kisah seorang remaja bernama fadli. 16 tahun diri nya baru masuk sma,namun dia tak memiliki orang tua. bukan tak memiliki tetapi kedua orang tua nya tak peduli dengan dia. kedua orang tua nya hanya mengirim dia uang setiap bulan. di saat itulah fadli bertemu dengan seorang wannita berumur 30 tahun bernama fitri. fitri yang tak memiliki pekerjaan memutuskan untuk menjadi pembantu dia mengetuk pintu setiap rumah di pinggiran kota dan menawarkan diri nya sampai dia bertemu dengan fadli, fadli lah yang menerima dia untuk bekerja namun dengan syarat dan kontrak, apa saja syarat dan kontrak nya?.. apa kalian penasaran baca saja dulu bab 1 jika suka bisa di lanjut jika tidak di stop saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter #9
Ke esokan hari nya tiba. Di pagi hari yang indah di pinggiran kota rumah fadli dia sedang mandi sebelum berangkat ke sekolah.
Sementara itu..fitri pembantu nya sedang berada di dapur menyiapkan sarapan dan bekal untuk fadli berangkat ke sekolah.
"fadli masih belum selesai kamu mandi nya ini sudah siang loh hampir ham 7 nanti kamu telat ke sekolah cepatlah bergegas" kata fitri berteriak.
fadli keluar dari kamar mandi dan langsung memakai seragam, setelah rapih dia segera sarapan bersama dengan fitri.
"hei..kenapa sarapan selalu makan roti dan telur serta sayur?. Kenapa ngak nasi saja?" tanya fadli heran.
"itu makanan yang bagus untuk protein kamu jadi untuk sarapan memang sengaja aku kasih makanan seperti itu, ini bekal ke sekolah nasi kok" jelas fitri.
"eh...begitu ya" kata fadli mulai makan.
Dia memakan roti itu bersama dengan fitri,fitri menatap ke arah fadli dan bergumam "aku harus semakin dekat dengan anak ini, gawat seperti nya aku akan kesulitan untuk mendekati fadli dia selalu pulang siang dan waktu aku mendekati nya hanya sebentar saja. Tapi akan aku buat dia jatuh cinta kepada aku dan akan aku buat dia menjadi penurut haha"
Setelah selesai makan fadli segera memakai sepatu, di depan pintu rumah fitri menemani fadli dia berkata "ingat pulang sekolah langsung ke rumah ya aku mau bicara sesuatu dengan kamu"
Fadli menanggapi "baiklah aku mengerti, sekarang aku berangkat dulu"
Fadli terseyum dia lalu berjalan tetapi tiba- tiba fitri menarik lengan fadli, memeluk fadli dan dengan lembut mencium kening fadli, "hati- hati ya" kata nya lembut.
Wajah fadli memerah malu dan segera pergi menuju ke sekolah, di perjalanan menuju ke sekolah fadli berguman "apa tadi?, kenapa jantung aku sekarang berisik sekali. Dek..dek..dek.. Berisik sekali sial..." fadli menenangkan diri dan berjalan denhan santai ke sekolah.
Sesampai nya di sekolah dia telah 10 menit fadli di hukum berdiri di depan kelas oleh guru yang mengajar, sementara teman- teman nya sibuk dengan buku dan sesekali menatap fadli.
"anak itu setelah di potong rambut nya gila ganteng sekali" kata clara di dalam hati nya.
"hari ini fadli sangat kerena" puji zahra di dalam hati nya.
Fadli yang menyadari kalo teman- teman nya menatap dia sesekali diri nya berguman "kenapa mereka mencuri pandangan ke arah aku terus- terusan apa ada yang salah dengan diri aku tapi biarkan saja aku ngak peduli"
"woi... Fadli angkat satu kaki kamu cepat"bentak guru yang menghukum fadli.
"kejam sekali kamu aku hanya telah 10 menit dan harus berdiri dengan kaku terangkat satu selama 1 jam ngak adil sama sekali" jelas fadli namun dia tetap mengangkat sebelah kaki nya.
"diam lah dan menurut" jelas guru yang menghukum fadli.
"ah.. Baiklah aku mengerti, tapi kenapa kalo guru yang telat tidak pernah di hukum? Membingungkan sekali..." kata nya tegas.
Hal itu membuat guru yang ada di kelas fadli langsung tersinggung, helmi sang ketua kelas bergumam "lagi- lagi fadli cari masalah dengan guru sial..dia merepotkan sekali"
"kamu nanti ke kantor aku ingin bicara" kata guru itu.
"di sini saja ngak perlu di kantor, kalo di kantor merepotkan waktu makan siang aku akan habis" jawab fadli dengan santai nya.
setelah mendegar guru nya diam begitu juga dengan kelas yang tiba- tiba hening, 1 jam pun berlalu fadli akhirnya bisa duduk di kursi nya dia duduk dan mulai mengikuti pembelajaran lagi.
Beberapa jam kemudian di jam istirahat fadli mengeluarkan bekal nya namun zahra dan yang lain mendekati nya.
Fadli memeluk bekal makan siang nya dan berkata "tidak akan aku kasih bodoh!!..."
Zahra menanggapi "siapa juga yang mau minta aku hanya ingin mengobrol saja denhan kamu"
Clara mendekat dan langsung berdiri di belakang fadli dia memeluk fadli dengan kedua lengan nya dan berkata "benar sekali kata zahra aku dan dia penasaran kenapa kamu mengubah gaya rambut kamu?"
Fadli tampak kesal namun dia diam dan membuka bekal nya "hanya ingin saja aku ubah" jawab nya santai.
"eh.. Hanya ingin ya, atau kamu sengaja ingin menunjukan wajah kamu yang tampan itu?" goda zahra.
Fadli menjawab "bodoh bukan nya kalian semua bilang kalo wajah aku itu menjijikan aku masih ingat loh"
Sekita semua nya langsung terdiam helmi ketua kelas langsung mendekat dan berkata "tidak kami ngak bermaksud menghina kamu itu hanya candaan saja"
Fadli mengunyah nasi yang ia bawa setelah selesai "candaan ya baiklah aku mengerti tapi jangan bawa- bawa fisik hal itu membuat aku sakit hari"
Helmi:" baiklah aku minta maap, clara,zahra yang lain juga minta maap lah, aku ingin hidup tenang di kelas ini dan semua nya berteman"
Clara:" ya.. Ya.. Maap ya fadli aku menyebut kamu menjijikan waktu itu."
Zahra:" haha aku juga minta maap"
Semua akhirnya meminta maap kepada fadli keadaan seperti biasa lagi namun devita kali ini mulai mendekati fadli dia duduk di kursi kosong sebelah fadli kursi cadangan dan berkata "berikan nomer ponsel kamu"
Fadli terdiam namun dia tetap memberikan nomer ponsel nya setelah itu devita kembali menjauh dan duduk di kursi nya lagi.
Tak lama kemudian guru datang dan pelajaran pun kembali di mulai lagi.
Setelah belajar selama berjam- jam, jam pulang pun tiba akhirnya semua siswa dan siswi di sekolah bisa pulang namun tak dengan fadli yang memilih untuk mampir ke perpustakaan terlebih dahulu untuk mencari buku yang dia butuhkan.
di perpustakaan fadli mencari buku yang dia inginkan hingga setelah menemukan buku itu dia pun segera meminjam buku nya.
setelah selesai meminjam buku fadli pun pulang berjalan ke rumah nya, akan tetapi di perjalanan pulang dia melihat wanita yang di ganggu oleh beberapa lelaki.
"lepaskan" bentak wanita itu berusaha menarik lengan nya yang di cengkram oleh para lelaki penganggu itu.
"nona.. Kamu punya waktu kan?..ayo main dengan kami" kata salah satu dari tiga lelaki yang menganggu nya.
"tidak aku sibuk" jawab wanita itu.
Para lelaki itu makin berbuat kasar namun beruntung fadli datang dia mendekat dan berkata "kaka ayo kita pulang"
Seketika ke tiga lelaki itu terkejut dan langsung melepaskan lengan perempuan itu namun kali ini mereka berpindah memengang pundak fadli.
"siap kamu?"tanya salah satu lelaki itu.
"dia adik aku dan aku adalah kaka nya" jelas fadli menatap tajam.
Karena tatapan fadli yang menyeramkan dan postur nya yang besar membuat ke tiga orang itu memutuskan untuk pergi.
Setelah mereka menjauh fadli menatap wanita itu dan berkata "maap aku malah mengaku kalo aku adik kamu padahal seperti nya kamu lebih muda maap...!!"
"eh..tidak makasih karena telah menyelamatkan aku" jawab wanita itu.
"bukan masalah, selamat tinggal dan hati- hati lah" kata fadli berjalan menjauh.
Fadli pun melanjutkan pulang sementara wanita yang di tolong oleh nya menatap ke arah fadli yang mulai menjauh.