Nikah Tanpa Cinta

Masih di dalam lift,gadis itu memandangi penampilan nya di sendiri.Di lihat nya penampilannya tidak jelek tapi sebaliknya penampilannya seperti biasanya seperti gadis ABG modis dan kekinian tapi kenapa wanita paruh baya yang berada di samping nya menganggap nya seperti seorang pembantu saja.

Noora menghembuskan napas kasar ke udara,sungguh ini benar-benar membuat nya pusing apalagi tadi wanita itu bilang kalau dirinya bisu.

"Apa aku harus berakting menjadi seorang gadis bisu? tanyanya dalam hati sambil melihat kearah jarinya.

" Untung saja cincin nikah nya udah aku simpan, kalau nggak pasti aku akan sulit untuk menjawab pertanyaan wanita itu karena mana mungkin seorang pembantu memakai cincin berlian.

Di saat gadis itu sedang sibuk dengan pikiran nya pintu lift pun terbuka.Wanita itu pun langsung menarik tangannya untuk ikut keluar dari dalam lift.

Tanpa kata gadis itupun mengikutinya hingga tepat di depan pintu wanita paruh baya itupun langsung menekan nomor unitnya dan tak lama

Ceklek

Pintu itupun terbuka.

"Ayo masuk".ajaknya dan lagi- lagi dia pun menurut tanpa bisa protes karena kini dia berperan sebagai seorang gadis bisu.

Sampai di dalam apartemen itu Noora di buat begitu kagum karena di dalam apartemen ini terlihat begitu mewah.Barang-barang yang ada di dalam nya pun begitu mewah. Tepat di ruangan tamu dia melihat sebuah bingkai foto besar wajah laki-laki yang menjadi suaminya.Perlahan-lahan dia tersenyum tipis tapi masih terus begitu mengagumi interior apartemen.

"Dia mempunyai tempat tinggal sebagus ini tapi sayang minim akhlak".gerutunya karena kesal menyuruh nya untuk naik taksi.

"Ela sini".panggil wanita paruh baya yang berdiri di hadapan nya.

Noora pun menghampirinya dan wanita itupun langsung mengajak nya menuju kamar.

Ceklek

Pintu kamar itupun terbuka

" Ini kamar kamu!Katanya dan membuat gadis itu masuk dan melihat ke dalam nya. Kamar itu berukuran 2 kali 2,dengan satu kasur lantai dengan satu bantal.Lalu dia melihat kearah sudut ada sebuah lemari kecil dan juga kipas angin.Dan dia pun berjalan menuju ke kamar mandi yang berada didalam nya.

"Ini seperti kamar kontrakan".pikirnya.

Wanita paruh baya itupun masih mengikutinya.

"Kamarnya kecil ya? tanya nya langsung duduk di atas kasur dan gadis itupun hanya menganggukkan kepalanya tanda mengiyakannya.

" Ya mau bagaimana lagi kita kan cuma pembantu atau lebih keren nya itu panggilannya asisten rumah tangga ".katanya sambil tersenyum membuat Noora pun tersenyum di balik maskernya.

" Tapi kamu tenang aja Ela,majikan kita itu orang sangat baik loh Ibu sering di berikan uang tip jika Tuan datang ke sini.Dan kamu harus tau Ela Tuan kita itu ganteng banget pasti jika kamu bertemu dengan nya akan terpesona jika melihat nya".ucap wanita itu begitu bersemangat menceritakan majikannya.

Seandainya saja wanita ini tau bahwasannya laki-laki yang di ceritakan nya ini sudah membuat nya kesal dihari pertamanya menginjakkan kedua kakinya di kota J.

"Apa dia masih mengagumi nya ataukah sebaliknya?tanyanya dalam hati.

Perlahan-lahan Noora mengambil buku kecil dan menuliskan sesuatu di dalamnya setelah nya dia memberikan buku kecil kepada wanita paruh baya yang masih duduk di kasur.

"Terima kasih.Boleh saya tau nama anda?

Wanita itupun tersenyum sambil melihat kearah nya.

" Sama-sama.Kamu panggil saya Bi Yati".kata nya dan Noora pun menganggukkan kepalanya tanda iya.

"Oh iya,karena hari ini kamu baru sampai dan pastinya masih capek jadi sekarang kamu istirahat saja besok kamu baru bekerja."Noora pun mengangguk

" Kamu sudah makan siang belum? tanyanya sambil mengembalikan buku kecil kepada Noora.

Noora pun menulis lalu menunjukkan nya kepada wanita paruh baya itu

"Belum".tulisnya.

" Kalau begitu kita makan siang dulu kebetulan Bibi juga belum makan siang. Sehabis makan barulah kamu istirahat ".katanya dan lagi-lagi dia pun mengangguk

" Taruh tasnya dulu, ayo ikut Bibi".ucapnya dan gadis itu pun menurut.

Kini mereka berdua sudah berada di pantry,wanita paruh baya itupun menyiapkan makan siang untuk mereka berdua.Terlihat nasi dan dua menu yang sangat sederhana tapi bagi Noora makan ini terlihat begitu nikmat dan ingin sekali memakannya.

"Maaf Ela, Bibi hanya masak beginian".ucapnya sambil mengambil kan nasi serta lauk-pauk untuk nya dan gadis itupun hanya menaikkan tangan jempolnya tanda makanan ini sudah lebih dari cukup untuk nya.Wanita paruh baya itu pun tersenyum sambil terus melihat kearah gadis bernama Ela yang terlihat begitu cantik setelah melepaskan maskernya.

"Kok kamu mau sih jadi asisten rumah tangga La?Seharusnya kamu itu kerja jadi foto model busana muslim itu cocok buat kamu yang mempunyai wajah cantik".

Noora menulis lalu menunjukkan nya kepada wanita yang duduk di hadapan nya.

" Siapa yang mau terima saya Bi,saya kan bisu".katanya membuat hati wanita paruh baya itupun terdiam karena tidak bisa berkata apa-apa lalu dia pun menggenggam tangan kanan gadis itu lalu mengusapnya lembut membuat Noora pun tersenyum untuk memberitahu kalau dia baik-baik saja.

Lalu keduanya pun makan tanpa berbicara lagi hingga kini Noora sudah berada di dalam kamar nya.

"Capek banget berpura-pura jadi bisu".gumamnya dalam hati sambil tertawa pelan menertawakan dirinya.

" Noor, Noor.Pintar akting mu".gumamnya lagi sambil tersenyum lebar.

bersambung