Davina mempunyai kekasih dan sahabat namun dengan teganya mereka bekerja sama menjual dirinya. Davina pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Namun siapa sangka pria tersebut ternyata seorang Ketua Mafia sekaligus seorang psycophath pembunuh berdarah dingin dan anti wanita.
Enam tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dengan suasana yang berbeda di mana Davina bersama ke tiga anak kembarnya hasil dari cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Bagaimana kisah perjalanan cinta mereka? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yakasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kan Sehati
"Kan sehati." Ucap Paman David sambil tersenyum kemudian mengusap rambut adik kembarnya dengan lembut.
Mommy Davina hanya tersenyum kemudian Mereka berlima duduk di ruang keluarga menunggu Oma Angelica dan Opa William. Sedangkan Dave yang pintar dalam bidang IT tidak pernah lepas dari iPad canggihnya. Dave memonitor ke mana Daddynya berjalan di mall yang sangat besar tersebut.
"Dave sayang, Kamu jangan sering main iPad terus nanti matamu minus." ucap Mommy Davina menasehati putra sulungnya.
"Iya Mommy." Jawab Dave sambil menyimpan kembali iPad nya ke dalam tas punggung yang berukuran mungil.
Tidak berapa lama Oma Angelica dan Daddy William berjalan ke arah Mereka dan Mereka pun keluar dari mansion menuju garasi mobil. Paman David duduk di kursi pengemudi dan Opa William duduk di samping pengemudi sedangkan Oma Angelica, Mommy Davina dan ke tiga anak kembar genius duduk di kursi belakang pengemudi.
Dave membuka tasnya kembali dan mengambil iPad canggihnya untuk melihat posisi Daddynya.
"Daddy pergi ke restoran Pesona Hati." bisik Dave.
Ke dua adik kembarnya hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Singkat cerita kini mereka sudah sampai di mall terbesar yang berada di Negara T. Ketiga anak kembar yang sudah tahu Daddy Aberto berada di restoran langsung berjalan menuju ke sebuah restoran.
"Mommy, kita makan di restoran Pesona Hati ya?" Tanya ke tiga anak kembarnya sambil membalikkan badannya dan menatap Mommy kembarnya dengan jurusan andalannya.
"Baiklah, tapi Mommy ke toilet dulu ya? Kalian bertiga sama Oma Angelica, Opa William dan Paman David dulu." ucap Mommy Davina dengan nada lembut.
"Baik Mommy." Jawab mereka serempak.
"Oma ikut ke toilet." ucap Oma Angelica.
"Baik Mom." Jawab Mommy Davina sambil tersenyum.
"Kalian jangan nakal ya?" ucap Mommy Davina memberikan nasehat ke tiga putra kembarnya.
"Baik Mommy." Jawab mereka serempak.
"Daddy dan Kak David, Davina titip tiga anakku ya." pinta Mommy Davina.
"Kamu ini bicara sama siapa aja, tentu saja Kami akan menjaga ke tiga anakmu." ucap Paman David.
"Daddy titip Mommy jangan sampai lecet." Ucap Daddy William usil.
"Daddy tenang saja, Davina akan menjaga Mommy dengan baik." Jawab Mommy Davina.
"Memangnya Mommy barang?" Tanya Mommy Angelica dengan mata mendelik.
Opa William hanya tersenyum kemudian Oma Angelica dan Mommy Davina berjalan ke arah toilet umum sedangkan Opa Wiliam, Paman David dan ke tiga anak kembar berjalan ke arah restoran yang ditunjuk oleh ke tiga anak kembar genius.
Singkat cerita kini Mereka sudah sampai di restoran Pesona Hati. Ke tiga anak kembar genius mencari Daddy Aberto dan dengan mata elangnya Dave melihat Daddynya bersama ke empat paruh baya dan seorang gadis yang sangat cantik dan seksi menaiki restoran ke lantai tiga tempat ruangan khusus VVIP.
"Opa dan Paman kita ke lantai tiga ya." pinta Dave.
"Lantai tiga tempat ruangan VVIP dan tidak ada permainan anak - anak lebih baik di lantai satu banyak permainan." bujuk Opa William.
Ke dua adiknya yang melihat kakaknya meminta ke lantai tiga langsung matanya menatap ke lantai tiga dan melihat Daddy Aberto sedang menaiki anak tangga. Daven dan David langsung mengerti ide kakaknya yang bernama Dave.
"Tidak Opa kami ingin ke lantai tiga, kami mohon Opa." Mohon ke tiga anak kembar genius tersebut dengan menampilkan puppy eyes yang menjadi andalan Mereka.
"Kalau begitu biar Paman David yang menemani Kalian di lantai tiga sedangkan Opa menunggu Oma Kalian. Kamu bisakan menjaga ke tiga ponakanmu?" tanya Opa William.
"Bisa Dad." Jawab Paman David.
"Kalian nurut apa kata Paman David dan jangan lari - lari." ucap Opa William menasehati ke tiga cucunya.
"Baik Opa." Jawab ke tiga anak kembar tersebut.
Ke tiga anak kembar tersebut berjalan ke arah tangga bersama Paman David sedangkan Opa William menunggu istri dan putrinya yang berada di toilet. Setelah beberapa saat ponsel milik Opa William berdering sekali membuat Opa William mengambil ponselnya dari saku celana panjangnya.
Opa William membaca isi pesan tersebut dan matanya membulat sempurna membuat Opa William pergi meninggalkan restoran Pesona Hati sambil menghubungi putranya yang bernama Paman David.