Istri Tengil CEO Tampan

2 hari pun berlalu, kini Kanza tinggal di New York, hari ini Kanza akan daftar ke kampus dimana sang kakak kuliah.

"kau sudah siap." tanya bian.

"sudah kak." jawabnya.

kini bian mengendarai mobil sport miliknya menuju kampus, setelah beberapa menit, mereka pun sampai.

"ayo turun." ajaknya pada Kanza.

bian turun lebih dulu,dan terlihat oleh Kanza di luar mobil banyak siswi yang menatap bian, ya karna bian sangat tampan, tetapi dia memiliki sifat yang dingin.

Kanza pun membuka pintu mobil, dia keluar dengan ala slow motion, anggap aja begitu ya.

"anjir itu siapa, gila cantik bener."

"apa itu cewe nya bian?."

"ayang gue masa udah punya cewe sih."

"tapi mereka cocok ya ga, cantik dan tampan."

"gue mah ikhlas gapapa kalo ayang bian sama cewe secantik dia."

"emang si bian mau sama Lo?."

"ya kan gue mau dia gamau haha."

itulah ucapan ucapan para siswi saat melihat kanza.

"ayo, jangan dengerin omongan orang." ajak Bian.

bian menggandeng tangan Kanza dan memasuki koridor kampus, banyak mata yang tertuju pada Kanza.

kini Kanza di antar bian menuju kelasnya.

"permisi pak." ucap bian.

"ya, ada apa? kamu bukan kalas saya kan?." tanya dosen itu.

"bukan pak, saya kesini mau mengantarkan siswi baru." ucapnya.

"oh baiklah silahkan masuk." jawabnya.

"masuklah, jika ada apa apa beritahu kakak." ucapnya.

"oke ka, makasih ya." ucapnya lalu masuk ke dalam kelas.

"silahkan perkenalkan dirimu." ucap dosen.

"perkenalkan saya Kanza Olivia M." ucapnya singkat.

"sudah?." dan di angguki oleh Kanza.

"oke baiklah , silahkan duduk di bangku yang kosong." ucap dosen itu.

Kanza pun melangkah dan matanya tertuju pada bangku yang kosong dan di sebelah nya terdapat seorang wanita yang memakai kacamata.

"gue duduk disini boleh?." tanya Kanza dan di angguki oleh wanita itu.

"gue Kanza." ucapnya.

"aku Vania." ucapnya dengan menunduk."

kini Kanza memulai pelajaran nya,setelah 1 jam lamanya, pelajaran pun selesai.

"oke semuanya, sampai jumpa di pertemuan berikutnya." ucap dosen.

"baik pa." jawab mereka semua.

dosen itupun pergi meninggalkan kelas Kanza, kelas Kanza pun mulai ramai.

"hai." sapa seorang wanita yang menghampiri Kanza.

"hai." jawabnya.

"kenalin gue Clarisa." ucapnya dengan memberikan tangannya seraya berjabat tangan.

"gue Kanza." jawabnya dan menjabat tangan Clarisa.

"mau ke kantin?." tanya nya.

"boleh."

"Vania ayo ikut."ajak Kanza pada Vania.

"a-aku?." ucapnya terkejut saat Kanza mengajaknya.

"iya, ayo kita ke kantin."

"Tapi." ucapnya, Vania tidak banyak membawa uang, karna dia orang yang kurang mampu, bahkan kuliah disini pun, karna dia mendapatkan beasiswa.

"dia ga pernah ke kantin, dia selalu membawa bekal." bisik Clarisa pada Kanza, dan Kanza pun hanya mengangguk.

"Uda ayo ikut aja." ajaknya dan langsung memegang tangan Vania.

Vania terkejut karna Kanza tidak seperti teman teman yang lainnya.

mereka bertiga pun memasuki kantin, banyak pasang mata yang memperhatikan Kanza akan kecantikan nya.

"nah itu kosong."ujar Clarisa dengan menunjuk bangku yang kosong.

mereka pun segera menempati bangku itu.

"Lo mau pesen apa za?." tanya Clarisa.

"bakso sama lemon tea aja." jawabnya.

"kalo Lo apa Van?." tanya nya pada Vania.

"em samain aja kaya Kanza." ucapnya dengan ragu.

"oke, gue akan pesen, kalian tunggu ya." ucap Clarisa.

"Clarisa, aku ikut."

"yauda ayo."

Clarisa dan Vania pun menuju stand bakso dan minuman, Kanza yang menunggu pun hanya memainkan ponsel.

Kanza merubah sifatnya 180 derajat, dia akan bersikap dingin dan cuek, tetapi dia akan menjadi seperti anak kecil dan manja jika bersama keluarganya.

makanan pun tiba.

"ini punya Lo." ucap Clarisa dan memberikan pesanan yang Kanza pesan.

kini mereka menikmati makanan itu, tetapi.

Brakkk...

mereka bertiga terkejut saat ada tiga orang wanita menggebrak bangku Kanza, sontak membuat Kanza menoleh pada wanita itu.

"jadi gadis ini yang keluar dari mobil bian." ucap wanita itu yang penampilan nya seperti Tante Tante.

"benar, dia orangnya." ucap salah satu temannya.

"di bayar berapa Lo sama bian hah." hardiknya.

membuat Kanza mengerut kan alisnya, dia bingung apa yang di maksud dengan omongan para wanita ini.

"Lo budeg?." tanya nya lagi.

"hm." jawab Kanza singkat.

"jangan kecentilan deh kalo jadi orang." ucapnya.

"heh ikan sapu sapu, Lo aja yang kecentilan sama kak bian, ka bian emang pernah ya ngeliat Lo yang kaya ikan sapu sapu begini." ucap Clarisa yang membuat Kanza tertawa.

"oh dia suka sama kak bian." batin Kanza.

wanita itu merasa geram mendengar ocehan Clarisa.

"gausah ikut campur ya Lo." tunjuknya.

"heii Lo Desi ikan sapu sapu, gue berhak ikut campur , karna dia temen gue." ucapnya.

lagi lagi Kanza tertawa, tidak dengan Vania, dia merasa takut akan kehadiran Desi N the geng.

"heh ngapain Lo ketawa hah, emang ada yang lucu." ucap wanita itu yang sudah emosi.

para mahasiswa lainnya hanya memperhatikan tidak ada yang melerai nya.

Kanza masih terdiam tidak menjawab, tetapi saat wanita itu akan menampar Kanza, Kanza langsung mencengkram erat pergelangan tangannya.

"sekali aja Lo nyentuh kulit gue, gue akan merobek perut Lo dan ngeluarin semua isinya, camkan itu." ucap Kanza dengan menghempaskan tangan nya dengan kasar.

aura Kanza membuat wanita itu gemetaran dan mengeluarkan keringat, bibir nya pucat pasti, dia tidak pernah menyangka akan ada orang yang berani melawannya, kini dia menghadapi lawan yang salah.

"Des, Desi." ucap temannya dengan menepuk bahu Desi.

"a-ayo kita pergi." ajaknya pada teman temannya.

Desi dan temannya pun pergi meninggalkan Kanza, Kanza pun melanjutkan makanan nya yang tertunda.

mahasiswa yang berada di kantin pun kembali seperti semula seperti tidak ada yang terjadi.

"za, Lo bilang apa sama tu ikan sapu sapu." tanya Clarisa penasaran.

"ga bilang apa apa ko, udah Yu habisin, habis ini kita balik." ucapnya.

mereka pun menikmati makanan itu meskipun tidak senikmat pertama kali, setelah beberapa menit mereka pun selesai dan balik ke kelas, kini mereka akan siap pulang.

maaf ya gays kalo banyak salahnya apalagi soal kampus, harap di maklumi.