Cinta Untuk Elena

Elena memesan makanan untuk sarapan di kamar perut nya minta di isi segera.."bisa kirimkan saya berupa roti isi dan hot coffe latte ke room saya, oh iya sekalian tolong bersihkan kamar saya. Terima kasih," sambungan telpon pun langsung terputus.

Elena meletakan gagang telpon begitu saja selesai menghubungi room service. dia tidak mau repot turun ke bawah, Elena tidak mau orang melihat nya turun sendiri tanpa Luke yang akan jadi santapan gosip pagi ini. Cukup kemarin saja seharian dia hanya mendengar hujatan, dia tidak mau menambah malu lagi dan sakit 1qa gosip diri nya yang menjadi pengantin wanita paling menyedihkan hanya di anggap angin lalu dan gosip itu akan mereda dengan sendiri nya.

Elena memilih sarapan di balkon menikmati fasilitas di hotel mewah dengan kamar president suit, matahari menyorot hangat. Dari sinar matahari pagi sudah mendapatkan asupan vitamin D yang baik untuk kulit, tulang dan dapat mengurangi stress.

Dia membuka pintu balkon pemandangan yang kembali mengiris hati nya, di balkon itu ada meja bundar dan di atas meja itu terdapat lilin yang sudah padam, 1 botol wine dan 2 shot gelas.

jangan kan menikmati makan malam romantis dan di temani segelas wine sebelum menghabiskan malam pertama. Pria yang sudah berstatus suami nya saja tidak terlihat sama sekali. Miris tapi itu konsekuensi yang harus Elena terima pernikahan dengan Luke atas perjodohan.

"mengingat soal malam pertama membuat aku ingin muntah.."kesal Elena karena rasa lapar dia pun memilih menghabiskan sarapan nya dan enggan memikirkan apa pun.

"tolong setelah itu bersihkan meja yang berada di balkon, sekalian wine nya juga di buang..saya mau semua nya bersih.."pinta Elena pada Ob.

"baik, nona di tunggu sebentar.."

Ingin rasa nya dia berteriak dan melampiaskan ke kesalan nya, sungguh dia sudah sangat muak dan ingin menyegarkan otak nya.

Sedangkan di kamar sebelahnya seorang pria sangat menikmati kesendirian nya, mengerjakan pekerjaan nya sejak kemarin malam. Bahkan begitu lelah dia langsung tertidur, namun merasa belum puas tiba tiba pagi sudah menyapa nya, dan berganti menjadi siang. Bahkan malam kedua pengantin nya,Luke sama sekali tidak ada niatan bertemu dengan istri nya atau menyapa Elena. Sejak pesta usai Luke memilih menginap di kamar berbeda lebih tepat nya di sebelah kamar Elena.

Luke engga bertemu dengan Elena, karena bagi nya dia tidak mungkin melakukan malam pertama sedangkan belum ada cinta di hati nya untuk Elena. Jangan kan cinta dengan status nya sekarang saja dia tidak terima.

"pernikahaan pewaris keluarga Avaaskha group adalah pesta pernikahan termewah, banyak sekali pihak yang menyayangkan pria yang terkenal pintar, ramah dan sangat tampan harus bersanding dengan putri sulung keluarga Alba group.

Menurut mereka pernikahan yang tidak seimbang itu bisa saja akan merugikan pihak keluarga Avaaskha. Terutama soal kepintaran Elena yang di bawah standar bahkan wanita yang sekarang menjadi istri dari Luke Avaaskha sangat tidak berbakat dalam dunia bisnis. Dan dari gosip yang beredar saja pernikahan Luke Avaaskha dan Elena Adelyn Alba atas dasar perjodohan entah siapa yang lebih dulu mencetus ide tersebut.

Luke membuang kasar remote televisi di tangan nya, dia merasa kesal berita yang menayangkan gosip tentang pernikahan diri nya dan Elena seolah tidak ada habis nya. Bahkan infotainment itu terus saja bergulir tidak ada habis nya, seperti tidak ada bosan nya. Semua orang seolah olah berlomba mencari keuntungan dari kejanggalan pernikahan nya kemarin.

Luke paling tidak menyukai jika diri nya jadi perbincangan seluruh negeri, soal prestasi mungkin tidak masalah tapi ini tentang pernikahan nya. Ingin rasa nya dia menghilang dari dasar bumi, setidaknya sampai berita itu menghilang. Sungguh malang diri nya yang menikahi Elena Adelyn Alba.

Saking frustasi nya Luke mengacak rambut nya sendiri.."bisa gila kalau setiap hari seperti ini.."

Luke beranjak dan mengganti baju nya sebelum keluar dari kamar, dia berniat berkumpul dengan teman teman nya itu di tempat biasa mereka berkumpul. Dari pada memikirkan nasib pernikahan nya lebih baik dia bersenang senang sejenak melupakan masalah itu.

Tiba di sebuah club mewah yang tidak sembarangan orang bisa masuk kedalam, Luke sudah bisa melihat ke tiga sahabat nya itu, kedatangan Luke mengagetkan ke tiga sahabat nya.

"wow wow ngga salah pengantin baru malam malam ada di sini?

Dia malas membalas ledekan dari salah satu sahabat nya itu, alih alih Luke memilih duduk di salah satu sofa yang masih kosong.."pesan kan satu untuk ku.."

Dave mengangguk dan meminta salah satu gadis memesankan minuman ke bartender sebotol tequilla untuk Luke.

"baru kali ini, aku menemukan pengantin baru berada di bar, harus nya menghabiskan malam pengantin nya dengan bercinta.."ledek martin.

"diam kau..!!

"ada apa? Istri mu sedang datang bulan? Atau kau buat lelah jadinya dia tertidur.."Martin menggoda Luke dengan memainkan alis nya.

"bisa diam ngga? Ketus Luke

"oh slow bro..apa yang membuat mu galau? Ceritakan?

"Tidak ada.."

"cih apa lagi alasan seorang Luke berada di bar ini kalau bukan masalah dia tidak mau meniduri istri nya!! Bukan begitu? Tebak Leon

"benar kah ? Luke.."tanya Dave