CINTA Yang Tak DIRESTUI

Keesokan harinya Nabila sudah mulai bekerja, tetapi dia tidak diperbolehkan untuk bekerja berat. Dia hanya mencatat pesanan pelanggan dan mengelap meja saja.

"Enak banget ya kalau dekat dengan bos, bisa santai-santai," ucap Mela pada Rani.

"Iya tuh anak baru aja belagu. Atau jangan-jangan bener kalau dia memang cewek gak bener dan langganan si bos, makanya dimanja gitu," ucap Rani yang juga geram pada Nabila.

"Udah jangan gosip, bisa-bisa kamu nanti dipecat," ucap Lena yang juga iri pada Nabila.

Lalu mereka bertiga melanjutkan pekerjaan masing-masing.

Tak lama bagian kasir mendapat telepon dari bosnya, siapa lagi kalau bukan Aditya. Dia meminta dibawakan minuman oleh Nabila.

Orang-orang yang iri semakin membenci Nabila karena Nabila jadi seperti anak emas di restoran ini, padahal dia baru bekerja beberapa bulan lalu.

Dino melihat nanar Nabila sedang membawa minuman menuju lantai atas. Dia semakin yakin kalau Aditya mencintai Nabila.Dino yang sudah lama menyimpan rasa pada Nabila hanya bisa diam dan menerima kekalahan. Karena tidak mungkin bagi dirinya untuk bersaing dengan Aditya, yang jauh lebih baik dan kaya dari dirinya.

Rima yang melihat itu juga merasa kecewa karena dia juga menyimpan rasa pada Dino, sedangkan Dino terlihat menyukai Nabila. Sungguh kisah cinta yang rumit.

"Kak Dino suka ya sama Nabila?" ucap Rima yang memberanikan diri untuk bertanya pada Dino. Sedangkan Dino hanya tersenyum.

"Tapi sepertinya Nabila tidak begitu, dia menyukai orang lain yang jauh lebih baik dari aku."

"Apa Kak Dino sudah pernah mencoba mengungkap perasaan Kak Dino sama Nabila?"

"Aku terlalu pengecut untuk itu, hingga akhirnya ada yang lebih berani mendekati Nabila. Aku kalah, ya aku kalah sebelum berperang"

"Sabar ya Kak, mungkin memang belum jodohnya. Nanti pasti akan ada jodoh yang terbaik untuk kakak, lebih baik lupakan Nabila."

"Bicara memang mudah, karena kamu belum pernah merasakan patah hati, jadi kamu bisa berkata seperti itu," ucap Dino lalu pergi meninggalkan Rima.

"Sekarang aku juga sedang merasakan apa yang kamu rasakan kak," ucap Rima lirih.

Sedangkan di lantai atas Aditya kekeh untuk menyuruh agar Nabila istirahat dulu di ruangannya. Aditya ingin makan siang bersama Nabila siang ini, dan dia sudah memesan makanan yang sebentar lagi sampai.

"Mas, aku nggak enak sama yang lain, aku turun aja ya," rengek Nabila.

"Sebentar dulu, kita makan siang dulu. Lagian ini sudah waktunya makan siang kan?"

"Tapi aku biasanya gantian sama yang lain."

"Kan sama saja, nanti kalau kamu sudah selesai makan gantian sama yang lain."

Tak berselang lama makanan pun datang diantarkan oleh Lena.

Lena semakin geram melihat Nabila yang ada di ruangan Aditya. Lalu setelah itu Lena kembali ke bawah dengan perasaan kesal.

"Enak banget tuh anak baru, makan siang aja di ruangan si bos," gerutu Lena.

"Ayo makan dulu," ucap Aditya.

Lalu Aditya dan Nabila makan siang bersama, Aditya tak bosan-bosannya memandangi wajah Nabila, hingga yang dipandangi salah tingkah.

Dengan cepat Nabila menghabiskan makanannya dan ingin cepat-cepat keluar dari ruangan itu.

"Aku sudah selesai Mas, aku mau langsung ke bawah," ucap Nabila sambil membereskan bekas makanannya.

"Tunggu sebentar aku belum selesai," titah Aditya dan Nabila hanya bisa menghela nafas panjang.

"Nabila, ada yang ingin aku katakan sama kamu," ucap Aditya setelah menyelesaikan makannya.

"Tentang apa mas?"

"Aku suka sama kamu, aku mau kamu jadi pacar aku," ucap Aditya to the poin.

"Em, aku gak bisa Mas!"

"Kenapa?"

"Aku merasa gak pantas untuk Mas Adi, aku hanya pegawai rendahan di sini," ucap Nabila sambil menunduk.

"Aku nggak peduli masalah itu, yang aku tau aku mencintaimu, aku ingin selalu melindungi mu dan memberikan kebahagiaan untuk mu"

"Tapi mas apa kata orang-

"Jangan pedulikan orang lain, tanyakan hatimu apakah kamu juga mencintaiku atau tidak?"

"Aku butuh waktu untuk berfikir mas "

"Baiklah aku tunggu Jawaban kamu besok, jadi fikirkan baik-baik," ucap Aditya.

"Kalau begitu aku permisi dulu mas."

"Hmm, ingat siapkan jawaban mu besok."

Lalu Nabila segera keluar dari ruangan itu dengan membawa nampan yang sudah bekas makan siangnya dengan Aditya.

Nabila berusaha bersikap biasa saja saat sudah berada di bawah, walaupun hatinya tidak karuan.

"Enak ya yang makan siang sama bos, mau hidup enak tapi ambil jalan pintas," sindir Mela.

Sedangkan Nabila hanya diam saja berusaha mengacuhkan Mela, lalu Nabila segera pergi meninggalkan Mela.

"Dasar nggak tau diri, anak baru aja udah sombong, mentang-mentang lagi dekat sama si bos," gerutu Mela.

"Udah deh biarin aja, daripada nanti kamu di pecat kalau dia sampai ngadu sama si bos," ucap Lena.

Setelah jam pulang kerja, Nabila dan Rima segera istirahat setelah bergantian untuk mandi.

"Bil, boleh tanya sesuatu gak?"

"Tanya aja kenapa sih? Pake acara nanya segala."

"Emm, sebenarnya kamu ada hubungan apa sama mas Aditya?"

"Sebelumnya aku gak ada hubungan apa-apa sama mas Adi, tapi tadi siang dia baru nembak aku."

"APA? Kamu serius?"

"Shutt, jangan teriak-teriak, nanti dikira ada apa lagi?"

"Maaf deh, terus terus kamu jawab apa? Pasti di terima kan, iya kan?" tanya Rima sangat antusias.

"Belum aku jawab."

"Kok belum sih, kurang bukti apa lagi, dia itu benar-benar cinta sama kamu. Aku saksinya saat kejadian itu."

"Iya aku tau, tapi aku merasa tidak pantas untuk dia Rim, kamu tau sendiri siapa aku!"

"Kamu jangan berfikir seperti itu Bila, cinta itu tidak memandang status dan latar belakang. Cinta itu murni tanpa syarat. Aku lihat sendiri kalau mas Aditya itu tulus sama kamu."

"Tapi aku nggak tau gimana dengan orang tuanya Rim, belum tentu juga mereka mau nerima aku."

"Sudah jangan menyerah dulu, jalani saja dulu. Masalah restu orang tua itu bisa dipikirkan nanti. Mas Aditya juga pasti akan berjuang agar dapat restu dari orang tuanya."

"Kok kita bahas nya jauh banget, adian aja belum. Sudah yuk tidur udah malam besok kita harus kerja," ucap Nabila.

Lalu keduanya memutuskan untuk tidur, walaupun sebenarnya mereka sama-sama belum bisa tidur.

Nabila masih memikirkan bagaimana cara untuk mengahadapi Aditya besok.

Sedangkan Rima memikirkan bagaimana perasaan Dino kalau tau Nabila sudah semakin dekat dengan Aditya. Rima khawatir kalau Dino akan semakin kecewa mendengar Kenyataan ini.

Keduanya larut dalam pikirkan masing-masing, entah jam berapa mereka akhirnya tertidur.

Keesokan paginya Nabila berangkat bekerja bersama Rima, saat baru memasuki restoran mereka dikejutkan dengan kedatangan Aditya yang lebih pagi dari mereka berdua.

"Nabila, apa kamu sudah punya jawabannya?" tanya Aditya didepan semua pegawai restoran tersebut.

Sementara yang lainnya tidak mengerti dengan apa yang ditanyakan oleh Aditya. Sedangkan Nabila hanya diam saja.

"Nabila,"