Rosa Casario, meninggalkan semua kemewahan dari keluarganya demi menikahi pria yang sangat dia cintai, Andre. Namun Lima tahun berlalu tanpa ada masalah berarti, Rosa mendapatkan pesan dari seseorang, memintanya datang ke sebuah hotel bahkan memberikan kartu kamar hotel.
Ternyata, dia memergoki suaminya Andre sedang bercumbu dengan Sandra. Teman baiknya dan juga anak ibu asrama tempat dia tinggal saat kuliah dulu.
Bak disambar petir. Hati Rosa sungguh hancur. Namun dia berusaha memberi suaminya kesempatan, hanya saja ternyata sang suami benar-benar menyembunyikan perselingkuhan itu. Rosa pun memutuskan untuk pergi, dan merencanakan sesuatu yang akan membuat suaminya menyesal sepanjang waktu, dengan bantuan seseorang yang pernah menyatakan cinta padanya saat mereka kuliah dulu. Meski sempat menghilang beberapa tahun, pria itu kembali datang membantunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Sandra Tidak Tahu Malu
Sandra terlihat tidak senang, tatapan Andre sungguh menunjukkan kalau pria itu marah, Sandra ke rumah mereka.
"Rosa, aku tadi kan mengantar klien ke resort. Kebetulan aku lewat toko kue ini, dan aku ingat Violet sangat suka kue coklat. Jadi, aku belikan untuk dia! maaf aku tidak langsung kembali ke kantor" katanya meminta bantuan Rosa untuk membujuk suaminya yang marah itu.
Seperti biasanya, jika Sandra melakukan pekerjaan yang salah. Maka dia akan mengadu pada Rosa. Dan minta wanita itu membelanya dan membujuk Andre yang merupakan bosnya. Selama ini memang seperti itu, dan selalu berhasil.
Tapi kali ini, Rosa yang jelas mengetahui wanita di depannya itu adalah wanita yang bermain api dengan suaminya. Ingin sekali melemparkan kue itu ke wajah Sandra. Sayangnya, dia harus menahan diri. Dia tidak boleh emosi. Jika tidak, maka Andre akan curiga. Akan sulit meminta berpisah.
Rosa yang mengenal Andre, merasa jika Andre bahkan bisa saja mengusir Sandra dan tidak membiarkan wanita itu menginjakkan kakinya di negara ini lagi, jika perselingkuhan mereka terbongkar. Itu justru akan membuat Rosa semakin terbelenggu.
Maka, Rosa pun tersenyum.
"Mas, Sandra sudah punya niat yang baik selalu. Dia bawa kue ini untuk Violet. Jangan marah padanya, ya mas" bujuk Rosa pada Andre.
Meski tatapan matanya masih terlihat kesal saat melihat Sandra. Begitu Andre melihat Rosa. Pandangan pria itu menjadi sangat lembut.
"Iya sayang, karena kamu bilang begitu. Maka akan seperti itu" kata Andre.
Rosa tersenyum. Dia tahu, suaminya memang mencintainya. Hanya saja, kenapa cinta itu tidak bisa membuat suaminya setia hanya padanya saja. Sungguh sangat disayangkan.
"Aku akan masukkan dalam freezer dulu mas. Sandra, duduklah!" kata Rosa.
"Iya Rosa" kata Sandra yang lantas duduk di kursi tempat Rosa tadi duduk.
Andre menjauh dari kursi itu, menjaga jaraknya dari Sandra.
Rosa yang berjalan sambil membawa kotak kue menuju ke dalam rumah, melirik sedikit ke arah samping.
'Kalian berdua, munafik!' batinnya yang segera masuk ke dalam rumah.
Sementara di taman, Sandra sejak tadi mengawasi Rosa. Begitu Rosa tidak terlihat lagi, Sandra segera berdiri dan menghampiri Andre. Wanita itu, wanita yang tidak tahu malu itu bahkan ingin memeluk Andre dari belakang.
Andre yang menyadari itu langsung menepis tangan Sandra.
"Apa yang kamu lakukan?" pekiknya tidak senang.
Sandra terlihat kecewa. Tapi dia sama sekali tidak menyerah. Dia benar-benar ingin perselingkuhan mereka segera terbongkar, lalu Rosa meminta cerai dari Andre dan dia akan menjadi nyonya Andre.
Sandra berusaha meraih tangan Andre. Meski pria itu terus mencoba untuk menghindar.
"Maju lagi, aku pukul kamu!" kata Andre memperingatkan Sandra.
"Mas, kenapa bersikap kasar sekali seperti itu? semalam saat di hotel, kamu minta aku sentuh terus!" ucap Sandra tidak tahu malu.
Karena marah, Andre bahkan langsung mencengkeram leher Sandra dengan mata yang merah dan melotot.
"Agkhhh, mas sakit..."
"Ini peringatan terakhir! aku bilang padamu. Jangan datang lagi ke rumah ini, kalau Rosa tidak minta kamu datang. Kamu jangan main-main denganku! kita sudah sepakat, hubungan kita ini hanya untuk bersenang-senang. Jangan melampaui batas yang aku berikan. Jika Rosa sampai curiga, atau sikapnya berubah padaku! aku habisi kamu!" gertak Andre yang langsung melepaskan tangannya dari leher Sandra.
Sandra terbatuk, dia memegang lehernya yang terasa sakit. Matanya berkaca-kaca, cengkeraman tangan Andre tadi, cukup membuatnya sesak dalam beberapa waktu.
"Uhukk, mas kamu kenapa seperti ini?"
"Kamu yang kenapa? kita sudah sepakat Sandra. Kita hanya bersenang-senang. Jangan kamu anggap dirimu itu penting untukku!"
Sandra mendengus kesal. Kenapa tidak penting, mereka sudah menghabiskan malam bersama sangat sering. Bahkan Andre juga jarang pulang ke rumah kan? malah sering menghabiskan waktu dengannya. Kenapa dia jadi tidak penting? Sandra tidak terima.
"Tapi mas, kita sudah..."
"Tutup mulutmu. Sangat mudah bagiku menyingkirkanmu!"
Sandra diam, dia bungkam. Apa yang dikatakan Andre itu memang sangat mungkin. Maka Sandra pikir, seharusnya dia harus tenang dan berpikir lebih jernih.
Kalau memang dia tidak bisa membuat Andre meninggalkan Rosa untuknya. Maka dia akan membuat Rosa meninggalkan Andre.
Sementara Rosa, dia sedang berada di teras depan rumah dengan Nesia yang baru datang.
"Ini dokumennya" kata Rosa.
"Aku akan serahkan pada Steven. Dia akan mengatur segalanya"
Rosa mengangguk.
"Itu mobil wanita licik itu kan?" tanya Nesia melihat mobil putih milih Sandra.
Dan Rosa menganggukkan kepalanya lagi.
"Iya"
"Kamu bisa bertahan kan?" tanya Nesia yang segera menyentuhnya lengan sahabatnya yang tampak terlihat begitu sedih.
"Aku Rosa Casario, aku pasti bisa bertahan!"
Grepp
Nesia memeluk Rosa, dia sudah lama tidak mendengar sahabatnya itu menggunakan nama belakangnya itu lagi.
"Dua minggu lagi, nenekku ulang tahun. Pasti ada ayah dan ibumu disana. Kamu mau datang kan?" tanya Nesia.
Rosa terdiam. Sejak ponselnya hilang. Dia memang tidak pernah lagi menghubungi ayah dan ibunya. Ayahnya sangat marah saat itu, sampai mengatakan agar tidak ada satupun dari keluarga Casario yang boleh menghubungi atau mencari Rosa kedepannya.
"Ayah masih sangat marah padaku. Aku tidak mau membuatnya sedih"
Nesia mengangguk paham.
"Baiklah, semua terserah padamu. Aku akan pergi dulu, aku akan serahkan dokumen ini pada Steven, dia akan segera mendaftarkan surat ini ke pengadilan. Jika butuh apapun, kapanpun, hubungi aku, Rosa!" kata Nesia yang sekali lagi memeluk Rosa.
"Sayang"
"Aku pergi!" Nesia buru-buru pergi ketika mendengar suara Andre memanggil namanya.
Rosa mengangguk dan melambaikan tangannya pada Nesia.
"Sayang, siapa?" tanya Andre yang melihat mobil Nesia meninggalkan pekarangan.
"Nesia mas, barangnya ada yang tertinggal padaku. Dia datang untuk mengambilnya!"
Andre segara merangkul bahu Rosa. Sekali lagi Rosa menghela nafas. Kenapa di rangkul seperti itu rasanya malah sangat berat di bahunya.
"Sudah waktunya makan siang. Aku akan memasak sesuatu untukmu..."
"Mas Andre mau masak untuk Rosa. Aku boleh cicipi tidak?" Sandra yang baru keluar dari dalam segera menyela.
"Tidak!" tegas Andre.
Rosa sungguh merasa jengah. Suaminya berkata kasar seperti itu pada Sandra. Lalu apa yang dia dengar di hotel waktu itu. Perlahan, rasa jijiknya pada Andre, benar-benar membuatnya harus selalu menahan emosinya.
Sandra meraih tangan Rosa. Dan rasanya, itu lebih menjijikkan bagi Rosa daripada menyentuh kotoran.
"Rosa, boleh ya. Aku lapar sekali. Aku mohon. Kita sudah berteman lama kan? boleh ya?" kata Sandra membujuk Rosa.
'Pasti boleh, Rosa sangat tidak enak pada ibu yang telah menjaganya di asrama dulu. Apapun yang aku minta, Rosa selalu berusaha memberikannya. Tinggal merajuk sedikit, dia tidak akan tega' batin Sandra.
Rosa menarik tangannya dari tangan Sandra.
"Mas, bibi juga sudah buat makan siang. Sebaiknya kita makan saja. Sandra juga sudah lapar, kita bisa makan siang bersama!" kata Rosa.
'Apa kubilang!' batin Sandra merasa menang.
***
Bersambung...
blmagi yg godain, ngerasa g mau cape. mau enaknya aja. bege. pea
emang ga terngiang ngiang desahan dan teriak. mereka pas lagi bercinta
OMG