Ibunya adalah pelayan di istana kekaisaran. Karena itu, Guang Shen tidak diperbolehkan berlatih beladiri. Sejak bayi, dantiannya disegel oleh kaisar Tian Tang.
Saat usianya genap 15 tahun, 4 roh dewa suci menghancurkan segel dantiannya. Empat roh dewa suci adalah roh spiritual langka. Kebangkitan itu membuat Kaisar murka. Ia dicambuk berkali-kali hingga mati. Lalu mayatnya dibuang ke lembah kematian.
Di lembah kematian, ia bertemu dengan ayahnya, seorang kaisar dewa. Sayangnya, nasib buruk terus membayanginya. Demi ibunya, ia terpaksa menjaga gerbang dewa selama 100 tahun.
Setelah 100 tahun, ia kembali dengan dendam yang membara. Dalam hati, ia bertekad untuk membalas rasa sakitnya kepada keturunan kaisar Huang. Satu per satu, keturunan dari orang-orang yang dulu menyakitinya akan dihabisi tanpa belas kasihan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jusman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14 Kaisar yang Baru
Di aula, semua orang sudah berkumpul. Diantara orang-orang yang hadir, tampak seorang pemuda yang terlihat kesal. Tubuhnya penuh luka, dan luka bakar tampak jelas di pergelangan tangannya.
"Dia gagal!" ucapnya.
Tatapannya beralih ke pemuda yang lain. Sama seperti sebelumnya, tangan pemuda itu juga terbakar. Ia hanya tersenyum dan pura-pura tidak tahu.
"Bu, mereka semua gagal!" bisik Guang Shen.
Guang Xiu hanya mengangguk. Ia lalu mengeluarkan gulungan emas. Gulungan itu terbang dan berputar-putar di aula. Setelah beberapa saat, gulungan itu jatuh ke tangan seorang pemuda yang tampak biasa-biasa saja.
"Seorang pelayan mendapatkan gulungan emas?" Qing Tang protes.
"Anda meremehkan sekte kami?" tanya Tetua sekte awan.
"Bukan meremehkan, tapi gagal. Kalau memang Tuan Muda kalian adalah orang yang tepat, tangannya tidak akan terbakar," jelas Guang Shen.
"Bocah, siapa kau? Apa hakmu menentukan kamu pantas atau tidak?" Xiao Bao menunjuk Guang Shen.
"Namaku Guang Shen, kalau mengikuti klan ayahku, namaku Xuan Shen. Setuju atau tidak, aku tidak peduli," jawabnya.
Guang Shen menghampiri pemuda yang memegang gulungan emas. Penampilan pemuda itu biasa-biasa saja, tapi di matanya, pemuda itu seorang jenius tak tertandingi.
"Kenapa kamu merahasiakan kekuatanmu?" tanya Guang Shen.
Pertanyaan itu membuat para Tetua kaget. Tatapan mereka langsung tertuju pada pemuda itu. Di sekte Awan, pemuda itu hanyalah pelayan, bukan siapa-siapa.
"Anak pelayan memiliki kekuatan? Jangan bercanda!" tegur Qing Tang.
"Dia tidak bercanda! Aku Shu Qiang bukan lagi pelayan!" ucap pemuda itu. Di bawah tatapan semua orang, ia membuka segel yang mengunci kekuatannya. Dalam waktu singkat, kekuatan ranah master menyapu aula istana.
"Pelayan rendahan!" Qing Tang mengeluarkan sebuah cambuk berapi. Sebelum cambuk itu diayunkan, Guang Shen sudah menghancurkannya.
Baaaammm
Di detik berikutnya, pemuda itu terpental hingga menghantam dinding. Pukulan yang mengenai dadanya menyebabkan tulang rusuknya patah, sementara tulang punggungnya retak gara-gara menghantam dinding yang sangat keras.
"Ada lagi yang ingin protes?" tanya Guang Shen.
"Ini hanya peringatan. Kalau kalian membahas tentang status sampah itu, tangguh sendiri akibatnya!" ancam Guang Shen.
"Kesampingkan dulu urusan pribadi kalian. Di sini, kita akan membahas tentang pemilihan kaisar yang baru!" ujar seorang pria tua. Dia adalah Mu Feng, dan dua orang lainnya adalah Xiong Dao, dan Wu Jiang Yi. Ketiganya adalah leluhur kekaisaran. Tugas mereka sangat sederhana, memilih kaisar yang baru jika kaisar sebelumnya tidak punya keturunan.
"Berhubung klan Huang sudah hancur, maka salah satu klan yang hadir akan diangkat menjadi kaisar," jelas Mu Feng.
"Setelah kami pertimbangkan, posisi kaisar akan dikembalikan ke klan pendiri, yaitu klan Guang!" lanjutnya.
"Mohon maaf, Leluhur! Klan Guang adalah klan terlemah di wilayah ini. Dibandingkan dengan klan Guang, bukankah klan Bei atau klan Fu lebih pantas?" tanya Tetua Sekte Awan.
"Perjanjian tetap perjanjian. Tepat hari ini, perjanjian itu sudah berlangsung 500 tahun. Sesuai dengan keputusan kaisar terdahulu, kekaisaran harus dikembalikan sebelum purnama darah muncul," jelas Wu Jiang Yi.
"Ada yang keberatan?" tanya Xiong Dao.
"Mohon maaf Leluhur, diantara anggota klan Guang yang tersisa, siapa yang akan menjadi kaisar?" tanya Guang Xiang.
"Kaisar yang baru sudah dipersiapkan sejak 20 tahun lalu. Jadi, orang yang akan menjadi kaisar adalah Guang Tian!" ungkap Guang Xiu.
Setelah mengatakan hal itu, ia membuka topengnya kulitnya. Sedari tadi, ia menggunakan topeng untuk menyamar. Setelah topeng itu dilepas, semua orang bisa melihat wajah aslinya.
"Xiu!" Diantara kerumunan, Guang Xiang menyebut nama yang pernah hilang.
"Guang Xiu, adikku! Kamu masih hidup?" tanya pria tua itu.
"Aku tidak pernah mati, Kak," jawab Guang Xiu.
Guang Xiu, perempuan yang dijuluki peri abadi itu menghampiri Guang Xiang. Tanpa mengatakan apa pun, ia memeluk pria tua itu. Andai saja di sana tidak ada orang, mungkin tangisnya sudah pecah.
"Kakak, aku sangat merindukanmu," ucapnya dengan suara yang agak serak.
"Selama ini, aku selalu mencarimu. Kamu kemana saja?" tanya Guang Xiang.
"Aku hanya menunggu waktu yang pas," jelas Guang Xiu.
"Kalau seperti ini, siapa yang berani menantang? Kekuatan Peri Abadi sangat kuat!" Tetua klan Bei berkomentar.
"Selama dia masih ada, klan Guang tidak akan tersentuh," ucap yang lain.
"Beruntung sekali. Padahal klan Guang sudah dihancurkan bertahun-tahun lalu," ungkap Tetua sekte puncak salju.
"Bukan hanya itu, pasukan istana peri juga sangat kuat. Aku pernah melihat ada ratusan orang yang berkultivasi selama bertahun-tahun. Yang terendah adalah ranah master agung," Tetua sekte bintang mengomentari.
"Rumor mengatakan kalau murid langsungnya sudah menerobos ranah leluhur," yang lain berkomentar.
"Mulai sekarang, kekaisaran akan dipegang oleh klan Guang!"
Wu Jiang Yi, menghampiri Guang Xiu. Ia memberikan giok kekaisaran. Setelah menyerahkan giok tersebut, leluhur wanita itu menghilang bersama dua orang lainnya.
"Guang Tian, masuklah!" pinta Guang Xiu.
Seorang pemuda memasuki aula. Ia menghampiri Guang Xiu dan berlutut di depan gurunya itu. Dialah Guang Tian, orang yang dipilih oleh peri abadi.
"Tian'er, mulai sekarang kamu akan menjadi kaisar. Ingat, jadilah pemimpin yang adil dan bijaksana," ucap Guang Xiu.
"Murid tak akan mengecewakan guru!" balas Guang Tian.
Di hadapan orang banyak, giok kekaisaran diberikan kepada Guang Tian. Selain itu, Guang Xiu juga memberikan giok putih ke pemuda itu.
"Hormat kepada Yang Mulia!"
Kecuali klan Bei, semua orang yang hadir berlutut. Bahkan, Shu Qiang hendak berlutut, tapi dihentikan oleh Guang Tian.
"Kamu calon suami nona Yue! Di lain waktu, jangan berlutut lagi di depanku!" pintanya.
"Tian'er, hari ini, istana matahari boleh kamu tempati. Istana itu memang dibangun khusus untuk kaisar yang baru," jelas Guang Xiu.
"Dimengerti, Guru!" jawab Guang Tian.
"Oh, iya, klan Bei, apakah kalian mau protes?" tanya Guang Shen.
"Tentu saja tidak!" Sepuluh orang anggota klan Bei menjawab bersama-sama. Meski begitu, tatapan mereka tidak bisa bohong. Mereka jelas tidak suka dengan keputusan leluhur kekaisaran. Bahkan, salah seorang diantara mereka mengeluarkan botol berisi pil beracun.
"Rencana kalian sudah ditebak! Sejak awal, aku sudah curiga!"
Xuan Yue melumpuhkan utusan klan Bei. Ia mengambil pil racun yang mereka bawa. Bukan hanya itu, kultivasi mereka pun dihancurkan.
"Siapa yang mengutus kalian?" tanya Xuan Yue.
"Kami diutus oleh kekaisaran Gu. Kabar tentang hancurnya kekaisaran Huang sudah sampai ke telinga mereka. Dalam waktu kurang dari seminggu, pasukan wilayah ini akan dikuasai oleh kekaisaran Gu!"
Setelah mengatakan hal itu, utusan klan Bei bunuh diri. Tak lama setelah mereka bunuh diri, seorang prajurit masuk ke aula dengan tubuh penuh luka.
"Pasukan Gu! Mereka sudah memasuki wilayah kekaisaran!" ucap prajurit itu sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
"Serahkan mereka padaku!"
Guang Tian menyuntikan energinya ke giok putih pemberian gurunya. Di detik berikutnya, giok itu memancarkan cahaya terang. Cahaya tersebut menembak ke langit dan membentuk sepasang sayang putih yang sangat besar.