NovelToon NovelToon
Istri Matre Sewaan Noah

Istri Matre Sewaan Noah

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Noah Wisesa, pewaris konglomerat properti, terjebak dalam perjodohan demi bisnis keluarga. Saat dari rumah usai bertengkar dengan sang ibu, dia justru menabrak Ivy Liora—mantan rekan kerja yang kini berubah menjadi perempuan penuh tuntutan dan ancaman. Untuk menyelamatkan reputasi, Noah menawarkan pernikahan kontrak selama satu tahun.


Ivy menerima, asal bayarannya sepadan. Rumah tangga pura-pura mereka pun dimulai: penuh sandiwara, pertengkaran, dan batasan. Namun perlahan, di balik segala kepalsuan, tumbuh perasaan yang tak bisa dibendung. Ketika cinta mulai mengetuk, masa lalu datang membawa badai yang menguji: apakah mereka masih bertahan saat kontrak berubah jadi rasa yang tak bisa dituliskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Goresan Cemburu

Tiga bulan pernikahan kontrak sudah terlewati. Hari itu Ivy bersenandung ketika memasuki rumahnya. Dia menenteng beberapa tas belanja berisi barang-barang mode bermerk. Harganya bukan lagi jutaan apalagi ratusan ribu.

Dalam tas belanja itu terdapat barang-barang dengan harga paling murah belasan juta. Langkah Ivy berhenti ketika terdengar deham keras dari balik sofa ruang tamu. Noah berdiri dari sofa, dia menatap tajam Ivy.

Lelaki tersebut melangkah mendekat sehingga terdengar suara sol sepatu yang bertumbukan dengan lantai. Ivy hanya menatap datar sang suami dengan senyuman tipis.

"Hebat, ya? Kerjanya cuma belanja dan habiskan uang!" ujar Noah dengan rahang mengeras.

"Ya, emang tugas istri begitu, kan? Menggunakan uang suami dengan sebaik-baiknya?" Ivy tersenyum lebar, kemudian bersiap melangkah meninggalkan Noah dan mengacuhkannya.

"Gila kamu Ivy! Aku mendapati tagihan kartu kredit sampai 50 juta siang ini! Kamu pakai buat apa? Ha!" bentak Noah.

Ivy meletakkan semua tas belanjanya. Dia balik kanan dan berjalan menghampiri Noah. Perempuan itu memasukkan jari kelingking ke telinga sambil menggoyangkan lengan.

"No, aku nggak budeg! Nggak usah pakai teriak kali!"

"Enteng banget, ya, kamu!" seru Noah.

"Duit 50 juta nggak akan bikin kamu miskin dalam sekejap, No. Santai aja kali!" ujar Ivy sambil memperhatikan kuku yang baru saja dipoles di salon.

"Bukan masalah nominal sebenarnya yang aku ributkan! Tapi sikap borosmu! Mulai besok, kamu kerja sama aku! Ikut aku ke kantor, supaya kamu tahu bagaimana caranya menghasilkan uang!"

Ivy langsung melotot. Dia melangkah mendekati Noah. Perempuan tersebut menyipitkan mata sambil melipat lengan di depan dada.

"Tanpa kamu kasih tahu, aku sangat bisa menghasilkan uang sendiri. Hanya saja ...." Ivy mendekatkan tubuhnya pada Noah sambil tersenyum tipis.

"Aku hanya memanfaatkan kekayaan suamiku. Apa itu salah? Dalam kontrak juga tertulis dengan jelas bahwa kamu bersedia memenuhi semua keinginanku selama kontrak berlangsung!"

Jantung Noah seakan berhenti berdetak selama beberapa detik. Jarak keduanya terlalu dekat sehingga lelaki tersebut tanpa sadar menahan napas. Aroma parfum feminim yang menguar dari tubuh Ivy membuat Noah menelan ludah kasar.

Noah memalingkan wajah. Dia akhirnya memilih untuk menghindari dan mengambil jarak dari Ivy. Lelaki tersebut berdeham sebelum akhirnya kembali bersuara.

"Besok ikut aku ke kantor! Kamu akan mulai bekerja di perusahaan." Noah beranjak dari sofa, lalu naik ke kamarnya.

Ivy berdecih sambil menatap tajam sang suami. Ivy tersenyum miring, lantas berjalan mendekati tangga. Perempuan tersebut kembali memunguti tas belanja dan membawanya masuk ke kamar.

Keesokan harinya Ivy dan Noah berada di ruang kerja lelaki tersebut. Pemandangan kota Surabaya dengan hiruk pikuknya terlihat jelas melalui jendela kaca besar yang ada di ruangan itu. Ivy duduk di depan meja kerja sang suami.

Perempuan tersebut tampak cantik, menawan, dan profesional dalam balutan setelan blazer serta rok pendek merah. Kulitnya yang putih terlihat semakin bersinar karena warna pakaian yang kini membalut tubuhnya. Noah masih menatap sang istri yang kini sedang merapikan kukunya menggunakan buffer.

"Kamu akan bekerja sebagai konsultan properti di sini."

Gerakan Ivy berhenti seketika. Dia mengangkat wajah dan mulai menatap tajam sang suami. Perempuan tersebut meletakkan buffer ke atas meja dan mencondongkan tubuh ke depan.

"Kamu bercanda? Aku bekerja di sini hanya untuk posisi konsultan properti? Itu sama saja seperti menjadi sales, No!" protes Ivy.

Noah beranjak dari kursi putarnya. Kini suara ketukan sol sepatu Noah yang beradu dengan lantai seakan menjadi lagu pengirim perdebatan keduanya. Ivy terus mengikuti Noah dengan tatapan penuh protes.

"Tentu saja beda, Ivy. Konsultan properti akan lebih eksklusif. Gaji pokokmu lebih besar dari sales. Kamu tidak perlu mengejar target. Jika bisa menjual unit properti akan mendapatkan bonus besar!" ujar Noah.

"Lalu bagaimana dengan uang bulananku? Apa tetap akan kamu berikan?"

Noah terkekeh seketika. Dia menatap Ivy dengan tatapan sedikit menghina. Ivy berkedip polos ketika menanti jawaban dari Noah.

"Ivy ... Ivy! Sepertinya kamu takut sekali kehilangan uang!" Noah berdecak sambil menggeleng.

"Ya, aku 'kan memperjelas semua. Aku menanyakan hakku sebagai istrimu. Memangnya salah?"

Noah kini mendekati sang istri. Tatapan mereka kembali beradu. Ivy dengan polosnya menatap balik Noah tanpa rasa takut sedikit pun.

"Pagi ini ada seorang klien yang ini berkonsultasi untuk mendapatkan cluster terbaik. Tunjukkan performa kerjamu, maka aku akan memberikan bonus langsung hari ini juga jika berhasil menjualnya dalam sekali konsultasi."

"Oke! Siapa takut!" ujar Ivy sambil beranjak dari kursi.

"Dia akan datang sepuluh menit lagi." Noah melirik arloji yang melingkar pada pergelangan tangannya.

"Di mana aku bisa menemuinya?"

"Di galeri kita. Aku akan mendampingimu, kebetulan dia merupakan teman lamaku." Noah beranjak dari meja dan mulai berdiri tegap.

Ivy pun ikut beranjak. Dia berjalan mengekor di belakang Noah. Keduanya masuk ke elevator untuk turun ke galeri properti perusahaan.

"Aku ke toilet sebentar!" pamit Ivy.

Noah hanya mengangguk, kemudian melangkah masuk ke galeri. Dia mendapati sang sahabat sudah ada di depan sebuah maket cluster dengan desain terbaik. Noah tersenyum lebar sebelum akhirnya memanggil nama sang sahabat.

"Jimmy!" panggil Noah.

Jimmy menoleh, mengangkat lengannya ke udara. Noah mempercepat langkahnya dan menghampiri Jimmy. Keduanya bersalaman dan berpelukan sekilas layaknya sahabat yang sudah tak bertemu lama.

"Makin gacor aja usahamu, No."

"Gacor apanya? Aku cuma lanjutin usaha almarhum papa. Justru aku terbebani dengan tanggung jawab ini, Jimmy!" ujar Noah sambil tersenyum kecut.

"Ayolah, kamu pasti bisa. Meski sebelumnya kamu bekerja di bidang lain, tapi kamu memiliki bakat untuk mengelola sebuah perusahaan. Aku dengar kamu membantu mantan bosmu menghadapi krisis. Benar begitu?"

"Ah, itu hanya bantuan kecil, Jim. Nggak ada yang spesial." Noah terkekeh kemudian mengajak Jimmy duduk di lobi.

"Itu termasuk bakat, No! Aku yakin kamu bisa membuat perusahaan ini semakin melambung."

Keduanya saling berbincang. Membahas banyak hal mengenai apa yang telah dilalui. Obrolan keduanya berhenti ketika Ivy datang.

Jimmy terbelalak ketika melihat Ivy. Namun, ekspresi Ivy datar seakan tidak pernah terjadi apa pun di antara mereka. Ivy duduk tepat di samping Noah.

"Perkenalkan, dia Ivy. Dia istriku sekaligus konsultan yang akan memberikan opsi terbaik supaya kamu mendapatkan hunian yang nyaman dan seauai keinginan."

"Aaa ... baik." Jimmy tersenyum canggung.

"Mari, ikuti saya, Pak. Saya akan merekomendasikan cluster terbaik di perusahaan kami." Ivy berdiri dan mukai berjalan di maket tempat awal Jimmy berada.

Noah hanya duduk di sofa sambil mengamati keduanya dari kejauhan. Ivy terlihat menjelaskan dengan sangat baik. Namun, melihat tatapan Jimmy yang sangat intens kepada Ivy membuat lelaki tersebut sedikit tidak suka.

Bahkan sesekali Jimmy mendekat sehingga jarak keduanya terlihat terlalu dekat. Jimmy tampak membisikkan sesuatu sehingga Ivy menoleh dan menatap tajam lelaki tersebut. Noah langsung mengerutkan dahi saat menyaksikan hal tersebut.

1
Tutuk Isnawati
berarti ivy dah ga bisa punya anak lagi ya thor?
Bisa Pesan Cover di Saya: Iyaaa Kakkkk /Sob//Sob//Sob/

Nggak tega sebenarnya. Tapi gimana /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author kecelakaan ivy nie kayaknya di sengaja ya apa memang mentari yang merencanakan semuanya. Saat ivy lagi sibuk berkendara kan hpnya bunyi beberapa kali sampai hpnya jatuh dan saat ivy mengambil hp langsung dia di tabrak dari belakang sama sebuah truck? Hanya menerka saja bunda bila salah maafkan saya bunda... 🥰🥰🥰🥰🥰🙏🙏
Dini Anggraini: ya terima kasih infonya bunda
Bisa Pesan Cover di Saya: Pure kecelakaan bund 🤗🤗🤗

Panggilan itu dari Noah kok. Ingat bab sebelumnya yang Noah hubungi Ivy beberapa kali nggak bisa? Terus nggak lama Mentari datang, cuma kali ini pure kecelakaan.
total 2 replies
Lilik24
ini pasti Ivy lagi hamil makanya moodnya berubah2
Bisa Pesan Cover di Saya: Gasss lihat bab selanjutnya kakkkk
total 1 replies
Tutuk Isnawati
mentari ga da kapok2ny dah d tggalin gendhis jg
Bisa Pesan Cover di Saya: Buta harta, otaknya gak dipake lagi/Sob/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
kasihan sih sebenarnya si gendhis ini
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia juga korban /Sob/
total 1 replies
Lovita BM
aiihh noah disini luwelet banget deh 👎🏼😜
Tutuk Isnawati
ayo noah gercep singkirin kuman2
Bisa Pesan Cover di Saya: Pelan2 kakkkk. /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
hadeh pake nemuin surat perjanjian segala si gendis
Bisa Pesan Cover di Saya: Biar makin seru kak 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
moga ivy kuat bisa ngadepin kelicikan mentari
Bisa Pesan Cover di Saya: Kuatt kok. Ivy kuat banget
total 1 replies
Dini Anggraini
Gendis2 ngapain kamu maju terus pantang mundur untuk dapatkan Noah padahal ada Hiro yang juga kaya raya pengusaha yang tertarik sama kamu. Suatu saat nanti kamu juga merasakan apa yang di rasakan ivy pelakor mencoba merebut suamimu. 🥰🥰🥰🥰
Dini Anggraini: Ya bunda dari caranya pandang Gendis dan tiba2 mau gendong Gendis di depan umum kan sudah kelihatan sekali Hiro sekali pandang Gendis sudah suka bunda author. 👍🥰🥰🥰🥰
Bisa Pesan Cover di Saya: Jadi ada ide buat bikin kisah Gendis X Hero 😭
total 2 replies
Tutuk Isnawati
kasian kamu vy ngadepin siluman gendhis yg licik hrus hati2
Bisa Pesan Cover di Saya: Siluman gak tuh 😭
total 1 replies
Yeni Wahyu Widiasih
cuma ibu tiri kan?
Bisa Pesan Cover di Saya: Hiyakkk Kakk, ibu tiri itu si mentari
total 1 replies
Tutuk Isnawati
dasar ibu mentari ga da akhlak
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhlaknya dah tergadai kakkk 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
semangat ivy harus kuat masih ada noah yg tulus ma kamu
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhamdulillah, makasih rate nya Kakkk. Jangan lupa baca sampai akhir yaaa
total 1 replies
Dini Anggraini
Alhamdulillah sekarang Noah tahu bahwa ivy itu melakukan semuanya hanya untuk ibunya. 🥰🥰🥰🥰
Tutuk Isnawati
noah sudah main hati rupanya
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy memang mempesona dibalik sikapnya yang keras
total 1 replies
Esther Lestari
Noah sudah terpesona dengan Ivy....cemburu melihat interaksi Jimmy dan Ivy
Esther Lestari
Seger gak Gendis mandi lagi....makanya jangan mencoba jadi pelakor, Ivy koq dilawan🙃
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
total 4 replies
Tutuk Isnawati
bgus ivy jgn kasih celah buat pelakor gendis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!