Seorang wanita cantik dengan rambut pirangnya yang menjadi ciri khasnya harus berakhir dengan tragis karena berkerja di dunia gelap. Namun tuhan masih berbaik hati gadis cantik yang bernama Abhaya agrata balini di berikan kesempatan kedua untuk hidup kembali di dunia namun kesempatan kedua itu harus dia lakukan di tubuh wanita yang sepantaran dengan dirinya. Terasa aneh baginya tapi nyata untuk di lewatinya, Abhaya harus menjadi dua orang sekaligus membuat dirinya kesusahan untuk berkerja kembali di dunia gelap untuk membalas dendam keluarganya kepada salah satu keluarga yang membuatnya kehilangan kehangatan keluarga nya.
Tapi balas dendam itu terhalang sebuah perasaan yang rumit di jelaskan dengan kata kata membuat kacau rencana awal abhaya lalu apakah balas dendam yang ingin di lakukan abhaya akan berhasil?? atau justru tidak sama sekali??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MOVE 09 #bonusvisual
kehangatan di ruang tamu membuat gaura terlelap di pangkuan sang kakak entah kenapa gaura merasa hari ini adalah hari yang paling penat dan membuatnya pusing tujuh keliling banyak masalah yang tak pernah kunjung selesai. Begitu pula dengan daivan yang terlelap duduk di sofa ruang tamu ya adegan langka yang dapat di pandang oleh pandita saat ini karena sudah dari kecil mereka berdua sulit akur dan bahkan sama sekali tidak bisa akur membuat pandita menggelengkan kepalanya dan memotret adegan ade kakak yang cukup romantis.
"dua anak ini kadang buat kepalaku pusing kadang buat kepalaku tenang"kata pandita sambil tersenyum dan menatapnya ke arah layar handphone miliknya
Pandita tak ingin menganggu tidur kedua buah hatinya pandita memilih untuk pergi ke perusahaannya untuk bersiap siap akan pertemuan bisnis dengan kliennya.
Langit mulai gelap gaura perlahan membuka matanya dan mencoba melihat sekeliling menggulatkan badannya yang terasa pegal dan ingin copot rasanya.
"aku di ruang tamu ternyata"kata gaura sambil menatap ke arah daivan yang masih memejamkan matanya.
"ternyata dia tampan juga ya tapi mengapa dia sangat menyebalkan"ucap lirih gaura sambil mengambil handphonenya dan membuka pesan dari pandita
"sayang maaf ayah tidak mengabari mu langsung ayah sudah lepas landas dan pergi ke Prancis untuk beberapa waktu kalian berdua hiduplah berdamai dan saling kerja sama ayah percaya kalian saling menyayangi"
"iii kenapa ayah gak bangunin aku"kata gaura lirih dan sedikit kesal.
"kenapa gw mesti kesal?? Lagian toh dia bukan bokap gw"sambung gaura dan meletakkan handphonenya dan memilih pergi ke dapur
"duh laper banget sih perut gw gak bisa di ajak kompromi"
"sudah bangun"kata seseorang membuat gaura terlontak kaget dan menatap sinis daivan
"gila ya lu untung gw gak jantungan"kata gaura sebel dan menginjak kaki daivan yang berada di belakangnya daivan hanya tersenyum kecil dan mengeluarkan handphonenya milih pesanan makanan untuk malam ini
"bersih bersih dulu gih 10 menit lagi makanannya sampai"kata daivan dan di anggukan oleh gaura.
Gaura pergi ke dalam kamar dan gaura mengambil cat rambut yang ada di meja riasnya. Gaura tersenyum kecil dan segera masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya tak lupa mengcat rambutnya itu.
"okey tunggu sampai kering"kata gaura sambil bermain games di layar handphone miliknya. Namun gaura terkejut melihat notifikasi dari apk pink membuat gaura melihatnya dan menonton siaran langsung seseorang yang cukup dirinya kenal.
"iya sekarang aku masih di jerman kemungkinan lusa aku kembali ke Indonesia"
"ya aku sudah tau mengenai informasi tentang abhaya,aku turut berduka cita akan meninggalnya dirinya"
"mungkin setelah sampai di Indonesia aku akan pergi ke makamnya"
"kita berpisah karena kesalahpahaman ku kepadanya dan aku menyesali perbuatan ku itu bahkan sampai saat ini dia tetap ku kekasih ku"
"tolong siapapun itu kalian....
"hah apa apaan ini kenapaa bisa mengikuti dia??"kata gaura segera meng-unfollow pria itu dan melihat isi dm kepada pria itu
"hay kak aku gaura aku suka sekali nonton flog flog kakak aku terinspirasi kalo gak semua orang yang terlihat culun dan cupu itu tidak bisa apa apa, kakak tau tidak aku gaura mendapatkan peringkat 1 karena mengikuti tutorial yang kakak berikan dan kakak tau aku terus mencoba mendengarkan nasehat kakak dan gak pantang menyerah aku ngeidolain kakak banget berharap suatu saat kita bisa ketemu"
"hah?? Omg jijik banget"kata gaura sambil menghapus dm tersebut dan segera meletakan handphone segera masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan rambutnya dan badannya.
Setelah selesai gaura segera turun ke bawah dan pergi menuju dapur sudah tak tahan akan perutnya yang sudah berbunyi ini.
"itu adikmu daiv?"suara seseorang pria asing dan membuat gaura menoleh ke arah ruang tamu sekilas menampakkan 3 kepala pria yang sudah bisa di duga adalah kakaknya dan kedua temannya
Gaura tak perdulikan dan melanjutkan langkahnya ke dapur namun tak di dapatkannya makanan membuat gaura kesal dan berteriak memanggil nama kakaknya itu.
"DAIVAN DIMANA MAKANAN GW"teriak gaura dan membuat daivan berjalan ke arah gaura yang meneriakinnya dengan toa masjidnya
"sabar my little sun macet jalanan tau hujan tadi ajah temen temen kakak kehujanan"jelas daivan dengan lembut dan mengelus punggung gaura.
"tadi lu bilang 10 menit lagi ya ini udah lewat dari 10 menit"ucap gaura kesal sambil membenarkan handuk yang masih melilit di rambutnya
"tuh dah sampai tuh ambil gih"kata daivan dengan cepat membuat gaura segera berlari ke depan pintu dan mengambil pesanan gofood.
Gaura segera mengambil piring dan meletakkan nasi dan ayam bakar ke dalam piring dan segera memakannya dengan lahap sembari menonton balapan di layar handphonenya sedangkan daivan menggelengkan kepala dan kembali kepada teman temannya.
Di ruang tamu daivan melanjutkan pembahasannya bersama kedua sahabatnya yang sudah lama tak kunjung bertemu.
"itu adek lu daiv?"tanya avriga dan di anggukan oleh daivan
"ya dia adek gw satu satunya yang sering gw ceritain ke lu semua"jawab daivan sambil tersenyum dan membenarkan posisi duduknya
"yang dulu cupu itu?"sambung Antares membuat avriga yang sedang meminum tersedak
"iyaa gw akuin ade gw dulu emang cupu cupu banget tapi sekarang beuh beda badas sekarang"saut daivan dan membuat Antares mengangguk menahan tawa.
"eh iyaa gimana res lu udah ketemu sama cewe yang lu taksir dari kecil itu?"tanya daivan dan di gelengkan oleh antares
"gw gak berhasil nemuin dia"
"yah sadboy deh"ucap avriga sambil menepuk pundak antares
"tapi gw ngerasa dia ada di sekitar gw"kata antares membuat keduanya kaget dan mendorong tubuh antares
"lesbi lu anying"kata daivan sambil mendorong tubuh antares.
"bukan kalian yang gw maksud"sambung Antares dengan nada yang kesal dan tatapan elangnya.
Membuat daivan dan avriga tertawa kecil,tawaan mereka membuat gaura yang sedang makan hanya menggelengkan kepalanya dan segera kembali masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian.
Setelah selesai bersiap gaura mengambil kunci motornya dan berjalan ke arah ruang tamu untuk meminta izin keluar kepada daivan,ya mau bagaimana pun sekarang dia menjadi gaura bukan lagi abhaya yang bebas berpergian.
"kak aku izin keluar"ucap gaura dengan nada datar dan menatap ke arah daivan yang melongo menatap penampilan gaura yang semakin hari semakin membuatnya hari semakin gila
*outfit yang di pakai gaura
"cantik"ucap avriga dan daivan sedangkan antares hanya diam dan memandangi sekilas
"kamu mewarnai rambutmu dek?"tanya daivan membuat gaura kebingungan dan hanya mengangguk
"jadi boleh gak nih"tanya gaura dengan nada yang jengah
"ya boleh jam 10 sudah sampai rumah"ucap daivan dan di anggukan oleh gaura.
Gaura segera melangkah pergi dan menatap sinis ke arah antares. Gaura segera menyalakan mesin motornya dan pergi untuk mencari seseorang yang telah lama ingin diaa selidiki.
Bersambung
Visual para tokoh
Gaura Heema Pandita
Abhaya agrata balini
Daivan Pandita
Antares Bimantara Jayendra
Ishan Maheswara
Johan Maheswara
Pandita sangga
8.Ahliya Basanti prama
