Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Operasi berhasil 2
.
.
semua nya bekerja dengan kompak keringat di dahi mereka bercucuran dan dengan setia suster Tiara melap keringat mereka satu persatu .
setelah delapan jam mereka bekerja akhir nya mereka berhasil mengangkat tumor otak ganas yang bersarang selama puluhan tahun di otak pasien nya itu.
Amora bernafas dengan lega begitu pun juga dengan semua tim nya.
" lanjut kan jahitan nya " ucap Amora kepada Dokter Widya
dokter Widya pun mengambil alih untuk menjahit kulit luar kepala pasien nya itu.
" di luar ruangan keluarga pasien seperti nya sedang marah, dan pak Vino juga ada disana " ucap suster Lisa yang sempat mengintip di jendela kaca kecil yang ada di atas pintu.
Amora menarik nafas nya dengan kasar di balik masker nya dan ia segera membuka kaos tangan karet nya yang penuh dengan darah itu lalu membuangnya ke tempat sampah.
" aku akan menemui nya " ucap nya lalu melangkah keluar tetapi dokter Lucky langsung mendahului nya.
dan pada saat dokter Lucky membuka pintu ruang operasi itu, keluarga pasien nya itu langsung menarik kerah baju nya dan memukul rahan dokter Lucky dengan keras
bug
dokter Lucky meringis kesakitan hingga di sudut bibir nya mengeluarkan darah.
Amora dan pak Vino langsung menghampiri mereka
" jangan bilang kalian semua sudah membunuh ibu ku " ucap anak dari pasien nya itu dengan penuh emosi
Amora mendudukkan Lucky di kursi besi lalu menghampiri anak dari pasien nya itu yang masih di pengan dengan kuat oleh pak Vino.
" anda tenang dulu pak,...__ " ucapan Amora di hentikan oleh teriakan keras dari anak pasien nya itu
" BAGAIMANA AKU BISA TENANG SEDANGKAN KALIAN SEMUA BERADA DI DALAM RUANGAN OPERASI SELAMA DELAPAN JAM , APA YANG YANG KALIAN LAKUKAN KEPADA IBU SAYA HA...? " teriak nya dengan berusaha untuk lepas dari pegangan pak Vino
Amora mengelus dadanya mendengar teriakan dari orang itu, ia menarik nafasnya dengan kasar , pak Vino berkata " anda tenang dulu pak, sebaik nya kita bicara kan dengan baik "
" bagaimana aku bisa tenang sedang di dalam sana dokter gadungan ini membunuh ibu ku " ucap nya dengan mata yang sudah berkaca-kaca
Dokter Widya dan yang lainnya yang masih berada di dalam ruangan operasi menggelengkan kepalanya mendengar suara amukan dari anak pasien nya itu.
" LEPASKAN SAYA " bentak nya kepada pak Vino, Amora memberikan kode kepada pak Vino dan pria paru baya itu pun melepaskan tangannya dari pria itu
pria itu menatap tajam Amora lalu bergantian menatap tajam dokter Lucky yang masih duduk di kursi besi seraya memegang pipi nya yang sakit.
" anda jangan menatap saya dan dokter Lucky seperti itu tuan.... ibu anda baik-baik saja sekarang tumor ganas yang bersarang di otak nya berhasil kami angkat, dan sebentar lagi ibu anda akan di pindah kan ke ruangan rawat " jelas Amora berusaha tenang
pria itu diam mendengar semua pejelasan dari Amora .
" anda juga tidak bisa seenaknya begini memukul teman saya tanpa mendengar penjelasan dari kami terlebih dahulu " ucap nya lagi ia tidak suka melihat pria itu memukul dokter Lucky dengan seenak nya.
" ma.. maaf " ucap pria itu merasa bersalah
Amora tidak menanggapinya ia melangkah kearah dokter Lucky yang masih duduk di atas kurir besi lalu membantu temannya itu untuk berdiri
" aku akan membantumu mengobati lukamu " ucap nya lalu membawa dokter Lucky pergi dari sana meninggalkan pak Vino dan anak dari pasien nya itu.
tak lama brankar wanita yang baru di operasi tadi di dorong keluar dari ruang operasi oleh dokter Widya dan teman-teman nya
" bawa keruang rawat " pinta dokter Widya lalu ia berdiri di hadapan anak dari pasien nya itu
setelah mereka pergi yang di temani oleh dokter Dito dengan santai dokter Widya melangkah ke arah pria itu
" anda putra dari pasien tadi kan ? " tanya dokter Widya, pria itu hanya menganggukkan kepala nya
dokter Widya menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu kembali berkata " seharusnya anda tidak harus marah-marah seperti tadi, anda tau kami semua di dalam sana berjuang dengan keras untuk menolong nyawa ibu anda... tetapi dengan seenak nya anda memarahi teman saya " marah dokter Widya, pak Vino yang masih berdiri di antara mereka menarik lengan dokter Widya meminta wanita itu untuk pergi tetapi dengan cepat dokter Widya menepis tangan pria paru baya itu
dokter Widya menunjuk wajah pria itu dengan tatapan tajam nya " anda bilang kan jika operasi ini gagal anda akan menuntut kami semua... tetapi nyatanya kami berhasil mengangkat tumor ibu anda tanpa ada kesalahan sedikit pun, dan anda memarahi tenan saya seenak nya , andaikan anda yang menjadi seorang dokter anda akan tau betapa was-was nya kami semua berada di dalam sana selama delapan jam tanpa minum dan makan "
pria itu menundukkan kepala nya " ma.. ma.. maaf.. saya salah "
pak Vino kembali menyuruh dokter Widya untuk pergi tetapi sebelum melangkah pergi dokter Widya kembali berkata " saya harap anda tidak seperti ini lagi mengambil keputusan tanpa berfikir terlebih dahulu " lalu dokter Widya melangkah pergi dari sana dengan seragam operasi masih melekat di tubuh nya
di ruangan IGD Amora membantu dokter Lucky mengobati lukanya, tak lama dokter Dito masuk bersama dengan suster Feby, suster Tiara dan suster Lisa
" astaga...apa pria itu tadi memukul kamu " tanya dokter Dito panik
" ini hanya luka kecil kok " ucap dokter Lucky saat sudut bibir nya selesai di obati oleh Amora
" luka kecil kamu bilang sampai pipi kamu bengkak seperti ini " ucap nya lagi seraya memeriksa wajah dokter Lucky
" apa dokter Agatha tidak apa-apa " tanya suster Feby
" aku baik-baik aja, dokter Lucky menyelamatkan ku " ucap nya tersenyum seraya menyimpan kotak obat kepada tempat nya
mereka semua menghembuskan nafasnya lega, tiba-tiba pintu ruang IGD terbuka dengan sangat kasar
Brak
semua nya melihat kearah pintu dan mengangkat alisnya bingung saat melihat dokter Widya masuk dengan mengomel
" harus nya kita tuntut balik tuh orang, seenak nya marah-marah sepeti itu, padahal kami semua sudah melakukan yang terbaik untuk ibu nya " kesal nya seraya melihat wajah dokter Lucky yang bengkak
" astaga.... harus nya tadi aku pukul tuh wajah pria itu, ... enak sekali dia memukul wajah tenan ku seenak nya " lanjut nya lagi dengan sangat marah
" sudah-sudah sebaik nya kita makan aku lapar " ucap Amora mengalihkan perhatian mereka
" aku juga lapar depalan jam berada di ruangan operasi tanpa minum dan makan itu sangat menyiksa " ucap suster Tiara
" dan seenak nya juga orang memarahi kita " dokter Widya masih menyimpan dendam kepada pria itu
.
.
.
Maaf guys kemarin Author gak up soalnya pipinya author bengkak dan sakit nyut-nyut seperti orang sakit gigi 🥺 padahal lagi gak sakit gigi. 🥺🥺
jangan lupa Like comen dan vote ya guys 🤗🤗 maaf jika masih banyak typo nya 🙏😊
.
.
.
