Ia tersenyum sekarang.
"Kamu juga bisa jatuh cinta?" Lanjut Wang Lee bertanya penasaran.
Cinta....! Mungkin saja"
"Kamu pernah?"
"Entahlah....Itu hanya membuang buang waktu saja" Jawab Amora.
"Kamu harus mencobanya sekali" Balas Wang Lee menggoda.
Kami tidak memikirkan hal hal seperti itu, hanya menghalangi kulyuvasi saja" Cibir Amora.
"Kultivasi?" Wang Lee mengernyitkan alisnya.
"Yah, kultivasi. Kami menggunakan energi yang ada di sekitar untuk di simpan di dalam tubuh untuk di gunakan bertarung, pengobatan. Berbeda dengan kalian yang hanya menggunakan tubuh fisik dan tenaga dalam"
Wang Lee tercengang, meskipun ia sedikit mengerti dengan apa yang telah di katakan oleh Amora, Namun beberapa pemikiran muncul di dalam kepalanya.
"Apakah aku bisa seperti itu?" Wang Lee sambil memandang mata Amora.
Amora juga memandang matanya, dagunya terangkat seperti seorang putri ada sebaris kilatan perak terlintas di mata birunya.
"Mungkin bisa, tergantung tekad dan kemauan mu" Jawab Amora lalu ia mengalihkan pandangannya kearah cakrawala yang jauh. Jemarinya terkepal.
"Aku ingin mempelajarinya! Seru Wang Lee di belakang Amora.
Amora memejamkan matanya dan melepaskan udara yang tertahan di paru parunya. Itu seperti kelegaan, pelan ia mengigit bibirnya.
"Kalau begitu aku akan mengajarimu, tapi kamu harus bersabar dan ini membutuhkan waktu yang sangat lama" Balas Amora, ia membuka matanya yang berkilauan.
"Ahh...Mengajariku? Wajah Wang Lee benar benar menjadi jelek, bagaimana mungkin gadis itu mengatakan mengajariku hanya di suruh berlari lari seharian di ruangan terkutuk ini" Teriaknya, ia telah melakukan selama tiga jam.
Dengan menggerutu kesal ia terus melakukan apa yang di suruh oleh Amora. Berlari di sekeling ruangan dimensi, alih alih berlari. Ini tidak seperti jalan cepat, langkahnya masih tersendat sendat selangkah demi selangkah.
"Amora memandangi dari kejauhan, ada cahaya harapan memenuhi batinnya. Semoga saja ramalan itu benar!" Bathinnya.
Setelah beberapa jam berlatih, Wang Lee merasakan kemajuan yang sangat baik. Ia telah mampu berjalan biasa sebagaimana melakukan di luar ruangan.
Langkah demi langkah dan hatinya sangat gembira, latihan ini sangat membosankan, tapi ada sesuatu di dalam dirinya mendorong sesuatu untuk melakukannya.
Ingin menjadi kuat tentu saja, tetapi hal itu tentu saja belum cukup untuk memotivasinya. Wang Lee merasakan dorongan itu begitu saja keingin tahuan dan rasa penasaran dalam dirinya. Apapun namanya Wang Lee hanya mengikuti dorongan itu.
Sebuah bisikan memanggil, ia melihat kesekeliling dan melihat Amora berdiri di kejauhan. Wang Lee mengayunkan langkahnya mendekatinya.
Amora berkata.
"Untuk belajar kultivasi kamu harus memiliki pondasi yang kuat di tubuhmu. Berlatih di ruangan gravitasi dengan struktur tubuh selemah itu akan membuatmu sulit tumbuh" Jelas Amora.
"Sulit tumbuh?" Wang Lee agak tidak memahami.
"Ya.....Tubuhmu tidak akan bertambah tinggi. Tapi akan melebar dan berotot" Amora tersenyum.
Wang Lee menjadi pucat pasi, ia membayangkan tubuhnya pendek gempal dan berisi. Bulu kuduknya merinding.
"Hahaha...Jangan khawatir, setelah selesai berlatih kamu hanya perlu berendam di kolam itu"
Amora membalikkan tubuhnya dan menunjukkan kearah sebuah kolam.
"Kolam apakah itu?"
Tanya Wang Lee melangkah lebih dekat dan memperhatikan sebuah kolam yang tidak terlalu besar, airnya seputih susu. Ia mencium aroma yang sangat harum.
"Itu akan memperkuat otot otot dan tulang tulangmu, juga Menganti kulitmu" kata Amora.
Kamu hanya perlu merendam tubuhmu selama satu jam setelah kamu latihan.
"Benarkah? Wow...Ini akan hebat sekali" Wang Lee terlihat sangat bersemangat.
"Bolehkah aku melakukannya sekarang?" Ujar Wang Lee sambil menoleh pada Amora.
Amora mengangguk, sedikit lengkung di sudut bibirnya.
"Baiklah, tapi kamu harus pergi dulu" Pinta Wang Lee, ia merasa malu tubuhnya di lihat oleh Amora ketika ia membuka pakaiannya.
Tanpa menjawab Amora segera pergi dan dalam sekejap menjauh dari pandangan mata Wang Lee.
Wang Lee tercengang, ia sangat takjub. Gadis itu ternyata sangat sakti.
Menyingkirkan pikiran tentang Amora, Wang Lee segera membuka pakaiannya dan masuk kedalam kolam, ia terus melangkah sampai ketengah kolam.
Ketika airnya sudah mencapai setinggi dadanya dan diam menunggu reaksi apa yang akan terjadi.
Perasaan mulai mengelitik mulai terasa di tubuhnya, sangat terasa di bagian paha dan tungkainya.
Wang Lee terus mengamati sensasi rasa itu, beberapa menit kemudian, timbul rasa panas masuk kedalam seluruh pori pori dan tubuhnya terasa hangat.
Semakin lama rasa itu masuk kedalam daging dan tulangnya. Seperti ada yang mengotorinya.
Wang Lee menjadi waspada, rasa panas telah berubah menjadi sensasi yang menyakitkan, lalu rasa sakit itu menjadi lebih kuat.
Wang Lee mengigit bibirnya menahan rangsangan rasa sakit yang kuat itu membakar seluruh tubuhnya.
Kulitnya mulai berubah merah seperti udang rebus, Namun ia terus bertahan percaya pada apa yang telah di katakan oleh Amor.
Lama kelamaan ia merasakan panas itu tidak lagi meningkat, Wang Lee perlahan mulai membiasakan dirinya dengan rasa sakit yang tersisa.
Sebenarnya rasa sakit itu tidak berkurang, oleh karena ia sudah terbiasa menahannya. Makanya jadi seperti itu.
Wang Lee berdiri di pinggir kolam dan merasakan sensasi di tubuhnya. Rasa bugar luar biasa terpancar dari tubuhnya setelah ia keluar dari dalam kolam tersebut.
Ia merasakan langkah dan tubuhnya sangat ringan, ketika ia melangkah rasa berat dari ruangan itu lebih jauh berkurang.
Dengan wajah yang riang gembira, Wang Lee memakai pakaiannya kembali. Perasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya memenuhi pikirannya dan hatinya.
Ia berjalan kembali ketempat Amora, langkahnya mantap dan ceria. Naik menuju ke dalam istana, ia melihat Amora sedang di selubungi cahaya aneh dan tertidur di dalamnya.
Kembali ke kamarnya ia merasakan perasaan nyaman yang luar biasa, Wang Lee mencoba melompat dengan satu lompatan mencapai tangga dan satu lompatan naik keatas bagian atap rumahnya.
Wang Lee mencoba bejumpalita, menendang, memukul dan melakukan gerakan apapun yang telah di ingatnya.
"Hahaha...Hebat sekali!" Pekik Wang Lee ketika ia telah sampai di kamar mandi dan kemudian langsung mandi membersihkan tubuhnya.
"Masakan Ibu enak sekali!" Wang Lee menyendok nasi dan lauk kedalam piring untuk ketiga kalinya, di mulutnya masih sedikit berisi sedikit makanan.
Entah kenapa ia merasa sangat lapar dan kebetulan Ibunya memasak dengan masakan kesukaannya, ia melahap makanan itu begitu rakus.
Ibunya yang duduk di seberang meja makan memperhatikannya, ia merasa sangat gembira. Kebahagian apa yang lebih berarti selain melihat Anak Anaknya tumbuh besar dan berbakti.
Meskipun ia merasa sering kesepian. Ibunya tidak berkeinginan muluk muluk, menjalani hari harinya yang sangat sederhana dan melihat Anaknya tumbuh dengan bahagia.
Itu telah cukup memuaskan hatinya dan perubahan Wang Lee sangat kentara. Ia melihat Anaknya lebih energik dan riang, Wanita itu sangat senang.
Bagian 17. Bersambung.
lah siapa tuh cewek dalam bayangan wong lee itu ya